Baby, You are so cute - Bab 12
Michelle Xiao tertegun di sana dengan wajah pucat, dua tahun lalu Jones Zhang menikahkan seorang perempuan untuk Charlie Shen, dia tidak khawatir, karena dia tahu perempuan itu dinikahi untuk apa.
Mengapa bisa begitu? Hal yang mereka berdua tidak bisa lakukan, bisa dilakukan dengan perempuan itu?
-
Charlie Shen menyetir sendiri, dia hanya menggunakan 15 menit untuk perjalanan setengah jam.
Di dalam mobil, Jones Zhang mengatakan banyak hal, dia tidak terlalu banyak mendengar, dia merasa resah dan hanya ingin bertemu dengan si bodoh kecil itu.
Awalnya mengira dia sudah pergi saat sore, kenapa semalam ini diam-diam datang lagi?
Setelah memarkirkan mobil, dia berjalan ke pintu besar villa dengan cepat, tetapi kaki panjangnya diperlambat, dalam sekejap, ekspresi dia menjadi tenang dan dingin, dia mengeluarkan ponsel dan mengaca, setelah memastikan ekspresinya cukup dingin, dia naik tangga pelan-pelan, lalu menekan sidik jari.
Di dalam ruang tamu, Joanne Gu tengkurap di atas lantai dan bertatapan dengan kucing gemuk galak warna putih salju yang menggoyangkan ekor dan berjarak 2-3 meter darinya dengan penuh waspada.
Bertanya padanya mengapa jatuh dan tengkurap di lantai?
Sedih apabila diungkit……
Saat kembali ke kampus di sore hari, dia baru terpikir besok adalah akhir pekan, sudah janji dengan Emily untuk kerja paruh waktu, ingin mengambil foto dia melayani pelanggan hanya bisa di malam ini, maka saat bus jam terakhir, dia meminjam kamera HD Patricia Zhao dan datang.
Perempuan kungfu yang lincah berhasil menghindari satpam depan pintu besar! Dia memanjat pagar dan masuk ke kompleks villa, lalu berputar ke halaman samping rumahnya, takdir pun membantu dia, ada sebuah jendela Prancis tidak ditutup!
Saat dia ingin masuk, dari belakang ada suatu bayangan hitam melompat dengan cepat, dia mendadak merasa bokongnya sakit dan jatuh di lantai!
Lalu, dia ditemukan oleh seorang wanita paruh baya dan ditangkap, kemudian, tidak ada kelanjutan lagi……
Kak Wang menatap perempuan kecil di lantai yang matanya sangat besar dan kulitnya sangat putih, “Gadis, membawa kamera dan menyelinap ke rumahku, tujuannya apa?”
Joanne Gu menangis, bokongnya sudah sangat sakit, “Bibi, aku sudah dilukai oleh kucingmu, lepaskanlah aku.”
“Tidak boleh, Tuanku sedang di perjalanan pulang, dibawa ke satpam atau kantor polisi, dia yang tentukan.”
Saat berbicara, terdengar suara membuka pintu dari ruang tamu.
Kak Wang meletakkan kotak P3K dan pergi, “Tuan pulangnya cepat sekali, gadis ini……”
Pria itu melambaikan tangan dengan ekspresi tenang dan mengisyaratkan dirinya sudah mengerti situasinya.
Setelah masuk ke ruang tamu, dia sedikit membungkukkan badan terhadap tubuh kecil di lantai itu, jari tangannya yang ramping bergerak, dagu Joanne Gu dikendalikan, dia menggunakan tenaga, maka Joanne Gu terpaksa mengangkat kepala.
Mereka bertatapan, di dalam tatapan pria hanya ada warna hitam yang dalam, perasaannya sulit dibedakan, auranya dingin. Dia mengecapkan bibir tipisnya dengan erat dan mengamatinya seperti ini dengan diam, Joanne Gu tidak tahan, di dalam tangannya, dagu Joanne Gu sedikit bergerak.
Tidak pernah melihat tatapan yang tidak galak, tetapi mengerikan seperti ini……
Saat menatap dia sampai dia tidak bisa tahan lagi, Charlie Shen berkata: “Murid perempuan menerobos rumah guru pria di malam hari, ingin melakukan apa padaku?”
Perkataan ini sembrono, suara dia malah rendah dan serius, wajah Joanne Gu tidak tahu karena ketakutan atau malu, intinya menjadi merah dan tidak berani melihat dia lagi.
Saat dagunya mati rasa, dia baru melepaskannya, bangun dan berjalan ke tangga, “Kak Wang, bereskan dia dan antar ke lantai atas.”
Joanne Gu tidak berani percaya dia malah tidak menangkap dirinya ke kantor polisi! Tetapi apa maksud naik ke lantai atas?
Kak Wang menenteng kotak P3K, dia lewat dari samping kucing, tidak tahan dan bergumam, “Penjahat kecil, sengaja mencakar bokong orang.”
Setelah dia yang di tangga mendengar perkataan ini, langkahnya berhenti, “Cathies mencakar apanya dia?”
“Bokong, kenapa Tuan?”
Kak Wang mengambil alkohol untuk membunuh kuman, mengangkat kepala dan merasa terkejut, Tuan bukannya sudah naik ke lantai atas?
Hanya terdengar pria yang pergi dan kembali lagi berkata dengan sangat serius: “Tangan kamu bukannya terluka? Tidak boleh menyentuh alkohol.”
“Haa?” Kak Wang tidak peka……
Joanne Gu melihat dengan teliti, “Tidak kok, tangan Bibi baik-baik saja!”
Tatapan pria itu menjadi mengerikan, “Kak Wang, terluka tidak?”
Kak Wang: “……Terluka, terluka! Gadis, biar Tuan yang memakaikan kamu obat ya……”
Joanne Gu: “……”
Di dalam ruang tamu, suasananya aneh.
Joanne Gu melihat Kak Wang yang menghilang seketika sambil mengatupkan gigi dan menutup rapat roknya, “Paman kartu unggulan, tidak perlu merepotkan Anda, tidak parah.”
Dia memutarkan cotton bud dengan santai: “Sebagai majikan kucing ini, aku harus menjelaskan, Cathies tidak pernah divaksin sejak lahir, apabila luka cakar tidak diurus secepatnya, akan menyebabkan penyakit rabies, CSD, bagian luka terjadi infeksi dan membusuk sampai ke seluruh tubuh, pada akhirnya meninggal……”
“Oke! Oke!”
Pria itu tidak berkata dan dengan pelan menarik tangan kecilnya yang menutup rok……
Wajah Joanne Gu disenderkan di sofa, jari tangannya dikepalkan dengan kuat, punggungnya terasa dingin, jari tangan pria itu yang bersih dan dingin sedang memakaikan obat……
Dia memakaikan sangat lama, hanya sebuah luka cakar kecil, dia masih tidak pergi……
Joanne Gu memejamkan mata dan bernapas, jantungnya berdetak kencang, dia takut dan canggung, juga tidak tahu bagaimana berkata padanya……
Bagaimanapun dia juga berbaik hati memakaikan obat untuk dirinya.
Tetapi dia……
Bagaimanapun, usianya kecil, dia merasa dirinya diusik, tetapi tidak berani bersuara, tadi saat Charlie Shen memegang dagu dia, dia sangat takut.
Dia bersabar seperti itu, sampai sudah terlewat lama, roknya diletakkan.
Joanne Gu merasa lega, dia tidak berani melihatnya dan melirik jam, sudah jam 11!
Dia cepat-cepat berjalan ke depan pintu dengan pincang dan tidak mempedulikan pria yang di belakang memanggil dia, dia berjalan keluar pintu besar dengan keras kepala dan berharap ada taksi.
Lukanya semakin sakit karena dipakaikan obat, dia menunggu dengan menderita, dalam sekejap sudah terlewat setengah jam, masih tidak terlihat taksi.
Dia menunggu setengah jam lagi dengan susah payah, masih tidak ada taksi.
Ada satpam keluar dan berkata padanya, “Gadis kecil, Tuan dari villa nomor satu menyuruhku memberitahu kamu, setelah jam 9 malam, daerah ini tidak ada taksi.”
“……”
Keparat tidak beritahu dia sejak awal! Membuat dia menunggu satu jam lebih di sini seperti orang bodoh!
Dia marah sampai menangis, tetapi sekarang masalahnya, tidak ada taksi, tidak bisa pergi, dia harus tidur di mana?
Suara ketuk pintu sudah berbunyi beberapa lama.
Kak Wang tidak tahan dan bangun, Charlie Shen mematikan rokok dan berkata: “Aku yang buka.”
Bilangnya ingin buka, tetapi dia tidak bergerak, dia mengayunkan tongkat mainan kucing, Cathies menutup matanya, wajahnya diputar ke arah lain dan tidak ingin bermain dengannya.
“Marah?” Dia mencolek telapak kaki kecilnya, telapak kaki kecilnya juga menghindar.
Dia merasa tidak berdaya, “Ok, kamu adalah kucing baik yang rutin divaksin, Ayah sedang mengejar perempuan, di saat penting mengkhianati kamu, kamu ingin bagaimana?”
Kak Wang: “……”
Saat ini suara ketuk pintu sudah berhenti.
Pria itu berdiri dengan santai, tatapannya dalam, dia memperkirakan waktu dan berjalan ke depan pintu.
Saat Joanne Gu balik badan dengan putus asa, pintu di belakang perlahan-lahan dibuka, wajah pria itu semakin jelas dan dingin di dalam cahaya lampu pintu.
Joanne Gu memegang tali tas dengan erat, “Sudah tidak ada taksi, Paman kartu unggulan, rumah kamu besar juga ya, hehehe……”
Dia menghisap rokok: “Lumayan besar juga tidak ada tempat untukmu.”
“Gadis, Tuan sedang bercanda!” Kak Wang menyelip keluar dengan buru-buru dan melototi seseorang, bisa tidak jangan begitu keras kepala, setengah jam yang lalu baru menyuruh dia membereskan sebuah kamar tamu dengan teliti, sekarang tidak memberinya masuk! Nanti jika dia pergi, lihat kamu bisa apa!
“Kedinginan kan di luar, cepat masuk. Bibi masak cemilan malam! Sudah lapar kan?”
“Terima kasih Bibi.”
“Kak Wang, aku juga lapar.”
“Tidak ada jatahmu!”
“……”
Di ruang tamu, Joanne Gu berdiri di sana dengan kaku, suara langkah kaki pria itu di belakang semakin dekat, dia melewati sampingnya, penglihatan mereka tak terhindar akan bertatapan.
Dia sih tenang, seolah-olah hal tadi memakaikan obat dan mengusik Joanne Gu tidak pernah terjadi, atau dia yang pekerjaannya seperti itu sudah terbiasa? Sudah mahir sembrono dan tidak sopan?
Tetapi Joanne Gu tidak bisa menganggap tidak pernah terjadi, jika penglihatan dia melihat bola matanya yang hitam, tempat yang pernah dipegang di pinggang dan bokong akan seperti kebakaran, terbakar sampai membuat dia malu dan menderita.
Novel Terkait
Sang Pendosa
DoniMy Cold Wedding
MevitaThis Isn't Love
YuyuKembali Dari Kematian
Yeon KyeongBehind The Lie
Fiona LeeSi Menantu Buta
DeddyBaby, You are so cute×
- Bab 1
- Bab 2
- Bab 3
- Bab 4
- Bab 5
- Bab 6
- Bab 7
- Bab 8
- Bab 9
- Bab 10
- Bab 11
- Bab 12
- Bab 13
- Bab 14
- Bab 15
- Bab 16
- Bab 17
- Bab 18
- Bab 19
- Bab 20
- Bab 21
- Bab 22
- Bab 23
- Bab 24
- Bab 25
- Bab 26
- Bab 27
- Bab 28
- Bab 29
- Bab 30
- Bab 31
- Bab 32
- Bab 33
- Bab 34
- Bab 35
- Bab 36
- Bab 37
- Bab 38
- Bab 39
- Bab 40
- Bab 41
- Bab 42
- Bab 43
- Bab 44
- Bab 45
- Bab 46
- Bab 47
- Bab 48
- Bab 49
- Bab 50
- Bab 51
- Bab 52
- Bab 53
- Bab 54
- Bab 55
- Bab 56
- Bab 57
- Bab 58
- Bab 59
- Bab 60
- Bab 61
- Bab 62
- Bab 63
- Bab 64
- Bab 65
- Bab 66
- Bab 67
- Bab 68
- Bab 69
- Bab 70
- Bab 71
- Bab 72
- Bab 73
- Bab 74
- Bab 75
- Bab 76
- Bab 77
- Bab 78
- Bab 79
- Bab 80
- Bab 81
- Bab 82
- Bab 83
- Bab 84
- Bab 85
- Bab 86
- Bab 87
- Bab 88
- Bab 89
- Bab 90
- Bab 91
- Bab 92
- Bab 93
- Bab 94
- Bab 95
- Bab 96
- Bab 97
- Bab 98
- Bab 99
- Bab 100
- Bab 101
- Bab 102
- Bab 103
- Bab 104
- Bab 105
- Bab 106
- Bab 107
- Bab 108
- Bab 109
- Bab 110
- Bab 111
- Bab 112
- Bab 113
- Bab 114
- Bab 115
- Bab 116
- Bab 117
- Bab 118
- Bab 119
- Bab 120
- Bab 121
- Bab 122
- Bab 123
- Bab 124
- Bab 125
- Bab 126
- Bab 127
- Bab 128
- Bab 129
- Bab 130
- Bab 131
- Bab 132
- Bab 133
- Bab 134
- Bab 135
- Bab 136
- Bab 137
- Bab 138
- Bab 139
- Bab 140
- Bab 141.
- Bab 142
- Bab 143
- Bab 144
- Bab 145
- Bab 146
- Bab 147
- Bab 148
- Bab 149
- Bab 150
- Bab 151
- Bab 152
- Bab 153
- Bab 154
- Bab 155
- Bab 156
- Bab 157
- Bab 158
- Bab 159
- Bab 160
- Bab 161
- Bab 162
- Bab 163
- Bab 164
- Bab 165
- Bab 166
- Bab 167
- Bab 168
- Bab 169
- Bab 170
- Bab 171
- Bab 172
- Bab 173
- Bab 174
- Bab 175
- Bab 176
- Bab 177
- Bab 178
- Bab 179
- Bab 180
- Bab 181
- Bab 182
- Bab 183
- Bab 184
- Bab 185
- Bab 186
- Bab 187
- Bab 188
- Bab 189
- Bab 190
- Bab 191
- Bab 192
- bab 193
- Bab 194
- bab 195
- Bab 196
- Bab 197
- Bab 198
- Bab 199
- Bab 200
- Bab 201
- Bab 202
- Bab 203
- Bab 204
- Bab 205
- Bab 206
- Bab 207
- Bab 208
- Bab 209
- Bab 210
- Bab 211
- Bab 212
- Bab 213
- Bab 214
- Bab 215
- Bab 216
- Bab 217
- Bab 218
- Bab 219
- Bab 220
- Bab 221
- Bab 222
- Bab 223
- Bab 224
- Bab 255
- Bab 226
- Bab 227
- Bab 228
- Bab 229
- Bab 230
- Bab 231
- Bab 232
- Bab 233
- Bab 234
- Bab 235
- Bab 236
- Bab 237
- Bab 238
- Bab 239
- Bab 240
- Bab 241
- Bab 242
- Bab 243
- Bab 244
- Bab 245
- Bab 246
- Bab 247
- Bab 248
- Bab 249
- Bab 250
- Bab 251
- Bab 252
- Bab 253
- Bab 254
- Bab 255
- Bab 256
- Bab 257
- Bab 258
- Bab 259
- Bab 260
- Bab 261
- Bab 262
- Bab 263
- Bab 264
- Bab 265
- Bab 216
- Bab 267
- Bab 268
- Bab 269
- Bab 270
- Bab 271
- Bab 272
- Bab 273
- Bab 274
- Bab 275