The Campus Life of a Wealthy Son - Bab 131
Vincent Mu sekarang berada di tingkat provinsi, begitu waktu kerjanya penuh di Provinsi A, pasti akan naik satu level, sampai nanti jangankan di Provinsi A lagi. Bahkan meskipun di satu China, pengaruhnya juga akan sangat mengerikan.
Hal ini bagi Keluarga He yang fokus pada dunia bisnis, adalah satu kesempatan yang sangat besar.
"Berikan kami waktu satu tahun." Tiano Lin berkata dengan serius, "Yang jelas sekarang kamu juga sudah datang ke Kota Nandu, kedepannya akan mempunyai lebih banyak kesempatan bergerak. Berikan kami waktu satu tahun untuk mencoba, kalau satu tahun kemudian kami tidak mempunyai perasaan apapun, bahkan benci, maka meskipun kami menikah, kedepannya juga pasti akan terjadi banyak masalah, bahkan mungkin juga bercerai."
"Tapi kalau dalam satu tahun ini kamu menyukai VIncy bagaimana?" tanya Vincent Mu.
"Haha, kalau suka, aku akan mengejarnya sampai dapat, lalu mencarimu dan ayahku, meminta kartu keluarga, dan pergi mendaftar di Biro Urusan Sipil." Tiano Lin berkata sambil tersenyum.
Yang jelas waktu satu tahun hanyalah alasan palsu saja. Setelah waktunya tiba, tinggal bisa tidak cocok saja. Selain itu Vincy Mu juga tidak mempunyai maksud ini. Ada kerjasama dari Vincy Mu, drama ini sangat mudah diakting.
Vincent Mu mengangguk, "Vincy meskipun sebelumnya tidak bilang apapun pada perjodohan ini, tapi aku dapat melihatnya, dia sedikit menolak. Meskipun hari ini aku benar-benar menetapkannya dengan ayah dan ibumu, setelah pulang aku juga harus membujuknya. Karena kamu memberikan saran satu tahun, hal yang dipaksa tidak baik bukan. Berikan waktu lebih panjang, biarkan bertumbuh pelan-pelan, juga adalah hal yang baik."
"Semoga saja, karena kalian sekarang tidak mempunyai niatan itu, kami juga tidak bisa memaksa. Selain itu kebetulan satu tahun kemudian Vincy sudah lulus kuliah, waktunya juga pas. Hal sebesar ini, tidak apa-apa kok menunggu sebentar." Harris He juga menyetujui dari samping.
Meskipun, Vincy Mu sudah pergi.
Tapi ini tidak mempengaruhi hubungan kedua keluarga.
Harris He berhasil mempertahankan Vincent Mu makan di rumah, lalu Tiano Lin inisiatif pergi, mencari Vincy Mu.
Baru saja keluar rumah, Tiano Lin langsung menelpon Paman Liu, Paman Liu menyuruh dia naik mobil wisata ke padang.
Mobil wisata putih elektronik, Tiano Lin di padang melihat Paman Liu yang ada di samping sapi, sedang berjongkok di samping sapi, melihat juga Vincy Mu.
Vincy Mu mempunyai kulit putih, mengenakan kemeja putih dan celana jeans, rambut panjang sampai bahu. Telinga wanita itu ada earphone, sedangkan satu earphone lagi Vincy Mu pegang agar mudah bicara dengan orang lain.
Wajahnya tidak ada make up sedikitpun, begitu pun tubuhnya tidak ada perhiasan apapun.
Tapi, kharisma yang terlihat secara natural itu, tetap bisa membuat orang tergila-gila.
Saat ini Melly Jian sedang mengamati karyawan memerah susu sapi.
"Satu hari ini susu bisa diperah berapa banyak? Dilihat saja sudah sangat sakit, sudah merah ..." Vincy Mu melihat itu agak kasihan.
"Kalau begitu harus melihat kamu bisa minum berapa banyak." kata Tiano Lin sambil tersenyum.
"Setiap hari aku minum dua gelas .... hm?"
Vincy Mu menoleh. Ketika dia menyadari yang berdiri di belakangnya bukan Paman Liu, melainkan Tiano Lin yang tersenyum aneh, seketika Vincy Mu berdiri dengan marah, tidak melihat sapi lagi dan langsung berbalik pergi.
Tiano Lin menatap Paman Liu dengan tidak berdaya, lalu segera mengejar wanita itu.
"Jujur saja denganmu, waktu itu melakukan perjodohan denganmu hanya akting demi merespon ayahku saja, kamu jangan kira aku suka padamu, apalagi mengancamku dengan pernikahan. Aku sudah memutuskan untuk kembali ke Australia, lusa perginya. Jadi kamu lebih baik menyerah saja."
Vincy Mu berkata sambil berjalan, bahkan tidak membalikkan kepala.
"Apa baiknya Australia, aku dengar tinggal di sana, di rumah bahkan bisa kemasukan Phyton, kodok, dan binatang kecil lainnya. Apa kamu tidak takut?" Tiano Lin bicara sambil mengikuti dari belakang.
Tidak tahu apakah perkataan Tiano Lin mengungkit ulang tentang ingatan yang sulit dilupakan, langkah cepat Vincy Mu seketika berhenti, dilanjutkan dengan dengan tubuh Vincy Mu yang bergetar.
"Kenapa kamu begitu menjijikan?"
Vincy Mu menoleh, menatap Tiano Lin dengan tatapan benci.
"Benar-benar ada kodok ya. Aku hanya asal bicara saja, tapi aku rasa binatang ini lebih baik dimakan lain kali saat makan hotpot saja, terlebih lagi dimakan utuh, rasanya lezat dan licin, terutama bagian paha ...."
Melihat Vincy Mu yang semakin geram, Tiano Lin melambaikan tangan dan berkata, "Baiklah, baiklah, kodok begitu lucu, bagaimana boleh kita makan kodok?"
"Sebenarnya apa yang ingin kamu lakukan!" Vincy Mu merasa orang ini benar-benar sangat aneh. Jelas-jelas tadi dia sudah mengatakan keinginannya dengan sangat jelas, kenapa pria ini masih mengikutinya dengan tidak tahu malu dan mengatakan pembicaraan menjijikan tentang kodok.
"Tidak ada. Aku datang untuk memberitahumu, ayahmu tidak memaksamu menikah, kamu sudah boleh kembali makan." Tiano Lin berkata datar.
"Apa kamu merasa aku akan percaya?"
Vincy Mu menoleh dan menatap Tiano Lin sekilas dengan tidak puas.
"Terserah kamu mau percaya atau tidak, yang jelas aku sudah mengatakan sampai sini. Tidak ada hubungannya lagi denganku, sampai jumpa."
Tiano Lin melambaikan tangan, berbalik, dan ingin pergi.
"Tunggu sebentar!" Vincy Mu tiba-tiba bertanya, "Bagaimana kamu membujuk ayahku?"
Tiano Lin menggeleng dan berkata, "Sebenarnya ayahmu sangat mencintaimu. Ada beberapa hal yang kalau kamu bicarakan baik-baik dengannya, jangan ngambek, maka tidak ada pembicaraan yang tidak ada jalan keluarnya. Makanan di sana sudah siap, kamu makan saja sana, aku pergi dulu."
Tiano Lin merasa gerakannya ini sangat keren, pasti akan membuat hati Vincy Mu tergerak.
"Akting apaan, bukankah hanya makan sekali di rumahmu, lihatlah kamu begitu tidak rela, juga tidak berani menolehkan kepala lagi."
Menatap punggung Tiano Lin yang berjalan pergi, Vincy Mu berkata dengan nada kesal.
Di sekitar Fairy Mountain tidak mudah memesan taksi, Tiano Lin hanya bisa menyuruh Paman Liu mengatur satu mobil mengantarnya pergi ke bangunan konstruksi. Sore ini penanggung jawab proyek perusahaan akan masuk, dia ingin melihat.
Sampai di pintu masuk taman Fairy Mountain, Tiano Lin melihat mobil hitam Rolls Royce sudah berhenti di pinggir jalan sejak tadi.
"Sepertinya ayah benar-benar sangat suka mobil seperti ini. Yang modelnya sama tapi beda plat saja sudah ada empat ...." kata Tiano Lin sambil menggelengkan kepala.
Tiano Lin baru saja mau keluar rumah, tiba-tiba terdengar suara tawa wanita, dilanjutkan dengan beberapa wanita berpakaian pendek muncul di pintu masuk.
"Bukan datang bertamu 'kan?" melihat wanita-wanita itu yang mengenakan rok sangat pendek, Tiano Lin berpikir dengan jijik.
Tapi ketika wanita yang berada paling tengah itu membalikkan tubuh, dan Tiano Lin melihat jelas wajah sang wanita, dia tanpa sadar mengumpat "Gila!"
Celine!
Beberapa wanita di pintu masuk itu semuanya murid Nanjing University. Celine berdiri di yang paling tengah, beberapa orang membawa tongkat selfie, foto di depan pintu masuk.
Dia bisa juga bertemu hal ini.
Tiano Lin menghela napas tidak berdaya, bersembunyi di belakang satpam, menunggu mereka pergi baru dia keluar.
Semenjak waktu itu pergi dari Royal Wynn Water Club, Tiano Lin tidak bermaksud untuk mempunyai hubungan apapun lagi dengan murid-murid dari Nanjing University ini lagi.
Tiano Lin merasa yang sudah dia lakukan sudah dia lakukan, tapi yang didapat malah penghinaan seperti ini. Dengan sikapnya, juga tanpa bisa ditahan merasa sedikit kecewa.
Melihat sekelompok perempuan itu masih mengedit foto dan tidak bermaksud pergi dalam jangka waktu singkat ini, Tiano Lin hanya bisa mengeluarkan sebatang rokok dan menunggu sambil merokok.
"Wah, cepat lihat, itu mobil Rolls Royce!"
Seorang wanita menunjuk mobil hitam Rolls Royce di samping jalan dan teriak dengan senang.
"Benaran. Plat mobilnya juga 88888. Dengan plat mobil ini saja sudah bisa membeli satu mobil Porsche lagi. Kaya sekali, mobil siapa itu?" perempuan lain berkata dengan iri.
"Celine, bukankah kamu mengenal banyak orang kaya, apa kamu tahu siapa mobil itu?"
Perempuan yang bicara itu, hubungannya dengan Celine lumayan baik. Paling suka ikut dibelakang orang, ikut makan minum dengan orang-orang kaya, juga satu kelas dengan Tiano Lin. Waktu itu di Royal Wynn Water Club, yang bersikeras bilang Tiano Lin tidak ada uang untuk bayar, juga adalah perempuan itu.
Celine melihat pandangan penasaran orang-orang padanya dan berkata sombong, "Itu pasti, selama orang kaya di Kota Nandu, aku rata-rata pernah bertemu. Seperti Rolls Royce ini, di Kota Nandu, selain itu Kenny Guo dan ayah Michael Guo, orang lain tentu tidak mampu beli."
"Benarkah? Apa kamu pernah melihat Michael naik mobil ini?" perempuan yang hubungannya baik dengan Celine, bertanya dengan iri.
"Tentu saja pernah lihat, waktu itu dia juga mengundangku dan Marvel naik mobilnya. Dia bilang pada kami, mobil itu sangat mewah, sama sekali tidak bisa dibedakan dengan Benz dan Porsche."
Melihat wajah Celine yang angkuh, Tiano Lin tanpa bisa ditahan memarahi, "Bodoh!"
Novel Terkait
The Campus Life of a Wealthy Son×
- Bab 1 Siuman
- Bab 2 Mengakui
- Bab 3 Ayah dan Ibu Kandung
- Bab 4 Vicky Chu
- Bab 5 Bertemu Kenalan
- Bab 6 Ponsel Apple
- Bab 7 Wanita Cantik
- Bab 8 Orang Tidak Berguna
- Bab 9 Preman
- Bab 10 Dibawa ke Kantor Polisi
- Bab 11 Seperti apa rupa pelaku perdagangan manusia tersebut
- Bab 12 Membuat dia tinggal dalam penjara di sisa hidupnya
- Bab 13 Tiano masih merupakan anjing aku
- Bab 14 Besar di kampung
- Bab 15 Membawa mobil mewah
- Bab 16 Mobil Mewah
- Bab 17 Ulang Tahun Celine
- Bab 18 Pesta Ulang Tahun
- Bab 19 Dia Adalah Seorang Pencuri
- Bab 20 Saling Bertemu
- Bab 21 Dia Adalah Boss toko Ini
- Bab 22 Paket Makan Untuk Banyak Orang, Berharga 18 Juta
- Bab 23 Tidak Membawa Kartu Identitas Diri
- Bab 24 Akting Celine
- Bab 25 Pasangan Brengsek Ini
- Bab 26 Apakah kamu masih menyukaiku?
- Bab 27 Cinta Pertamaku
- Bab 28 Perawat Pribadi
- Bab 29 Biarkanlah Kak Calvin Memberimu Pekerjaan
- Bab 30 Orang Gila
- Bab 31Vickie Chu bukan milikmu
- Bab 32 Akting yang bagus
- Bab 33 Sepuluh ribu yuan
- Bab 34 Ibu kandung
- Bab 35 Teman lama
- Bab 36 Vivian Tsu adalah kakaknya
- Bab 37 Gadis-gadis seperti kalian sangat mengerikan
- Bab 38 Pelanggan tetap
- Bab 39 Memberikan hadiah
- Bab 40 Aku bisa melakukannya sendiri
- Bab 41 Menyelamatkan orang
- Bab 42 Lekas pergi
- Bab 43 Orang mesum menindasmu
- Bab 44 Transaksi langsung
- Bab 45 Orang kaya tidak akan menunjukkan kekayaannya
- Bab 46 Sekretaris pribadi
- Bab 47 Vickie Chu terluka
- Bab 48 Senang hati
- Bab 49 Fast and Furious
- Bab 50 Aku tinggal disini
- Bab 51 Senyuman indah
- Bab 52 Masakan rumah
- Bab 53 Terjadi masalah
- Bab 54 Pertolongan pertama
- Bab 55 Luka parah
- Bab 56 Penghinaan
- Bab 57 Kenapa kamu mau menyelamatkanku?
- Bab 58 Emerald Valley
- Bab 59 Tiket VIP
- Bab 60 Kita akan pergi bersama
- Bab 61 Suara peluru
- Bab 62 Melihat Konser
- Bab 63 Aku akan meneleponnya
- Bab 64 Kenapa kalian disini?
- Bab 65 Model Professional
- Bab 66 Music Heart
- Bab 67 Sengaja berakting di hadapan mereka
- Bab 68 Vickie Chu telah sadar
- Bab 69 Aku tidak tahu
- Bab 70 Vickie Chu yang sedang berbaring
- Bab 71 Journal of American Medical Association
- Bab 72 Land Rover Range Rover
- Bab 73 Michael Guo
- Bab 74 Pria yang hidup dengan mengandalkan wanita
- Bab 75 Hubungan Tiano Lin dan Celestine Gu
- Bab 76 Wanita yang tak tahu malu
- Bab 77 Pandang rendah
- Bab 78 Tidak tahu bagaimana menyapa
- Bab 79 Tidak tahu akan berahir gimana
- Bab 80 Serahkan ke polisi
- Bab 81 Ganti rugi
- Bab 82 Pertengkaran
- Bab 83 Di awal lentera, sinar bulan sangat menawan
- Bab 84 Membalas budi
- Bab 85 Wajah yang lemah dan lembut
- Bab 86 Flowers National Wetland Park
- Bab 87 Festival tahunan
- Bab 88 Si cantik Celine
- Bab 89 Tidak tahu diri
- Bab 90 Aku akan menemanimu
- Bab 91Dia bukan pacarku
- Bab 92 Kathie Jiang
- Bab 93 Menghabiskan uang untuknya
- Bab 94 Tinggal di desa
- Bab 95 Aku ingin membunuhmu
- Bab 96 Anak kandung
- Bab 97 Siaran langsung
- Bab 98 Dasar mesum
- Bab 99 Senyuman manis Vickie Chu
- Bab 100 Kartu hitam
- Bab 101 Penghinaan
- Bab 102 Gedung New World
- Bab 103 Kalian saling kenal?
- Bab 104 Konser musik
- Bab 105 Keterlaluan
- Bab 106 Harga diri
- Bab 107 Royall Wynn Hotel
- Bab 108 Aku telah merekam video
- Bab 109 Dikeluarkan dari sekolah
- Bab 110 Dikeluarkan dari sekolah
- Bab 111Ingin membeli tanah
- Bab 112 Pembangunan
- Bab 113 Minum
- Bab 114 Tidak tahu malu
- Bab 115 Kartu VIP
- Bab 116 Enyah dari hadapanku
- Bab 117 Mengapa kamu menangis?
- Bab 118 Pengalaman hidup
- Bab 119 Editan foto
- Bab 120 Universitas Nanda
- Bab 121Gedung Linxi Group
- Bab 122 Kartu Undangan
- Bab 123 Kenapa kamu datang kesini?
- Bab 124 Kenapa kamu ada disini?
- Bab 125 Departemen keuangan
- Bab 126 Merusak laporannya
- Bab 127 Memeriksanya lagi
- Bab 128 Apa hubungan mereka?
- Bab 129 Aku pergi melihatnya
- Bab 130 Pertunangan
- Bab 131
- Bab 132
- Bab 133
- Bab 134
- Bab 135
- Bab 136
- Bab 137
- Bab 138
- Bab 139
- Bab 140
- Bab 141
- Bab 142
- Bab 143
- Bab 144
- Bab 145
- Bab 146
- Bab 147
- Bab 148
- Bab 149
- Bab 150
- Bab 151
- Bab 152
- Bab 153
- Bab 154
- Bab 155
- Bab 156
- Bab 157
- Bab 158
- Bab 159
- Bab 160
- Bab 161
- Bab 162
- Bab 163
- Bab 164
- Bab 165
- Bab 166
- Bab 167
- Bab 168
- Bab 169
- Bab 170
- Bab 171
- Bab 172
- Bab 173
- Bab 174
- Bab 175
- Bab 176
- Bab 177
- Bab 178
- Bab 179
- Bab 180
- Bab 181
- Bab 182
- Bab 183
- Bab 184
- Bab 185
- Bab 186
- Bab 187
- Bab 188
- Bab 189
- Bab 190
- Bab 191
- Bab 192
- Bab 193
- Bab 194
- Bab 195
- Bab 196
- Bab 197
- Bab 198
- Bab 199
- Bab 200