Pernikahan Kontrak - Bab 32 Dia Juga Mau Jadi Orang Jahat Sekali

Joyce An mencibir berkata: “ Ada orang, sendirinya gak bisa masuk perusahaan finansial Zhou, terus berkira orang lain menggunakan trik yang kotor, juga dak mikir pakai otak, emang tempat seperti perusahaan Finansial Zhou, bisa segampang itu masuk orang yang sembarangan.

Awalnya setelah orang dengar perkataan Alicia Bai, juga beralih pandangan ke arah Joyce An dengan tatapan yang ragu, tapi ketika Joyce An membantahnya, serasa masuk akal juga, Perusahaan Finansial Zhou tempat apa, orang yang tidak memiliki kemampuan mana mungkin bisa beradaptasi disini, pasti ketahuan langsung.

“Kau!” Alicia Bai dibantah oleh Joyce An gak bisa berkata apa pun, saking geremnya gigit gigi.

Dicky Jiang disamping mengerut kening, serasa sedikit jengkel menarik tangannya Alicia Bai berkata: “Alicia, kamu kurangin la ngomong, hari ini pun aku sudah kelihatan, kalau kamu selalu bersasaran ke arah Joyce An, dia gak ada mengganggumu pun.

“ Dicky, siapa pacarmu, kenapa kamu membela Joyce!” Alicia Bai melepaskan tangannya dari tarikan Dicky Jiang.

Ekspresi Wajah Dicky Jiang sekejap jelek sekali, dengan dingin menatap kearah Alicia Bai, matanya bagaikan es batu yang dingin, bisa membuat orang terbeku dalam sekejap.

Dia Dicky Jiang selalu menjadi pusat perhatian orang, selalu sebagai objek incaran orang, bagaimana bisa tahan Alicia Bai mempermalukannya di depan orang sebanyak gini.

Alicia Bai juga merasa dirinya sendiri sangat keterlaluan, seharusnya tidak boleh di hadapan banyak orang begini marah kepada Dicky Jiang, dia segera melembut dan mencoba merangkul lenganya Dicky Jiang, tapi lelaki itu dengan tega melepaskan tangannya.

“kamu bukannya ingin bersama mereka pergi karaoke kan, kamu pergi sendiri saja, aku gak pergi, mau pulang duluan.” Kata Dicky Jiang, kemudian ingin berjalan menuju kearah pintu luar, tapi tiba-tiba kepikiran sesuatu, kemudian berbalik badan berarah ke Joyce An, “ Joyce, kamu wanita pulang sendiri juga tidak aman, sekalian aku mengantarinmu pulang saja.”

Joyce An linglung bentar, dari nalurinya ingin menolaknya, tapi melihat disamping Alicia Bai berhawa bawaan seperti ingin bunuh orang, kemudian mengangguk kepala berkata: “Baiklah, sangat merepotkanmu.”

Dicky Jiang tidak nyangka Joyce An secepat itu menyetujuinya, hatinya merasa senang, sebelumnya emosi yang dibuat Alicia Bai, sekarang pun menjadi reda sedikit.

“Joyce, kamu beraninya….” Alicia Bai ingin berteriak kearahnya, tapi ditatap dingin oleh Dicky Jiang , dengan terpaksa menelan lagi kata-kata dalam mulut.

Dulunya Dicky Jiang gak pernah memakai pandangan mata seperti ini melihatnya, tapi hari ini demi Joyce An wanita murahan itu begitu melihatnya.

“Dicky, aku tiba-tiba gak enak badan, gak ingin karaoke lagi, aku juga ingin pulang.” Alicia Bai mau gak mau mengeluarkan jurus terakhirnya, berpura-pura lemah, menunjukan tampang yang menyedihkan, dulunya Dicky Jiang juga terpana dengan ini, setiap kali melihat dia begitu kasian, dia bakalan langsung menbujukinnya.

Dicky Jiang mendengar kata Alicia Bai, wajahnya muncul ekspresi sedikit ragu.

Hati Alicia Bai senang, dia tahu, Dicky Jiang suka wanita yang lemah lembut, dan dulunya Dicky Jiang meninggalkan Joyce An selain dia jelek, juga karena wanita ini terlalu kuat, semua masalah ditanggung sendiri, tidak bisa merangsang muncul keinginan Dicky Jiang untuk melindunginya.

Joyce An melihatnya dalam mata, dalam hati tertawa mengejek, kelihatannya Alicia Bai di hati Dicky Jiang masih ada cukup berat.

Dia mengeratkan tangannya, pertama kali, dia ingin mencoba jadi wanita jahat, juga membiarkan Alicia Bai merasakan rasa di tinggalin.

Alhasil, Joyce An sengaja terseleo, badan miring jatuh kearah Dicky Jiang, Dicky Jiang dengan respon cepat membantu Joyce An, dengan khawatir berkata: “Joyce, kenapa?”

Joyce An mengerut keningnya, keringat dingin keluar dari kening: “kakiku sepertinya keseleo, sepertinya mau gak mau harus minta tolong kamu anterin pulang.”

Dia benaran tidak bohong, padahal dia ingin berakting, tapi tidak nyangka dia begitu sial, terseleo benaran, emang benar dia gak ada bakat jadi orang jahat.

“Joyce kamu pasti sengaja,!” Alicia Bai melihat berdua berpelukan di hadapannya, sepasang mata cantik terlihat merah gara-gara emosi, dia baru saja mendapatkan kesempatan, sekarang dihancurin dengan Joyce An wanita murahan ini.

Dengar tuduhan Alicia Bai, Joyce An tidak berbicara apapun, malahan Dicky Jiang menegurnya: “Kaki sudah bengkak, coba kamu berpura-pura kasih aku lihat!” setelah berkata, Dicky Jiang tidak lagi memperdulikannya Alicia Bai, dengan hati-hati merangkul Joyce An berjalan kearah pintu luar.

Diluar Hotel, walaupun musim panas, tapi angin malam memukul kewajah juga sedikit dingin, Joyce An berpakaian dikit, tidak sadar memeluk tubuhnya lebih erat.

“Dingin kah? mobil aku ada jaket, nanti aku lapisini.” Kata Dicky Jiang dengan lembut.

Joyce An sekejap terdiam, kelembutan Dicky Jiang yang begini, dulunya dia jarang merasakannya, tidak nyangka sekarang berdua sudah putus, dia malahan merasakan ulang rasa ini, hati merasa sedikit lucu, dengan dingin berkata: “ tidak perlu, aku tidak dingin.” Kemudian dengan pelan menarik tubuhnya dari pelukan Dicky Jiang, bincang-bincang berjalan maju.

Tangan Dicky Jiang kaku di udara, sebentar baru sadar kemudian mengejarnya: Joyce, kaki kamu terseleo, aku merangkul kamu naik mobil saja.”

Kepala Joyce An tidak berbalik sama sekali, dia dari awal tidak berencana untuk naik mobilny Dicky Jiang, tadinya ngomong demikian hanyalah ingin membuat Alicia Bai emosi saja, dia merasa dirinya belum siap untuk berhadapan dengan Dicky Jiang, wlaaupun rencana awalnya ingin Dicky Jiang mengejer dia balik lagi, terus meninggalkan Alicia Bai.

Tapi bagaimanapun juga, Dicky Jiang adalah orang yang pernah dia cintai. Ketika bertemu lagi, itu jauh dari ketenangan seperti yang saya kira.

"Aku gak jadi lah naik mobilmu. Aku sendiri naik taksi saja pulang."

Belakang terdiam sebentar, Dicky Jiang barusan teringat, dan kemudaian dengan suara yang rendah dan begitu tanding berkata: “Joyce, kamu masih benci dengan aku kah?”

Dicky Jiang mengambil langkah dan merasa terkejut berdiri di tempat.

Dari kejauhan Joyce An pelan-pelan menyatu dalam kegelapan.

Sampai pasti dibelakangnya Dicky Jiang tidak mengikutinya, Joyce An baru berjongkok di samping jalan, berpelukan kepala terus menangis.

Adegan bersama Dicky Jiang melintas cepat di otaknya, terus berhenti di adegan pernikahan waktu itu ditinggalkan di hadapan banyak orang, lelaki yang dia cintai selama 5 tahun, dan juga mendampingnya selama 5 tahun, semua pengeluran yang diterima adalah peninggalan yang kejam!

Joyce An semakin sedih menangis, pada akhirnya, dia bahkan tidak tahu kapan dia pingsan. Dia hanya terasa ada dipeluk oleh seseorang dengan lembut, kemudian dia menempelkan kepalanya pada dada orang itu, serasa ada aliran yang hangat masuk dalam tubuhnya.

Novel Terkait

My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu