The Campus Life of a Wealthy Son - Bab 6 Ponsel Apple
Setelah Celine dan yang lain pergi, tiba-tiba ponsel Tiano Lin berdering.
"Putraku, apa kesehatanmu sudah membaik? Aku mendengar dari ibumu bahwa kamu dirawat inap di rumah sakit. Jadi aku segera menghubungimu."
Suara pria tersebut membuat hati Tiano Lin menghangat.
"Ayah, aku baik-baik saja. Sekarang sudah jauh lebih baik."
Tiano Lin berbicara sambil tersenyum.
"Aku dan ibumu sudah kurang lebih mengerti situasimu. Sekarang orangtua kandungmu sedang mengantar kamu ke kota. Dalam waktu dekat sudah bisa bertemu denganmu."
Penelepon di ujung sana merupakan orangtua yang sudah mengasuh dia selama 20 tahun. Meskipun dia terkesan datar jika mengungkit masalah ini, tetapi di dalam hati Tiano Lin, masalah ini memiliki dampak yang besar baginya.
"Putraku, akhirnya sekarang kamu sudah menemukan orangtua kandungmu. Kami sangat bahagia untukmu, kamu sudah hidup susah bersama kamu puluhan tahun, benar-benar sudah menyusahkanmu."
"Aku tidak pernah berpikir seperti itu. Selama 20 tahun ini, kalian sudah memberikan barang-barang terbaik kepadaku. Kalian sudah membiayai aku untuk berkuliah, aku sudah sangat puas."
Suara Tiano Lin tercekat.
Dia tidak membenci siapa pun, dia hanya menyalahkan takdir yang mempermainkan orang-orang.
"Jika begitu, kamu istirahat terlebih dahulu, biaya telepon sangat mahal, tunggu kami sampai, aku akan menghubungimu kembali."
Pihak penelepon berbicara dua kalimat, lalu memutuskan panggilannya.
Vickie Chu berjalan kemari sambil memegang ponsel.
Tadi dia melihat kedua orang mencari Tiano Lin, dia mengira mereka berdua merupakan teman Tiano Lin sehingga dia tidak menghampirinya.
"Tuan Muda, barang yang Anda inginkan sudah disiapkan, sekarang aku membawamu memilih dua buah pakaian."
Vickie Chu tidak mempedulikan apakah Tiano Lin mengiyakannya atau tidak, dia langsung membawanya ke toko pakaian di lantai lain dan mengambil asal sebuah pakaian untuk Tiano Lin.
Penilaian Vickie Chu sangat bagus, dalam sekali pilih dia menemukan pakaian yang cocok untuk Tiano Lin. Setelah berganti pakaiannya, Tiano Lin terlihat lebih bersemangat.
Keluar dari pusat perbelanjaan, Vickie Chu mengendarai mobil, mengantar Tiano Lin hingga ke depan gerbang sekolah.
"Tuan Muda, kesehatanmu belum pulih sepenuhnya, jadi jangan olahraga yang terlaru berat. Besok di waktu yang sama, aku akan tepat waktu menjemputmu."
Setelah memberi dua patah pesan, Vickie Chu mengendarai mobil dan pergi.
Tiano Lin merasa sedikit gejolak emosi di dala hatinya sambil melihat wanita cantik yang pergi menjauh.
Kehidupan seperti ini memang sangat menakjubkan.
"Yo, bukannya ini orang kaya? Cara berpakaiannya juga lumayan, seperti bersiap-siap ingin memancing wanita kaya ya!"
Sebuah mobil berhenti di depan gerbang sekolah, Alvis Zhang dan Celine turun dari mobil.
Baru saja berkonflik dengan mereka dan sekarang mereka kembali bertemu, Tiano Lin merasa tidak senang.
"Terserah kalian ingin berpikir seperti apa."
"Lumayan juga, bisa diasuh oleh wanita kaya juga bukan masalah yang buruk, setidaknya kamu masih memiliki manfaat, hahaha~"
Alvis Zhang menarik Celine untuk pergi dengan senang.
Tiano Lin sendirian kembali ke asramanya.
Baru saja sampai di depan pintu, terdengar keributan dari dalam.
Teman pertama yang duduk tepat di seberangnya sedang menatap kosong ke jendela.
Teman kedua sedang bermain permainan dengan tidak fokus.
Hanya kondisi teman ketiga yang terlihat sedikit lebih baik, tetapi terlihat seperti memiliki masalah
"Ada apa? Mengapa begitu aku kembali ke asrama, aku merasa suasananya sangat muram?"
Tiano Lin tidak merasa tidak senang sedikit pun, hanya saja dia sudah lelah.
Teman pertama beranjak setelah melihat dia dan menepuk pundak dia.
"Ada sebuah masalah, aku sedang berpikir apakah seharusnya memberitahumu atau tidak."
Tiano Lin kebingungan, "untuk apa rahasia-rahasiaan seperti ini, katakan saja jika ada yang ingin dikatakan."
Beberapa orang itu saling menatap satu sama lain, mereka sedang kebingunan apakah ingin membuka suara atau tidak.
Teman pertama, Yulius Zhang mengusap Sony Song di sampingnya, "Sony, kamu saja yang katakan masalah ini."
Sony Song itu sedikit tidak bersedia, tetapi dia khawatir melihat Tiano Lin, dan dia melirik samar-samar ke tanaman di balkon.
"Tiano Lin, dua hari yang lalu aku melihat Celine sedang bersama Alvis Zhang~"
Tiano Lin mengerti apa yang ingin dia ucapkan. Sebelum Sony Song itu selesai berbicara, dia sudah memutuskan perkataannya.
"Tidak perlu dilanjutkan, aku sudah mengetahui masalah ini."
Setelah selesai berbicara, Tiano Lin menghirup nafas dengan dalam, dan membuat ekspresi yang sangat muram.
"Tiano Lin, tidak apa-apa. Wanita itu bagaikan pakaian yang bisa diganti kapan saja. Kita tidak perlu bersedih karena hal itu."
Teman pertama, Yulius Zhang melangkah maju dan membujuknya.
"Aku tahu, sejak awal memang tidak mungkin dapat bersama dengannya. Lupakanlah, masalah yang telah berlalu."
Mendengar perkataan Tiano Lin, mereka merasa Tiano Lin sengaja berkata seperti itu agar mereka tidak khawatir.
"Oh iya, aku mempersiapkan hadiah untuk kalian."
Tiano Lin segera mengeluarkan harta yang dia sembunyikan di dalam tubuhnya dan menaruhnya di atas meja.
Ketiga kawan tersebut tertegun, mereka tertarik dengan harta Tiano Lin.
"Tiano Lin, jangan-jangan ini karya khas keluargamu?"
"Haha, kelihatannya memang sangat mirip dengan kemasan ponsel!"
Beberapa orang itu menatap satu sama lain sambil tersenyum, tidak ada yang peduli dengan isi yang di dalam kemasan tersebut.
Tetapi setelah mereka membuka kemasan tersebut, mereka tertegun melihat tiga buah ponsel Apple terpapar di depan mereka.
"Wow!"
Sony Song memukul wajahnya sebanyak dua kali karena mendapatkan hadiah semahal ini.
Selanjutnya mereka bertiga melihat ke arah Tiano Lin yang tidak bersuara sejak tadi.
Mereka mengetahui kondisi Tiano Lin, dia tidak mungkin mampu membeli ponsel Apple seperti ini, bahkan sekaligus membeli tiga buah bukan satu buah.
Yulius Zhang memberikan kode agar mereka menaruh kembali ponsel tersebut, lalu memberikan kantong tersebut kepada Tiano Lin.
"Sobat, kami tahu kamu sulit lepas dari bayangan Celine. Tetapi mencuri merupakan sebuah tindakan kriminal, jika ada masalah beritahu kepada kami, kamu jangan melakukan hal seperti ini demi seorang wanita!"
"Betul, sebaiknya segera mengembalikannya, kamu tidak menyentuh barang tersebut. Selama kamu jujur, sang pemilik tidak akan menyusahkanmu, karena kita masih pelajar. Nanti kami akan membawamu pergi bermain, untuk merilekskan perasaanmu."
Teman ketiga, Cedric Lee yang berbicara.
Perkataan sobat-sobatnya ini membuat Tiano Lin sedikit terharu. Setelah berinteraksi selama ini, hanya mereka yang memperlakukan dia dengan tulus.
Dia tersenyum dengan tidak berdaya.
"Sobat-sobatku, kalian tenanglah. Akhir-akhir ini rumah lamaku dibongkar, biaya pembongkaran dibiayai oleh pemerintah. Uang untuk membeli ponsel ini dari uang sakuku, sebagai ucapan terima kasih atas perhatian kalian selama ini."
Beberapa sobatnya ini masih tidak percaya.
"Gunakan sesuka kalian. Jika memang bermasalah, apakah aku masih bisa berada di depan kalian dengan keadaan baik-baik saja?"
Melihat Tiano Lin tidak seperti sedang berbohong, mereka pun bersorak dan mengambil ponselnya.
Novel Terkait
Gue Jadi Kaya
Faya SaitamaKing Of Red Sea
Hideo TakashiLove In Sunset
ElinaMy Beautiful Teacher
Haikal ChandraAku bukan menantu sampah
Stiw boyThe Winner Of Your Heart
ShintaThe Campus Life of a Wealthy Son×
- Bab 1 Siuman
- Bab 2 Mengakui
- Bab 3 Ayah dan Ibu Kandung
- Bab 4 Vicky Chu
- Bab 5 Bertemu Kenalan
- Bab 6 Ponsel Apple
- Bab 7 Wanita Cantik
- Bab 8 Orang Tidak Berguna
- Bab 9 Preman
- Bab 10 Dibawa ke Kantor Polisi
- Bab 11 Seperti apa rupa pelaku perdagangan manusia tersebut
- Bab 12 Membuat dia tinggal dalam penjara di sisa hidupnya
- Bab 13 Tiano masih merupakan anjing aku
- Bab 14 Besar di kampung
- Bab 15 Membawa mobil mewah
- Bab 16 Mobil Mewah
- Bab 17 Ulang Tahun Celine
- Bab 18 Pesta Ulang Tahun
- Bab 19 Dia Adalah Seorang Pencuri
- Bab 20 Saling Bertemu
- Bab 21 Dia Adalah Boss toko Ini
- Bab 22 Paket Makan Untuk Banyak Orang, Berharga 18 Juta
- Bab 23 Tidak Membawa Kartu Identitas Diri
- Bab 24 Akting Celine
- Bab 25 Pasangan Brengsek Ini
- Bab 26 Apakah kamu masih menyukaiku?
- Bab 27 Cinta Pertamaku
- Bab 28 Perawat Pribadi
- Bab 29 Biarkanlah Kak Calvin Memberimu Pekerjaan
- Bab 30 Orang Gila
- Bab 31Vickie Chu bukan milikmu
- Bab 32 Akting yang bagus
- Bab 33 Sepuluh ribu yuan
- Bab 34 Ibu kandung
- Bab 35 Teman lama
- Bab 36 Vivian Tsu adalah kakaknya
- Bab 37 Gadis-gadis seperti kalian sangat mengerikan
- Bab 38 Pelanggan tetap
- Bab 39 Memberikan hadiah
- Bab 40 Aku bisa melakukannya sendiri
- Bab 41 Menyelamatkan orang
- Bab 42 Lekas pergi
- Bab 43 Orang mesum menindasmu
- Bab 44 Transaksi langsung
- Bab 45 Orang kaya tidak akan menunjukkan kekayaannya
- Bab 46 Sekretaris pribadi
- Bab 47 Vickie Chu terluka
- Bab 48 Senang hati
- Bab 49 Fast and Furious
- Bab 50 Aku tinggal disini
- Bab 51 Senyuman indah
- Bab 52 Masakan rumah
- Bab 53 Terjadi masalah
- Bab 54 Pertolongan pertama
- Bab 55 Luka parah
- Bab 56 Penghinaan
- Bab 57 Kenapa kamu mau menyelamatkanku?
- Bab 58 Emerald Valley
- Bab 59 Tiket VIP
- Bab 60 Kita akan pergi bersama
- Bab 61 Suara peluru
- Bab 62 Melihat Konser
- Bab 63 Aku akan meneleponnya
- Bab 64 Kenapa kalian disini?
- Bab 65 Model Professional
- Bab 66 Music Heart
- Bab 67 Sengaja berakting di hadapan mereka
- Bab 68 Vickie Chu telah sadar
- Bab 69 Aku tidak tahu
- Bab 70 Vickie Chu yang sedang berbaring
- Bab 71 Journal of American Medical Association
- Bab 72 Land Rover Range Rover
- Bab 73 Michael Guo
- Bab 74 Pria yang hidup dengan mengandalkan wanita
- Bab 75 Hubungan Tiano Lin dan Celestine Gu
- Bab 76 Wanita yang tak tahu malu
- Bab 77 Pandang rendah
- Bab 78 Tidak tahu bagaimana menyapa
- Bab 79 Tidak tahu akan berahir gimana
- Bab 80 Serahkan ke polisi
- Bab 81 Ganti rugi
- Bab 82 Pertengkaran
- Bab 83 Di awal lentera, sinar bulan sangat menawan
- Bab 84 Membalas budi
- Bab 85 Wajah yang lemah dan lembut
- Bab 86 Flowers National Wetland Park
- Bab 87 Festival tahunan
- Bab 88 Si cantik Celine
- Bab 89 Tidak tahu diri
- Bab 90 Aku akan menemanimu
- Bab 91Dia bukan pacarku
- Bab 92 Kathie Jiang
- Bab 93 Menghabiskan uang untuknya
- Bab 94 Tinggal di desa
- Bab 95 Aku ingin membunuhmu
- Bab 96 Anak kandung
- Bab 97 Siaran langsung
- Bab 98 Dasar mesum
- Bab 99 Senyuman manis Vickie Chu
- Bab 100 Kartu hitam
- Bab 101 Penghinaan
- Bab 102 Gedung New World
- Bab 103 Kalian saling kenal?
- Bab 104 Konser musik
- Bab 105 Keterlaluan
- Bab 106 Harga diri
- Bab 107 Royall Wynn Hotel
- Bab 108 Aku telah merekam video
- Bab 109 Dikeluarkan dari sekolah
- Bab 110 Dikeluarkan dari sekolah
- Bab 111Ingin membeli tanah
- Bab 112 Pembangunan
- Bab 113 Minum
- Bab 114 Tidak tahu malu
- Bab 115 Kartu VIP
- Bab 116 Enyah dari hadapanku
- Bab 117 Mengapa kamu menangis?
- Bab 118 Pengalaman hidup
- Bab 119 Editan foto
- Bab 120 Universitas Nanda
- Bab 121Gedung Linxi Group
- Bab 122 Kartu Undangan
- Bab 123 Kenapa kamu datang kesini?
- Bab 124 Kenapa kamu ada disini?
- Bab 125 Departemen keuangan
- Bab 126 Merusak laporannya
- Bab 127 Memeriksanya lagi
- Bab 128 Apa hubungan mereka?
- Bab 129 Aku pergi melihatnya
- Bab 130 Pertunangan
- Bab 131
- Bab 132
- Bab 133
- Bab 134
- Bab 135
- Bab 136
- Bab 137
- Bab 138
- Bab 139
- Bab 140
- Bab 141
- Bab 142
- Bab 143
- Bab 144
- Bab 145
- Bab 146
- Bab 147
- Bab 148
- Bab 149
- Bab 150
- Bab 151
- Bab 152
- Bab 153
- Bab 154
- Bab 155
- Bab 156
- Bab 157
- Bab 158
- Bab 159
- Bab 160
- Bab 161
- Bab 162
- Bab 163
- Bab 164
- Bab 165
- Bab 166
- Bab 167
- Bab 168
- Bab 169
- Bab 170
- Bab 171
- Bab 172
- Bab 173
- Bab 174
- Bab 175
- Bab 176
- Bab 177
- Bab 178
- Bab 179
- Bab 180
- Bab 181
- Bab 182
- Bab 183
- Bab 184
- Bab 185
- Bab 186
- Bab 187
- Bab 188
- Bab 189
- Bab 190
- Bab 191
- Bab 192
- Bab 193
- Bab 194
- Bab 195
- Bab 196
- Bab 197
- Bab 198
- Bab 199
- Bab 200