Pernikahan Kontrak - Bab 26 Pohon Besi Mau Berbunga

Pagi berikutnya, setelah Wilson Zhou mengatur Joyce An data yang harus diterjemahkan, seperti biasa selalu tepat waktu jam 8 keluar rumah.

Melihat kepergian lelaki itu, Joyce An benaran ingin menanya Wilson Zhou tiap hari berkeliaran kemana, tetapi mikir-mikir, akhirnya mendam kembali rasa penasaran itu ke dalam perut.

Ya sudahlah, lagian dia ada hak apa untuk mengatur begitu banyak, jika masalah berkembang sampai sama kayak malam kemarin…

Kepikir adegan malam kemarin, Wajah Joyce An sekejap memerah, tak sengaja menyentuh bibirnya yang merah seperti cherry itu, bibirnya sepertinya masih ada sisa aroma dan hawanya Wilson Zhou, lama tidak memudar.

Wilson Zhou kenapa bisa mencium dia?

Kepikiran sampai sini, Joyce An bertenaga menggelengkan kepalanya, dalam hatinya mengejek dirinya sendiri, Wilson Zhou terkenal sebagai lelaki playboy, gombal wanita adalah keahlihannya, mungkin dia sudah lupa masalah ini, kenapa sendiri harus memperdulikannya lagi, mulai dari sekarang mesti jaga jarak dengan Wilson Zhou.

Dalam hati Joyce An sudah mengambil keputusan, terus berjalan di samping teko teh kemudian duduk, membuka leptop yang ditinggalkan oleh Wilson Zhou.

Desktop komputer kelihatan sangat segar. Tidak ada apa-apa, hanya ada satu folder Bahasa inggris, kayaknya data yang dikatakan oleh Wilson Zhou tadi.

Joyce An dengan mouse mengklik folder itu, klik dua kali, terbuka foldernya.

Isi data dalam folder itu diluar sangka Joyce An, karena agak sulit diterjemahkan, walaupun sebelumnya dia memiliki pengalaman terjemahan yang begini, tapi mau menyelesaikan terjemahan ini juga mesti menghabiskan waktu yang banyak, hingga makan siang pun gak sempat makan.

Joyce An mengirim data yang sudah diterjemah itu kepada Wilson Zhou, kemudian meluruskan tangan, bersandar dia atas sofa.

Uang benaran tidak gampang dicari.

Di sisi lain, saat menerima file Wilson Zhou mengangkat senyum cerah yang luar biasa. Joyce An benar-benar wanita yang hebat dibandingkan yang dia bayangkan, meskipun dari gaya kerja biasanya benaran gak kelihatan dia begitu berbakat dan memiliki kemampuan.

“Hei, Tuan Wilson, aku gak salah liat kan, aku merasa dimata mu kelihatan seolesan godaan, kenapa siapa yang membuat tuan besar Zhou bisa terpesona?”

Kantor Wilson Zhou tiba-tiba masuk seorang lelaki yang berbadan tinggi dan tampan, dam lelaki ini boleh dikatakan beda style dengan Wilson Zhou, rambut lelaki agak sedikit panjang, dibelakang mengingkat kepang satu, tetapi tidak terasa seperti wanita, malahan kelihatan lebih tampan, warna kulit agak sedikit hitam, seperti kulit gandum yang sehat, sepasang mata sangat terpesona, serasa semua sinar bisa meleleh ke dalam, orang liat tidak akan bisa melupakannya.

Saat ini, lelaki sedang memakai kedua tangannya menahan di meja Wilson Zhou, mirip ketawa tapi bukan, sambil menatap kearah Wilson Zhou.

Mata Wilson Zhou tidak mengangkat sama sekali, sepertinya tidak ingin memperdulikan lelaki yang dihadapannya.

“OiOi, jangan acuh tak acuh kayak gitu dong Tuan Wilson, Ah…, aku sudah tahu, wanita ini pasti yang kemarin kamu ngomong bawa ke restoran itu bukan, kalau enggak orang secuek seperti kamu mana mungkin tiba tiba telepon kemari, menanyaku alamat restoran danau."Pria itu masih tidak pasrah," Aku benaran penasaran, wanita seperti apa bisa membuat hatimu terpesona."

“ Joseph Gu kamu merasa bosen?” akhirnya, terdengar dari mulut Wilson Zhou mengucapkan kata-kata yang dingin.

Joseph Gu mengangkat bahu:” Biasa-biasa saja, waktu untuk bergosip bersamamu masih ada, cepat ngomong, jadi siapa orangnya?”

Wilson Zhou merasa butuh perkataan mengangkat kepala melihat Joseph Gu sekilas, awalnya tahu demikian, gak bakalan menanyakannya alamat dengan dia, kalau hal ini diberikan kenyataan pada wanita pengemarnya si Joseph Gu, kalau punya sikap idiot yang seperti ini, mungkin sekejap frustasi.

"Maaf, aku tidak punya waktu untuk bergosip dengan kamu, silakan pergi dengan cepat."

“Tuan Wilson, kamu mana boleh gitu, sangat melukai hatiku, setiap aku pacaran aku sering memberitahukanmu siapa namanya.” Joseph Gu membuat penampilan terluka.

"Terima kasih, lain kali tolong jangan melaporkan kepadaku lagi, juga jngan sampai akhirnya aku yang membereskan ekormu itu lagi, julukan”Playboy” aku ini benar-benar harus berterima kasih denganmu.”

Joseph Gu mendengarnyam tertawa licik dua kali: “Hehe, kebutuhan masing-masing, kamu bukannya suka dengan julukan”Playboy” ini kah bisa membantumu hindarin masalah kan.”

“Tapi sekarnag aku tidak butuh lagi.” Saat ini Wilson Zhou sudah mengambil datanya berdiri, kemudian jalan menuju arah ruang rapat.

Joseph Gu mendengar kata-katanya terdiam selama 10 detik, belum lagi reaksi kembali, Wilson Zhou sudah menghilang di hadapannya.

Buset, pohon besi seperti kayak Wilson Zhou benaran bisa berbunga?

Di sisi lain, setelah Joyce An membuat makanan yang sederhana, kemudian segera menelepon stylist Aaron.

Kali ini dia pergi ke reuni kelas, adalah setelah pernikahan pertama ditinggalkan, untuk pertama kali dengan resmi muncul di depan hadapan Dicky Jiang dan Alicia Bai, jadi mesti harus dengan mewah muncul didepannya, ini juga langkah pertama dari rencana balas dendamnya.

Di bawah bimbingan Aaron, Joyce An pergi membeli gaun merah darah, dicocokin dengan sepasang sepatu hill hitam, bermake up sesuai dengan Aaron sarankan, Joyce An merasa dirinya pada cermin itu kelihatan sempurna.

Beda dari style sebelumnya yang manis itu, sekarang Joyce An terlihat sangat menawan, gaun merah itu sangat menunjukan tubuh rampingnya dengan baik, ditambah model baju belakang yang terbuka, menunjukan kulit putih pada punggung, seksi dan mengalih perhatian orang; sepatu hill hitam, membuat kakinya Joyce An semakin kelihatan tinggi dari sebelumnya. kedua lengan sangat kurus dan ramping, tiada kelihatan daging sedikitpun, ada sedikit arti "dewi pembalasan" di dalam.

Joyce An dengan puas mengangguk kepala, sangat bagus, besok dengan penampilan demikian muncul di depan Dicky Jiang dan Alicia Bai membuat mereka terpana.

Kepikiran sampai sini, Joyce An meberi semangat pada dirinya sendiri, baru melepaskan gaun ini, memakai kembali baju santai rumah.

Setelah melakukannya semua, sudah malam jam 7 lebih, Wilson Zhou masih belum pulang, Joyce An sedikit ragu, akhirnya dia mengirimkan pesan ke Wilson Zhou.

“Malam ini kamu pulang makan gak?”

2 menit kemudian , dia mendapat balasan dari Wilson Zhou.

“Tidak perlu menungguku, malam ini kemungkinan tidak pulang, kamu duluan istirahat, duluan mengucapin selamat malam.”

Tidak tahu kenapa, Joyce An berulang-ulang lagi membaca balasan itu, hatinya agak sedikit kecewa, tapi juga ada rasa sedikit beruntung.

Novel Terkait

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu