The Campus Life of a Wealthy Son - Bab 175
Paul Lin meninggalkan ruangan dengan marah, dan keluarga Lindiani Lin yang terdiri dari tiga orang terpana.
Mereka berpikir bahwa selama mereka berpegang pada persaudaraan dan ketiganya menyerang bergiliran, bahkan jika Paul Lin menjual besi dan menggadaikan rumah di kota asalnya, dia akan membayar biaya pengobatan untuk dirinya.
Tapi yang tidak mereka duga adalah.
Paul Lin ternyatar mengatakan hal seperti itu dan masih memihak putranya.
Ini jelas 2 orang yang berbeda dengan kerabat pedesaan mereka yang jujur dan hanya bisa mengangguk dan membungkuk begitu mereka berbicara!
Menyaksikan Paul Lin meninggalkan bangsal secara langsung, penjaga keamanan di pintu tidak perlu pertimbangkan lagi.
"Pindahkan semua barang yang telah mereka gunakan, dan bawa mereka ke Bagian Keamanan. Nanti tindak lanjut ketika polisi tiba."
Begitu kapten keamanan mengucapkan kata-katanya, dia melihat Kath Wu tiba-tiba melompat dan mengarahkan jarinya ke hidung penjaga keamanan dan mengutuk: "Aku ingin lihat kalian siapa yang berani menyentuh ibu aku, hari ini aku akan membunuhnya!”
Anthony Wu juga bangkit dengan marah, berhenti di depan penjaga keamanan, dan menegur dengan keras: "Apakah kamu tahu siapa kami? Kami semua adalah pegawai negeri. Sekelompok penjaga keamanan tidak tahu diri dan berani bertindak pada kami, percaya tidak aku akan telepon polisi sekarang dan bawa kalian semua?!”
"Pegawai negeri?" Kapten keamanan tersenyum.”Pegawai negeri yang menunggak biaya medis dengan niat jahat bisa diabaikan? Jangan bicara omong kosong, bawa mereka pergi!
"Aku melihat siapa di antara kalian yang berani!"
Saat keamanan maju, Anthony Wu dan Kath Wu bergegas maju meraih leher masing-masing dengan tangan mereka. Segera setelah itu, mereka mendengar Lindiani Lin di tempat tidur di belakang mereka berteriak "Aduh." Dia memegang kepalanya dan mulai berguling keras.
"Aku tidak tahan! Aku tidak tahan! Aduh, sakit kepala datang lagi, Kath cepat panggil dokter untuk Ibu, suamiku keluarkan mereka dari sini! Aku hampir kehabisan napas!"
"Keluar dari sini! Apakah kalian tidak melihat ibuku begitu marah dengan kalian? Jika sesuatu terjadi padanya, tidak ada dari kalian yang bisa lolos dari tanggung jawab!"
Melihat kesempatan itu, Kath Wu bergegas kembali ke tempat tidur, mencengkeram tangan Lindiani Lin dengan erat, dengan ekspresi sedih di wajahnya.
"Haha, jangan khawatir, selama kamu tidak mati, kamu bisa diselamatkan di rumah sakit kami, bawa pergi, jangan buang waktu!"
Saat berbicara, Anthony Wu langsung dikunci oleh penjaga keamanan yang ia pegangi kerahnya dengan tangan ke tanah, lalu Kath Wu juga ditarik dari tempat tidur rumah sakit dan menyaksikan Lindiani Lin disuruh turun dari tempat tidur rumah sakit dan kemudian dibawa keluar dari bangsal VIP.
Setelah satu jam.
Tiano Lin yang baru saja berjalan ke pintu rumah Kathie Jiang, menerima pesan teks dari Celestine Gu.
"Lindiani Lin telah dibawa pergi oleh polisi. Aku akan melaporkan kepada kamu segera setelah aku punya berita."
"Baik."
Tiano Lin merespons dan membunyikan bel pintu.
"Apakah masalah di rumah sakit sudah selesai? Aku mencari tiket ke Tokyo untukmu."
Kathie Jiang membuka pintu dan berkata sambil tersenyum.
“Yah, sudahkah kamu memasak?” Tiano Lin mengangkat kepalanya dan bertanya.
Kathie Jiang, yang memakai sepatu hak tinggi, memang lebih tinggi setengah kepala dari Tiano Lin.
Pada usia 27-28 tahun, tidak ada kesan hijau pada wajah ataupun tubuhnya, itu hanya buah persik yang sedang ranum.
"Yah, aku membuat beberapa jenis makanan laut yang kamu suka untuk makan, dan minum sedikit arak, jarang ada kerabat yang sombong, itu juga sesuatu untuk dirayakan."
Kathie Jiang tersenyum ceria dan membawa Tiano Lin ke villa.
Mungkin karena kelemahan para pria atau hati Tiano Lin yang tergerak atau kurangnya ketergantungan pada wanita.
Meskipun tidak mau mengakuinya, Tiano Lin menyukai perasaan bersama dengan Kathie Jiang.
Ketika dua orang bersama, dia benar-benar merasa santai dan penuh keamanan.
"Minum air atau kopi?"
Kathie Jiang berkata sambil berjalan ke dapur.
“Air putih, aku ingin tidur nyenyak nanti malam,” kata Tiano Lin sambil tersenyum.
"Baiklah, kalau begitu minum arak. Aku punya sebotol anggur Earl dari daerah Stuhl. Aku sudah menyimpannya selama beberapa tahun, kita minum saja hari ini."
Kathie Jiang tampaknya dalam suasana hati yang baik, yang mungkin terkait dengan apa yang Tiano Lin alami dalam dua hari terakhir.
Dia sangat memahami perasaan menjadi kerabat, kondisi tertekan hingga sesak napas.
