The Campus Life of a Wealthy Son - Bab 59 Tiket VIP
Para orang kaya satu per satu mengangguk, membungkukkan badan, lalu pergi dengan cepat.
Iya, di hadapan orang kaya ini, kekayaan mereka tidak ada bedanya dengan pengemis, hanya bisa menghormati orang itu.
"Seorang tetangga baru, mengobrol sebentar." kata Elisia Chen.
"Pulang ke rumah dulu, hari ini ibumu memasak sendiri dan membuatkan kalian makanan yang enak."
Davin Chen tersenyum memanjakan dua putrinya ini.
"Ya sudah, kalau begitu ada waktu luang baru mengobrol lagi."
Setelah menatap dua orang pergi, Davin Chen baru menatap Tiano Lin lagi. Hanya saja saat ini, tatapan Davin Chen sangat dingin dan berkata, "Anak muda, apa kamu ingin mengejar dua putriku?"
"Ehm, kita hanya teman biasa."
Tiano Lin menjawab jujur. Tapi dia sama sekali tidak takut pada orang terkaya di Kota Nandu itu. Karena bagaimanapun kekayaan Keluarga Shen mendekati 1 triliun yuan, hanya saja tidak dibuka di daftar peringkat saja.
Ditambah lagi, menghadapi kakak beradik cantik itu, selama adalah pria yang normal, bagaimana mungkin tidak suka.
"Oh? Hanya teman biasa?"
Nada bicara Davin Chen mulai sedikit merendahkan. Davin Chen tadi hanya bertanya mengetes saja, tapi tidak disangka anak muda ini tidak mempunyai keberanian untuk mengakuinya.
Setelah menarik napas dalam, Davin Chen mengulurkan satu jari dan menggoyangkannya di hadapan Tiano Lin, "Anak muda, tidak peduli kamu suka atau tidak pada putriku, tapi kalau ingin menjadi teman dengan mereka, atau ingin lebih dekat, tidak ada nominal ini, aku sarankan padamu, lebih baik hilangkan keinginanmu."
"Berapa itu?"
"10 miliar! Kalau aset kekayaanmu ditambah tidak mencapai 10 miliar, kamu sama sekali tidak mampu menghidupi salah satu dari mereka, jadi, suka saja pada orang yang bisa kamu hidupi."
Davin Chen mendengus lalu membalikkan badan dan pergi.
Secara bersamaan, Davin Chen sangat puas terhadap performanya tadi. Pasti sudah menghilangkan keberanian anak muda itu untuk mengejar putrinya.
……
"Aset kekayaan 10 miliar ya, aku kira uang cash."
Tiano Lin diam-diam menghela napas dalam hati.
"Tapi kalau dengan aset kekayaan 10 miliar bisa menghidupi salah satu, bukankah dengan 20 miliar sudah bisa membeli dua kakak beradik itu?"
Tiano Lin diam-diam mengingat nominal yang ditulis di laporan keuangan perusahaan, kemudian wajahnya menunjukkan senyum hangat.
Setelah Tiano Lin kembali ke villa, dia melihat mobil fisioterapi di samping pintu masuk, dan juga Celestine Gu yang berdiri di samping mobil sambil tersenyum dan berdiri sopan.
Dress perawat, stocking putih.
Gaya khusus yang dimiliki wanita ini, tidak dapat dibandingkan dengan perempuan-perempuan polos di sekolah.
Melihat Tiano Lin berjalan ke sini, Celestine Gu langsung inisiatif melingkarkan tangan ke lengan Tiano Lin dan keduanya berjalan masuk ke dalam villa.
Meskipun tadi sudah mengamati sebentar di luar rumah, dan diam-diam iri pada Tiano Lin yang sudah bisa mempunyai villa cantik sebesar ini di usia muda.
Tapi begitu masuk ke dalam ruang tamu.
Kemewahan di dalam villa, dan juga dekorasi yang sangat anggun, membuat Celestine Gu tanpa bisa menahan diri membuka mulut, dan terkejut untuk waktu yang lama baru tersadar.
Ini baru merupakan orang yang benar-benar kaya!
Bahkan belum lulus kuliah sudah satu orang memiliki villa sebesar ini.
Ini bukanlah hal yang bisa didapatkan orang biasa meski sudah bekerja keras beberapa kehidupan lamanya!
Dibandingkan dengan itu, pria muda yang setiap hari di sekolah meminta uang jajan dan uang sekolah, hanya tahu main game dan minum bir, benar-benar menghabiskan masa mudanya saja.
Sedangkan Tiano Lin melihat Celestine Gu yang karena terkejut, membuka mulut lebar-lebar, pun tersenyum dan menggandeng tangan wanita itu duduk di atas sofa .....
Di villa nomor tiga.
"Elisia, kenapa aku merasa hubunganmu dengan pria tadi rasanya tidak biasa?"
Di ruang makan lantai satu, Sisca Cheng yang sedang meminum sup, berkata dengan datar.
"Tidak biasa? Bagaimana kakak bisa melihatnya?"
Elisia Chen keluar dari dalam ruang tamu. Dia yang selalu tampil seksi, di dalam rumah, hanyalah anak perempuan yang dimanjakan oleh kakak dan ayahnya.
"Kartu VIP di klub kalian, waktu itu aku membantu temanku meminta darimu saja kamu tidak rela memberikan, kali ini kenapa begitu besar hati pada bocah yang baru dikenal?" Sisca Cheng berkata dengan nada kesal.
"Benar juga kalau kakak berkata seperti ini."
Elisia Chen duduk di seberang, mengangguk, membuat matanya kelihatan sangat menggoda.
"Kakak lihat ya, bocah ini, juga hanya berumur 18 atau 19 tahun, mahasiswa dan keuangan keluarganya juga lumayan. Memiliki mobil seharga 2 juta, mobil 20-an juta, dan dibeli langsung secara cash. Tapi malam itu saat aku berada di clubhouse, aku melihat dia dihina oleh teman-temannya, tapi malah tidak membalas satu kalimatpun. Kemudian kalau bukan aku menyuruh manajerku ke sana, membantunya keluar dari situasi seperti itu, aku benar-benar tidak tahu dia akan dihina sampai seperti apa."
"Apa memiliki kesukaan disakiti oleh orang lain?" Sisca Cheng berpikir sebentar dan bertanya.
"Mungkin kali, yang jelas aku merasa bocah ini lumayan menarik. Jelas-jelas sangat kaya, malah tidak membalas kalau dipukul, tidak membalas meski dimarahi orang. Kali ini kebetulan dia pindah ke sini, menjadi tetangga kita, lihat saja bagaimana aku membereskannya, membalaskan dendam karena dia sudah merebuk mobilku!" Elisia Chen berkata sambil menggertakan gigi.
Sisca Chen menengadahkan kepala, melihat ke arah adiknya sekilas, lalu menundukkan kepala, melanjutkan meminum supnya.
Setengah jam kemudian.
Celestine Gu mengelap mulut, berdiri lalu mulai menyiapkan makan siang kepada Tiano Lin.
"Ehm ... tetap Celestine yang lebih baik."
Dibandingkan dengan di bioskop malam itu, Celestine Gu jelas sekali jauh lebih dewasa dari Xeria Ling.
Lebih mengerti pemikiran pria.
Teringat pada Xeria Ling, Tiano Lin mengeluarkan ponsel dan mengirim pesan kepada wanita itu.
Di Starz Karaoke, performa Xeria Ling benar-benar membuat Tiano Lin merasa sangat terkejut.
Awalnya, masalah ini terjadi karena dirinya.
Xeria Ling hanyalah korban tidak bersalah yang ikut terlibat, bahkan hampir saja diperkosa oleh Harley Wang di dalam ruangan.
Tapi Xeria Ling dari awal sampai akhir, tidak mengatakan pada Harley Wang, kalau dirinya tidak dekat dengan Tiano Lin, atau perkataan semacam melepasnya pergi, dsbnya.
Malah, selalu melindungi dia, takut dia mendapat luka sedikitpun.
Tiano Lin sangat jelas, dia dan Xeria Ling, hanya terdapat pertukaran keuntungan. Yang satu suka uangnya, yang satu suka tubuh wanita itu, bahkan tidak ada pertemanan di antara mereka.
Tapi Xeria Ling malah melakukan ini.
Perempuan yang belum keluar dari sekolahan, waktu itu memiliki hati sekuat apa, dan juga kualitas mental melebihi manusia biasa seperti apa, baru bisa menunjukkan performa setenang itu.
Tidak peduli karena alasan apa, Tiano Lin merasa dia harus berterima kasih baik-baik pada Xeria Ling.
Setelah pesan terkirim lama, tetap tidak ada balasan yang masuk.
Tiano Lin pun menelpon Xeria Ling.
"Ponselnya dimatikan?"
"Mungkin karena terkejut, bagaimanapun mobil polisi yang langsung mengantarnya balik ke sekolah, seharusnya tidak kenapa-napa."
Tiano Lin menutup sambungan. Saat bersiap tidur sebentar di atas sofa, ponselnya tiba-tiba berbunyi.
Tapi, nama yang tertera di atas layar, malah menunjukkan nama Xeria Ling.
"Ada apa, wanita cantik?" Tiano Lin mengangkat telepon dan berkata sambil tersenyum.
"Apakah kamu lupa hari ini adalah hari apa!"
Di ujung sambungan, perasaan Xeria Ling kedengarannya tidak terlalu baik.
"Hari ini?" Tiano Lin berpikir sebentar baru kemudian tersadar, "Tiket konser bukan. Kamu sekarang datang ke pintu timur, setelah sampai, telepon aku. Aku antarkan tiket kepadamu."
Malam ini adalah konser Vivian Tsu, Vickie Chu belum bangun, Tiano Lin juga malas pergi.
Sekalian, dia menelpon pada Yulius Zhang , menyuruh Yulius Zhang di tempat yang sama mengambil tiket konser.
Dua puluh menit kemudian.
Tiano Lin berdiri di pintu masuk timur, menunggu Xeria Ling yang baru turun dari mobil, dan juga Monica Zhao dan Anna.
"Kenapa mereka berdua juga datang?" Tiano Lin mengerutkan dahi, dia siang ini baru tahu, dua wanita cantik di Fakultas Ekonomi dan Manajemen Universitas Tsinghua, secara bersamaan setuju menjadi pacar Harley Wang. Benar-benar tidak tahu Harley Wang sebenarnya mempunyai kekayaan berapa banyak, atau mereka menyukai kekuatan di belakang Harley Wang.
"Maaf ya, Monica dan Anna kebetulan kembali ke sekolah bersamaku, jadi sekalian datang."
Xeria Ling hari ini mengenakan seragam model pelaut, rambutnya diikat dua, dan kaki panjangnya mengenakan stocking hitam, kelihatan lucu dan juga seksi.
"Oh, tidak apa-apa. Tapi aku hanya punya dua tiket, takutnya nanti kamu tidak cukup bagi."
Setelah itu Tiano Lin memberikan dua tiket VIP dari dalam kantongnya dan menyerahkannya di tangan Xeria Ling.
Tapi Xeria Ling belum terima, tiba-tiba langsung direbut oleh tangan lain.
"Biar aku lihat! Sekarang satu tiket saja susah dibeli, tiket di barisan kedua saja sudah mencapai harga 20 ribu satu tiket, selain itu juga sudah habis terjual. Kamu bisa langsung mendapatkan dua, selain itu masih memberikan secara gratis kepada orang lain, siapa yang percaya!"
Monica Zhao merebut tiket dan meletakkannya di bawah sinar matahari, melihat dengan seksama.
Novel Terkait
Awesome Guy
RobinThe Sixth Sense
AlexanderLove And War
JaneUnlimited Love
Ester GohMy Cold Wedding
MevitaPerjalanan Selingkuh
LindaLove In Sunset
ElinaThe Campus Life of a Wealthy Son×
- Bab 1 Siuman
- Bab 2 Mengakui
- Bab 3 Ayah dan Ibu Kandung
- Bab 4 Vicky Chu
- Bab 5 Bertemu Kenalan
- Bab 6 Ponsel Apple
- Bab 7 Wanita Cantik
- Bab 8 Orang Tidak Berguna
- Bab 9 Preman
- Bab 10 Dibawa ke Kantor Polisi
- Bab 11 Seperti apa rupa pelaku perdagangan manusia tersebut
- Bab 12 Membuat dia tinggal dalam penjara di sisa hidupnya
- Bab 13 Tiano masih merupakan anjing aku
- Bab 14 Besar di kampung
- Bab 15 Membawa mobil mewah
- Bab 16 Mobil Mewah
- Bab 17 Ulang Tahun Celine
- Bab 18 Pesta Ulang Tahun
- Bab 19 Dia Adalah Seorang Pencuri
- Bab 20 Saling Bertemu
- Bab 21 Dia Adalah Boss toko Ini
- Bab 22 Paket Makan Untuk Banyak Orang, Berharga 18 Juta
- Bab 23 Tidak Membawa Kartu Identitas Diri
- Bab 24 Akting Celine
- Bab 25 Pasangan Brengsek Ini
- Bab 26 Apakah kamu masih menyukaiku?
- Bab 27 Cinta Pertamaku
- Bab 28 Perawat Pribadi
- Bab 29 Biarkanlah Kak Calvin Memberimu Pekerjaan
- Bab 30 Orang Gila
- Bab 31Vickie Chu bukan milikmu
- Bab 32 Akting yang bagus
- Bab 33 Sepuluh ribu yuan
- Bab 34 Ibu kandung
- Bab 35 Teman lama
- Bab 36 Vivian Tsu adalah kakaknya
- Bab 37 Gadis-gadis seperti kalian sangat mengerikan
- Bab 38 Pelanggan tetap
- Bab 39 Memberikan hadiah
- Bab 40 Aku bisa melakukannya sendiri
- Bab 41 Menyelamatkan orang
- Bab 42 Lekas pergi
- Bab 43 Orang mesum menindasmu
- Bab 44 Transaksi langsung
- Bab 45 Orang kaya tidak akan menunjukkan kekayaannya
- Bab 46 Sekretaris pribadi
- Bab 47 Vickie Chu terluka
- Bab 48 Senang hati
- Bab 49 Fast and Furious
- Bab 50 Aku tinggal disini
- Bab 51 Senyuman indah
- Bab 52 Masakan rumah
- Bab 53 Terjadi masalah
- Bab 54 Pertolongan pertama
- Bab 55 Luka parah
- Bab 56 Penghinaan
- Bab 57 Kenapa kamu mau menyelamatkanku?
- Bab 58 Emerald Valley
- Bab 59 Tiket VIP
- Bab 60 Kita akan pergi bersama
- Bab 61 Suara peluru
- Bab 62 Melihat Konser
- Bab 63 Aku akan meneleponnya
- Bab 64 Kenapa kalian disini?
- Bab 65 Model Professional
- Bab 66 Music Heart
- Bab 67 Sengaja berakting di hadapan mereka
- Bab 68 Vickie Chu telah sadar
- Bab 69 Aku tidak tahu
- Bab 70 Vickie Chu yang sedang berbaring
- Bab 71 Journal of American Medical Association
- Bab 72 Land Rover Range Rover
- Bab 73 Michael Guo
- Bab 74 Pria yang hidup dengan mengandalkan wanita
- Bab 75 Hubungan Tiano Lin dan Celestine Gu
- Bab 76 Wanita yang tak tahu malu
- Bab 77 Pandang rendah
- Bab 78 Tidak tahu bagaimana menyapa
- Bab 79 Tidak tahu akan berahir gimana
- Bab 80 Serahkan ke polisi
- Bab 81 Ganti rugi
- Bab 82 Pertengkaran
- Bab 83 Di awal lentera, sinar bulan sangat menawan
- Bab 84 Membalas budi
- Bab 85 Wajah yang lemah dan lembut
- Bab 86 Flowers National Wetland Park
- Bab 87 Festival tahunan
- Bab 88 Si cantik Celine
- Bab 89 Tidak tahu diri
- Bab 90 Aku akan menemanimu
- Bab 91Dia bukan pacarku
- Bab 92 Kathie Jiang
- Bab 93 Menghabiskan uang untuknya
- Bab 94 Tinggal di desa
- Bab 95 Aku ingin membunuhmu
- Bab 96 Anak kandung
- Bab 97 Siaran langsung
- Bab 98 Dasar mesum
- Bab 99 Senyuman manis Vickie Chu
- Bab 100 Kartu hitam
- Bab 101 Penghinaan
- Bab 102 Gedung New World
- Bab 103 Kalian saling kenal?
- Bab 104 Konser musik
- Bab 105 Keterlaluan
- Bab 106 Harga diri
- Bab 107 Royall Wynn Hotel
- Bab 108 Aku telah merekam video
- Bab 109 Dikeluarkan dari sekolah
- Bab 110 Dikeluarkan dari sekolah
- Bab 111Ingin membeli tanah
- Bab 112 Pembangunan
- Bab 113 Minum
- Bab 114 Tidak tahu malu
- Bab 115 Kartu VIP
- Bab 116 Enyah dari hadapanku
- Bab 117 Mengapa kamu menangis?
- Bab 118 Pengalaman hidup
- Bab 119 Editan foto
- Bab 120 Universitas Nanda
- Bab 121Gedung Linxi Group
- Bab 122 Kartu Undangan
- Bab 123 Kenapa kamu datang kesini?
- Bab 124 Kenapa kamu ada disini?
- Bab 125 Departemen keuangan
- Bab 126 Merusak laporannya
- Bab 127 Memeriksanya lagi
- Bab 128 Apa hubungan mereka?
- Bab 129 Aku pergi melihatnya
- Bab 130 Pertunangan
- Bab 131
- Bab 132
- Bab 133
- Bab 134
- Bab 135
- Bab 136
- Bab 137
- Bab 138
- Bab 139
- Bab 140
- Bab 141
- Bab 142
- Bab 143
- Bab 144
- Bab 145
- Bab 146
- Bab 147
- Bab 148
- Bab 149
- Bab 150
- Bab 151
- Bab 152
- Bab 153
- Bab 154
- Bab 155
- Bab 156
- Bab 157
- Bab 158
- Bab 159
- Bab 160
- Bab 161
- Bab 162
- Bab 163
- Bab 164
- Bab 165
- Bab 166
- Bab 167
- Bab 168
- Bab 169
- Bab 170
- Bab 171
- Bab 172
- Bab 173
- Bab 174
- Bab 175
- Bab 176
- Bab 177
- Bab 178
- Bab 179
- Bab 180
- Bab 181
- Bab 182
- Bab 183
- Bab 184
- Bab 185
- Bab 186
- Bab 187
- Bab 188
- Bab 189
- Bab 190
- Bab 191
- Bab 192
- Bab 193
- Bab 194
- Bab 195
- Bab 196
- Bab 197
- Bab 198
- Bab 199
- Bab 200