Pernikahan Kontrak - Bab 207 Perhatian Dari Johny Zhou

Wilson Zhou membawa Dicky Jiang dan Alicia Bai ke kantor polisi, dan Joyce An sendiri pulang ke rumah tidak ikut mereka pergi, jadi Joyce An tidak mengetahui hasil akhir hukuman untuk keduanya, dia juga tidak bertanya pada Wilson Zhou, tapi dia tahu, kedua orang ini pasti mendapat hukuman setimpal dengan apa yang telah mereka perbuat.

Hari kedua, Joyce An dengan alasan flu meminta izin tidak masuk ke kantor, karena kemarin malam semalaman tidak tidur, jadi hari ini tidak ada semangat untuk pergi kerja, dia awalnya ingin menyuruh Wilson Zhou untuk tetap tinggal istirahat di rumah, tapi karena perusahaan Australia sudah memutuskan perusahaan Kursama atau perusahan Finansial Zhou menjadi agen china di polis penting ini, jadi Wilson Zhou mau tidak mau harus pergi ke kantor, tapi sebelum dia pergi, dia berjanji pada Joyce An kalau hari ini akan pulang awal dan menghabiskan waktu bersama Joyce An.

Joyce An hanya bisa memonyongkan bibir mengiyakan kata Wilson Zhou, konsekuensi bersama dengan seorang laki-laki hebat dan pecinta kerja ya memang seperti ini, tidak bisa seperti sepasang suami istri pada umumnya, setiap hari selalu bisa lengket dan bersama.

Tapi begini juga baik, asalkan di hati masing-masing saling memikirkan satu sama lain, walaupun berjarak sejauh apapun, tapi hati tetap akan saling menyatu.

Joyce An tertawa, berjalan masuk ke kamar mandi, lalu berkaca di dalam dengan mengembangkan senyum bahagia di wajahnya, masa lalu sudah berlalu, rintangan yang pernah ada juga telah pergi, mulai hari ini, dia akan menjadi dirinya yang lebih baik, dan melanjutkan sisa hidupnya dengan Wilson Zhou dengan bahagia.

Sinar matahari masuk melalui celah jendela, membias di kaca kamar mandi tempat Joyce An berkaca, membuat senyum di wajah Joyce An terlihat seperti bunga keemasan yang baru merekah.

Dia sudah lama tidak merasakan perasaan rileks seperti saat ini, Joyce An keluar dari kamar mandi, menukar bajunya dengan baju biasa yang lebih nyaman, bermake-up seadanya, lalu mengambil sapu, mulai membersihkan seluruh isi rumah, setelah itu mengambil keranjang sayur, keluar rumah dan pergi ke pasar.

Walaupun sedang jam kerja, keadaan di pasar masih dipadati banyak orang, tapi wanita semuda dan sefashionable seperti Joyce An tidak banyak, orang-orang di pasar dipenuhi bapak-bapak dan ibu-ibu berusia 50 sampai 60 tahun, mereka di dalam sana sibuk menawar barang, lalu melihat Joyce An berjalan masuk, mereka tanpa sadar memerhatikan penampilan Joyce An dari atas hingga bawah.

Joyce An juga tidak peduli dengan tatapan mereka, dia tetap menunjukkan kemampuannya dalam menawar barang, saling “bertarung menawar harga” dengan para pedagang sayur.

“Aduh duh, sungguh aku baru kali ini melihat wanita secantikmu yang jago menawar harga, padahal ya kamu bisa mengandalkan mukamu untuk hidup dan makan enak, tapi kenapa masih begitu ngotot dan kekeuh dalam menawar harga?” Laki-laki pedagang lapak sayur yang di datangi Joyce An masih terlihat muda, melihat wanita secantik Joyce An membeli sayur, tidak tahan untuk tidak menggodanya.

Joyce An mendengar godaan pedagang sayur, tertawa renyah menjawab: “Wanita cantik kan juga harus mengurus rumah.” Setelah itu, mengeluarkan dompet menggambil uang 10 ribu, kemudian memberikannya pada pedagang sayur, setelah tranksaksi berhasil Joyce An dengan bahagia membawa belanjaannya keluar dari pasar.

Keadaann Joyce An saat ini, di tangannya sudah penuh dengan barang, dia hari ini berencana membuat makan besar, dan melewati malam ini bersama Wilson Zhou dengan bahagia.

Tapi dia baru saja berjalan di depan pintu, hp yang di letakkan di dalam kantongnya berdering, kedua tangannya sedang menenteng barang, dia awalnya tidak ingin mengangkatnya, tapi dering teleponnya terus berbunyi tidak berhenti, seperti kalau dia tidak mengangkatnya, maka hpnya juga tidak akan berhenti berdering, Joyce An akhirnya menemukan sudut jalan kosong,meletakkan belanjaan sayurnya di tanah, lalu mengeluarkan hp dari dalam kantong celananya.

Dan yang membuat Joyce An terkejut adalah, orang meneleponnya saat ini adalah sebuah nomor asing, dia tanpa kata mengangkat kedua bola matanya ke atas, kalau dia dari awal tahu orang yang meneleponnya adalah orang asing, dia pasti tidak akan sengaja mencari tempat berhenti seperti saat ini, ya karena dia sudah terlanjur berhenti dan sudah mengeluarkan hp jadi dengan setengah hati menekan tombol hijau di layar hpnya, dengan sopan menyapa, “Halo, anda mencari siapa?”

Suara di seberang telepon seperti berhenti, hanya terdengar deru nafas seorang laki-laki, Joyce An mengernyitkan dahi, siapa sebenarnya orang ini, sudah menelepon tapi tidak bersuara, Joyce An dengan tidak senang berkata: “Woy, ngomong dong, kalau tidak ngomong aku matiin nih.”

“Tunggu.” Dari seberang telepon akhirnya terdengar suara seorang laki-laki, suaranya terdengar sedikit rendah, “Aku Johny, kakaknya Wilson.”

Joyce An merasa otaknya saat ini terhantam sesuatu, dia barusan tidak salah dengar kan? Johny Zhou meneleponnya? Dan dia tadi waktu memarahinya terdengar jelas kalau keadaannya begitu sehat wal afiat, laki-laki tidak mungkin sengaja meneleponnya untuk memeriksa keadaannya yang sesungguhnya kan.

Mengingat ini, Joyce An mulai merasa deg-degan, tapi bukan karena takut di pecat, tapi karena dia merasa sudah tidak dengan mudah membohonginya, tapi saat ini dia seperti sedang menunjukkan keadaannya yang sesungguhnya, sungguh sangat disayangkan kalau semua ketahuan hanya karena ini.

“Hm, itu, kakak, kakak ada apa mencariku?” Setelah menenangkan diri, Joyce An akhirnya kembali menemukan pikirannya, tidak peduli Johny Zhou mencurigainya atau tidak, dia tetap harus melanjutkan aktingnya, oleh karena itu suaranya saat ini terdengar begitu lemah.

Suara Johny Zhou di balik telepon terdengar tertawa pelan, dan tawanya ini membuat hati Joyce An berdetak begitu kencang.

Setelah setengah menit berlalu, Johny Zhou akhirnya membuka suara: “Joyce, tidak apa-apa, aku hari ini rencananya mau memanggilmu lagi...” Suara Johny Zhou terhenti, lalu melanjutkan, “Oh ya, teman kerjamu bagian relasi publik kemarin, bersamaku pergi bertemu dengan tamu kemarin, tapi dengar-dengar kamu hari ini izin karena sakit, jadi aku meneleponmu mau menanyakan keadaanmu, kamu itu adikku, dan juga karena kerja di kantor yang sama, aku memperhatikan keadaanmu tentu suatu hal yang wajarkan, keadaanmu baik-baik saja kan? Aku ada kenalan dokter pribadi yang hebat, mau tidak aku panggil dia untuk pergi mengecek keadaanmu?”

Mendengar kata-kata Johny Zhou yang mengatakan hubungannya dengannya murni sebagai kakak adik, Joyce An akhirnya bisa bernafas lega, lalu menjawab: “Terima kasih atas perhatian kakak, aku tidak apa-apa, cuma flu biasa, dan merasa seluruh tubuhku saat ini tidak bertenaga, jadi hari ini istirahat seharian harusnya sih tidak akan ada masalah lagi, besok aku pasti akan datang ke kantor tepat waktu dan melaporkan hasil laporan kemari.”

“Tidak buru-buru, kamu istirahat yang baik, lagipula lusa adalah hari sabtu, kalau kamu sungguh tidak sanggup, besok istirahat di rumah lagi saja, beberapa hari ini istirahat dengan baik, setelah sembuh baru datang juga boleh, tenang, aku akan memberi tahu manajer Lu tentang ini.” Suara Johny Zhou terdengar begitu lembut, seperti benar-benar memperhatikan keadaan Joyce An.

Joyce An terlihat jelas memaku, tak lama bersuara: “Terima kasih sekali kakak.” Johny Zhou laki-laki ini setiap saat selalu bisa membuat Joyce An merasa terkejut, mungkinkah selama ini Wilson Zhou salah menganggapnya, dan Johny Zhou sebenarnya adalah orang yang gampang didekati?

Tapi semua ini juga tidak ada hubungannya dengan Joyce An, asal Wilson Zhou tidak menyukai ini, dia pasti akan tanpa berpikir panjang berdiri di sisi Wilson Zhou dan mendukungnya.

Setelah itu, Joyce An dan Johny Zhou tidak ada kata-kata yang ingin disampaikan lagi, keduanya akhirnya menyudahi telepon.

Joyce An kembali menenteng belanjaannya, dengan bahagia berjalan pulang ke rumahnya, ya, besok istirahat sehari lagi juga memang ada baiknya, hitung-hitung membiarkan diri rileks, dan bahagia menjalani weekend kali ini.

Novel Terkait

My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu