The Campus Life of a Wealthy Son - Bab 195

Bandara Kota Nandu.

Saat ini, waktu pesawat dari Kota Nandu ke Kota Hainan lepas landas masih ada satu jam.

Tiano Lin berdiri di pintu masuk bandara, sambil melihat waktu, dia sambil memperhatikan mobil yang berjalan kemari di depan jalan.

Seharusnya dia datang bersama Kathie Jiang.

Tetapi, sebuah telepon dari Harris He memanggil Kathie Jiang di tengah jalan, dia dipanggil ke perusahaan untuk mengurus sebuah urusan mendesak.

Tiano Lin juga tidak khawatir, dia tiba duluan dan menyalakan rokok, berdiri di pintu masuk bandara dan menunggu.

“Masih ada setengah jam, seharusnya Kathie Jiang sudah mau tiba.” Tiano Lin menaikkan tangan dan melihat waktu.

Tiba-tiba!

Mata Tiano Lin bersinar, dia langsung melihat di jalan raya bandara berbentuk bundar, lima buah mobil Rolls-Royce yang berwarna hitam mendekat dan menyetir kemari perlahan-lahan.

“Masih ada 40 menit, waktu sangat mencukupi.” Tiano Lin mengangkat tangan dan melihat waktu.

Mereka melewati jalur pribadi, tidak perlu mengantri, juga tidak perlu menunggu bus pengantar.

Meninggalkan ruang tunggu pesawat, dua menit saja langsung bisa naik ke dalam pesawat, lalu lepas landas.

“Wah, cepat lihat, ada orang kaya datang naik pesawat!”

Tim mobil yang dibentuk sedan mewah, sangat cepat langsung menarik perhatian penumpang yang lewat di depan pintu masuk bandara.

Melihat mobil mewah di bandara bukanlah hal yang jarang.

Tetapi mobil mewah yang muncul dengan bentuk tim mobil sangat jarang terlihat.

“Wah, keren sekali! Rolls-Royce Phantom, harganya Rp20 miliar kali!”

“Ada lima mobil lagi! Ini sih Rp100-120 miliar! Sudah bisa beli sebuah pesawat pribadi kali?”

“Iya, orang kaya seperti ini masih naik pesawat umum? Boleh tidak langsung beli pesawat pribadi? Sama sekali tidak meninggalkan jalan untuk orang-orang seperti kita.”

Semua orang melihat secara bersamaan dan membicarakannya.

Yang ikut di paling belakang Rolls-Royce, masih ada sebuah mobil rumah International yang dimodifikasi, harganya Rp20 miliar.

Hanya tubuh mobil saja, sudah sepanjang tiga buah sedan dengan jarak roda yang memenuhi kriteria.

Ditambah kepala mobil vintage car gaya London, Inggris, walaupun ikut di paling belakang, tetapi juga sangat menawan dan menarik perhatian.

A88888?

Mobil siapa ini?

Saat Tiano Lin tertegun, tim mobil perlahan-lahan mendekat di pinggir jalan, pintu mobil sebuah Rolls-Royce Phantom di tengah dibuka, sebuah sepatu hak tinggi hak silver menginjak jalan, itu adalah sebuah kaki panjang yang menawan, lalu, seorang perempuan yang muda dan sangat cantik keluar dari Rolls-Royce.

Kathie Jiang datang.

Dia memakai baju OL profesional, di bagian bawah memakai sebuah sheath skirt, kedua kakinya yang ramping dan lurus dilapisi stoking warna hitam yang menggoda, sepasang sepatu hak tinggi warna silver terang merias bentuk kakinya dengan sangat sempurna!

Rambut yang disanggul juga dilepas, bergantungan seperti air terjun, bertambah femininitas yang menawan dibanding saat bekerja.

Tetapi pesona dia sedikit dingin, sedikit sulit didekati, seperti bunga di pegunungan tinggi.

Seorang perempuan cantik seperti ini, pesonanya sangat menarik perhatian, di tengah kedinginan ada sedikit rasa menawan yang sulit disadari, bahkan terlihat sangat hebat.

Kathie Jiang juga melihat Tiano Lin, dia melambaikan tangan pada Tiano Lin dan mengisyaratkan Tiano Lin kemari.

Saat ini, tidak sedikit penumpang yang perhatiannya benar-benar ditarik mobil mewah, menghentikan langkah dan melihat, juga memperhatikan adegan ini, semuanya melihat ke Tiano Lin.

“Ehmm……porter kali?”

“Mungkin adalah pembantu yang membawa koper.”

“Mungkin yang mengantar tiket pesawat……”

Di tengah suara tebakan, Tiano Lin berjalan ke sana dan bertanya: “Kenapa?”

“CEO He ingin datang mengantarmu, pergi menyapalah.” Kathie Jiang menunjuk ke mobil rumah International yang dimodifikasi di belakangnya, lalu balik badan dan membawa Tiano Lin berjalan ke sana.

“Ayah, Ibu, kalian semua datang?” Membuka jendela mobil, Tiano Lin melihat Harris He dan Rossy Tsu yang duduk di dalam mobil.

“Iya, kali ini kamu pergi jauh, ibumu memaksa ingin datang mengantarmu, aku juga tidak bisa melawan dia, hanya bisa datang bersama.” kata Harris He sambil tertawa.

“Siapa bilang, jelas-jelas kamu sendiri yang ingin datang, juga malu bertanya sendiri waktu penerbangannya dan memaksa aku tanya, sekarang aku sudah tanya, kamu memfitnah aku lagi, sungguh tidak pernah bertemu orang yang begitu tidak jujur sepertimu.”

Rossy Tsu melototi Harris He dengan kesal, wajahnya terlihat sangat mengeluh.

“Tetapi, kamu pergi ke sana, harus jaga diri dengan baik, sebenarnya keluarga kita juga ada beberapa komplek villa di teluk, tetapi Kathie Jiang bilang kalian sudah menemukan tempat, tetapi Ibu merasa, rumah yang disewa mana lebih nyaman daripada rumah sendiri, kalau kalian tidak terbiasa, boleh langsung menelepon Paman Liu, dia akan mengutus orang pergi menjemput kalian, kalian tidak perlu mengkhawatirkan apapun, mengerti tidak?”

Dibandingkan dengan kasih sayang Ayah dari Harris He, Rossy Tsu benar-benar memberikan kasih sayang yang memanjakan pada Tiano Lin.

Melihat dia seperti itu, bahkan jika Tiano Lin menginginkan bintang di langit, dia juga akan berusaha memetiknya.

Ini seketika membuat Harris He merasa terluka.

Semuanya bilang membesarkan putra dengan ketat, membesarkan putri dengan dermawan, berdasarkan sifat Rossy Tsu, jika Tiano Lin sungguh tumbuh besar di dalam keluarga sendiri, mungkin karakternya yang sekarang tidak ada perbedaan sama sekali dengan playboy-playboy kaya itu, selain menghabiskan uang untuk bermain dengan perempuan, yaitu beli mobil sport dan pesawat.

Setelah berpikir sebentar, Harris He juga mengangguk dan berkata: “Aku juga punya dua buah yacht yang tidak dipakai di teluk, sudah menyuruh Paman Liu mengatur, ingin pergi ke laut, langsung ke dermaga saja, mereka akan mengurus segalanya dengan baik.”

Tiano Lin mengangguk, terhadap kasih sayang yang dalam dari Ayah dan Ibu, dia masih bisa merasakan dengan sangat jelas.

“Kathie, pergi ke sana, bersantailah bersama Tiano, tidak perlu mengkhawatirkan masalah perusahaan, tunggu liburannya sudah cukup baru pulang, mengerti tidak?”

Setelah berkata, Rossy Tsu mengalihkan topik pada Kathie Jiang.

Sebenarnya jika mengabaikan identitas Vincent Mu sebagai Gubernur, meski Harris He atau Rossy Tsu, semuanya lebih mementingkan untuk membiarkan Kathie Jiang menjadi menantu mereka di masa depan.

Sayangnya identitas Kathie Jiang terlalu istimewa, sulit ditentukan, ada ancaman yang tidak kecil.

“Iya, aku mengerti, Nyonya tenang saja.” kata Kathie Jiang sambil tersenyum.

“Dan juga, kalau kalian sungguh menyukai rumah yang bagus di sana, langsung beli saja, jangan sewa, tidak aman, mengerti tidak?” Rossy Tsu mengingatkan.

“Anda tenang saja, aku akan waspada.” kata Kathie Jiang sambil tersenyum.

“Juga ada mobil, aku mengutus sebuah mobil van untuk kalian, agar kalian mudah berkeliling ke mana-mana, ada mobil yang kamu suka juga boleh beli, intinya, jangan menghemat uang untukku, jarang-jarang keluar sekali, harus bermain dengan senang, Tiano sudah terbiasa hemat, di bagian menghabiskan uang, kamu harus mengambil keputusan, mengerti tidak?”

Tiano Lin mendengar dan tersenyum pahit di dalam hati.

Belasan tahun dari kecil sampai besar, dia selalu diajari, keluarga kita tidak ada uang, memakai uang pasti harus hemat, sedikit uang pun juga harus dipakai di hal mendesak saja, uang yang bisa tidak dipakai, usahakan jangan dipakai, agar kedepannya cukup untuk makan, bisa dibilang menunjukkan kerja keras dan kehematan dengan sangat baik.

Tetapi sekarang malah sebaliknya, Rossy Tsu seperti takut dia tidak menghabiskan uang, sekali bertemu langsung membujuk dia harus berusaha menghabiskan uang, seperti takut uang dalam keluarga tidak bisa habis dan bisa berjamur.

Perbedaan pemikiran seperti ini, benar-benar membuat dia sedikit sulit menerima.

“Iya, seharusnya Rp200 miliar yang aku transfer untukmu sudah mau habis kan, di perjalanan kemari, aku mentransfer Rp200 miliar lagi, beli saja jika menyukai sesuatu, beritahu aku kalau tidak cukup, jangan sampai dihemat dan tidak dipakai, mengerti tidak?” kata Harris He.

“Ehmm……”

Tiano Lin mengeluarkan ponsel dari kantong celana.

Ternyata memang benar.

Di pesan peringatan kartu bank bertambah satu baris angka yang panjang.

Ditransfer Rp200 miliar lagi.

Berarti, sekarang di dalam kartu dia, ditambah uang yang belum terpakai sebelumnya, masih ada Rp320 miliar……

Begitu banyak uang, benar-benar tidak keburu dipakai……

Tetapi, setelah Tiano Lin terpikir laporan keuangan yang Kathie Jiang pernah perlihatkan pada dirinya tentang uang yang masuk ke dalam bank Harris He setiap hari, dia menjadi merasa ini memang termasuk uang jajan.

Setelah mengobrol sebentar, Tiano Lin dan Kathie Jiang melihat mereka benar-benar pergi, lalu balik badan dan masuk ke dalam ruang tunggu pesawat.

Waktu dari naik ke dalam pesawat masih ada tidak sampai 20 menit, mereka berdua juga tidak buang-buang waktu, menyuruh bawahan mengurus bagasi, lalu langsung naik ke dalam pesawat dan masuk ke dalam kabin kelas bisnis.

Walaupun Tiano Lin sudah pernah datang ke bandara lebih dari satu kali.

Juga pernah menggunakan pesawat pribadi mengantar Vickie Chu ke Tokyo untuk melakukan pengobatan.

Tetapi dia benar-benar baru naik pesawat untuk pertama kalinya.

Pramugari yang memakai seragam dan stoking, karpet yang lembut, juga ada kabin kelas bisnis tingkat atas yang lingkungannya tenang……

Tiano Lin ikut di belakang Kathie Jiang, seperti petani pertama kali pergi ke kota, melihat ke sana sini, juga memegang-megang dan terlihat sangat kagum.

Kabin kelas bisnis pesawat ini, totalnya hanya ada 6 tempat duduk, semuanya sudah dibeli Kathie Jiang.

Setiap tempat duduk adalah kursi penerbangan mewah yang sendiri, ruangan pribadi yang dirancang secara khusus, sistem televisi dan musik yang maju, serta rak bir dan kulkas di samping yang disiapkan champagne dan wine……

“Ini bukan pesawat kali, jelas-jelas adalah ruangan mewah pribadi……”

Tiano Lin berbaring di tempat duduk, saat menunjukkan kekaguman, mata sampingnya melihat di kursi samping, keluar sebuah wajah yang sangat cantik dan berkata padanya sambil tersenyum: “Hai, bertemu lagi.”

Novel Terkait

Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu