The Campus Life of a Wealthy Son - Bab 24 Akting Celine

Tubuh Xeria Ling menggigil sejenak, lalu berguling ke samping, dan mengagetkan Tiano Lin.

Kakinya kehilangan pijakan, dan dia pun terjatuh ke lantai mobil.

Xeria Ling juga kehilangan keseimbangan, dan ikut terjatuh pula~

Sesaat kemudian Xeria Ling mendapatkan kembali kesadarannya, dan mendapati Tiano Lin yang berbaring di bawahnya.

"Aaaa!"

Setelah teriakan itu, terdengarlah sebuah suara tamparan yang keras. Xeria Ling menutupi wajahnya yang merah padam, dan berlari meninggalkan mobil, tidak tahu kemana kakinya membawanya.

Setelah kejadian ini, Tiano Lin tidak akan punya muka untuk bertemu dengannya dalam beberapa waktu ke depan.

Sampai siang hari ini, dia baru memastikan untuk kembali ke sekolah an menghadiri acara peringatan tersebut.

Ini adalah hari peringatan dibangunnya sekolah ke 40 tahun, sudah pasti ini adalah sebuah acara besar, setiap murid di sekolah haruslah mengenakan pakaian formal, dan juga harus mendaftar ulang.

Acara yang sebegitu besar, jika Tiano Lin tidak menghadirinya, bisa-bisa dijadikannya alasan untuk mengancam kelulusannya.

Sosok Tiano Lin berjalan masuk ke dalam aula sekolah, dan melihat ke kerumunan orang di sekelilingnya.

"Tiano Lin."

Tiba-tiba, sebuah suara terdengar dari belakangnya.

Hati Tiano Lin berdebar, dan saat menoleh dia melihat Celine dengan gaun pestanya yang mewah.

"Mau apa?" Tiano Lin bertanya dengan dingin.

Pandangannya tertuju pada riasan di tubuh Celine, hati Tiano Lin pun juga masih sedikit bergetar.

Celine saat itu, bukan hanya tampak cantik, dia juga mengeluarkan aura seperti seorang dewi khayangan, seakan membuat Tiano Lin tersihir.

Dua tahun, semuanya dari sudah berlalu, dia sekarang mengenakan pakaian seperti itu, dia juga bukanlah miliknya sendiri, tapi adalah milik Marvel.

Celine juga melihat dari eskpresi wajah Tiano Lin, dia tahu pakaian ini membuat Tiano Lin bergetar.

Dari ekspresi wajah Tiano Lin, tebakan Celine memang benar.

"Kamu mencariku untuk apa?"

Tiano Lin tidak ingin bicara omong kosong dengannya.

"Jika tidak ada apa-apa, tidak bolehkah mengobrol denganmu, bagaimanapun juga kita dulu juga adalah pasangan."

Pasangan?

Wanita ini tidak akan mencoba untuk mengajak balikan bukan?

Saat ulang tahunnya yang lalu dia menerima rasa malu yang begitu besar, kali ini apa lagi yang dia inginkan?

"Maaf, sungguh tiada sesuatu pun yang bisa kita bicarakan." Tiano Lin menyahut dengan dingin, lalu bersiap untuk pergi.

"Tiano Lin, berhenti di situ!"

Suara Celine begitu menakutkan, nada suaranya pun naik beberapa oktaf, menarik perhatian beberapa murid di sekitar situ.

"Kamu ingin pergi?"

Setelah Celine mengetahui keadaan Tiano Lin akhir-akhir ini, dia pun berencana untuk berbicara dengannya baik-baik, melihat sikap TIano Lin kepadanya saat terakhir kali mereka berbincang, dia seharusnya bisa menjilat liurnya sendiri dan berdamai dengan dirinya.

Tapi, wajah tanpa ekspresi Tiano Lin membuatnya frustasi, dalam harinya dia merasa tidak tenang.

"Jika tidak bagaimana? Tinggal di sini untuk apa?" Kata-kata Tiano Lin begitu pedas dan tanpa sungkan.

Celine menatap Tiano Lin, setelah terdiam begitu lama, tiba-tiba dia tertawa tergelak.

"Hehe, aku sungguh tidak menyangka, Tiano Lin ternyata kamu orang yang seperti ini!"

"Saat itu aku begitu mempercayaimu, tapi kamu terus menerus membuatku kecewa. Dulu aku tidak pernah memikirkan kamu miskin atau tidak, juga tidak mempedulikan apakah kamu membelikan hadiah untukku atau tidaj, aku hanya menginginkan ketulusan hatimu saja, tapi yang tidak kusangka, setelah kamu mempermainkanku, kamu pun tidak peduli lagi kepadaku, setelah mengetahui bahwa aku hamil, kamu pun segera memalingkan muka dan berpura-pura tidak mengenaliku!"

"Kamu melakukan semua ini aku pun tidak masalah, tapi mengapa bahkan sebuah kesempatan bicara denganmu pun tidak kamu berikan? Haruskah aku diinjak-injak dengan sebegitu kejamnya olehmu?"

Perkataan Celine sungguh sangat cepat menyebar, setelah selesai berkata pun, dia masih bisa meneteskan air mata.

Orang-orang di sekelilingnya pun mulai melihat ke arah Tiano Lin dengan pandangan aneh.

"Astaga, bedebah macam apa dia ini?"

"Kelihatannya seperti orang yang alim dan jujur, tidak disangka ternyata dia orang yang seperti itu, sungguh kita tidak bisa menilai orang dari luarnya saja!"

Beberapa pria dengan emosi yang meluap-lupa pun sudah mendekati Tiano Lin, dan mencengkeram kerah bajunya, dengan wajah penuh kebencian mereka memelototi Tiano Lin.

"Bedebah, apa kamu masih punya muka?"

Tiano Lin sungguh kehabisan kata-kata, dia tidak menyangka Celine akan melakukan tindakan pengecut seperti ini.

Semua itu tidak benar, tapi akting Celine tampak sangat meyakinkan, sepenuhnya menghisap perhatian para mahasiswa itu.

Jadi, dengan mudahnya Tiano Lin pun menjadi seorang bedebah di mata mereka.

"Tiano Lin, aku hanya ingin mendengar jawabanmu, sebenarnya kamu melihatku sebagai apa."

Celine menyeka air matanya, dan berkata dengan penuh rasa tersakiti.

Semua mahasiswa di situ sudah menganggap Tiano Lin sebagai penjahatnya, mereka pun juga ingin mendapatkan sebuah jawaban dari Tiano Lin.

"Kalian sungguh percaya perkataan wanita ini?'

Tiano Lin pun bertanya dengan dingin.

Saat ada seseorang yang sudah bersiap untuk memukul Tiano Lin, tiba-tiba muncul sebuah bayangan di samping Celine.

Wajah Xeria Ling tampak muram, dan dia mengangkat tangannya yang mungil, lalu mendaratkan sebuah tamparan ke wajah Celine.

PLAK!

Sebuah tamparan yang terdengar begitu keras, membuat semua orang di situ diam tercengang.

"Kamu, kamu berani memukulku!" Celine menutup sisi wajahnya yang memerah, dan melotot ke arah Xeria Lin.

“Menampar perempuan sepertimu ini saja, jelas-jelas kamu sendiri yang menggoda Marvel, merasa muak kepada Tiano Lin yang miskin dan tak ada pegangan, sekarang kamu tiba-tiba mengatakan hal menyedihkan seperti itu? Aku saat ini hanya ingin tahu, Tiano Lin bahkan tidak pernah menyentuhmu, bagaimana bisa kamu hamil, pikiran macam apa itu?"

Xeria Ling sama sekali tidak berbasa-basi.

Dengannya seperti itu, juga membuat Tiano Lin terkejut.

Dia sangat beruntung Xeria Lin ada di sini, jika tidak dia tidak akan bisa menaklukan Celine.

"Siapa yang berani menampar pacarku?"

Dari sisi Celine, muncul lagi seseorang yang kembali membuat Tiano Lin merasa muak.

Marvel melepaskan kacamata hitamnya, dan memeluk Celine.

"Sayang, sakit sekali! Balaskan dendamku."

Celine berlagak kesakitan.

"Xeria Ling?"

Novel Terkait

Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu