The Campus Life of a Wealthy Son - Bab 38 Pelanggan tetap
20 Juta dikirim ke perusahaan ayahnya untuk perawatan darurat dan digunakan untuk melunasi utangnya.
Sekarang, untuk menyelamatkan harga dirinya, dia telah menghabiskan uang tersebut, tetapi tak disangka masih kurang 10 Juta.
"Eehh, aku juga bisa dibilang adalah pelanggan tetap di sini, apakah tidak bisa lebih murah lagi?"
Marvel berkata dengan tenang.
"Jika Anda adalah anggota, kami bisa memberi diskon, tapi tolong tunjukkan kartu keanggotaan Anda."
Kartu anggota?
Marvel tidak pernah datang ke sini untuk membeli barang, dan seketika langsung membuatnya malu.
Sekarang, sungguh sulit untuk menghentikan masalah ini.
“Sayangku, apakah kamu punya uang sebesar 10 Juta?” Dia bertanya pada Celine.
"Aku? Dari mana aku punya uang? Apakah kamu tidak tahu berapa biaya hidupku dalam sebulan? Kamu benar-benar bertanya kepadaku pertanyaan ini. Lagipula, aku ingin tas ini hari ini. Jika kamu tidak bisa membelinya untukku, kamu lihat nanti!"
Celine menyilangkan pinggangnya, ia berkata tampak tidak masuk akal.
"Nona, apakah kita sudah boleh membawa tas ini pergi?"
Di sisi lain, Vivian Tsu bertanya.
"Tidak boleh!"
Celine berkata dengan tegas.
"Nona, aku pikir kamu harusnya sudah tahu dengan jelas, kamu sekarang tidak mampu membayar, jadi tas ini bukan milikmu."
"Aku tidak peduli, aku yang pertama memilihnya, apa pun yang kamu katakan, jangan coba membawanya pergi!"
Vivian Tsu tersenyum sinis dan berkata: "Kamu seorang wanita, bergantung dengan uang pria, apakah kamu pikir kamu sangat baik? Kamu bahkan tidak bisa mengeluarkan uang sekian juta, tetapi kamu malah memaksa pacarmu membelikanmu tas seharga puluhan juta, kamu sungguh memaksakan sesuatu di luar kemampuanmu. "
“Apa maksudmu?” Celine menatap wanita itu dengan marah: “Aku suka tas ini, aku hanya ingin dia membelikannya untukku, setidaknya pacarku punya uang, dan lelaki di sebelahmu, hehe. "
Meskipun Marvel tahu bahwa dia tidak bisa lagi memenuhi permintaan Celine, namun dia masih dengan keras kepala berkata, "Ya, selama pacarku menyukainya, aku akan membelinya untuknya."
"Apakah kamu mendengarnya? Selama aku ingin membelinya, pacarku pasti akan membelinya untukku. Apa yang bisa dilakukan Tiano, keluarganya telah kehilangan sejumlah uang, karena dia telah menggunakannya untuk membangun rumah pedesaannya, apakah kamu memiliki masa depan dengan mengikutinya? "
Seluruh wajah Celine tampak mengejek.
Setiap kali dia menertawakan Tiano Lin di hadapan begitu banyak orang, dia merasa sangat bahagia.
"Tidak perlu, aku tidak pernah menghabiskan uang laki-laki."
Begitu Vivian Tsu berkata, ia langsung mengeluarkan kartu bank dan menyerahkannya kepada pelayan.
"Tolong gesek kartu ini, kartu ini tidak memiliki kata sandi."
Melihat Marvel tidak bertindak, wajah Celine pun semakin tampak tidak senang, tetapi dia juga tahu bahwa Marvel tidak mampu mengeluarkan lebih banyak uang.
"Lebih baik aku saja yang membayarnya."
Tiano Lin tiba-tiba muncul, ia mendorong kartu Vivian Tsu, dan menyerahkan kartu banknya kepada staf layanan.
Pindai, bayar, dan selesai.
30 Juta, pergi begitu saja dari kartu Tiano Lin.
Uang ini bukan apa-apa untuk Tiano Lin.
Celine menatapnya dengan curiga. Setelah ragu-ragu cukup lama, dia menunjuk Tiano Lin sambil berbicara.
"Bukankah uangmu sudah habis?"
Tiano Lin balas menatapnya dan berkata dengan dingin, "Apakah ini ada hubungannya denganmu?"
Setelah mengambil tas itu, Tiano Lin berkata kepada Vivian Tsu: "Ayo kita pergi duluan, ibuku mungkin sudah menunggu dengan cemas"
Vivian Tsu mengangguk, menarik tangan Tiano Lin, menoleh untuk melihat Celine, dan pergi.
Dalam perjalanan kembali, Vivian Tsu melihat ekspresi suram dalam wajah Tiano Lin.
"Ada apa, apakah kamu belum bisa melupakan wanita itu?"
Tiano Lin menggelengkan kepalanya: "Tidak, aku hanya tidak mengerti mengapa wanita ini melakukan hal tersebut."
"Maksudmu, mengambil tas ini dariku?"
Vivian Tsu tersenyum.
"Ya benar, aku tidak merasa nyaman memandangnya. Dalam kesanku, dia bukan orang seperti itu."
"Kamu mungkin tidak cukup memahami pikiran wanita. Mereka sering berpikir lebih daripada yang bisa kamu berikan, rasa pengejaran diri yang kuat ini membuatnya tidak berpikir masuk akal."
Tiano Lin tidak mengatakan apa pun.
"Jangan merasa tidak nyaman, ada banyak gadis seperti ini di luar sana. Mereka memegang gaji sebesar 6 Juta, tetapi mereka ingin punya pacar dengan gaji 600 Juta."
"Serakah demi mengejar kemuliaan, apakah ini benar-benar penting bagi mereka?"
Menghadapi pertanyaan Tiano Lin ini, Vivian Tsu hanya bisa tersenyum pahit.
"Bisa dibilang seperti itu, orang-orang hanya memahami kehidupan setelah menguatkan diri, jadi kamu harus berterima kasih kepada wanita itu, dia sudah membuat kamu mengenali dunia masyarakat yang seperti ini."
Tiano Lin menganggukkan kepala.
Meskipun Vivian Tsu adalah seorang artis, nilainya memang sangat berbeda. Paling tidak, dia tidak punya skandal dengan bos kaya.
"Aku mendengar masalah tentang perawat di rumah sakitmu. Aku turut prihatin karenanya, aku harap dia bisa segera sadar."
Setelah bertemu Rossy Tsu, mereka datang ke toko jam tangan lagi.
Melihat jam tangan di konter dengan harga di atas ratusan juta, Tiano Lin seketika tercengang.
"Ibu, apakah kamu ..."
"Nak, beberapa hari lagi ada pertemuan keluarga, sebagai seorang ibu, aku harus membuatmu terlihat dihormati. Kalau tidak, kamu mungkin membuat kerabat kita tertawa."
Secara umum, ketika berkumpul bersama kerabat, apakah tidak hanya makan bersama saja? Mengapa harus memakai jam tangan merek besar seperti ini?
"Ibu, aku hanya seorang siswa. Benda mahal seperti ini benar-benar tidak cocok untukku."
"Kamu harus tahu bahwa kamu adalah anakku, Rossy Tsu. Ketika kita bertemu dengan anggota keluarga lain, aku tidak ingin kamu ditertawakan oleh kerabat dan teman."
Tiano Lin juga ingin mengatakan sesuatu, tetapi Rossy Tsu telah memilih jam tangan dengan berlian.
"Ini saja."
Melihat sekilas harga jam senilai 600 Juta tersebut, seketika membuat Tiano Lin tercengang.
Uang tersebut tidak akan dapat dihasilkan dalam seumur hidupnya.
"Bu, ini juga terlalu ..."
"Kenapa, apakah terlalu murah? Apakah kamu pikir ini tidak cukup bernilai tinggi?"
Rossy Tsu mengerutkan kening, berbalik dan melirik pelayan.
"Apakah ada nilai yang lebih tinggi?"
Lebih tinggi?
Apakah jam dengan harga 600 Juta tidak bisa mencerminkan identitas dirinya? Ternyata masih berencana untuk mencari yang lebih mahal.
"Ada, Ada, ada produk terbaru di sini, harganya 1 Miliar."
Ketika kotak itu dibuka, jam tangan yang berkilau itu benar-benar membuat mata Tiano Lin terbelalak.
Jika berjalan di jalan, mungkin akan membutakan mata orang lain.
Novel Terkait
Cintaku Pada Presdir
NingsiAngin Selatan Mewujudkan Impianku
Jiang MuyanPernikahan Tak Sempurna
Azalea_Dewa Perang Greget
Budi MaHabis Cerai Nikah Lagi
GibranSi Menantu Dokter
Hendy ZhangThat Night
Star AngelThe Campus Life of a Wealthy Son×
- Bab 1 Siuman
- Bab 2 Mengakui
- Bab 3 Ayah dan Ibu Kandung
- Bab 4 Vicky Chu
- Bab 5 Bertemu Kenalan
- Bab 6 Ponsel Apple
- Bab 7 Wanita Cantik
- Bab 8 Orang Tidak Berguna
- Bab 9 Preman
- Bab 10 Dibawa ke Kantor Polisi
- Bab 11 Seperti apa rupa pelaku perdagangan manusia tersebut
- Bab 12 Membuat dia tinggal dalam penjara di sisa hidupnya
- Bab 13 Tiano masih merupakan anjing aku
- Bab 14 Besar di kampung
- Bab 15 Membawa mobil mewah
- Bab 16 Mobil Mewah
- Bab 17 Ulang Tahun Celine
- Bab 18 Pesta Ulang Tahun
- Bab 19 Dia Adalah Seorang Pencuri
- Bab 20 Saling Bertemu
- Bab 21 Dia Adalah Boss toko Ini
- Bab 22 Paket Makan Untuk Banyak Orang, Berharga 18 Juta
- Bab 23 Tidak Membawa Kartu Identitas Diri
- Bab 24 Akting Celine
- Bab 25 Pasangan Brengsek Ini
- Bab 26 Apakah kamu masih menyukaiku?
- Bab 27 Cinta Pertamaku
- Bab 28 Perawat Pribadi
- Bab 29 Biarkanlah Kak Calvin Memberimu Pekerjaan
- Bab 30 Orang Gila
- Bab 31Vickie Chu bukan milikmu
- Bab 32 Akting yang bagus
- Bab 33 Sepuluh ribu yuan
- Bab 34 Ibu kandung
- Bab 35 Teman lama
- Bab 36 Vivian Tsu adalah kakaknya
- Bab 37 Gadis-gadis seperti kalian sangat mengerikan
- Bab 38 Pelanggan tetap
- Bab 39 Memberikan hadiah
- Bab 40 Aku bisa melakukannya sendiri
- Bab 41 Menyelamatkan orang
- Bab 42 Lekas pergi
- Bab 43 Orang mesum menindasmu
- Bab 44 Transaksi langsung
- Bab 45 Orang kaya tidak akan menunjukkan kekayaannya
- Bab 46 Sekretaris pribadi
- Bab 47 Vickie Chu terluka
- Bab 48 Senang hati
- Bab 49 Fast and Furious
- Bab 50 Aku tinggal disini
- Bab 51 Senyuman indah
- Bab 52 Masakan rumah
- Bab 53 Terjadi masalah
- Bab 54 Pertolongan pertama
- Bab 55 Luka parah
- Bab 56 Penghinaan
- Bab 57 Kenapa kamu mau menyelamatkanku?
- Bab 58 Emerald Valley
- Bab 59 Tiket VIP
- Bab 60 Kita akan pergi bersama
- Bab 61 Suara peluru
- Bab 62 Melihat Konser
- Bab 63 Aku akan meneleponnya
- Bab 64 Kenapa kalian disini?
- Bab 65 Model Professional
- Bab 66 Music Heart
- Bab 67 Sengaja berakting di hadapan mereka
- Bab 68 Vickie Chu telah sadar
- Bab 69 Aku tidak tahu
- Bab 70 Vickie Chu yang sedang berbaring
- Bab 71 Journal of American Medical Association
- Bab 72 Land Rover Range Rover
- Bab 73 Michael Guo
- Bab 74 Pria yang hidup dengan mengandalkan wanita
- Bab 75 Hubungan Tiano Lin dan Celestine Gu
- Bab 76 Wanita yang tak tahu malu
- Bab 77 Pandang rendah
- Bab 78 Tidak tahu bagaimana menyapa
- Bab 79 Tidak tahu akan berahir gimana
- Bab 80 Serahkan ke polisi
- Bab 81 Ganti rugi
- Bab 82 Pertengkaran
- Bab 83 Di awal lentera, sinar bulan sangat menawan
- Bab 84 Membalas budi
- Bab 85 Wajah yang lemah dan lembut
- Bab 86 Flowers National Wetland Park
- Bab 87 Festival tahunan
- Bab 88 Si cantik Celine
- Bab 89 Tidak tahu diri
- Bab 90 Aku akan menemanimu
- Bab 91Dia bukan pacarku
- Bab 92 Kathie Jiang
- Bab 93 Menghabiskan uang untuknya
- Bab 94 Tinggal di desa
- Bab 95 Aku ingin membunuhmu
- Bab 96 Anak kandung
- Bab 97 Siaran langsung
- Bab 98 Dasar mesum
- Bab 99 Senyuman manis Vickie Chu
- Bab 100 Kartu hitam
- Bab 101 Penghinaan
- Bab 102 Gedung New World
- Bab 103 Kalian saling kenal?
- Bab 104 Konser musik
- Bab 105 Keterlaluan
- Bab 106 Harga diri
- Bab 107 Royall Wynn Hotel
- Bab 108 Aku telah merekam video
- Bab 109 Dikeluarkan dari sekolah
- Bab 110 Dikeluarkan dari sekolah
- Bab 111Ingin membeli tanah
- Bab 112 Pembangunan
- Bab 113 Minum
- Bab 114 Tidak tahu malu
- Bab 115 Kartu VIP
- Bab 116 Enyah dari hadapanku
- Bab 117 Mengapa kamu menangis?
- Bab 118 Pengalaman hidup
- Bab 119 Editan foto
- Bab 120 Universitas Nanda
- Bab 121Gedung Linxi Group
- Bab 122 Kartu Undangan
- Bab 123 Kenapa kamu datang kesini?
- Bab 124 Kenapa kamu ada disini?
- Bab 125 Departemen keuangan
- Bab 126 Merusak laporannya
- Bab 127 Memeriksanya lagi
- Bab 128 Apa hubungan mereka?
- Bab 129 Aku pergi melihatnya
- Bab 130 Pertunangan
- Bab 131
- Bab 132
- Bab 133
- Bab 134
- Bab 135
- Bab 136
- Bab 137
- Bab 138
- Bab 139
- Bab 140
- Bab 141
- Bab 142
- Bab 143
- Bab 144
- Bab 145
- Bab 146
- Bab 147
- Bab 148
- Bab 149
- Bab 150
- Bab 151
- Bab 152
- Bab 153
- Bab 154
- Bab 155
- Bab 156
- Bab 157
- Bab 158
- Bab 159
- Bab 160
- Bab 161
- Bab 162
- Bab 163
- Bab 164
- Bab 165
- Bab 166
- Bab 167
- Bab 168
- Bab 169
- Bab 170
- Bab 171
- Bab 172
- Bab 173
- Bab 174
- Bab 175
- Bab 176
- Bab 177
- Bab 178
- Bab 179
- Bab 180
- Bab 181
- Bab 182
- Bab 183
- Bab 184
- Bab 185
- Bab 186
- Bab 187
- Bab 188
- Bab 189
- Bab 190
- Bab 191
- Bab 192
- Bab 193
- Bab 194
- Bab 195
- Bab 196
- Bab 197
- Bab 198
- Bab 199
- Bab 200