The Campus Life of a Wealthy Son - Bab 80 Serahkan ke polisi
Serahkan saja ke polisi. "
Tiano Lin menghela nafas pelan.
Meskipun dia pernah memikirkan banyak macam cara untuk menyiksa Harley Wang sampai mati.
Tapi saat dia melihat orang hidup yang berlutut di depannya, dengan kakinya patahnya masih bersujud.
Untuk seorang mahasiswa yang belum melangkah masuk ke dunia masyarakat, benar-benar dibutuhkan ketahanan psikologis tertentu baru bisa menghadapi situasi ini dengan tenang.
"Belas kasih hanya akan membahayakan kamu." Angelia Liu berkata dengan lembut, memuntahkan asap. "Sebelum aku menangkapnya, dia masih merencanakan untuk menangkap kamu dan gadis sebelumnya setelah transaksi hari ini selesai, dia berencana untuk mengambil matamu, dan tubuh gadis itu, apa kamu masih berencana untuk membiarkannya pergi? "
Tiano Lin memandang Harley Wang, tatapannya tiba-tiba menjadi dingin.
Harley Wang juga merasa perubahan Tiano Lin dan berbalik dengan putus asa, menundukkan kepalanya dengan putus asa ke arah Tiano Lin.
Dia tidak tahu asal usul Tiano Lin.
Tapi sekarang dia tahu bahwa orang yang bisa membuat Angelia Liu datang langsung, bahkan bosnya Xu Jiu dan James Jiang, mantan raja bawah tanah kota Nandu yang lama tidak muncul, muncul di ruangan ini, adalah orang tidak bisa sembarang disentuh.
Tapi kemarin malam, dia masih berpikir dengan bodoh, tunggu transaksi hari ini selesai, mencari cara untuk membuatnya menderita, lalu merebut gadis dari jurusan musik itu.
Sekarang tidak sempat untuk menyesalinya, hanya bisa memohon Tiano Lin untuk mengampuninya, membiarkan dia pergi.
Dengan cepat, dalam pandangan Tiano Lin, lantai di depan Harley Wang ada genangan darah yang tidak enak dilihat.
“Lupakanlah.” Tiano Lin menghela nafas, “Serahkan dia ke polisi, bagaimanapun juga dia tidak mungkin bisa keluar dari penjara selama-lamanya.”
Angelia Liu meliriknya sambil tersenyum, mengangguk dan berkata: "Bersujudlah beberapa kali lagi, anggap saja berterima kasih kepada Tuan muda Lin karena sudah mengampuni nyawamu."
Setelah mendengarkan ini, Harley Wang tidak terlalu peduli yang lain, bersujud sekuat-kuatnya ke arah Tiano Lin.
Dia sudah tidak peduli sama sekali akan persidangan seperti apa yang akan dia hadapi setelah ditangkap oleh polisi, selama dia tidak berada di bawah tangan Angelia Liu, maupun dia ditembak langsung, juga jauh lebih baik daripada mati.
Pada saat yang sama, Harley Wang masih tidak menyangka, Tiano Lin kan hanya murid biasa, kenapa dia bisa membuat bos bos di kota Nandu berkumpul disini, tidak mungkin ada orang bisa melakukannya.
Dan kenapa Angelia Liu memanggilnya Tuan Muda Lin.
Harley Wang merasa dirinya sangatlah paham atas orang-orang kelas atas di kota Nandu, tapi dia tidak pernah mendengar ada yang namanya Keluar Besar Lin, jangan-jangan Tiano Lin adalah orang dari Kota B?
Mungkin karena bisa terlihat tampang keputusasaan dan keengganan di mata Harley Wang.
Angelia Liu tersenyum lembut, membungkuk, mendekatkan bibir merahnya ke telinga Harley Wang, dan mengucapkan dua kata dengan lembut.
"He……"
Harley Wang pun kaget. Dia mengangkat kepalanya dan menatap Tiano Lin. Setelah beberapa saat, dia tiba-tiba tertawa.
"Ternyata orang Keluarga He, hahahaha, ternyata dari keluarga He, Tiano Lin ternyata adalah Tuan Muda Keluarga He, hahahahaha, dua wanita bodoh itu, masih bilang kalau dia hanyalah orang kampung yang tidak ada uang dan kekuatan, tapi dia tenyata adalah Tuan Muda Keluarga He, hahahahaha! "
"Tuan, bawahan Kepala He sudah dibawah, ayo pergi sekarang."
Saat Harley Wang masih berteriak, Kathie Jiang berbisik di telinga Tiano Lin.
Tiano Lin mengangguk, lalu bertanya, "Bagaimana dengan mereka?"
Kathie Jiang melirik Angelia Liu dengan ekspresi rumit, dan mendesah, "Tidak apa-apa, selama ada wanita ini, Kepala He tidak akan melakukan apa-apa terhadap mereka."
"Ya, Manajer Jiang, ada saya di sini, jadi jangan bicara sembarangan ya pulang nanti."
Angelia Liu memandang Tiano Lin dan Kathie Jiang dengan sebatang rokok di antara jarinya.
Kathie Jiang tidak berbicara, mengangguk, dan mengikuti Tiano Lin dari belakang dan meninggalkan Starz Karaoke.
...
di dalam mobil.
Tiano Lin menatap Kathie Jiang yang sedang fokus mengemudi, dan bertanya, "Kamu kenal Angelia Liu?"
"Ya," Kathie Jiang tidak menentang.
“Dan Angelia Liu sepertinya mengenal saya juga?” Tiano Lin kemudian bertanya.
"Iya."
"Siapa dia?"
Kathie Jiang mengerutkan bibir merahnya, tersenyum pahit dan berkata, "Apakah kamu pikir saya bisa bilang?"
“Tapi bukankah kamu sekretaris saya?” Tiano Lin bertanya dengan penasaran.
Tadinya dia pikir kalau pertemuan pertamanya dengan Angelia Liu hanyalah karena pesonanya.
Menilai dari dua kali tindakan Angelia Liu ini, tampaknya ada faktor lain yang dalam hal ini.
Kathie Jiang terdiam sesaat, lalu berkata dengan lembut, "Kalau bisa, Tuan Muda bisa pergi dan bertanya langsung kepada Tuan He."
"ha?"
Tiano Lin mengangkat kepalanya dengan takjub, dari kaca spion, dia melihat mata Kathie Jiang yang tidak tahu harus berbuat apa.
Ketika mobilnya sudah sampai pintu masuk rumah sakit, Tiano Lin pun berencana untuk tidak memikirkan masalah ini untuk saat ini.
Hubungannya dengan Keluarga He, kecuali dengan Harris He dan istrinya, lebih baik
Untuk keluarga sebesar itu, tidak mungkin hanya ada keluarga Harris He saja.
Meskipun dia adalah ayah kandungnya, Harris He adalah kepala keluarga He saat ini, dia samar-samar dapat menebak bahwa dalam keluarga besar semacam ini, pasti ada hubungan yang tidak baik yang tidak dapat dilihat dari luar.
Misalnya, paman ketiganya, Mike He.
Siapa yang bisa sangka, bahwa karena kehilangannya saat itu, Kepala Departemen Keamanan Publik bahkan tidak berani masuk ke pintu rumah kakaknya sendiri, suami istri itu juga sudah 10 tahun lebih tidak berhubungan.
"Benar-benar merepotkan ..."
Tiano Lin menghela nafas, lalu menenangkan suasana hatinya baru masuk ke ruangan ICU.
Tapi begitu dia memasuki kamar pasien, Tiano Lin tidak tahan dan ekspresinya berubah.
Kamar yang tadinya tempat steril yang tidak tercemar itu, malah ada dua orang setengah baya berpakaian tidak rapi.
Salah satu dari mereka, Tiano Lin pernah lihat, seorang wanita paruh baya dengan rambut keriting dan berpakaian kaus longgar, menatap Vickie Chu dengan kesal, dan berkata tanpa henti: " Apa kamu tidak tahu malu? tidak memberi tahu kami soal melompat dari gedung untuk bunuh diri, rumah sakit jelek macam apa ini, mebuat anak saya jadi begini, masih berpura-pura kasih kami rumah lagi, kalau buka saya datang langsung ke rumah sakit, tidak tahu sampai kapan hal ini akan disembunyikan dari kami!"
Pada saat ini, berdiri di sebelah ibu Chu adalah ayah Vickie Chu.
Ayah Chu tampaknya tidak berusia lebih dari lima puluh tahun, tetapi dia tidak memiliki kemapanan yang seharusnya dimiliki oleh orang-orang seumurnya, rambutnya berantakan, dia memakai baju biru yang sudah luntur, celana pendek hitam, dan sandal berwarna kuning, jelas tipe khas pria paruh baya yang tidak mapan.
Dia berdiri di samping, meskipun dia tidak banyak bicara, dia tetap mengatakan beberapa kata: "Vickie, ayo jujur, kamu dipaksa untuk melakukan apa sama direktur di rumah sakit, ayah dan ibu akan membantu mu, jangan takut, kalau tidak, ayah masih bisa telpon Michael Guo, meskipun rumah sakit ini terlihat mewah, tapi pasti tidak bisa dibandingkan dengan keluarga Guo, apalagi kamu adalaha menantu keluarga Guo di masa depan, Kenny Guo pasti akan membantu mu, jadi kamu bilang saja."
Keduanya menatap Vickie Chu, mengobrol tanpa henti, mengabaikan mata merah Vickie Chu dan bibirnya yang bergetar saat ini.
"Ini ruangan steril, siapa yang membiarkan kalian masuk?"
Tiano Lin membuka mulutnya, dan suara marah terdengar di belakangnya.
Semua orang di ruangan menoleh dan melihat Aaron Wang mengenakan jas putih dan berjalan masuk dengan wajah marah.
"Bagus, aku baru mau mencarimu!"
Melihat Aaron Wang, Ibu Chu berjalan maju dua langkah, menarik kerahnya, "Kamu pasti pimpinan Vickie Chu, saya kasih tahu ya, kalau hari ini kamu tidak memberi kami penjelasan, percaya atau tidak, saya bisa meminta orang untuk menghancurkan rumah sakit jelek ini! "
"Ibu, jangan ..."
Vickie Chu menggerakkan bibirnya beberapa kali, dan akhirnya mengeluarkan suara dari tenggorokannya.
“Apa tidak!” Ibu Chu menarik Aaron Wang dengan keras, dan berkata: “Ayo bilang, putriku jatuh seperti ini, apa yang akan dilakukan rumah sakitmu ini? mau cara publik atau pribadi?”
Tiano Lin mengerutkan keningnya setelah melihat ini, keduanya sepertinya baru saja memasuki ruangan belum lama ini, mereka tampaknya tidak terlalu peduli dengan kondisi Vickie Chu. Sebaliknya, mereka dengan cepat menyinggung soal kompensasi.
Ketika Aaron Wang datang, dia diikuti oleh penjaga keamanan rumah sakit, melihat Ibu Chu dengan cara kasar, saat keamanan mau maju untuk menghentikannya, Aaron Wang malah menghentikannya.
Dia memandang wajah marah Ibu Chu dan sedikit tersenyum, "Anda lepas dulu, soal kompensasi sih mudah diurus, anda mau berapa, langsung bilang saja, saya bisa kasih sekarang."
"Betulkah?"
Mungkin bahkan ibu Chu tidak menyangka bahwa Aaron Wang benar-benar menawarkan soal kompensasi, sebenarnya dia hari ini dapat kabar dan tujuannya datang kesini juga karena soal ini.
Novel Terkait
Harmless Lie
BaigeRahasia Istriku
MahardikaAnak Sultan Super
Tristan XuSederhana Cinta
Arshinta Kirania PratistaGet Back To You
LexyMendadak Kaya Raya
Tirta ArdaniThe Campus Life of a Wealthy Son×
- Bab 1 Siuman
- Bab 2 Mengakui
- Bab 3 Ayah dan Ibu Kandung
- Bab 4 Vicky Chu
- Bab 5 Bertemu Kenalan
- Bab 6 Ponsel Apple
- Bab 7 Wanita Cantik
- Bab 8 Orang Tidak Berguna
- Bab 9 Preman
- Bab 10 Dibawa ke Kantor Polisi
- Bab 11 Seperti apa rupa pelaku perdagangan manusia tersebut
- Bab 12 Membuat dia tinggal dalam penjara di sisa hidupnya
- Bab 13 Tiano masih merupakan anjing aku
- Bab 14 Besar di kampung
- Bab 15 Membawa mobil mewah
- Bab 16 Mobil Mewah
- Bab 17 Ulang Tahun Celine
- Bab 18 Pesta Ulang Tahun
- Bab 19 Dia Adalah Seorang Pencuri
- Bab 20 Saling Bertemu
- Bab 21 Dia Adalah Boss toko Ini
- Bab 22 Paket Makan Untuk Banyak Orang, Berharga 18 Juta
- Bab 23 Tidak Membawa Kartu Identitas Diri
- Bab 24 Akting Celine
- Bab 25 Pasangan Brengsek Ini
- Bab 26 Apakah kamu masih menyukaiku?
- Bab 27 Cinta Pertamaku
- Bab 28 Perawat Pribadi
- Bab 29 Biarkanlah Kak Calvin Memberimu Pekerjaan
- Bab 30 Orang Gila
- Bab 31Vickie Chu bukan milikmu
- Bab 32 Akting yang bagus
- Bab 33 Sepuluh ribu yuan
- Bab 34 Ibu kandung
- Bab 35 Teman lama
- Bab 36 Vivian Tsu adalah kakaknya
- Bab 37 Gadis-gadis seperti kalian sangat mengerikan
- Bab 38 Pelanggan tetap
- Bab 39 Memberikan hadiah
- Bab 40 Aku bisa melakukannya sendiri
- Bab 41 Menyelamatkan orang
- Bab 42 Lekas pergi
- Bab 43 Orang mesum menindasmu
- Bab 44 Transaksi langsung
- Bab 45 Orang kaya tidak akan menunjukkan kekayaannya
- Bab 46 Sekretaris pribadi
- Bab 47 Vickie Chu terluka
- Bab 48 Senang hati
- Bab 49 Fast and Furious
- Bab 50 Aku tinggal disini
- Bab 51 Senyuman indah
- Bab 52 Masakan rumah
- Bab 53 Terjadi masalah
- Bab 54 Pertolongan pertama
- Bab 55 Luka parah
- Bab 56 Penghinaan
- Bab 57 Kenapa kamu mau menyelamatkanku?
- Bab 58 Emerald Valley
- Bab 59 Tiket VIP
- Bab 60 Kita akan pergi bersama
- Bab 61 Suara peluru
- Bab 62 Melihat Konser
- Bab 63 Aku akan meneleponnya
- Bab 64 Kenapa kalian disini?
- Bab 65 Model Professional
- Bab 66 Music Heart
- Bab 67 Sengaja berakting di hadapan mereka
- Bab 68 Vickie Chu telah sadar
- Bab 69 Aku tidak tahu
- Bab 70 Vickie Chu yang sedang berbaring
- Bab 71 Journal of American Medical Association
- Bab 72 Land Rover Range Rover
- Bab 73 Michael Guo
- Bab 74 Pria yang hidup dengan mengandalkan wanita
- Bab 75 Hubungan Tiano Lin dan Celestine Gu
- Bab 76 Wanita yang tak tahu malu
- Bab 77 Pandang rendah
- Bab 78 Tidak tahu bagaimana menyapa
- Bab 79 Tidak tahu akan berahir gimana
- Bab 80 Serahkan ke polisi
- Bab 81 Ganti rugi
- Bab 82 Pertengkaran
- Bab 83 Di awal lentera, sinar bulan sangat menawan
- Bab 84 Membalas budi
- Bab 85 Wajah yang lemah dan lembut
- Bab 86 Flowers National Wetland Park
- Bab 87 Festival tahunan
- Bab 88 Si cantik Celine
- Bab 89 Tidak tahu diri
- Bab 90 Aku akan menemanimu
- Bab 91Dia bukan pacarku
- Bab 92 Kathie Jiang
- Bab 93 Menghabiskan uang untuknya
- Bab 94 Tinggal di desa
- Bab 95 Aku ingin membunuhmu
- Bab 96 Anak kandung
- Bab 97 Siaran langsung
- Bab 98 Dasar mesum
- Bab 99 Senyuman manis Vickie Chu
- Bab 100 Kartu hitam
- Bab 101 Penghinaan
- Bab 102 Gedung New World
- Bab 103 Kalian saling kenal?
- Bab 104 Konser musik
- Bab 105 Keterlaluan
- Bab 106 Harga diri
- Bab 107 Royall Wynn Hotel
- Bab 108 Aku telah merekam video
- Bab 109 Dikeluarkan dari sekolah
- Bab 110 Dikeluarkan dari sekolah
- Bab 111Ingin membeli tanah
- Bab 112 Pembangunan
- Bab 113 Minum
- Bab 114 Tidak tahu malu
- Bab 115 Kartu VIP
- Bab 116 Enyah dari hadapanku
- Bab 117 Mengapa kamu menangis?
- Bab 118 Pengalaman hidup
- Bab 119 Editan foto
- Bab 120 Universitas Nanda
- Bab 121Gedung Linxi Group
- Bab 122 Kartu Undangan
- Bab 123 Kenapa kamu datang kesini?
- Bab 124 Kenapa kamu ada disini?
- Bab 125 Departemen keuangan
- Bab 126 Merusak laporannya
- Bab 127 Memeriksanya lagi
- Bab 128 Apa hubungan mereka?
- Bab 129 Aku pergi melihatnya
- Bab 130 Pertunangan
- Bab 131
- Bab 132
- Bab 133
- Bab 134
- Bab 135
- Bab 136
- Bab 137
- Bab 138
- Bab 139
- Bab 140
- Bab 141
- Bab 142
- Bab 143
- Bab 144
- Bab 145
- Bab 146
- Bab 147
- Bab 148
- Bab 149
- Bab 150
- Bab 151
- Bab 152
- Bab 153
- Bab 154
- Bab 155
- Bab 156
- Bab 157
- Bab 158
- Bab 159
- Bab 160
- Bab 161
- Bab 162
- Bab 163
- Bab 164
- Bab 165
- Bab 166
- Bab 167
- Bab 168
- Bab 169
- Bab 170
- Bab 171
- Bab 172
- Bab 173
- Bab 174
- Bab 175
- Bab 176
- Bab 177
- Bab 178
- Bab 179
- Bab 180
- Bab 181
- Bab 182
- Bab 183
- Bab 184
- Bab 185
- Bab 186
- Bab 187
- Bab 188
- Bab 189
- Bab 190
- Bab 191
- Bab 192
- Bab 193
- Bab 194
- Bab 195
- Bab 196
- Bab 197
- Bab 198
- Bab 199
- Bab 200