The Campus Life of a Wealthy Son - Bab 181
Ketika Royzen Liu keluar dari mobil, Tiano Lin langsung mengenalinya.
Ketika pergi ke Starz Karaoke sore itu, Royzen Liu berdiri bersama James Jiang dan Sergio Tsu.
Royzen Liu-lah yang mengatur seseorang untuk berdagang dengan Harley Wang, dan kemudian menciptakan ilusi seperti yang jahat saling memakan, lalu menyerahkan barang bukti kepada polisi.
Dapat dikatakan bahwa Royzen Liu adalah satu-satunya penerus yang dibesarkan oleh James Jiang setelah dia mundur.
Jadi setelah melihat Tiano Lin, Royzen Liu tidak berani mengabaikan, dan dengan hormat membungkuk untuk memanggilnya.
“Bar ini punyamu?” Tiano Lin bertanya sambil tersenyum.
“Ya, karena bosan jadi buka ini untuk main-main saja, membuat Tuan Muda Lin tertawa.” Royzen Liu bersandar.
"Tidak apa-apa, barnya lumayan bagus, tetapi sekarang telah dihancurkan. Ketika mereka selesai menghancurkan, kamu hitung kerugiannya dan pergi ke Manajer Jiang untuk meminta uang ke aku," kata Tiano Lin.
Bruk!
Di pandangan mata Ernando Tsi dan para tukang pukul bar yang terkejut, penguasa bawah tanah saat ini di kota Nandu, pemilik bar LiveHouse, tampak seperti anak sekolah yang telah melakukan kesalahan. Hanya dengan satu kata dari Tiano Lin saja sudah membuatnya gemetar bagaikan sedang mengayak jerami, berlutut langsung di depannya.
“Apa yang kamu lakukan?” Tiano Lin mengerutkan kening dan bertanya dengan bingung.
"Suda membuat Tuan Muda Lin marah, bar ini memang seharusnya dihancurkan, tetapi Tuan Muda Lin memintaku untuk menghitung kerugian dan meminta uang, ini membuktikan bahwa amarah Anda belum hilang. Itu berarti hancurkan bar saja tidak cukup. Kalau memang menghancurkan bar tidak bisa meredakan amarah Anda, maka aku sekalian akan menghancurkan semua orang bersama-sama. "
Royzen Liu mengatakan semua ini sambil berlutut.
Muka orang-orang di belakangnya menjadi pucat setelah mendengarkan.
Terutama Ernando Tsi.
Matanya berkedip rumit di antara Wibowo Tsu, Tiano Lin dan Vincy Mu.
Tadinya dipikirnya Tiano Lin ini hanyalah generasi kedua dari seorang kaya yang suka pamer, sampai dia bertemu Vincy Mu;
Dipikirnya Vincy Mu dalah putri dari orang besar yang tidak bisa diusik, sampai dia bertemu Wibowo Tsu;
Dipikirnya bahwa Wibowo Tsu adalah generasi kedua yang benar-benar sangat kaya, hanya tinggal menunggu Royzen Liu muncul, maka dia bisa menginjak-injak semua orang ini di bawah kakinya, dia baru dengan konyol menyadari bahwa semuanya malah kembali ke titik awal.
Di antara tiga orang di depannya, yang paling tidak mencolok, anak laki-laki yang paling dipandang rendah olehnya di awal, barulah orang yang benar-benar menyembunyikan kemampuannya.
“Apa yang akan kamu lakukan dengan mereka?” Vincy Mu berkedip, nada suaranya penuh rasa ingin tahu.
"Patahkan tangan, lalu patahkan satu kaki masing-masing dari mereka."
Royzen Liu tidak mengenalnya, tetapi dapat dilihat bahwa gadis cantik ini memiliki hubungan yang baik dengan Tiano Lin.
"Ini sangat kejam ..." Vincy Mu mengerutkan kening, "Memangnya tidak bisa seperti yang sudah disepakati sebelumnya, hanya perlu bersujud seperti begini, lalu meminta maaf dan mengakui kesalahan."
Tiano Lin tidak bisa tahan sehingga memutar kepalanya untuk melihat Vincy Mu.
Jelas-jelas dia adalah seorang gadis yang terlalu cantik.
Dia juga anak kader berpangkat tinggi, dengan pendidikan kelas satu, dan dia sendiri juga bekerja di unit yang layak, mengapa kata-kata yang dia ucapkan dari mulutnya, kedengaran begitu aneh.
Tiano Lin tiba-tiba menyadari bahwa dia tidak bisa melihat Vincy Mu dengan jelas, kepribadiannya terlalu banyak.
Setengah malaikat dan setengah iblis, bagaimana dia bisa melakukannya?
Sambil memikirkannya, Ernando Tsi adalah orang pertama yang bereaksi, dia merangkak di lantai ke depan Tiano Lin, mendongak dengan wajahnya yang memerah, dan sambil mengakui kesalahannya, ia dengan putus asa bersujud membenturkan kepalanya ke lantai.
Dia tidak tahu orang yang disebut Tuan Muda Lin ini, sebenarnya punya latar belakang seperti apa.
Setidaknya di Kota Nandu, dia belum pernah mendengar tentang keluarga kaya bermarga Lin.
Mungkin adalah pendatang baru dari tempat lain, selama bisa menyelamatkan nyawa, yang lain tidak masalah.
Melihat Ernando Tsi berlutut di depan Tiano Lin, membenturkan kepalanya kel lantai seperti sedang menghancurkan bawang putih, tukang pukul yang lainnya juga bereaksi, semuanya berlutut di belakang Ernando Tsi, meminta maaf dan membenturkan kepalanya dengan keras.
Lusinan orang berlutut di lantai pada saat bersamaan dan bersujud kepada satu orang.
Adegan itu sangat spektakuler.
Untungnya, sudah larut malam dan sulit untuk melihat siapa pun di jalan.
Tempat itu berada di sebelah gerbang besar lagi, jadi itu tidak menimbulkan banyak sensasi, dan orang yang lewat untuk menonton.
Namun, Tiano Lin menatap orang-orang di depannya dan pandangan matanya menyapu setiap dari mereka, baru menyadari bahwa Michael Guo tidak tahu kapan telah menyelinap pergi dan tidak ada di antara mereka.
Diantara kepala-kepala yang naik turun itu, kelompok generasi kedua yang kaya yang telah memasuki bar ingin menghancurkan bar, erjalan keluar dengan puas.
Tetapi melihat Royzen Liu dan Land Rover Range Rovernya yang ikonic diparkir di sisi jalan, beberapa orang yang bernyali kecil pun diam, dan berdiri di pintu, takut untuk keluar.
Bagaimanapun, reputasi Royzen Liu tidak dapat diukur hanya dengan uang saja.
"Kamu bangun dulu," kata Tiano Lin.
“Ya.” Royzen Liu perlahan berdiri dan berdiri di depan Tiano Lin dengan hormat.
“Berapa harga bar kamu?” Tiano Lin bertanya.
"Um ... total kurang dari tujuh juta," kata Royzen Liu jujur.
“Begini murah?” Tiano Lin melihat sekeliling. Lokasi bar LiveHouse dapat dianggap sebagai zona emas kota Nandu.
Dengan bar sebagai pusatnya, dalam jarak seratus meter semuanya adalah jalan komersial, gedung perkantoran, dan apartemen kelas atas, hampir semua pekerja kantoran terbaik di Nandu terkonsentrasi di sini. Belum lagi, biaya sewa toko di area ini saja, khawatirnya harus menjadi harga setinggi langit.
"Hehe, tuan, jangan tertawa. Jika dia benar-benar menghitung toko ini sesuai dengan harga pasar, mungkin harus ditambahkan lagi tiga kali liat dari harga dasar ini. Pada saat itu, aku memang menggunakan beberapa trik untuk mendapatkan harga serendah ini..."
Di depan Tiano Lin, Royzen Liu tidak berani menyembunyikan apa pun.
“Oh begitu.” Tiano Lin mengangguk, untuk sementara waktu membuang niatnya untuk mengambil alih bar ini.
Dia tidak ingin menyentuh hal-hal yang berkaitan dengan gangster untuk saat ini, dilihat dari kekayaannya, tidak perlu baginya untuk melakukannya.
"Ya sudah, karena kamu baik-baik saja, maka aku bisa pulang dan beristirahat tanpa khawatir. Setelah capek seharian, mataku hampir tidak bisa dibuka."
Tiano Lin melirik sekilas pada jam. Sudah lewat jam dua belas malam, dia ingin pulang tidur.
Namun, sebelum pergi, dia memandang Vincy Mu dengan marah dan berkata: "Kamu sebelumnya dengan burur-buru mengirim pesan kepadaku, meminta aku datang mencari kamu untuk apa?"
"Bayar," kata Vincy Mu.
"Bayar?" Mata Tiano Lin melebar, "Kamu main ke sini, tidak membawa uang?"
"Aku bawa!" Muka Vincy Mu memerah, menoleh dan berkata, "Hanya saja uangnya tidak cukup. Aku tahu barang-barang di dalamnya sangat mahal. Aku minta kamu datang lebih awal tapi kamu tidak datang, aku tidak ada cara lain selain mencari mereka berdua dan meminta mereka untuk membayarnya dulu. "
Maksud ‘mereka berdua’ Vincy Mu merujuk pada dua petugas keamanan di sampingnya, biasanya dia harus membawa petugas keamanan yang ditunjuk oleh Vincent Mu baru bisa pergi keluar dengan tenang. Tapi melihat mata berbinar dari Vincy Mu, Tiano Lin bisa tahu tanpa menebak bahwa dia pasti sengaja telah mengelabui petugas keamanannya untuk pergi ke bar, dan ketika dia mau membayar dia menemukan bahwa uangnya tidak cukup, lalu dengan muka tebal mencari mereka berdua lagi untuk membayar.
“Kalian naik apa ke sini?” Tiano Lin bertanya.
Vincy Mu menunjuk dengan jarinya, dan Passat tua yang sudah sampai ke sisi jalan sambil berkata: "Mobilku sudah di sini, ayahku sedang cemas, jadi aku akan kembali dulu, aku traktir makan hari berikutnya."
Tiano Lin mengangguk, tetapi dia melihat dia menepuk dahinya lagi, dia berkata: "Aku lupa, tidak bisa mengundang kamu untuk makan malam, sampai jumpa dalam beberapa hari, selamat tinggal!"
Setelah Vincy Mu pergi, Tiano Lin juga tidak ingin diam di sini lagi. Dia melambaikan tangan memanggil Royzen Liu dan memintanya besok pergi ke perusahaan untuk mencari Kathie Jiang. Tentang kerugian yang dialami bar hari ini, Dia merasa bahwa dia masih harus menebusnya sedikit banyak. Lagipula, itu tidak ada hubungannya dengan Royzen Liu, dan sikap Royzen Liu terhadapnya sangat hormat.
Royzen Liu tidak menolak, tetapi dia juga tidak menyetujuinya.
Setelah selesai masalah ini, Tiano Lin ingin ikut naik mobil Wibowo Tsu kembali ke Emerald Valley untuk tidur.
Namun, ketika dia berjalan ke depan kursi co-pilot dari Lamborghini Batman perak, dia melihat wanita cantik luar biasa berkaki panjang dengan kamisol seksi, wajahnya tiba-tiba merasa canggung dia pun melambaikan tangannya untuk membiarkan mereka bergegas pergi.
Kemudian, Tiano Lin berjalan ke seberang jalan dan membeli sebungkus rokok di sebuah toko, menyalakan sebatang rokok di mulutnya, merokok sambil menunggu taksi.
"Benar-benar menyakitkan ..."
Tiano Lin memandangi pintu bar di seberang, Royzen Liu sedang membawa preman-preman dan Ernando Tsi satu per satu masuk, dia hanya bisa menghela nafas, setelah sibuk sepanjang malam, hasilnya tidak ada yang bisa mengantar dirinya pulang, benar-benar menyakitkan.
Namun, ketika sedang menonton, dilihatnya seorang gadis dengan rok pendek merah keluar dari pintu bar di seberang.
Rambut panjang di bahunya dengan sepasang paha yang sangat ramping. Seharusnya tamu bar. Setelah minum terlalu banyak, dia berjalan keluar terhuyung sendirian.
Novel Terkait
Pernikahan Kontrak
JennyMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea AnastasiaBalas Dendam Malah Cinta
SweetiesMbak, Kamu Sungguh Cantik
Tere LiyeAdieu
Shi QiThe Campus Life of a Wealthy Son×
- Bab 1 Siuman
- Bab 2 Mengakui
- Bab 3 Ayah dan Ibu Kandung
- Bab 4 Vicky Chu
- Bab 5 Bertemu Kenalan
- Bab 6 Ponsel Apple
- Bab 7 Wanita Cantik
- Bab 8 Orang Tidak Berguna
- Bab 9 Preman
- Bab 10 Dibawa ke Kantor Polisi
- Bab 11 Seperti apa rupa pelaku perdagangan manusia tersebut
- Bab 12 Membuat dia tinggal dalam penjara di sisa hidupnya
- Bab 13 Tiano masih merupakan anjing aku
- Bab 14 Besar di kampung
- Bab 15 Membawa mobil mewah
- Bab 16 Mobil Mewah
- Bab 17 Ulang Tahun Celine
- Bab 18 Pesta Ulang Tahun
- Bab 19 Dia Adalah Seorang Pencuri
- Bab 20 Saling Bertemu
- Bab 21 Dia Adalah Boss toko Ini
- Bab 22 Paket Makan Untuk Banyak Orang, Berharga 18 Juta
- Bab 23 Tidak Membawa Kartu Identitas Diri
- Bab 24 Akting Celine
- Bab 25 Pasangan Brengsek Ini
- Bab 26 Apakah kamu masih menyukaiku?
- Bab 27 Cinta Pertamaku
- Bab 28 Perawat Pribadi
- Bab 29 Biarkanlah Kak Calvin Memberimu Pekerjaan
- Bab 30 Orang Gila
- Bab 31Vickie Chu bukan milikmu
- Bab 32 Akting yang bagus
- Bab 33 Sepuluh ribu yuan
- Bab 34 Ibu kandung
- Bab 35 Teman lama
- Bab 36 Vivian Tsu adalah kakaknya
- Bab 37 Gadis-gadis seperti kalian sangat mengerikan
- Bab 38 Pelanggan tetap
- Bab 39 Memberikan hadiah
- Bab 40 Aku bisa melakukannya sendiri
- Bab 41 Menyelamatkan orang
- Bab 42 Lekas pergi
- Bab 43 Orang mesum menindasmu
- Bab 44 Transaksi langsung
- Bab 45 Orang kaya tidak akan menunjukkan kekayaannya
- Bab 46 Sekretaris pribadi
- Bab 47 Vickie Chu terluka
- Bab 48 Senang hati
- Bab 49 Fast and Furious
- Bab 50 Aku tinggal disini
- Bab 51 Senyuman indah
- Bab 52 Masakan rumah
- Bab 53 Terjadi masalah
- Bab 54 Pertolongan pertama
- Bab 55 Luka parah
- Bab 56 Penghinaan
- Bab 57 Kenapa kamu mau menyelamatkanku?
- Bab 58 Emerald Valley
- Bab 59 Tiket VIP
- Bab 60 Kita akan pergi bersama
- Bab 61 Suara peluru
- Bab 62 Melihat Konser
- Bab 63 Aku akan meneleponnya
- Bab 64 Kenapa kalian disini?
- Bab 65 Model Professional
- Bab 66 Music Heart
- Bab 67 Sengaja berakting di hadapan mereka
- Bab 68 Vickie Chu telah sadar
- Bab 69 Aku tidak tahu
- Bab 70 Vickie Chu yang sedang berbaring
- Bab 71 Journal of American Medical Association
- Bab 72 Land Rover Range Rover
- Bab 73 Michael Guo
- Bab 74 Pria yang hidup dengan mengandalkan wanita
- Bab 75 Hubungan Tiano Lin dan Celestine Gu
- Bab 76 Wanita yang tak tahu malu
- Bab 77 Pandang rendah
- Bab 78 Tidak tahu bagaimana menyapa
- Bab 79 Tidak tahu akan berahir gimana
- Bab 80 Serahkan ke polisi
- Bab 81 Ganti rugi
- Bab 82 Pertengkaran
- Bab 83 Di awal lentera, sinar bulan sangat menawan
- Bab 84 Membalas budi
- Bab 85 Wajah yang lemah dan lembut
- Bab 86 Flowers National Wetland Park
- Bab 87 Festival tahunan
- Bab 88 Si cantik Celine
- Bab 89 Tidak tahu diri
- Bab 90 Aku akan menemanimu
- Bab 91Dia bukan pacarku
- Bab 92 Kathie Jiang
- Bab 93 Menghabiskan uang untuknya
- Bab 94 Tinggal di desa
- Bab 95 Aku ingin membunuhmu
- Bab 96 Anak kandung
- Bab 97 Siaran langsung
- Bab 98 Dasar mesum
- Bab 99 Senyuman manis Vickie Chu
- Bab 100 Kartu hitam
- Bab 101 Penghinaan
- Bab 102 Gedung New World
- Bab 103 Kalian saling kenal?
- Bab 104 Konser musik
- Bab 105 Keterlaluan
- Bab 106 Harga diri
- Bab 107 Royall Wynn Hotel
- Bab 108 Aku telah merekam video
- Bab 109 Dikeluarkan dari sekolah
- Bab 110 Dikeluarkan dari sekolah
- Bab 111Ingin membeli tanah
- Bab 112 Pembangunan
- Bab 113 Minum
- Bab 114 Tidak tahu malu
- Bab 115 Kartu VIP
- Bab 116 Enyah dari hadapanku
- Bab 117 Mengapa kamu menangis?
- Bab 118 Pengalaman hidup
- Bab 119 Editan foto
- Bab 120 Universitas Nanda
- Bab 121Gedung Linxi Group
- Bab 122 Kartu Undangan
- Bab 123 Kenapa kamu datang kesini?
- Bab 124 Kenapa kamu ada disini?
- Bab 125 Departemen keuangan
- Bab 126 Merusak laporannya
- Bab 127 Memeriksanya lagi
- Bab 128 Apa hubungan mereka?
- Bab 129 Aku pergi melihatnya
- Bab 130 Pertunangan
- Bab 131
- Bab 132
- Bab 133
- Bab 134
- Bab 135
- Bab 136
- Bab 137
- Bab 138
- Bab 139
- Bab 140
- Bab 141
- Bab 142
- Bab 143
- Bab 144
- Bab 145
- Bab 146
- Bab 147
- Bab 148
- Bab 149
- Bab 150
- Bab 151
- Bab 152
- Bab 153
- Bab 154
- Bab 155
- Bab 156
- Bab 157
- Bab 158
- Bab 159
- Bab 160
- Bab 161
- Bab 162
- Bab 163
- Bab 164
- Bab 165
- Bab 166
- Bab 167
- Bab 168
- Bab 169
- Bab 170
- Bab 171
- Bab 172
- Bab 173
- Bab 174
- Bab 175
- Bab 176
- Bab 177
- Bab 178
- Bab 179
- Bab 180
- Bab 181
- Bab 182
- Bab 183
- Bab 184
- Bab 185
- Bab 186
- Bab 187
- Bab 188
- Bab 189
- Bab 190
- Bab 191
- Bab 192
- Bab 193
- Bab 194
- Bab 195
- Bab 196
- Bab 197
- Bab 198
- Bab 199
- Bab 200