Pernikahan Kontrak - Bab 223 Kondisi Perusahaan Finansial Zhou Tidak Baik.

Rapat belum berlangsung lama dan langsung berakhir. Poin utama yang ingin disampaikan Cindy Lu adalah masalah tentang pemeriksaan karyawan dan menyuruh orang untuk membagikan buku untuk para karyawan. Cindy Lu dengan tergesa-gesa meninggalkan ruang rapat, suasana hati wanita itu terlihat buruk.

Menunggu Cindy Lu benar-benar pergi meninggalkan ruang rapat, semua orang menghembuskan napasnya layaknya bola karet. Teriakan mulai terdengar di dalam kantor, saat itu suara komentar para karyawan saling bersahut-sahutan.

"Sialan! Ada apa ini sebenarnya? Kenapa perusahan tiba-tiba menjadi ketat?" Rindi Yang pertama kali bersuara.

Angela Zhang langsung menambahi: "Ya benar. Aku sudah berada di perusahaan sekitar empat atau lima tahun. Aku tidak pernah mendengar bahwa yang tidak lulus pemeriksaan akan langsung dipecat. Apakah akhir-akhir ini perusahaan Finansial Zhou sedang sulit? Apanya yang pemeriksaan, ini hanyalah alasan untuk mengurangi karyawan, kan?"

"Sepertinya begitu." Seorang karyawan senior dari departemen humas, kak Wang, berkata, "Hei, aku mendapatkan gosip yang mengatakan bahwa setelah kehilangan proyek dari klien amerika, perusahaan juga kehilangan proyek dari klien eropa. Keuntungan perusahaan sedang tidak bagus, maka akan ada pengurangan karyawan."

"Kak Wang, apakah benar yang kamu katakan?" Emily Wang langsung mendekat ke arah kak Wang.

Kak Wang menganggukkan kepalanya dengan serius, "Aku mendengar teman sekretarisku berkata. Tidak mungkin palsu dan juga ..." kak Wang sengaja memanjangkan nada suaranya, seperti membaca bagian paling menegangkan dalam sebuah drama.

Saat itu semua orang mendekat ke kak Wang, mendesak wanita itu untuk lanjut bicara. Kak Wang dengan santai berkata: "Kalian tahu tidak kenapa hari ini Manajer Lu  memasang tampang masam? Jangan dengan polosnya kalian berpikir wanita itu sungguh-sungguh khawatir dengan hidup karyawan seperti kita."

"Kenapa?" Tanya Rindi Yang tidak sabaran.

Kak Wang terkekeh, "Karena aku dengar, tes ini tidak hanya untuk karyawan rendah seperti kita, para petinggi juga akan tes. Sangat mungkin bila ada beberapa departemen yang dicampur, lalu ada beberapa orang yang tidak akan bisa mengisi posisi penanggung jawab."

"Pantas saja Cindy Lu seperti ingin melahap orang!" Rindi Yang tiba-tiba paham akan situasinya, lalu setelah itu diikuti dengan ucapan ejekan, "Siapa yang memberitahunya bahwa posisi ini bukan bergantung pada kemampuan? Saat ini pasti dia khawatir sekali..."

Mendengar Rindi Yang berkata seperti itu di depan banyak orang, kak Wang langsung berdeham dua kali. Tidak banyak yang tahu bahwa hubungan Rindi Yang dan kak Wang lumayan dekat. Yang satunya suka bergosip, satunya lagi suka mendengarkan gosip, secara natural keduanya menjadi dekat. Maka dari itu, mereka banyak mendengar gosip dan tentu saja tahu sedikit cerita yang sebenarnya terjadi. Tapi ada beberapa hal yang kak Wang selalu terus menerus memberitahu Rindi Yang untuk tidak membeberkannya. Biasanya Rindi Yang paham dengan kondisi tersebut, tahu mana yang boleh dikatakan dan tidak boleh dikatakan, tapi kali ini Rindi Yang hampir membocorkannya.

Mendengar peringatan dari kak Wang, Rindi Yang langsung menutup mulutnya lalu merubah topik: "Buku yang diberikan perusahaan cukup tebal, jangan bilang padaku untuk menghafalnya. Dalam waktu seminggu pun aku tidak tahu bisa membacanya atau tidak. Sudahlah, aku akan pergi untuk membacanya. Jika tidak, aku akan gila kalau dikeluarkan dari perusahaan ini. Keluargaku juga akan memakiku habis-habisan."

Setelah itu Rindi Yang membalikkan pinggangnya keluar dari ruang rapat. Tapi ketika melewati Joyce An, entah apa yang dipikirkan Rindi Yang, wanita itu tertawa dengan maksud jahat. Dengan suara yang tidak keras dan juga tidak pelan tapi masih bisa didengar semua orang, Rindi Yang berkata di samping telinga Joyce An: "Joyce, kamu harus hati-hati. Kamu masuk ke perusahaan ini karena keberuntungan, tapi tes kali ini bukanlah main-main. Sampai saat itu, entah apa kamu masih memiliki keberuntungan ck ck."

Mendengar ucapan tersirat Rindi Yang, walaupun perasaan Joyce An sedang buruk, tapi Joyce An masih membalas ucapan Rindi Yang, sambil tersenyum Joyce An berkata: "Rindi, terima kasih banyak perhatiannya. Aku akan berusaha keras. Tapi aku masih belum berganti status dari karyawan magang menjadi karyawan tetap. Walaupun benar-benar dikeluarkan, itu bukanlah hal besar dan memalukan untukku. Tapi kamu, sudah berada di perusahaan sekitar dua atau tiga tahun, jika tesmu gagal lalu dikeluarkan dari perusahaan, ini akan sangat memalukan. Kamu harus membaca buku dengan baik, lalu perhatikan juga sikap dan ucapanmu."

Selesai bicara, Joyce An langsung berdiri dari duduknya, menegapkan tubuhnya lalu berjalan melewati Rindi Yang.

"Kamu..." Rindi Yang yang berada di belakang dibuat kesal oleh Joyce An. Joyce An semakin lama semakin angkuh. Sebelumnya Rindi Yang berpikir bahwa Joyce An adalah orang yang mudah ditekan, tapi Rindi Yang tidak menduga bahwa wanita itu sulit dihadapi. Pasti karena akhir-akhir ini wanita itu mendapatkan pria kaya dan membuatnya seangkuh ini. Wanita murahan ini tidak percaya bahwa dirinya bisa melewati tes dari perusahaan? Huh!

Perlahan-lahan Rindi Yang menenangkan suasana hatinya. Tiba-tiba Rindi Yang teringat akan senior pria yang berada di departemen HRD perusahaan. Pria itu tertarik pada dirinya, tapi pria yang mengejarnya kalau bukan pewaris kedua, pasti hanya bos dari perusahaan kecil. Maka dari itu Rindi Yang sama sekali tidak menyukai karyawan kecil seperti kakak seniornya itu. Tapi kali ini.... sepertinya pria itu bisa digunakan.

Rindi Yang langsung menyambar ponselnya lalu mengetikkan sebuah pesan pada kakak senior tersebut.

"Kak, terima kasih banyak karena dulu membantuku pindah rumah. Akhir-akhir ini aku sibuk, jadi aku selalu tidak ada waktu untuk mentraktirmu makan. Apakah malam ini kamu ada waktu?"

Di sisi lain Joyce An sudah kembali ke posisinya. Tadi Joyce An berkomentar pedas atas intimidasi yang diberikan Rindi Yang. sekarang Joyce An menatap ke buku tebal dengan pandangan agak khawatir.

Sebenarnya ucapan yang dikatakan Rindi Yang sama sekali tidak salah. Dirinya masuk ke perusahaan Finansial Zhou karena keberuntungan. Sekarang waktunya untuk tinggal di perusahaan Finansial Zhou terhitung tidak lama, pengalamannya pun tidak dapat dibandingkan dengan yang lain. Maka dari itu mengenai tes ini, Joyce An tidak percaya diri. Jika dirinya benar-benar dikeluarkan,  maka tidak ada lagi orang yang membantu Wilson Zhou untuk menjadi 'mata-mata'.

Joyce An menggigit bibirnya bingung. Ketika Joyce An menatap khawatir buku penuh tulisan yang ada di depannya, tiba-tiba sebuah pesan masuk muncul dari ponselnya.

Awalnya Joyce An tidak ingin membacanya, tapi matanya melirik dan melihat nama Johny Zhou, Joyce An langsung mengambil ponselnya lalu membuka pesan masuk tersebut.

Pesan di dalamnya sangat singkat, hanya satu kalimat.

'Joyce, siang nanti kita makan siang bersama.'

Joyce An tersentak kaget. Joyce An merasa ganjil karena Johny Zhou mengajaknya makan bersama. Tapi Joyce An tidak berpikir banyak, pasti Johny Zhou juga tidak akan memiliki tujuan lain dan juga Joyce An ingin bertanya perihal tes perusahaan. Joyce An langsung membalas pesan tersebut.

'Baik, kak.'

Novel Terkait

His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu