Pernikahan Kontrak - Bab 2 Menikah Lagi

Setelah hari itu Joyce An resmi menjadi calon istri Wilson Zhou.

Dan alasan Joyce mau menikah dengan Wilson semuanya sudah tertulis dalam surat kontrak.

Sebelum kejadian Joyce salah masuk ke dalam mobil Wilson, Wilson telah menerima kabar kalau kakeknya- Edi Zhou sakit parah, dan Wilson adalah cucu kesayangan kakeknya, oleh karena itu di saat ini kakeknya begitu khawatir dan ingin Wilson segera menikah dan punya anak, kakeknya berharap Wilson segera berhenti bermain-main dengan banyak wanita.

Pemikiran kakeknya lebih ke tradisional juga sederhana, dia tidak suka Wilson berhubungan dengan wanita yang suka ber make-up tebal, dia lebih suka wanita yang apa adanya dan dari keluarga sederhana, dia yakin hubungan yang seperti ini akan bisa bertahan lama, dan Wilson juga tidak perlu khawatir kalau istrinya berselingkuh pergi mengkhianatinya.

Wilson awalnya sedang stress tidak tahu harus mencari dimana wanita yang persis seperti dipikiran kakeknya itu, dan tiba-tiba datang Joyce menyerahkan langsung dirinya dengan cuma-cuma.

Wajah Joyce di make-up tebal dengan barang kualitas rendah terlihat seperti setan, tapi memenuhi syarat kakek yang ingin wanita dengan wajah sederhana apa adanya; Gaun pengantin yang dikenakannya juga terlihat murahan, memenuhi syarat kakek yang ingin mencari menantu dari keluarga biasa saja; Mengenai keluarga sederhana atau tidak, dari awal Joyce naik ke dalam mobilnya dia sudah memperhatikan kedua bola mata Joyce, kedua bola matanya begitu bersih dan bersinar, orang yang memiliki kedua bola mata seperti ini hubungan di keluarganya pasti sederhana dan tidak ribet.

Dan semuanya sudah memenuhi syarat juga sesuai dengan keinginan kakeknya.

Oleh karena itu Wilson akhirnya membuka suara dan bilang kalau dia akan melamar Joyce.

Dan hal mengenai mengapa Joyce bisa menerima lamaran Wilson, semuanya karena dia sudah tahu status Wilson yang dari kalangan keluarga terpandang- dia tahu kalau Wilson adalah putra kedua dari perusahaan besar finansial Zhou.

Joyce bukan karena ingin menjadi terpandang, tapi karena perusaahaan Damai tempat Dicky bekerja berada di bawah kekuasaan perusahaan Zhou, bisa dikatakan hidup matinya perusahaan Damai ada di tangan perusahaan Zhou, perusahaan Damai dibanding perusahaan Zhou bukanlah apa-apa, kalau dia berhasil menjadi menantu dari anak perusahaan Zhou, dia otomatis bisa membalas dendamnya pada Dicky dan Alicia, dan dia bisa sepenuhnya menginjak keduanya dengan kakinya.

Kedua orang ini masing-masing punya rencana, dan semuanya sudah tertulis di atas surat kontrak dan kedua belah pihak menyetujui pernikahan ini, ya, pernikahan mereka hanya sebuah formalitas, dan setelah menikah keduanya tidak berhak ikut campur ke dalam urusan masing-masing, asalkan tidak melakukan hal yang kelewat batas semuanya akan tetap berjalan seperti biasa.

Joyce di depan cermin menghembuskan nafas, dan dia mengangkat gaun pengantinnya yang panjang pergi keluar.

Di dalam aula, lampu kerlap-kerlip menghiasi jalanan, pengantin laki-laki-Wilson Zhou menggandeng pengantin wanita-Joyce An berjalan menuju mimbar.

Pernikahan kali ini, Joyce tidak memanggil teman baiknya untuk datang menghadiri pesta pernikahannya, bahkan dia tidak memberi tahu kedua orangtuanya, tamu dari pihak wanita terlihat kosong melompong, dan Wilson juga tidak ingin suasana ramai dan heboh, kecuali mengundang keluarga tertua datang, dia tidak mengundang orang luar lain lagi datang ke acaranya.

Acara keseluruhan pernikahan, terlihat kalau keduanya begitu kaku, bahkan keduanya hanya terlihat beberapa kali bersentuhan ataupun berkomunikasi, lagipula keduanya sama-sama tahu kalau mereka sama-sama asing, mereka hanya tahu nama masing-masing selebihnya tidak penting.

Kira-kira pukul 8 malam, acara pernikahan akhirnya selesai.

Joyce menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya, dia awalnya berpikir kembali dan cepat tidur, tapi Wilson membawanya pergi ke kota Anlin tepatnya ke sebuah rumah sakit swasta elit- Rumah sakit Honder.

Di dalam ruangan VVIP, seorang laki-laki tua berambut putih terlihat pucat terbaring di atas ranjang rumah sakit, setengah matanya seperti menutup, dia seperti kapan saja bisa tertidur, tapi dia berusaha setengah mati menahan matanya untuk tetap sadar: “Wilson, Wilson, ini menantuku kah?”

Ekspresi Wilson kali ini tidak terlihat menyebalkan dan tengil, bola matanya yang gelap terlihat begitu lembut.

“Iya, kakek, dia, kami baru saja menyelesaikan acara pernikahan dan langsung kesini, gimana? Kakek suka tidak?”

Mendengar perkataan Wilson, Joyce maju selangkah, dia menggenggam kedua tangan kakek yang rapuh, sebelum masuk ke dalam rumah sakit, dia dan Wilson sudah berencana untuk menunjukkan ekspresi yang baik pada kakek.

Joyce awalnya berencana asal menunjukkan ekspresi apa adanya saja, tapi ketika melihat wajah orang tua ini, dia tanpa sadar teringat almarhum neneknya yang sudah pergi, dari matanya terlihat kalau dia benar-benar tulus memperlakukan kakek yang ada di depannya.

“Kakek, Joyce adalah menantu kakek.” Joyce tersenyum lembut, hatinya sedikit tidak tega melihat keadaan kakek dan dia dengan sepenuh hati menggenggam kedua tangan kakek.

Wilson yang disebelah Joyce melihat ekspresi Joyce hatinya berpikir kalau akting Joyce begitu bagus dan mendalami.

Tapi dia menelisik hingga ke bola mata Joyce, tidak terlihat seperti sedang akting, Wilson tanpa disadari terbengong, wajah berantakan milik Joyce sungguh tidak sepadan dengan kedua bola matanya yang indah itu.

Wilson sebenarnya tidak terlalu memperhatikan pernikahan hari ini, dia hanya menyuruh orang mengantarkan gaun pengantin yang indah ke Joyce, sisanya semua Joyce yang menyelesaikannya, dan akhirnya sudah bisa ditebak, penampilannya dari atas sampai bawah, tubuhnya yang sintal berhasil menyita perhatian banyak orang, dan wajahnya masih sama seperti pertama kali bertemu terlihat begitu tragis.

Wilson mengerutkan alisnya, dalam hatinya tiba-tiba terpikir pikiran yang aneh dan random, wajah wanita ini mungkin saja tidak jelek, hanya saja stylenya yang jelek yang menghancurkan segalanya.

Dan disaat dia sedang berpikir, tidak tahu sudah mendengar hal lucu seperti apa hingga membuat Edi Zhou tertawa dan terlihat begitu bahagia.

Dan Joyce yang di sampingnya juga terlihat tersenyum manis.

Wilson membisu, tiba-tiba merasa semua ini terlihat begitu manis, dan wanita di sampingnya terlihat begitu lucu.

Dia tersenyum dan berkata: “Kalian sedang membicarakan hal lucu apa?”

Joyce iseng menggoda Wilson sambil mengedipkan matanya: “Ada deh.”

Edi Zhou menambahkan: “Iya, ini adalah rahasia kami berdua.”

Wilson merasa tak habis pikir, Joyce dalam waktu singkat sudah berhasil mencuri hati kakek, dan dalam waktu singkat ini juga sudah berhasil mendorongnya keluar dari lingkup kakeknya, untungnya Wilson sudah menyuruh orang untuk meneliti asal-usul keluarganya, kalau tidak, dia mungkin bisa berpikir kalau Joyce mendekatinya karena ada maksud lain.

Pandangan Wilson kembali terhenti di tubuh Joyce, dan kali ini dia sendiri tidak sadar dirinya bisa hilang kendali seperti ini.

Malam semakin larut, Joyce dan Wilson menasehati kakek untuk tidur awal lalu keduanya keluar dari ruangan.

Di koridor rumah sakit, Wilson mengangkat alisnya melihat Joyce: “Ekspresimu hari ini bagus sekali.”

“Terima-kasih atas pujiannya.” Joyce melipat kedua tangannya, sikapnya barusan terhadap kakek sebenarnya bukan dibuat-buat, semuanya murni dari hatinya, “Kakekmu orang baik, aku juga suka padanya.”

Wilson tidak berbicara, hanya diam memperhatikan jawaban Joyce, melihatnya apakah dia sedang berbohong atau tidak.

Hingga terdengar bunyi suara yang tajam memecah keheningan.

“Duh, ini bukannya adik iparku? Wah, adik iparku patuh sekali ya, di malam pertama menikah bukannya dihabiskan berdua malah pergi kesini menjenguk kakek.”

Yang datang adalah seorang wanita muda, mengenakan dress terusan yang ngepas dan menunjukkan bentuk tubuh yang sempurna, make-up tebal, rambut cokelat bergelombang sebahu, terlihat begitu indah dan mengagumkan.

Dan di belakang wanita itu ada seorang laki-laki yang mengenakan jas, wajah laki-laki itu mirip dengan Wilson, tapi tidak seganteng Wilson, laki-laki itu memakai kacamata, dari bola matanya terlihat begitu suram dan membuat orang yang menatapnya menjadi risih.

Kedua orang ini adalah Johny Zhou-Kakak dari Wilson dan Yohanna Yu-Kakak ipar Wilson.

Wilson mengerutkan kedua alisnya dengan cepat dan dengan tak peduli tersenyum, berkata: “Ya masih tidak sepatuh kakak iparlah, aku dengar 2 hari yang lalu kakak masih pergi liburan di hawai, tak disangka cepat sekali pulang hanya untuk melihat keadaan kakek.”

Novel Terkait

Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu