Pernikahan Kontrak - Bab 210 Undangan Dari Joseph Gu

Wilson Zhou dan Joyce An menggunakan waktu makan membicarakan kembali masalah pergi kamping yang tadi disebutkan Wilson Zhou via telepon.

Waktu kamping ditetapkan hari sabtu, letaknya di sebuah taman besar yang dekat dengan kota A, Wilson Zhou mengundang 2 temannya untuk ikut, dan kedua temannya mungkin juga akan membawa keluarga mereka ikut, tentu saja, Wilson Zhou juga akan membawa keluarganya, dan keluarganya itu adalah Joyce An.

“Teman kamu enak di ajak ngobrol kan?” Joyce An yang dari awal tidak pernah ikut pergi kumpul bersama teman-teman Wilson Zhou, tentu saja tidak bisa mengontrol dirinya untuk tidak gugup, lagi pula,sebagai istri Wilson Zhou, dia pasti ingin meninggalkan kesan yang baik untuk teman-teman Wilson Zhou.

Wilson Zhou tertawa: “Joyce, nanti kamu tidak perlu merespon mereka juga tidak apa-apa, mereka tidak akan membicarakanmu yang tidak-tidak kok.”

“Apa sih, Wilson, aku nih lagi serius.” Joyce An menggerutu mengangkat kedua bola matanya ke atas “Jadi mudah di ajak ngobrol atau tidak?”

Wilson Zhou melihat ekspresi Joyce An yang sangat serius, dan tahu bahwa dia ingin membuat kesan yang baik di depan teman-temannya, meskipun dia tidak peduli dengan hal-hal yang berkaitan dengan etika nan rumit ini, tapi dalam hatinya merasakan sedikit kegembiraan, istrinya sangat peduli terhadapnya. Oleh karena itu Wilson Zhou tidak lagi menggoda Joyce An, dan dengan serius memikirkan pertanyaan Joyce An, Salah satu temannya adalah Joseph Gu. Dia sebelumnya tidak pernah melihat kalau Joseph Gu pernah bermasalah dengan orang lain, dan baginya Joseph Gu termasuk orang yang enak di ajak ngborol dan berteman, yang satunya lagi adalah direktur departemen pemasaran perusahaan, juga termasuk teman Wilson Zhou dari kecil, tetapi memiliki hubungan yang lebih baik dengan Joseph Gu, dia biasanya orang yang lembut dan murah senyum, juga bukan orang yang sulit di ajak ngobrol dan berteman.

“Keduanya enak di ajak ngobrol dan berteman.” Wilson Zhou akhirnya selesai membuat kesimpulan.

Mendengar perkataan Wilson Zhou, Joyce An menghela nafas lega, syukurlah kalau enak di ajak ngobrol, tapi dia masih merasa harus menyiapkan hadiah kecil di hari pertemuan pertama mereka, seperti kata pepatah, memberikan seseorang hadiah, maka di akhir orang itu tidak akan berani atau sengaja mencari kesalahannya.

“Nah Wilson, kalau begitu, besok kalau tidak ada kerjaan, kita ke supermarket yuk, kita harus mempersiapkan barang untuk pergi besok.” Ucap Joyce An dengan excited, pergi kamping yang lalu, sepertinya saat dia masih duduk di kursi SMA, dan saat ini dia tiba-tiba merasa begitu bersemangat.

Wilson Zhou melirik Joyce An itu dengan lembut, ingin mengatakan bahwa barang-barang ini dia akan menyuruh bawahannya untuk membelinya, tetapi melihat wanita kecil di depannya begitu bersemangat, juga tidak baik untuk mematahkan semangatnya, dan di satu sisi dia ingin menghabiskan hari bersama Joyce An, jadi pada akhirnya dia dengan mudah menyetujuinya.

Keduanya sambil mengobrol, hingga tanpa terasa makanan di meja habis tak tersisa, setelah keduanya sama-sama kenyang, Wilson Zhou melaksanakan perkataan dan keinginan yang telah disampaikannya pada Joyce An, semalaman ini membuat Joyce An kewalahan dan kelelahan, setelah ketiga kalinya, Joyce An benar-benar telah merasa lelah, dia berpose mengemis belas kasihan kepada laki-laki di atas tubuhnya: “Wilson, anak itu tidak bisa segampang ucapan mulut ingin memiliki langsung bisa memiliki, jadi kita lanjutkan di hari lain saja ya.”

Di sudut mulut Wilson Zhou terlukis senyum jahat, dia sepertinya memikirkan kata-kata yang di ucapkan Joyce An, kemudian tersenyum dan menjawab: “Baiklah, kita lanjutkan di hari lain saja.” Kemudian, Wilson Zhou kembali membungkukan badan dan mencium dahi Joyce An, baru akhirnya rela menarik tubuh dari atas Joyce An, lalu berbaring di sisi tempat tidur dan memeluk erat tubuh Joyce An.

“Selamat malam.” Suara seksi Wilson Zhou memecah keheningan malam yang gelap.

Kedua mata Joyce An sudah sangat mengantuk, dia dengan setengah sadar menjawab: “Selamat malam.”

Di hari berikutnya, Joyce An menarik Wilson Zhou pergi ke supermarket, berjalan dengan penuh semangat di antara bermacam-macam barang dagangan. teringat ketika dia mengunjungi supermarket dengan Wilson Zhou terakhir kali, dia belum resmi menjalin hubungan dengan laki-laki ini, mendengar orang sekitar yang berbicara tentang mereka sebagai sepasang kekasih, dan pada saat itu, Joyce An juga telah salah paham dengan hubungan Wilson Zhou dan Mulan Chu, dan hatinya saat itu penuh dengan kepahitan. Kemudian, saat membayar belanjaan dia bertemu dengan Alicia Bai dan Dicky Jiang, Wilson Zhou juga karena hal ini mulai bermasalah dengan Joyce An.

Dan sekarang saat memikirkan ini, semuanya tampak agak tidak nyata, saat itu Joyce An tidak pernah memikirkannya, dirinya saat ini benar-benar menikah dengan Wilson Zhou, bahkan siap untuk membiakkan kristalisasi cinta di antara keduanya.

“Sedang memikirkan apa?” Wilson Zhou melihat Joyce An bengong, tidak bisa menahan tangan kanannya untuk mengetok ringan dahi Joyce An.

Joyce An akhirnya tersadar, dia menghela nafas, melotot tajam ke arah Wilson Zhou: “Tidak ada, oh ya, kita beli daging segar yuk, bagaimana bisa pergi kamping tanpa BBQ?” Setelah berkata, Joyce An berjalan dulu hingga di depan freezer dan bersiap mengambil steak di dalam freezer, tetapi tangannya baru terulur, tiba-tiba hpnya terdengar berdering.

Joyce An melambaikan tangan ke arah Wilson Zhou, memberinya isyarat untuk memilih daging terlebih dahulu, dia berjalan ke samping dan mengangkat telepon.

Orang yang meneleponnya adalah Joseph Gu, dia dengan tawa cengingisan khasnya berkata: “Joyce, aku ingin menanyakan suatu hal padamu.”

Joyce An benar-benar menyukai kepribadian Joseph Gu, yang seperti matahari bersinar cerah setiap saat, dan dia tidak takut untuk berteman dengan pria ini, setelah melewati waktu bersama, dia dan Joseph Gu mulai akrab satu sama lain, jadi dia bersikap lebih santai dari sebelumnya: “Ada apa, Tuan Gu?”

“Begini, jadi besok aku mau pergi bersama temanku, tidak tahu kamu apakah tertarik ikut pergi main bersamaku?”

Begitu kata-kata ini keluar, Joyce An tertegun, sungguh suatu kebetulan, tidak menyangka Joseph Gu dan dia memiliki acara pada waktu yang sama besok., Jika bukan karena bertabrakan dengan pertemuan dengan teman-teman Wilson Zhou, dia pasti akan ikut bermain dengan Joseph Gu, tapi saat ini sungguh tidak bisa, jadi Joyce An hanya bisa mengatakan maaf: “Maaf, Joseph, sayangnya, aku besok juga mau pergi bertemu teman, jadi tidak bisa pergi menemanimu."

Joseph Gu yang berada di sisi lain telepon berhenti sebentar, dan setelah beberapa saat, dia bergumam dengan enggan berkata: “Tidak mungkinlah! Kebetulan sekali?! Joyce, acara besok sangat penting bagiku, kamu bisa tidak mengundur acara kamu besok, dan ikut pergi bersamaku?”

Kata-katanya terdengar sedikit memohon, tetapi Joyce An sungguh memiliki acara yang harus dihadiri besok, jadi dia hanya bisa dengan tega menolak kehendak Joseph Gu: “Joseph, acaraku besok juga sangat penting, sungguh tidak bisa diundur, atau lain kali, kita buat janji untuk lain kali ya.”

Mendengarkan nada suara Joyce An yang begitu tegas, dan jika Joseph Gu bersikeras dan mengatakan itu lagi terlihat kalau dia sudah memaksa dan menyulitkan Joyce An, jadi walaupun hatinya tidak terima, dia hanya bisa mengangguk dan menutup telepon dengan putus asa, gawatlah, dia sudah terlanjur membual dan bilang akan membawa pacarnya ke acara besok, dan besok dia pasti akan menjadi leluconan bagi dua orang lainnya, sudahlah, setidaknya Joyce An masih disana dan tidak berlari, dia masih memiliki kesempatan.

“Telepon dari siapa?” Setelah memilih daging, Wilson Zhou berjalan ke arah Joyce An, dengan mood bahagia bertanya.

“Seorang teman yang baru ku kenal, besok mengajakku pergi main.”

“Pergi main? Teman yang seperti apa, kok aku tidak tahu?” Dari kedua bola mata Wilson Zhou terlihat menyeramkan, “Laki-laki atau wanita?”

Joyce An merasa lucu melihat ekspresi Wilson Zhou saat ini, jadi Wilson Zhou saat ini sedang cemburu? Dan saat ini, Joyce An merasa asyik memainkan rasa penasaran Wilson Zhou, dia berpura-pura misterius mengerjapkan mata ke arah Wilson Zhou: “Ada deh.” Setelah itu, tertawa terbahak-bahak pergi berlari ke depan meninggalkan Wilson Zhou.

Novel Terkait

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu