Pernikahan Kontrak - Bab 79 Video yang Muncul Tiba-tiba

Joyce An hanya dapat menganggukkan kepala dengan menurut, bukan karena dia takut pada Wilson Zhou, tapi karena dia sekarang berada di posisi yang kurang menguntungkan, berdasarkan dari nada bicara Wilson Zhou yang memaksa, jika dia tidak menyutujuinya, mungkin saja dia akan melakukan suatu hal diluar dugaannya.

Wilson Zhou menatap pergerakan Joyce An dengan puas, kemudian melanjutkan memakan beberapa sayur yang tidak dia sukai dengan perasaan senang.

“Makanlah sup ini yang banyak.” melihat lauk di mangkuk Wilson Zhou yang tidak berkurang banyak, membuat perasaan Joyce An menjadi murung, sehingga dia meletakkan sup yang telah dibuatnya ke hadapan Wilson Zhou.

Wilson Zhou yang melihat selapis minyak yang tipis mengambang di atas sup, sedikit mengerutkan alisnya, namun dia tetap menerima mangkuk yang diberikan oleh wanita itu, kemudian meminumnya sedikit.

Selesai makan malam, Wilson Zhou “merasa” dia tertidur di dalam kamar Joyce An, kali ini Joyce An tidak mengatakan apapun, walaupun hatinya merasa sedikit aneh, namun memikirkan Wilson Zhou yang masih sakit, dan juga siang ini dia menolong dirinya walaupun dalam keadaan sakit, membuatnya tidak dapat mengucapkan kalimat penolakan, jadi dia hanya dapat membiarkannya.

Namun Wilson Zhou terlihat sangat lelah, tidak lama berbaring di atas ranjang dia langsung terlelap, jadi ketika Joyce An kembali ke kamarnya selepas mandi, dia melihat pria yang tidak asing sedang tertidur.

Entah apakah perasaan Joyce An yang salah, dia merasa Wilson Zhou terlihat jauh lebih kurus dibandingkan dulu, wajah tidurnya juga terlihat tidak tenang, alisnya yang sedikit mengkerut, menyatu menimbulkan garis-garis vertikal diantara kedua alisnya.

Tanpa sadar, Joyce An mengulurkan tangannya ingin menghilangkan kerutan di dahi pria itu, namun baru saja tangannya menyentuh kening Wilson Zhou, dengan cepat dia menjauhkan tangannya, namun melihat tidak ada reaksi apapun dari Wilson Zhou, dia kembali memberanikan diri untuk mengulurkan tangannya, dengan perlahan-lahan membuat kening pria itu menjadi tidak ada kerutan lagi seperti semula, baru dia menarik kembali tangannya, kemudian berjalan ke sisi lain ranjang dan berbaring di atasnya.

Kali ini Joyce An tidak dapat tidur dengan tenang, walaupun suhu tubuh Wilson Zhou sudah menurun, namun tetap saja Joyce An tidak tenang, matanya terus terbuka sepanjang malam, hingga langit mulai terang sedikit demi sedikit Joyce An baru dapat tertidur, namun ketika dia membuka matanya, dia sudah tidak melihat Wilson Zhou di sampingnya, hanya menyisakan seprai ranjang yang lecak, yang membuktikan bahwa ada seseorang yang tidur di sana tadi.

Seketika Joyce An bangkit terduduk, melihat ke arah jam, ternyata sudah pukul sebelas siang, untung saja hari ini adalah hari Minggu, sehingga dia tidak perlu pergi bekerja, jika tidak dia sudah sangat terlambat.

Namun kemana perginya Wilson Zhou di hari Minggu seperti ini?

Ketika Joyce An sedang merasa kebingungan, tiba-tiba tatapannya jatuh pada sebuah note yang berada di nakas, kemarin sebelum tidur, dia tidak ingat jika di sana ada selembar kertas, kalau begitu tidak diragukan lagi itu pasti Wilson Zhou yang meletakkannya.

Joyce An segera mengambil note itu dari atas nakas, kemudian melihatnya sejenak.

Di atas note itu tertulis tulisan yang ditekan dan ditulis dengan besar dengan pena hitam: Joyce, kemarin aku telah beristirahat seharian, ada beberapa pekerjaan yang harus segera diurus, hari ini aku pergi menyelesaikannya.

Melihat kalimat ini, Joyce An mengerutkan alisnya, Wilson Zhou pria ini dia baru saja sembuh tapi langsung pergi bekerja, benar-benar membuat orang khawatir. Namun dengan cepat, Joyce An merasa sedikit ragu, memang ada urusan apa yang harus diurus oleh seorang tuan muda yang biasanya tidak melakukan apapun di perusahaan?

Sebenarnya keraguan ini bukan sekarang baru dia rasakan, tapi perasaan ini sudah ada di hati Joyce An sejak awal, hanya saja perasaan itu terasa semakin kuat sekarang, pasti banyak rahasia Wilson Zhou yang tidak dia ketahui.

Namun Joyce An tidak terlalu memikirkannya, dia hanya tersenyum pahit, memangnya dia memiliki hak apa untuk ikut campur sampai sedalam itu.

Joyce An menghela nafas dalam, memberikan senyuman untuk dirinya sendiri, daripada mengurusi Wilson Zhou, lebih baik dia memikirkan bagaimana cara membalas perbuatan Dicky Jiang dan Alicia Bai, ini adalah misi utamanya saat ini.

Teringat akan hal ini, Joyce An meletakkan jari telunjuk kanannya di atas dagu dengan pelan, kemudian matanya memancarkan sebuah tatapan licik.

Joyce An mengeluarkan handphonenya, kemudian menambah akun Wechat Dicky Jiang sebagai temannya.

Sebenarnya hari itu setelah dia makan bersama Dicky Jiang, Dicky Jiang ingin berteman dengannya di akun Wechat, namun dia menolaknya, pertama karena dia sangat membenci pria ini, kedua karena dia merasa hal ini tidak perlu, jadi dia tidak perlu melihat status-status yang pria itu update di Wechat.

Setelah dia menambah akun Dicky Jiang sebagai teman, Joyce An langsung mengirimkannya sebuah pesan: “Apa kamu sedang ada waktu luang?”

Entah apakah Dicky Jiang benar-benar sedang sibuk, atau dia memang sengaja tidak membalasnya, setelah beberapa saat kemudian Joyce An masih belum mendapatkan balasan dari Dicky Jiang.

Namun dia juga tidak memperdulikannya, malahan dia mengganti pakaiannya dengan dress yang cantik dan sedikit seksi dengan perasaan yang sangat baik.

Ketika Joyce An telah siap sepenuhnya, bersiap untuk mengajak Sunny Lin, tiba-tiba handphonenya berdering.

Joyce An mengambil handphonenya, melihat notifikasi yang muncul di layar handphonenya, terlihat keraguan dalam tatapannnya, tanpa diduga Dicky Jiang mengirimkannya telepon video?!

Setelah merasa ragu cukup lama, Joyce An pada akhirnya menekan tombol terima, layarnya berubah menjadi hitam, kemudian muncul wajah seseorang, namun bukan wajah Dicky Jiang seperti yang dipikirkan oleh Joyce An, namun wajah Alicia Bai yang penuh kemenangan.

Dia terlihat seperti baru saja selesai mandi, rambutnya masih basah, kedua pipinya yang memerah, dan juga tubuhnya yang hanya terbalutkan sebuah handuk putih, menunjukkan bahunya yang putih, dan juga sebuah garis yang sedikit terlihat di depan dadanya, terlihat sangat menggoda.

Seketika wajah Joyce An menjadi suram, baru saja dia ingin membuka suara menanyakan apa yang sedang Alicia Bai lakukan, namun dia mendengar suara wanita itu yang sarat akan pamer dan mengejek: “Joyce, apakah kamu mendengar suara air?”

Joyce An mengerutkan alisnya, merasa tidak mengerti dengan maksud Alicia Bai, namun tidak berapa lama kemudian, Alicia Bai menjawab kebingungannya.

“Dicky sedang mandi di kamar mandi, hari ini kami sedang merayakan hari jadi kami yang ketiga.” Alicia Bai berucap dengan senyumannya yang mengembang, melihat tatapan Joyce An yang sedikit tidak mengerti dengan maksudnya, “Setiap tahun kami akan datang ke hotel ini membuka...... kamar.”

Karena ucapan Alicia Bai, seketika hati Joyce An merasa sakit, dia menggenggam handphonenya dengan kuat hingga tangannya terlihat sedikit memutih.

Cih, sungguh menggelikan, ternyata Dicky Jiang dan Alicia Bai sudah bersama selama tiga tahun! Mereka baru saja berpisah beberapa bulan, itu berarti, di tahun kedua ketika dia berpacaran dengan Dicky Jiang, Dicky Jiang telah bersama Alicia Bai, dan juga tidak disangka setiap tahun mereka akan pergi membuka kamar, pantas saja Dicky Jiang terlihat tidak begitu perduli ketika dia menolak keinginannya untuk melakukan hubungan yang lebih intim, bahkan dia merasa sedikit bersalah pada Dicky Jiang, tapi ternyata pria ini memang tidak membutuhkan hal itu sejak awal!

Seketika sebuah rasa amarah membara di hati Joyce An, tiba-tiba dia merasa sangat konyol dengan apa yang telah dia lakukan selama beberapa tahun itu, merawat pria itu dengan baik yang ternyata hanya membantu orang lain untuk merawatnya!

Walaupun Joyce An telah sekuat tenaga mengendalikan ekspresi wajahnya, namun masih dapat sedikit terlihat oleh Alicia Bai, terlihat dari wajahnya yang menunjukkan rasa puas dan kemenangan.

“Joyce, kamu kira rencana yang kamu lakukan di belakang kami itu dapat berpengaruh pada aku dan Dicky? Cih, jangan bermimpi, hubunganku dan Dicky sangat baik dan tidak akan bisa dirusak!”

Novel Terkait

Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu