The Campus Life of a Wealthy Son - Bab 3 Ayah dan Ibu Kandung
Tiano sudah hidup susah sekitar 20 tahun, karena masalah uang, dia dipermainkan Marvel, dikhianati Celine, dan kini diseret oleh petugas rumah sakit.
Dulunya dia sendiri tidak pernah mampu menghidupi diri sendiri, membeli rumah, menikah, terasa seperti impian yang sangat bodoh.
Dia yang seperti itu malah menjadi keturunan orang kaya dalam sekejap tanpa memerlukan usaha apapun.
Permainan nasib hidup ini sungguh keterlaluan.
Tiano akhirnya mengerti, segera berteriak menghadap pintu kamar.
“Masuklah.”
Mendengar suara Tiano, Rossy Tsu yang sedang berdiskusi dengan pengacara segera masuk ke dalam.
Hati Rossy terasa tegang, dia tidak tahu jawaban seperti apa yang akan anaknya berikan.
“Kenyataan sudah di depan mata, aku juga tidak ingin banyak berkomentar. Mulai hari ini, aku akui kalian sebagai Ayah dan Ibu kandungku.”
Hati Rossy yang menggantung tinggi kini terasa sangat lega.
Jika tidak berbicara soal hubungan darah, mereka memang sangat asing, tatapan Tiano padanya tidak mengandung sedikitpun perasaan.
“Aku berharap kamu bisa melakukan seperti yang kamu katakan, yaitu menjemput Ayah dan Ibu asuhku kemari.”
Tiano tetap tidak bisa melupakan Ayah dan Ibu asuhnya.
Jelas-jelas tahu bukan anak kandung mereka, tetapi malah dibesarkan dengan penuh kasih, Tiano merasa terharu.
“Tenang saja anakku, aku sudah meminta orang pergi menjemput mereka, sebentar lagi akan sampai.
Tiano menganggukkan kepala, lanjut berkata.
“Tetapi untuk saat ini aku belum bisa memanggil kalian Ayah dan Ibu, setidaknya, aku harus menunggu Ayah dan Ibu asuhku datang, baru dibicarakan.”
“Baiklah, bagaimanapun kami pasti menghargai pilihanmu.”
Tiano menganggukkan kepala, mulai melamun melihat perempuan di depannya.
Saat ini, sebuah suara ketukan hak sepatu terdengar dari luar. Dia berhenti di depan pintu, lalu berbicara dengan sangat manis.
“Eh, apakah sekarang aku sudah boleh masuk?”
Rossy melihat sekilas pintu itu, lalu berkata: “Masuklah.”
Sebuah sosok perempuan cantik berjalan ke dalam kamar.
Perempuan itu berusia sekitar 20 tahun, mengenakan sehelai gaun terusan berwarna putih, semakin memancarkan keindahannya yang tidak tertandingi.
“Apa kabar Nyonya, apa kabar Tuan Muda.”
Perempuan itu tersenyum, kecantikan pipi yang dihiasi dandanan tipis itu membuat Tiano tidak mampu berkata-kata.
“Vicky, bagaimana proses pengurusan pemindahan rumah sakitnya?”
Rossy berbalik badan bertanya pada perempuan cantik bernama Vicky itu.
“Nyonya, semuanya sudah siap, mobil sudah menunggu di depan pintu rumah sakit. Satu kalimat dari Tuan Muda saja, kita langsung berangkat.”
Tiano menatap perempuan di depan dengan bengong, dalam hati terasa semakin heboh.
Dia penasaran sekali, siapa sebenarnya perempuan itu.
“Kalau begitu kamu tanyakan Tuan Muda dulu saja, nanti aku baru berbicara lagi dengannya, waktu kalian pasti sangat panjang loh."
Rossy mengucapkan sebuah kalimat yang bermakna sangat dalam.
Tiano bukan orang bodoh, kalimat berbunyi waktu masih panjang itu membuatnya berpikir kemana-mana.
“Apa kabar Tuan Muda, namaku Vicky Chu, aku adalah perawat pribadi Anda.”
Perawat?
Pribadi!
Terbayang situasi saat perempuan itu berpakaian vulgar dan memberinya suntikan, wajah Tiano langsung memerah.
“Vicky, untuk saat ini tolong jaga Tuan Muda dengan baik, kamu harus bertanggung jawab atas semua kesehariannya, harus dilakukan bersungguh-sungguh, penuhi semua keinginan dia, mengerti?”
Rossy berpesan dengan serius pada Vicky Chu.
Penuhi semua keinginan?
Meski kini Tiano tidak leluasa bergerak, tetapi----
“Nyonya, Anda tenang saja, aku akan menjaga Tuan Muda dengan sebaik mungkin.”
Vicky Chu berjanji dengan sangat yakin.
Dia berbalik badan melihat Tiano, melihatnya dari atas hingga bawah, kemudian mendekat.
“Tuan Muda, kain kasa di tanganmu tidak terikat dengan baik, akan sangat mudah terkontaminasi virus, Vicky bantu ya.”
Tiano tercengang, sebelum sadar, Vicky telah melepaskan kain kasa di tangannya.
Teknik membungkus luka yang terlatih, gerakan yang lembut, membuat hati Tiano sangat lembut.
Perempuan ini sungguh lemah lembut.
Rossy melihat semua kejadian itu, tersenyum sejenak, lalu pergi dari kamar sambil membawa beberapa pengawalnya.
……
Selesai membungkus luka, berkat bantuan Vicky, Tiano berjalan keluar kamar dengan penuh hati-hati.
Wangi parfum yang menggiurkan menusuk ke dalam hidung, membuat Tiano merasa tidak leluasa.
Dia memang sangat menikmatinya, tetapi juga tidak terlalu suka dirawat seperti itu.
“Aku bisa sendiri.”
Tiano berkata pada Vicky Chu.
“Tidak boleh, saat ini Tuan Muda belum bisa berdiri kokoh, aku harus memapahmu.”
Vicky tidak ingin Tiano mengalami kecelakaan karena kecerobohan kecil itu.
Dengan mempertimbangkan pekerjaan Vicky, Tiano juga tidak bisa mendesaknya.
Setelah meninggalkan kamar, Rossy dan beberapa pengawalnya sedang berdiri di lorong.
“Vicky, bawa Tuan Muda ke sanatorium.”
Sanatorium?
“Kenapa harus ke sanatorium?” Tiano bertanya dengan penuh heran.
“Tidak ditemukan masalah besar dalam tubuhmu lagi, kini waktunya Vicky menjagamu dengan baik. Akulah yang mendirikan sanatorium itu, Vicky Chu juga bekerja di dalamnya, biarkan saja dia yang menjagamu.”
Badan Tiano mengeluarkan keringat dingin, dalam hati berpikir kehidupan orang kaya memang berbeda, membangun sebuah rumah sakit seolah membangun rumah-rumahan bagi mereka.
“Tuan Muda, aku antar kamu naik mobil di bawah ya.”
Vicky berkata.
Tangan Tiano ditumpu ke bahu Vicky secara perlahan, kulit itu terasa sangat lembut baginya.
Membuat Tiano merasa ingin lanjut meraba kulit itu.
Setelah masuk mobil, Tiano tiba-tiba teringat sesuatu, langsung menoleh melihat Vicky dan bertanya.
“Bisakah antar aku ke kampus sebentar? Aku akan segera wisuda, tetapi belum menerima sertifikatnya, aku berencana mengambilnya dulu.”
“Sertifikat kelulusan?” Vicky Chu merasa semakin tidak mengerti, saat ini Tiano sudah menjadi orang kaya, kenapa masih mau mengambil benda seperti sertifikat kelulusan.
Dengan identitasnya seperti itu, entah berapa banyak perusahaan besar yang ingin menerimanya, sertifikat hanyalah bukti yang sama sekali tidak penting.
Novel Terkait
Pernikahan Kontrak
JennyAkibat Pernikahan Dini
CintiaAdore You
ElinaCEO Daddy
TantoHis Second Chance
Derick HoCinta Dibawah Sinar Rembulan
Denny AriantoThe Campus Life of a Wealthy Son×
- Bab 1 Siuman
- Bab 2 Mengakui
- Bab 3 Ayah dan Ibu Kandung
- Bab 4 Vicky Chu
- Bab 5 Bertemu Kenalan
- Bab 6 Ponsel Apple
- Bab 7 Wanita Cantik
- Bab 8 Orang Tidak Berguna
- Bab 9 Preman
- Bab 10 Dibawa ke Kantor Polisi
- Bab 11 Seperti apa rupa pelaku perdagangan manusia tersebut
- Bab 12 Membuat dia tinggal dalam penjara di sisa hidupnya
- Bab 13 Tiano masih merupakan anjing aku
- Bab 14 Besar di kampung
- Bab 15 Membawa mobil mewah
- Bab 16 Mobil Mewah
- Bab 17 Ulang Tahun Celine
- Bab 18 Pesta Ulang Tahun
- Bab 19 Dia Adalah Seorang Pencuri
- Bab 20 Saling Bertemu
- Bab 21 Dia Adalah Boss toko Ini
- Bab 22 Paket Makan Untuk Banyak Orang, Berharga 18 Juta
- Bab 23 Tidak Membawa Kartu Identitas Diri
- Bab 24 Akting Celine
- Bab 25 Pasangan Brengsek Ini
- Bab 26 Apakah kamu masih menyukaiku?
- Bab 27 Cinta Pertamaku
- Bab 28 Perawat Pribadi
- Bab 29 Biarkanlah Kak Calvin Memberimu Pekerjaan
- Bab 30 Orang Gila
- Bab 31Vickie Chu bukan milikmu
- Bab 32 Akting yang bagus
- Bab 33 Sepuluh ribu yuan
- Bab 34 Ibu kandung
- Bab 35 Teman lama
- Bab 36 Vivian Tsu adalah kakaknya
- Bab 37 Gadis-gadis seperti kalian sangat mengerikan
- Bab 38 Pelanggan tetap
- Bab 39 Memberikan hadiah
- Bab 40 Aku bisa melakukannya sendiri
- Bab 41 Menyelamatkan orang
- Bab 42 Lekas pergi
- Bab 43 Orang mesum menindasmu
- Bab 44 Transaksi langsung
- Bab 45 Orang kaya tidak akan menunjukkan kekayaannya
- Bab 46 Sekretaris pribadi
- Bab 47 Vickie Chu terluka
- Bab 48 Senang hati
- Bab 49 Fast and Furious
- Bab 50 Aku tinggal disini
- Bab 51 Senyuman indah
- Bab 52 Masakan rumah
- Bab 53 Terjadi masalah
- Bab 54 Pertolongan pertama
- Bab 55 Luka parah
- Bab 56 Penghinaan
- Bab 57 Kenapa kamu mau menyelamatkanku?
- Bab 58 Emerald Valley
- Bab 59 Tiket VIP
- Bab 60 Kita akan pergi bersama
- Bab 61 Suara peluru
- Bab 62 Melihat Konser
- Bab 63 Aku akan meneleponnya
- Bab 64 Kenapa kalian disini?
- Bab 65 Model Professional
- Bab 66 Music Heart
- Bab 67 Sengaja berakting di hadapan mereka
- Bab 68 Vickie Chu telah sadar
- Bab 69 Aku tidak tahu
- Bab 70 Vickie Chu yang sedang berbaring
- Bab 71 Journal of American Medical Association
- Bab 72 Land Rover Range Rover
- Bab 73 Michael Guo
- Bab 74 Pria yang hidup dengan mengandalkan wanita
- Bab 75 Hubungan Tiano Lin dan Celestine Gu
- Bab 76 Wanita yang tak tahu malu
- Bab 77 Pandang rendah
- Bab 78 Tidak tahu bagaimana menyapa
- Bab 79 Tidak tahu akan berahir gimana
- Bab 80 Serahkan ke polisi
- Bab 81 Ganti rugi
- Bab 82 Pertengkaran
- Bab 83 Di awal lentera, sinar bulan sangat menawan
- Bab 84 Membalas budi
- Bab 85 Wajah yang lemah dan lembut
- Bab 86 Flowers National Wetland Park
- Bab 87 Festival tahunan
- Bab 88 Si cantik Celine
- Bab 89 Tidak tahu diri
- Bab 90 Aku akan menemanimu
- Bab 91Dia bukan pacarku
- Bab 92 Kathie Jiang
- Bab 93 Menghabiskan uang untuknya
- Bab 94 Tinggal di desa
- Bab 95 Aku ingin membunuhmu
- Bab 96 Anak kandung
- Bab 97 Siaran langsung
- Bab 98 Dasar mesum
- Bab 99 Senyuman manis Vickie Chu
- Bab 100 Kartu hitam
- Bab 101 Penghinaan
- Bab 102 Gedung New World
- Bab 103 Kalian saling kenal?
- Bab 104 Konser musik
- Bab 105 Keterlaluan
- Bab 106 Harga diri
- Bab 107 Royall Wynn Hotel
- Bab 108 Aku telah merekam video
- Bab 109 Dikeluarkan dari sekolah
- Bab 110 Dikeluarkan dari sekolah
- Bab 111Ingin membeli tanah
- Bab 112 Pembangunan
- Bab 113 Minum
- Bab 114 Tidak tahu malu
- Bab 115 Kartu VIP
- Bab 116 Enyah dari hadapanku
- Bab 117 Mengapa kamu menangis?
- Bab 118 Pengalaman hidup
- Bab 119 Editan foto
- Bab 120 Universitas Nanda
- Bab 121Gedung Linxi Group
- Bab 122 Kartu Undangan
- Bab 123 Kenapa kamu datang kesini?
- Bab 124 Kenapa kamu ada disini?
- Bab 125 Departemen keuangan
- Bab 126 Merusak laporannya
- Bab 127 Memeriksanya lagi
- Bab 128 Apa hubungan mereka?
- Bab 129 Aku pergi melihatnya
- Bab 130 Pertunangan
- Bab 131
- Bab 132
- Bab 133
- Bab 134
- Bab 135
- Bab 136
- Bab 137
- Bab 138
- Bab 139
- Bab 140
- Bab 141
- Bab 142
- Bab 143
- Bab 144
- Bab 145
- Bab 146
- Bab 147
- Bab 148
- Bab 149
- Bab 150
- Bab 151
- Bab 152
- Bab 153
- Bab 154
- Bab 155
- Bab 156
- Bab 157
- Bab 158
- Bab 159
- Bab 160
- Bab 161
- Bab 162
- Bab 163
- Bab 164
- Bab 165
- Bab 166
- Bab 167
- Bab 168
- Bab 169
- Bab 170
- Bab 171
- Bab 172
- Bab 173
- Bab 174
- Bab 175
- Bab 176
- Bab 177
- Bab 178
- Bab 179
- Bab 180
- Bab 181
- Bab 182
- Bab 183
- Bab 184
- Bab 185
- Bab 186
- Bab 187
- Bab 188
- Bab 189
- Bab 190
- Bab 191
- Bab 192
- Bab 193
- Bab 194
- Bab 195
- Bab 196
- Bab 197
- Bab 198
- Bab 199
- Bab 200