Pernikahan Kontrak - Bab 204 Jangan Takut, Aku Sudah Datang

Di luar pintu, langit telah berubah menjadi terang, terlihat sedikit cahaya yang menyinari beberapa orang yang berada di depan pintu, membuat sebuah garis imajinasi yang tidak nyata.

Awalnya beberapa orang itu mendobrak bersama pintu pabrik bekas itu, tapi sepertinya pria pertama itu melihat sesuatu, dia segera membuat gerakan memundurkan tubuhnya, kemudian orang yang berada di belakang tubuhnya berhenti tidak bergerak, dan membiarkan pria pertama itu mendobrak dan langsung masuk ke dalam pabrik.

Seiring dengan semakin mendektanya pria itu, garis wajahnya semakin terlihat jelas, pahatan wajahnya yang sempurna, hidung yang tinggi, bibir tipis yang tipis, kening yang lebar, menunjukkan kesempurnaan pria itu, namun ekspresi pria itu tidak begitu baik, ekspresinya yang sendu, wajahnya menggelap, seperti jika memercikkan sedikit api maka dia akan segera meledak, apalagi sepasang mata pria itu, dalamnya terdapat aura dingin yang dapat membuatmu merasa seperti di neraka, sekali lihat dapat membuat orang ketakutan.

Suara pintu yang terbuka dengan tiba-tiba itu membuat Dicky Jiang tercengang sejenak, terdapat keterkejutan dalam tatapannya yang menatap ke arah pintu pabrik, namun dia belum melihat dengan jelas siapa yang masuk ke dalam, dia telah melihat sebuah bayangan hitam yang berlalu dengan cepat di hadapannya, kemudian, dia merasakan rasa sakit yang kuat di dagunya, dan dia ditarik keluar.

“Joyce, aku datang terlambat.” Wilson Zhou melepaskan jaket yang dikenakannya, dan disampirkan ke tubuh Joyce An, suaranya menjadi terdengar serak, bahkan tangannya yang sedang memapah tubuh Joyce An mulai terlihat bergetar.

Joyce An mengira jika dirinya akan hancur, namun saat ini pikirannya terasa kosong, hingga akhirnya dia merasakan seseorang menutupi tubuh telanjangnya dengan lembut, dan seseorang memapahnya dengan lembut, dan seseorang yang menyampirkan rambut yang menghalangi pandangannya ke belakang telinganya dengan lembut, kesadarannya perlahan-lahan kembali, dan terdiam menatap orang yang melakukan semua kelembutan itu.

Ketika Joyce An telah melihat dengan jelas wajah orang yang berada di depannya, seketika matanya penuh berkabut karena lapisan air mata, air matanya yang bagai mutiara itu mengalir turun perlahan-lahan, dia berusaha untuk menahannya tapi tidak bisa, bahkan tanpa bisa ditahan tubuhnya mulai bergetar.

Wilson Zhou yang melihat keadaan Joyce An, merasa hatinya tercabik-cabik, dengan satu tarikan dia membawa Joyce An masuk ke dalam pelukannya, kemudian berucap dengan lembut: “Jangan takut, aku sudah datang.”

Diwaktu yang bersamaan, orang yang tadi dipukul oleh Wilson Zhou mulai bangkit terseok-seok dari lantai, melihat kedua orang yang saling berpelukan di hadapannya, terasa sangat menyakiti matanya, hati dan matanya terasa terbakar api amarah, dia mengangkat tangannya mengusap darah yang mengalir keluar dari sudut bibirnya, kemudian mengeluarkan pisau buah dari kantung belakangnya, tanpa ragu-ragu dia berjalan ke arah Wilson Zhou dan ingin menghujamkannya ke punggung pria itu.

Dari sudut Joyce An, dia dapat melihat semua gerakan Dicky Jiang, air mata wanita itu seketika berhenti mengalir, terdengar suara pekikan seiring dengan gerakannya yang ingin membalikkan tubuhnya untuk melindungi Wilson Zhou, namun Wilson Zhou tidak mungkin membiarkan seorang wanita melindunginya dari sebuah pisau, disaat bersamaan ketika Joyce An bergerak, dia menahan tubuh Joyce An dengan kuat.

Ketika pisau buah itu hampir menancap di tubuh Wilson Zhou, seorang pria bertubuh besar yang tadi berada di luar pintu dengan cepat masuk ke dalam, menendang Dicky Jiang hingga tumbang.

“Jangan takut, sudah tidak apa-apa.” melihat Dicky Jiang yang terbaring tidak bergerak di atas lantai, Wilson Zhou menepuk bahu Joyce An dengan lembut, berucap menenangkan.

Jika dibilang tidak takut itu tidak mungkin, tubuh Joyce An terlihat sedikit bergetar, untung saja rencana Dicky Jiang tidak berhasil, jika pisau itu menusuk tubuh Wilson Zhou, dia benar-benar tidak berani membayangkan apa yang akan terjadi, dia juga tidak tahu apakah dirinya akan menjadi mayat hidup.

Beberapa lama kemudian, Joyce An mulai merasa tenang, bersandar di tubuh Wilson Zhou: “Wilson, aku tahu kamu tidak meninggal, kamu orang yang hebat, bagaimana bisa meninggal dengan mudahnya......” nada bicara Joyce An sarat akan candaan, namun tetap saja, sarat akan ketakutan yang sebelumnya.

Wilson Zhou tersenyum sejenak, berucap dengan pelan: “Gadis bodoh, kamu harus ingat, aku tidak akan meninggalkanmu dengan mudah, kecuali jika kamu tidak ingin berada disisiku.”

“Bagaimana mungkin, tidak akan ada hari itu.” Joyce An mendongakkan kepalanya seketika, berucap dengan terburu-buru.

Wilson Zhou tertawa sejenak, kemudian tanpa peduli apakah ada orang lain atau tidak, dia menundukkan kepalanya mencium wanita di hadapannya itu, sedangkan Joyce An juga seperti melupakan rasa malunya, untuk pertama kali, dia membalas ciuman ini dengan bersemangat.

Waktu terasa berjalan dengan lambat, orang-orang di sekitar juga seperti menghilang, dunia ini terasa seperti hanya ada Wilson Zhou dan Joyce An berdua, saling berpelukan, saling berciuman, dan saling memiliki.

Setelah beberapa lama kemudian, akhirnya kedua orang itu saling melepaskan dengan tidak rela.

Saat ini, Dicky Jiang telah di apit oleh kedua body guard yang dibawa oleh Wilson Zhou, dan membawa Alicia Bai yang diikat ke hadapan Dicky Jiang, kemudian berteriak memanggil Dicky Jiang, sebenarnya dia bersahabat dengan Dicky Jiang, jika bukan karena demi Dicky Jiang, dia melepaskan sahabat baiknya Joyce An, demi mendapatkan pria ini.

Dicky Jiang yang tadi ditendang dengan kuat oleh seorang body guard, terlihat sedikit sempoyongan, saat ini dia berusaha membuka matanya, dan mulutnya berucap samar: “Joyce......”

Mendengar Dicky Jiang yang menyebut nama Joyce An, ekspresi wajah Alicia Bai mengeras, cih, sungguh menggelikan, Dicky Jiang telah terluka hingga seperti itu karena Joyce An, tapi dia masih tidak dapat melupakan wanita itu, bagaimana dia, dia anggap apa dirinya!

“Dicky, lihat yang jelas, ini aku, Alicia Bai, aku bukan Joyce An, sekarang Joyce An telah berada dalam pelukan pria lain.” ucap Alicia Bai tanpa sungkan.

Dicky Jiang yang awalnya terhuyung-huyung menjadi sadar seketika, dan melihat dengan jelas wanita yang berada dihadapannya, dan wanita itu memang Alicia Bai.

Tatapan mata pria itu dengan cepat terlihat sebuah keterkejutan dan putus harapan, dia mengalihkan pandangannya mengikuti arah tangan Alicia Bai, dia melihat Wilson Zhou dan Joyce An yang sedang berciuman dengan panasnya, kemudian saling melepaskan diri, bibir kedua orang itu terlihat sebuah senyuman yang manis, apalagi Joyce An, tatapannya terlihat sangat berkilau, dia tidak pernah merasakan rasa cinta yang begitu menggebu, dan dulu, Joyce An juga tidak pernah menatapnya seperti itu.

Dicky Jiang mengepalkan kedua tangannya dengan kuat, entah mendapatkan kekuatan dari mana, seketika dia terlepas dari cekalan kedua pria bertubuh besar, bersiap untuk melawan mereka, namun Dicky Jiang telah kalah sekali, dia tidak ingin kembali dikalahkan, dia melihat Alicia Bai yang berada paling dekat dengannya, kemudian menariknya, dan mengarahkan pisau ke leher wanita itu: “Kalian jangan mendekat, lepaskan aku, jika tidak aku akan menghabisi nyawa wanita ini.”

Novel Terkait

Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu