Pernikahan Kontrak - Bab 37 Pekerjaan 'Malam' Ini Aku Serahkan Padamu

Karena sibuk mengurus tamu dari Amerika yang lusa akan datang, Joyce yang baru saja bernafas lega tiba-tiba dipanggil Cindy Lu pergi menghadiri rapat penting.

Dalam rapat, Cindy menjelaskan kegiatan dan pekerjaan apa saja yang harus dilakukan untuk menyambut tamu yang datang besok, dan memberi kerjaan pada setiap pekerja, kerjaan di dalamnya termasuk pekerjaan yang harus dilakukan Joyce.

Karena hari ini adalah hari pertama Joyce masuk kerja, segala kaitan dan pekerjaan dalam kantor dia masih belum menguasai dan memahaminya, jadi pekerjaannya masih yang mudah-mudah, hanya perlu menyesuaikan diri dengan teman-temannya dalam suatu pekerjaan, dimana butuh tenaga disana dia akan dipanggil untuk membantu.

“Masih ada yang tidak jelas?” Selesai menyampaikan tugas, mata indah Cindy Lu menatap semua pekerja yang ada di ruangan.

“Manager.” Seorang wanita cantik berambut pendek tiba-tiba melambaikan tangan, sosok wanita ini begitu melekat di otak Joyce, wanita ini wanita yang tadi secara tidak langsung mencemoohnya.

“Rindi Yang, ada masalah apa?” Tanya Cindy.

“Manager menyuruhku untuk mengikuti hari-hari Claire, 24 jam bekerja mengikutinya, tapi aku hanya kosong di siang hari, malam sepertinya tidak bisa mengikutinya sampai hotel.” Rindi menggigit bibirnya, ekspresinya terlihat bingung tak berdaya, “Tubuh ibuku akhir-akhir ini tidak sehat, aku harus menjaganya di malam hari.”

Cindy sedikit tidak puas mengerutkan dahinya, dia baru membuka mulut bicara, tiba-tiba seorang wanita teman baik Rindi-Angela Zhang ikut membuka suara: “Iya, manajer, tubuh ibu Rindi akhir-akhir ini tidak begitu sehat, semua ini kami sebagai rekan kerjanya tahu, dulu kami juga melayani Claire, dia biasanya siang hari baru ada kerjaan, malam hari kebanyakan dia tidak memanggil kami untuk membantunya, kalau tidak...” Tatapan mata Angela beralih ke arah Joyce, “Tugas Joyce juga hanya membantu pekerjaan rekan kerja lainnya, kalau tidak suruh Joyce saja yang tinggal di hotel melayani Claire.”

Mendengar ada orang yang memanggil namanya, Joyce seketika menjadi fokus, dia langsung melihat ke arah Angela, dia juga tidak tahu apakah dirinya salah lihat atau tidak, dia merasa kalau niat juga tatapan Angela padanya memiliki maksud lain.

Cindy ikut melihat ke arah Joyce, dia sempat ragu dan akhirnya bertanya pada Joyce: “Joyce, kamu bisa tidak?”

Hanya menemani tamu tinggal di hotel, ini bagi Joyce bukanlah hal yang sulit dan membawa dampak buruk, dan juga dia bisa memanfaatkan ini untuk menghindari Wilson, dia bagaimana tidak senang menerima tugas seperti ini, oleh karena itu tanpa ragu sedikitpun Joyce menganggukkan kepalanya.

Melihat Joyce yang setuju dengan tugas ini tanpa ragu-ragu, Rindi dan Angela saling menatap, tatapan keduanya seperti senang dan merasa puas dengan segalanya.

“Joyce, terima kasih banyak ya, kamu baru saja kerja hari ini, aku sudah merepotkanmu, maaf ya.” Ekpresi Rindi berubah seperti tak enakan, dengan suara rendah berkata.

“Tidak perlu sungkan, ini memang sudah seharusnya.” Jawab Joyce.

“Sudah-sudah.” Cindy melihat tidak ada orang yang ingin bertanya lagi, dia menepuk kedua tangannya, “Karena semuanya sudah jelas dengan tugas kerja masing-masing, rapat ini kita akhiri ya.” Selesai bicara dia berjalan menuju pintu rapat utama meninggalkan ruangan.

Pekerja yang melihat Cindy pergi mulai memberesi barang-barangnya dan satu persatu pergi keluar dari ruang rapat.

Joyce kembali ke tempat duduknya, rapat ini berjalan selama kurang lebih 3 jam, sekarang sudah jam 6 malam, sudah melewati jam selesai kerja, di kantor sudah ada orang yang mengambil tas dan meninggalkan kantor, dia juga mengambil tasnya bersiap pulang.

Dan di saat ini, Rindi dan Angela datang menghampirinya.

“Joyce, yang barusan terima kasih ya.” Kata Rindi, nada suaranya tidak seperti di ruangan rapat yang terdengar begitu memelas, nada suaranya kali ini terdengar begitu puas, “Pekerjaan 'Malam' ini aku serahkan padamu ya.”

Tidak tahu apakah Rindi sengaja atau tidak, dia sengaja menekankan kata di bagian kata 'Malam', membuat orang yang mendengarnya bisa salah paham.

Joyce mengernyitkan dahinya, tidak mengerti maksud dari perkataan Rindi, dia baru ingin bertanya, tapi Rindi sudah memeluk lengan Angela berjalan pergi meninggalkan kantor.

Joyce juga tidak berpikir banyak, dari kursinya berdiri dan pergi meninggalkan kantor.

Keluar dari gedung perusahaan Zhou hari sudah malam, langit-langit hanya tersisa warna putih awan yang semakin menggelap.

Joyce berbalik meliat lagi gedung besar di belakang badannya, untuk beberapa detik dia masih tidak percaya kalau dirinya saat ini sudah menjadi pekerja di perusahaan Zhou.

1 hari ini, dia dari yang awalnya seorang pengangguran berubah menjadi pekerja di perusahaan yang namanya tekenal di kancah dunia, sungguh luar biasa dan tak habis pikir.

Dia mencubit keras pahanya, lalu rasa sakit cubitannya memberitahunya kalau dia saat ini sedang tidak bermimpi.

Dia masih berdiri di depan pintu perusahaan, tak lama memutar badan berjalan meninggalkan gedung itu.

Joyce mampir ke supermarket membeli sayur, pulang ke rumah sudah jam 7 kurang.

Sekali masuk rumah, dia melihat Wilson yang tanpa tenaga duduk di sofa, Wilson sudah menukar bajunya dengan baju stelan biru khusus di rumah, dia sepertinya sudah dari tadi pulang.

Hari ini dia tumben sekali pulang cepat?

Joyce sedikit tidak nyaman menggenggam erat plastik belanjaan, dari dalam plastik belanjaan terdengar suara“Klentang-klentung”, membuat laki-laki yang duduk di sofa menatap Joyce dengan tatapan lucu.

“Hari ini pergi ngapain aja?” Kata-kata Wilson terdengar biasa saja, tapi membuar Joyce merasa kalau dari kata-katanya itu ada emosi di dalamnya.

Tidak tahu mengapa, Joyce tidak berani memberi tahunya, kalau dia sudah resmi menjadi pekerja di perusahaan Zhou, jadi dia dengan tergagap berkata: “Pergi melamar kerja dan dapat kerjaan.”

Alis Wilson saling bertautan, dia tidak tahu harus memuji wanita ini karena sikapnya yang mandiri atau harus memarahinya karena sikapnya yang bodoh?

Padahal Joyce punya seseorang yang bisa di andalkan, tapi dia setiap hari malah sibuk pergi mencari kerja, dan Wilson hari ini padahal sengaja pulang cepat, awalnya berharap bisa makan makanan yang disiapkan wanita ini, tapi sampai di rumah, malah tidak ada siapapun di rumah!

“Bagaimana lamaran kerjanya?” Suara Wilson berubah dan terdengar agak parau, terlihat kalau moodnya tidak senang.

Joyce sedikit takut melihat Wilson: “Iya, pekerjaannya sudah dapat.”

Sudah dapat?!

Wilson saat ini sudah tidak ingin bicara, wajahnya begitu muram, bagus, bagus sekali, wanita ini sungguh luar biasa! Dia dulu bagaimana bisa tidak sadar kalau wanita ini begitu hebat!

Joyce bisa melihat jelas kalau Wilson tidak senang, dia dengan sengaja mengubah topik pembicaraan: “Ah, kamu hari ini pulang awal sekali, pasti belum makan ya, aku pergi masak dulu ya.” Selesai bicara, Joyce berjalan pergi ke dapur.

Novel Terkait

Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu