Pernikahan Kontrak - Bab 157 Wanita Ini Berbeda......

Tengah malam di pulau kecil itu terasa sejuk, namun jauh dari orang-orang buruk itu, dan juga rencana kotor itu, udara sejuk seperti ini membuat orang merasa nyaman, meniup tubuh Joyce An yang berbalut pakaian basah, namun seperti memberikan sebuah kehangatan.

“Joyce, apa kamu kedinginan?” Joseph Gu melihat Joyce An yang merapatkan pakaiannya, mengerutkan alisnya, “Kita berada di atas pulau dan tidak dapat menemukan apapun untukmu berganti pakaian, dan aku juga tidak bisa menyalakan api dengan cara jaman dulu, benar-benar membingungkan.”

Joyce An tertawa: “Aku tidak kedinginan, suhu saat ini tidak rendah, dengan angin yang bertiup dan mengeringkan pakaianku bukanlah pilihan yang buruk.” kemudian diam kembali, Joyce An mulai merasa tertarik untuk bercanda.

“Apalagi ditubuhku ada jasmu, tidak dingin sama sekali.”

Joseph Gu yang melihat Joyce An terlihat tidak sedang berbohong, memilih untuk tidak mengatakan apapun lagi, kemudian membawa Joyce An untuk duduk diatas batu yang bersih.

Jika mengesampingkan penampilan Joyce An yang terlihat menyedihkan, yang sedang duduk diatas pulau kecil sekarang, melihat pemandangan laut yang berombak, dan langit yang penuh dengan bintang, terasa sangat memuaskan, tapi saat ini kedua orang itu terlihat tidak sedang menikmati pemandangan, saat Joyce An melompat dari kapal tadi dia dalam keadaan darurat, jadi dia tidak membawa apapun, apalagi handphone, benar-benar hilang kontak dengan dunia luar.

Sedangkan Joseph Gu dia membawa handphone, tapi karena sebelumnya terendam di dalam laut, sekarang layar handphonenya hanya dapat menunjukkan layar hitam, dia telah mengaturnya sedari tadi tapi tetap saja tidak bisa digunakan untuk menelepon, membuatnya kesal hingga dia melempar handphone itu ke lantai: “Shit! Sepertinya kita harus menunggu pertolongan dari kapal yang lewat, atau menunggu orang yang mengkhawatirkan kita untuk mencari kita.”

Melihat handphone Joseph Gu yang tidak bisa digunakan, hati Joyce An juga merasa sedikit resah, awalnya dia sangat ingin segera bertemu dengan Wilson Zhou, ditambah lagi setelah mengalami kejadian tadi, keinginan untuk bertemu dengan Wilson Zhou semakin kuat, tapi sepertinya tidak sesuai dengan keinginannya, situasi sekarang malah semakin membuatnya tidak bisa bertemu dengan Wilson Zhou secepatnya.

“Joseph, kalau begitu berapa lama lagi kita harus menunggu di pulau ini, jika tidak ada yang datang menolong kita, maka jika kita tidak mati karena kelaparan, maka kita akan menjadi manusia liar.” Joyce An berusaha sekuat tenaga untuk menahan rasa gelisahnya, tidak ingin membiarkan Joseph Gu terpengaruh oleh perasaannya.

Joseph Gu merasa terhibur dengan kecuekan Joyce An, wanita ini benar-benar berbeda dengan wanita lainnya, tidak sombong dan merepotkan, walaupun Joseph Gu tidak akan menolak wanita yang jatuh dalam pelukannya, tapi kali ini Joyce An benar-benar menarik hatinya, pantas saja Zico Li berusaha untuk berbuat yang tidak-tidak pada Joyce An, bahkan dirinya sendiri juga sedikit......

Terpikirkan akan hal ini, Joseph Gu sedikit tidak bisa berkata-kata dan langsung memukul diri sendiri untuk membersihkan pikirannya, bagaimana bisa disaat seperti ini dia bisa memikirkan hal yang tidak-tidak, aish, semua orang bilang ketika pria bertemu dengan wanita, setengah pikirannya memikirkan hal-hal yang tidak pantas, ternyata kalimat ini memang tidak bohong.

“Tenang saja, Joyce, kita tidak akan mati kelaparan, dan tidak akan menjadi manusia liar, kamu tidak tahu saja, aku memiliki seorang teman yang hebat, jika sehari saja dia tidak menghubungiku maka dia akan meledak, pasti akan menyuruh semua orang untuk menemukanku, tidak akan membiarkanku mengalami masalah, aku dan dia benar-benar cinta sejati.” mengatakan hal ini, Joseph Gu menaikkan alisnya pada Joyce An, menunjukkan tidak keseriusannya.

Untuk mengimbangi ketidak seriusan Joseph Gu, Joyce An tertawa kemudian berucap: “Benar-benar, Joseph, ternyata sebelumnya cara kamu mencari topik pembicaraan denganku sebelumnya semuanya benar-benar menghibur, cinta sejati dimiliki oleh orang lain, tenang saja, kakak aku adalah orang yang bisa menerima hal baru, aku tidak akan memandang rendahmu.”

“Astaga, aku harus berterima kasih pada kakak Joyce yang tidak merendahkanku.” Joseph Gu tertawa sambil menggelengkan kepalanya.

Kedua orang itu saling melontarkan kalimat candaan, membuat suasana disekitar menjadi membaik, membuat mereka melupakan soal pulau yang tidak berpenghuni itu untuk sementara.

“Joyce, aku menyadari jika kita berdua tidak hanya berjodoh, tapi obrolan kita juga sangat mendalam.” sambil bicara, pelan-pelan Joseph Gu menghilangkan tawanya.

“Benar, aku juga merasa seperti itu, jadi kita berdua menjalin hubungan pertemanan adalah hal yang sangat benar.” Joyce mengerti dengan maksud lain dari Joseph Gu, jadi dia buru-buru menjawab.

Awalnya dia ingin menggunakan kesempatan ini, untuk menjelaskan pada Joseph Gu jika dia adalah wanita yang sudah menikah, membuat Joseph Gu menghilangkan niatannya, namun disaat yang bersamaan, terlihat sebuah kapal kecil yang berjalan ke arah mereka perlahan-lahan.

“Astaga, Joyce, ternyata Tuhan masih menyayangi kita, tidak kusangka di tengah malam seperti ini masih ada kapal yang lewat, sepertinya kita tidak perlu menunggu pertolongan hingga besok pagi.” selesai berucap, Joseph Gu langsung berjalan beberapa langkah, berjalan ke tepian, sambil berjalan sambil mengabaikan kedua tangannya sekuat tenaga, dan berteriak dengan kencang: “Hey, hey, disini, disini, disini ada dua orang yang terdampar!”

Awalnya Joyce An khawatir jika orang yang di kapal tidak dapat mendengar suara permintaan tolong Joseph Gu, tapi tidak disangka tidak beberapa lama kemudian, kapal itu pelan-pelan berhenti di tepi pantai, seorang pria berjanggut berjalan ke atas papan, berucap pada Joseph Gu: “Apa yang terjadi?”

“Kakak, kami tidak hati-hati terjatuh dari kapal pesiar kemudian terdampar disini, bisakah kamu memberikan kamu tumpangan, antar kami ke pantai.” jawab Joseph Gu.

Pria berjanggut itu berpikir sejenak, kemudian menatap Joseph Gu dan Joyce An beberapa kali dengan tatapan menilai, melihat mereka yang tidak seperti orang jahat, akhirnya menggerakkan tangannya, menyuruh mereka untuk naik ke atas kapal.

Joyce An dan Joseph Gu segera bertatapan dengan semangat, kemudian segera naik ke atas kapal.

Sebenarnya jarak pulau ini ke pantai tidak begitu jauh, dengan menaiki kapal kecil sekitar sepuluh menit, maka kapal sudah sampai di dekat pantai, Joyce An dan Joseph Gu mengucapkan terima kasih pada kepala kapal yang baik hati, kemudian bersemangat naik ke atas pantai.

Pantai ini dekat dengan perbatasan kota Anlin, walaupun tidak semewah kota Anlin, tapi fasilitasnya cukup lengkap.

Awalnya Joseph Gu ingin menyewa sebuah mobil mengantar Joyce An kembali ke kota Anlin, sekalian membangun perasaan dengan Joyce An, tapi handphoneya yang sebelumnya terus berlayar hitam tiba-tiba bisa digunakan kembali, dan juga banyak telepon yang masuk.

Joseph Gu menatap Joyce An sekilas, menunjuk handphonenya sendiri, kemudian berjalan ke sisi lain untuk mengangkat telepon.

“Astaga, kakek tua, kenapa kamu senang sekali menggangguku.”

Orang yang menelepon itu adalah Wilson Zhou.

“Aku sudah kembali, tapi sekarang aku harus menyelesaikan sebuah urusan penting, jadi urusan hari ini perusahaan akan bertemu dengan tamu aku serahkan padamu.” Wilson Zhou mengabaikan ucapan Joseph Gu, tanpa dipertanyakan lagi dia bicara dengan nada yang datar.

Joseph Gu memutar bola matanya dengan malas, mengumpat Wilson Zhou dengan kata “Gila Kerja”, kemudian berucap dengan berlebihan: “Bukankah sebelumnya aku sudah mengatakan padamu, beberapa hari ini aku ingin pergi berlibur, sekarang tidak bisa kembali, dan berdasarkan pengetahuanku, seharusnya kamu tidak ada urusan penting yang harus kamu urus, soal bertemu dengan tamu kamu saja yang pergi.”

Orang yang di seberang telepon itu terdiam sejenak, kemudian teringat dengan suara Wilson Zhou yang tertawa: “Atau akan kulaporkan pada paman jika belakangan ini kamu telah berhubungan dengan banyak wanita?”

“Sialan, kamu benar-benar pandai mengancamku, baiklah, kamu memang kejam, aku akan segera kembali!” Joseph Gu berucap dengan menggertakan giginya, akhirnya kesepakatan diputuskan.

Novel Terkait

The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu