The Campus Life of a Wealthy Son - Bab 186
Kenapa mereka disini?
Tiano Lin tertegun sebentar lalu melangkah masuk.
"Langsung pergi ke mana?"
Belum sampai kamar dia berjalan, sudah terdengar Kath Wu berbicara dengan nada aneh.
“Pergi ke bandara.” Tiano Lin duduk di sebelah Paul Lin dan memandangnya, maksudnya adalah ada apa ini?
Tetapi sebelum Paul Lin dapat berbicara, dia mendengar Kath Wu tersenyum berkata: "Ya, ibuku sekarang ditahan di kantor polisi, sampai sekarang, aku bahkan tidak bisa melihatnya, kalian sekeluarga masih berencana pergi naik pesawat? Pergi bermain? Tampaknya ini banyak uang. Katakan berapa banyak yang kamu hasilkan, bagus juga untuk membuat kami ngiler. "
Tiano Lin mengerti apa yang dia maksud.
Maksudnya adalah hanya ingin mengatakan bahwa dirinya ini adalah pengasuh panti jompo, makanya menipu ibunya masuk agar mendapatkan 700.000 hingga 800.000 biaya pengobatan?
Tetapi pada awalnya, itu adalah kalian sendiri yang memaksa mereka untuk membuka pintu belakang agar bibi kedua bisa pergi ke panti jompo untuk berobat. Sekarang tidak mampu membayar tagihan medis, jadinya malah ibunya yang benar?
Tapi melihat wajah ayahnya yang ragu-ragu itu, Tiano Lin mengerutkan kening dan berkata, "Siapa yang memberi tahu kamu bahwa kami pergi untuk liburan? Ibu dan Ayah akan pulang sore ini, penerbangan jam tiga, setelah makan siang aku akan mengantar mereka ke bandara. "
Maksudnya adalah bahwa kami akan memiliki sesuatu untuk dilakukan nanti, dan kalian dapat keluar setelah selesai berbicara.
"Pergi apaan? Kemana kamu mau pergi? Kamu tidak diizinkan pergi ke mana pun!"
Apa yang Tiano Lin tidak sangka adalah bahwa meskipun dia sudah mengatakannya dengan jelas, tetapi Anthony Wu malah menepak meja, mengarahkan jarinya ke Paul Lin sekeluarga, dan berkata dengan dingin : "Sampai masalah Lindiani Lin terselesaikan, keluarga kalian tidak diperbolehkan meninggalkan kota Nandu, tidak ada satu pun yang boleh pergi!"
"Mengapa?"
Begitu Tiano Lin mengerutkan kening dan berbicara, Paul Lin langsung meraih tangannya.
Paul Lin memandang Anthony Wu dengan ragu-ragu, dan menjelaskan, "Bukankah aku sudah mengatakan dengan jelas sebelumnya? Keluarga kami tidak pernah memaksa adik perempuan kedua pergi ke panti jompo. Ketika kamu datang hari itu, kamu yang memaksa Tiano untuk memperkenalkan adik perempuan kedua masuk melalui koneksi teman-temannya. Bagaimana bisa pada akhirnya, tanggung jawabnya masih dihitung kepada kami? "
Paul Lin merasa bahwa ketika dia berada di bangsal hari itu, dia telah menjelaskannya dengan jelas.
Tetapi tidak disangka Anthony Wu, ayah dan putrinya, bisa datang kemari untuk mengadili mereka.
"Tidak ada hubungan? Jika itu tidak ada hubungannya dengan keluarga kamu, bagaimana bisa Lindiani Lin tinggal di panti jompo? Apakah rumah sakit itu bisa dimasuki orang dengan sembarangan, dan bukankah Tiano Lin punya teman yang dirawat di rumah sakit ini? Dia bisa tidak tahu biaya rumah sakitnya? Mengapa tidak memberi tahu kami sebelumnya? Apakah ini disengaja, atau ada tujuan lain? Kalian anggap aku tidak tahu tentang apa pun? "Tanya Anthony Wu.
"Tapi apa yang bibi aku katakan pada awalnya adalah bahwa dia punya teman yang pergi ke panti jompo untuk berobat, dan kemudian dia berpikir untuk pergi ke sana untuk operasi juga. Sebelum pergi ke sana, mengapa kalian sendiri tidak bertanya dengan jelas, tetapi malah menyalahkan aku? "Tiano Lin bertanya dengan bingung.
“Apakah ini alasan yang pantas?” Anthony Wu menepak meja dan berkata dengan penuh kemarahan.
“Inilah alasannya.” Tiano Lin melirik pada jam, sudah lewat tengah hari mau jam 1.
Sampai sekarang makanan di rumah pun belum dimasak. Bahkan jika ada mobil khusus ke bandara, masih membutuhkan waktu satu jam di jalan. Pesawat jam 3, waktunya sudah mepet.
Dia hanya berdiri dan berkata dengan ringan: "Kamar pasien tingkat atas pun sudah dipakai, perawatan juga diminta, tim bedah yang paling mahal juga diminta, dan operasi juga sudah selesai, semua dokumen ditandatangani oleh kalian, semuanya adalah kalian sendiri yang lakukan, orang yang sudah dewasa begini, bahkan hal sederhana seperti bertanggung jawab atas tindakan sendiri, pun tidak bisa dilakukan? "
"Kamu pikir kamu sedang bicara dengan siapa?"
Anthony Wu sudah tidak bisa menahannya, Tiano Lin secara langsung mengungkap kenyataan di rumah sakit, wajahnya memerah karena marah, langsung berdiri dari sofa.
"Aku paman kamu, lebih tua dari kamu, tidak peduli apa yang aku lakukan, apakah kamu berbicara dengan orang tua seperti ini!"
"Betul sekali, Tiano Lin, kamu terlalu tidak punya aturan, Apa yang dilakukan orang tuaku, belum pantas bagimu untuk mempertanyakannya? Kamu adalah pecundang yang bahkan pekerjaan saja tidak punya, atas dasar apa kamu bisa mencampuri urusan keluarga kami? Bereskan dulu masalahmu sendiri. Jangan hanya bisa menghabiskan uang yang dipinjam oleh orang tua kamu untuk menyelesaikan kuliah. Pada akhirnya, kamu bahkan tidak bisa mendapatkan pekerjaan. Lihat apakah kamu masih punya muka nanti untuk pulang ke kampung, pakai gelar mahasiswa segala. Tidak tahu malu! "
Melihat ayahnya dibenci, Kath Wu ikut berdiri dengan enggan menunjukkan kelemahannya, mengarahkan jarinya menunjuk ke Tiano Lin, dan memarahi dengan penuh rasa berkuasa.
Tidak dapat menemukan pekerjaan?
Tiano Lin meliriknya dan berkata dengan ringan, "Kalau begitu, keluarga kamu begitu baik, dan bahkan keluarga kamu tidak mampu membayar biaya pengobatan, untuk apa kalian mencari kami para petani?"
"Ibuku telah dicelakai oleh kalian para saudara petani. Sekarang ada masalah, tentu saja kalian yang bertanggung jawab!"
Kath Wu mencibir dan berkata: "Lagian, bukankah sebelumnya Ayahmu berjanji untuk mengeluarkan 400.000 yuan? Hari ini aku datang untuk mengambil uang ini, jangan bicara omong kosong, cepat keluarkan uangnya, begitu mendapatkan uang, kami akan pergi, jangan buang waktu semua orang. "
Paul Lin pergi ke bangsal sebelumnya, berencana untuk membayar 400.000 yuan untuk biaya pengobatan. Tiano Lin sudah mendengar dari Celestine Gu.
Uang bukanlah masalah.
Hanya empat ratus ribu yuan.
Sore itu, Tiano Lin juga menghabiskan lebih dari satu juta yuan di toko LV. Tiano Lin tidak peduli dengan uang itu sekarang, tetapi itu tergantung pada siapa yang membelanjakannya.
"Empat ratus ribu ..." Tiano Lin terkekeh, "Ayahku memang benar-benar memiliki 400.000, tetapi mengapa harus memberikannya kepadamu, itu tidak lucu, keluarga kamu punya muka apa sehingga datang ke rumahku untuk meminta uang, masalah empat tahun yang lalu apakah kalian sudah lupa semuanya? "
empat tahun yang lalu?
Anthony Wu dan Kath Wu saling memandang, seolah-olah mereka tidak mengerti apa yang dimaksud Tiano Lin.
Tetapi ekspresi Paul Lin dan Loretta Liu tiba-tiba merasa malu.
"Apanya empat tahun yang lalu? Sudah bertahun-tahun lewat, siapa yang ingat apa yang terjadi? Selain itu, bahkan jika ada sedikit konflik di awal, setelah bertahun-tahun lewat, apakah hatimu begitu sempit? Bibi kedua kamu dan ayah kamu adalah saudara kandung. Tumbuh bersama, apakah kamu begitu perhitungan dengan adik sendiri? "Anthony Wu berkata dengan muka suram.
"Artinya, kamu masih di kampung halaman di pedesaan empat tahun lalu. Keluarga kami dan kalian bisa ada hubungan apa? Jangan sembarangan mengarang cerita, seperti benar adanya saja." Kath Wu juga ikut berkata dengan pandangan mata menghina.
Keluarga Anthony Wu benar-benar memandang rendah Tiano Lin karena mereka berasal dari pedesaan. Mereka belum pernah berhubungan dengan mereka selama bertahun-tahun. Bahkan ketika tahun baru atau perayaan, Paul Lin sebagai kakak tertualah yang mengambil inisiatif untuk memberikan salam Tahun Baru kepada keluarga Lindiani Lin, dan hanya sepatah dua kata saja ditelepon pun langsung diputus, jarang bertemu, sangat ingin tidak punya hubungan apa pun dengan mereka, tidak punya kerabat yang miskin.
"Tiano..." Loretta Liu menarik ujung pakaian Tiano Lin dari samping, seolah dia ingin memberi tahu Tiano Lin bahwa hal-hal di masa lalu tidak usah disebutkan lagi.
Lebih penting lagi, dia benar-benar tidak ingin membicarakan masalah ini.
"Ya, Tiano, itu sudah masa lalu. Hari ini mereka berbicara tentang bibi kedua kamu, kita ..." Paul Lin juga berhenti bicara.
“Sudah berlalu?” Tiano Lin menggelengkan kepalanya dan berkata kepada orangtuanya, “untuk kalian itu sudah berlalu, tetapi bagi aku, seumur hidup ini tidak mungkin berlalu!”
Selesai berbicara, Tiano Lin memandang Anthony Wu dan tersenyum: "Paman kedua, jika aku tidak salah ingat, kamu masih seorang guru di sekolah empat tahun lalu dan belum memasuki kantor pemerintah daerah, kan? "
“Bagaimana kamu bisa tahu?” Anthony Wu mengerutkan kening.
Sebelumnya dia memang sama dengan Lindiani Lin seorang guru, dan bahkan sekarang dia masih seorang guru, tetapi dia diperbantukan ke pemerintah daerah untuk melakukan pekerjaan sementara, bahkan gaji masih dikeluarkan oleh sekolah awal.
"Tentu saja aku tahu, karena kamu yang membujuk orang tua aku untuk tidak membiarkan aku melanjutkan belajar, mengatakan bahwa aku yang hanya bisa mengandalkan menyontek dan plagiat sehingga bisa diterima di universitas, bahkan jika dia mendapatkan diploma, dia tidak mungkin bisa menemukan pekerjaan yang baik, tidak akan ada masa depan bagus, hanya bisa menggerogoti orang tua di rumah, betul kan? "Tiano Lin berkata sambil mencibir.
“Bukankah aku benar?” Anthony Wu tertawa kecil, “Bagaimana mungkin kamu yang hanya sekolah menengah di pedesaan, bisa diterima di universitas besar seperti Universitas Nanda? Dan nilai kamu sangat biasa, kamu bisa membodohi yang lain. Tetapi aku telah menjadi guru selama bertahun-tahun, bisakah kamu membodohi aku? "
"Ya, apa yang kamu katakan tidak salah. Bagaimana mungkin seorang anak dari daerah pedesaan dapat diterima di universitas berdasarkan tenaga sendiri, bahkan lebih baik dibandingkan dengan anak yang dibesarkan oleh kamu, keluarga guru?"
Tiano Lin memandang Anthony Wu, nadanya menjadi semakin dingin.
"Awalnya, setelah aku mendapat surat penerimaan dari universitas, ayahku langsung terpikir berpikir untuk menelepon kamu dan bibi keduaku untuk mengabarkan kabar baik ini, tetapi kalian, apa yang kalian katakan di telepon?"
"Plagiarisme, mencontek, tidak ada masa depan, sampah, menggerogoti orang tua, tidak sabar untuk mengatakan bahwa aku tidak berguna sama sekali, dan memaksa Ayahku untuk tidak membiarkan aku pergi ke universitas, membiarkan aku sekolah teknik, dan kemudian pergi bekerja di daerah selatan, karena ini adalah kehidupan yang kalian pikir harusnya aku punyai, bagaimanapun siapa suruh putri kamu hasil ujiannya lebih jelek daripada aku, begitu aku pergi ke universitas yang lebih baik daripada putri kamu, keunggulan keluarga kamu akan berkurang lebih dari setengah, kelak bagaimana kalian bisa mengatur segalanya di keluarga kami, menyombongkan diri kalian? "
Novel Terkait
My Greget Husband
Dio ZhengThe Comeback of My Ex-Wife
Alina QueensStep by Step
LeksLelaki Greget
Rudy GoldCinta Yang Dalam
Kim YongyiSuami Misterius
LauraThe Campus Life of a Wealthy Son×
- Bab 1 Siuman
- Bab 2 Mengakui
- Bab 3 Ayah dan Ibu Kandung
- Bab 4 Vicky Chu
- Bab 5 Bertemu Kenalan
- Bab 6 Ponsel Apple
- Bab 7 Wanita Cantik
- Bab 8 Orang Tidak Berguna
- Bab 9 Preman
- Bab 10 Dibawa ke Kantor Polisi
- Bab 11 Seperti apa rupa pelaku perdagangan manusia tersebut
- Bab 12 Membuat dia tinggal dalam penjara di sisa hidupnya
- Bab 13 Tiano masih merupakan anjing aku
- Bab 14 Besar di kampung
- Bab 15 Membawa mobil mewah
- Bab 16 Mobil Mewah
- Bab 17 Ulang Tahun Celine
- Bab 18 Pesta Ulang Tahun
- Bab 19 Dia Adalah Seorang Pencuri
- Bab 20 Saling Bertemu
- Bab 21 Dia Adalah Boss toko Ini
- Bab 22 Paket Makan Untuk Banyak Orang, Berharga 18 Juta
- Bab 23 Tidak Membawa Kartu Identitas Diri
- Bab 24 Akting Celine
- Bab 25 Pasangan Brengsek Ini
- Bab 26 Apakah kamu masih menyukaiku?
- Bab 27 Cinta Pertamaku
- Bab 28 Perawat Pribadi
- Bab 29 Biarkanlah Kak Calvin Memberimu Pekerjaan
- Bab 30 Orang Gila
- Bab 31Vickie Chu bukan milikmu
- Bab 32 Akting yang bagus
- Bab 33 Sepuluh ribu yuan
- Bab 34 Ibu kandung
- Bab 35 Teman lama
- Bab 36 Vivian Tsu adalah kakaknya
- Bab 37 Gadis-gadis seperti kalian sangat mengerikan
- Bab 38 Pelanggan tetap
- Bab 39 Memberikan hadiah
- Bab 40 Aku bisa melakukannya sendiri
- Bab 41 Menyelamatkan orang
- Bab 42 Lekas pergi
- Bab 43 Orang mesum menindasmu
- Bab 44 Transaksi langsung
- Bab 45 Orang kaya tidak akan menunjukkan kekayaannya
- Bab 46 Sekretaris pribadi
- Bab 47 Vickie Chu terluka
- Bab 48 Senang hati
- Bab 49 Fast and Furious
- Bab 50 Aku tinggal disini
- Bab 51 Senyuman indah
- Bab 52 Masakan rumah
- Bab 53 Terjadi masalah
- Bab 54 Pertolongan pertama
- Bab 55 Luka parah
- Bab 56 Penghinaan
- Bab 57 Kenapa kamu mau menyelamatkanku?
- Bab 58 Emerald Valley
- Bab 59 Tiket VIP
- Bab 60 Kita akan pergi bersama
- Bab 61 Suara peluru
- Bab 62 Melihat Konser
- Bab 63 Aku akan meneleponnya
- Bab 64 Kenapa kalian disini?
- Bab 65 Model Professional
- Bab 66 Music Heart
- Bab 67 Sengaja berakting di hadapan mereka
- Bab 68 Vickie Chu telah sadar
- Bab 69 Aku tidak tahu
- Bab 70 Vickie Chu yang sedang berbaring
- Bab 71 Journal of American Medical Association
- Bab 72 Land Rover Range Rover
- Bab 73 Michael Guo
- Bab 74 Pria yang hidup dengan mengandalkan wanita
- Bab 75 Hubungan Tiano Lin dan Celestine Gu
- Bab 76 Wanita yang tak tahu malu
- Bab 77 Pandang rendah
- Bab 78 Tidak tahu bagaimana menyapa
- Bab 79 Tidak tahu akan berahir gimana
- Bab 80 Serahkan ke polisi
- Bab 81 Ganti rugi
- Bab 82 Pertengkaran
- Bab 83 Di awal lentera, sinar bulan sangat menawan
- Bab 84 Membalas budi
- Bab 85 Wajah yang lemah dan lembut
- Bab 86 Flowers National Wetland Park
- Bab 87 Festival tahunan
- Bab 88 Si cantik Celine
- Bab 89 Tidak tahu diri
- Bab 90 Aku akan menemanimu
- Bab 91Dia bukan pacarku
- Bab 92 Kathie Jiang
- Bab 93 Menghabiskan uang untuknya
- Bab 94 Tinggal di desa
- Bab 95 Aku ingin membunuhmu
- Bab 96 Anak kandung
- Bab 97 Siaran langsung
- Bab 98 Dasar mesum
- Bab 99 Senyuman manis Vickie Chu
- Bab 100 Kartu hitam
- Bab 101 Penghinaan
- Bab 102 Gedung New World
- Bab 103 Kalian saling kenal?
- Bab 104 Konser musik
- Bab 105 Keterlaluan
- Bab 106 Harga diri
- Bab 107 Royall Wynn Hotel
- Bab 108 Aku telah merekam video
- Bab 109 Dikeluarkan dari sekolah
- Bab 110 Dikeluarkan dari sekolah
- Bab 111Ingin membeli tanah
- Bab 112 Pembangunan
- Bab 113 Minum
- Bab 114 Tidak tahu malu
- Bab 115 Kartu VIP
- Bab 116 Enyah dari hadapanku
- Bab 117 Mengapa kamu menangis?
- Bab 118 Pengalaman hidup
- Bab 119 Editan foto
- Bab 120 Universitas Nanda
- Bab 121Gedung Linxi Group
- Bab 122 Kartu Undangan
- Bab 123 Kenapa kamu datang kesini?
- Bab 124 Kenapa kamu ada disini?
- Bab 125 Departemen keuangan
- Bab 126 Merusak laporannya
- Bab 127 Memeriksanya lagi
- Bab 128 Apa hubungan mereka?
- Bab 129 Aku pergi melihatnya
- Bab 130 Pertunangan
- Bab 131
- Bab 132
- Bab 133
- Bab 134
- Bab 135
- Bab 136
- Bab 137
- Bab 138
- Bab 139
- Bab 140
- Bab 141
- Bab 142
- Bab 143
- Bab 144
- Bab 145
- Bab 146
- Bab 147
- Bab 148
- Bab 149
- Bab 150
- Bab 151
- Bab 152
- Bab 153
- Bab 154
- Bab 155
- Bab 156
- Bab 157
- Bab 158
- Bab 159
- Bab 160
- Bab 161
- Bab 162
- Bab 163
- Bab 164
- Bab 165
- Bab 166
- Bab 167
- Bab 168
- Bab 169
- Bab 170
- Bab 171
- Bab 172
- Bab 173
- Bab 174
- Bab 175
- Bab 176
- Bab 177
- Bab 178
- Bab 179
- Bab 180
- Bab 181
- Bab 182
- Bab 183
- Bab 184
- Bab 185
- Bab 186
- Bab 187
- Bab 188
- Bab 189
- Bab 190
- Bab 191
- Bab 192
- Bab 193
- Bab 194
- Bab 195
- Bab 196
- Bab 197
- Bab 198
- Bab 199
- Bab 200