Kalau tidak, dia tidak akan memilih untuk meninggalkan Kota B dengan tegas, pergi ke luar negeri untuk belajar sendirian, dan kemudian datang bekerja dan tinggal di kota selatan yang ribuan kilometer jauhnya dari keluarganya.
Pencahayaan lembut dalam warna-warna hangat, aroma makanan laut, ditambah dengan dua potong brokoli dan sedikit salad buah, terlihat sangat membangkitkan selera.
Kathie Jiang dengan elegan memindahkan tiram Belon Prancis di atas piring di depannya, tetapi tidak meletakkannya di mulutnya untuk dikunyah, dia melihat Tiano Lin yang duduk di seberangnya dan bertanya, "Benar-benar berencana untuk pergi ke Tokyo secepat ini?”
“Yah, aku sedikit lelah baru-baru ini, aku ingin pergi ke sana dan bersantai selama dua hari.” Tiano Lin mengangguk dan merespons.
“Dilihat dari berita terbaru dari Tokyo, Vickie Chu sudah pulih dengan baik, tetapi bahkan jika kamu pergi, aku khawatir kamu tidak bisa melihatnya,” Kathie Jiang mencari tahu dengan ragu-ragu.
“Aku tahu,” kata Tiano Lin. Dia menyeka sudut mulutnya dengan kain putih dan berkata tanpa menyembunyikan: "Alasan utama adalah untuk mengubah lingkungan dan suasana hati sebelum pertemuan keluarga besar dan kembali setelah dua hari."
"Kalau begitu aku pikir kamu tidak harus pergi," Kathie Jiang tersenyum.
“Kenapa?” Tiano Lin bingung.
"Aku khawatir jika kamu pergi ke Tokyo, kamu bahkan tidak bisa melihat Vickie Chu, yang mana akan lebih memengaruhi suasana hatimu. Lebih baik mengalihkan perhatianmu dan mencoba melakukan beberapa olahraga. Efeknya mungkin lebih baik.”Kata Kathie Jiang.
“Melakukan olahraga?” Tiano Lin mengerutkan kening, menunduk untuk memotong tiram di piring.
Kathie Jiang melihat reaksi Tiano Lin di matanya, tersenyum lembut berkata, "Berperahu, menyelam, berselancar ... olahraga apa pun yang merangsang saraf otak akan membuat kamu merasa rileks sesudahnya, mengurangi banyak emosi negatif yang terkumpul di otak, ini sangat cocok untuk kondisi kamu saat ini.”
"Tapi apa yang kamu sebutkan, aku tidak bisa sama sekali."
Tiano Lin tersenyum pahit dan menggelengkan kepalanya.
Olahraga ini tidak bisa dimainkan oleh keluarga biasa.
Dia bahkan belum melihat laut sampai sekarang, apalagi olahraga laut yang mahal ini.
“Aku bisa membawamu.” Kathie Jiang memandang Tiano Lin dengan senyum di wajahnya yang cantik, “Ketika aku selesai berurusan dengan urusan perusahaan, kita bisa terbang langsung ke Kota Sanya, saat ini tidak banyak orang di laut, olah raga yang aku sebutkan tadi bisa diajarkan kepada kamu secara perlahan. Bagaimana menurutmu?”
Tiano Lin mengangkat kepalanya dan bertemu dengan mata Kathy Jiang yang panjang dan menawan, mengangguk dan lanjut makan.
Anggur lezat, hidangan harum dan bisikan santai, suasana makan malam yang cukup harmonis.
Ketika Tiano Lin pergi, Kathie Jiang juga menyerahkan setengah botol anggur merah yang belum selesai diminumnya. Anggur merah membantu tidur dan sesuai dengan keadaan Tiano Lin saat ini.
Celestine Gu tidak kembali malam itu.
Pada hari pertamanya menerima jabatan, pekerjaan yang harus dia serahterima menumpuk setinggi gunung.
Terutama dengan Lindiani Lin, Celestine Gu harus selalu memperhatikannya, dan melaporkan berita apa pun ke Tiano Lin sesegera mungkin.
Tiano Lin duduk di sofa sambil memegang botol anggur, dan sambil minum sambil mengirim pesan ke WeChat Wibowo Tsu dan bertanya tentang pertemuan keluarga dalam beberapa hari.
Pertemuan keluarga diatur oleh Rossy Tsu.
Tujuan utamanya adalah untuk merayakan pertemuan kembali keluarga mereka setelah perpisahan selama 19 tahun, dan pada saat yang sama untuk secara resmi mengesahkan posisi Tiano Lin, sehingga semua orang di keluarga He dan keluarga Tsu dapat melihat putra tunggal Harris He dan istrinya, satu-satunya anak laki-laki dalam keluarga He.
Kondisi para bintang mengagungkan bulan seperti ini membuat Tiano Lin merasa sangat tidak nyaman.
Terutama setelah bertahun-tahun hidup biasa, mendadak harus berinteraksi dengan begitu banyak kalangan atas sekaligus, stress di hatinya tidak dapat dihindari.
"Evarista Tsu seharusnya ada di sana hari itu kan? Dan kapan kamu pergi, menyetirsendiri bukan, bisakah sekalian antar aku?"
Tiano Lin sekarang berharap untuk menarik beberapa kerabat yang dia tahu pergi bersamanya, agar tidak malu.
"Kakak sepupuku pasti akan pergi, tapi apa yang kamu pikirkan, aku tidak akan membawamu biarpun aku menyetir. Kamu pergi atas nama putra sulung keluarga He, kamu seharusnya tinggal bersama orang tuamu malam itu, lelucon apa pergi bersama keluarga Tsu.”
Wibowo Tsu mengirim pesan suara yang terdengar suara musik yang berisik, sepertinya dia telah keluar dari rumah sakit dan sedang bersenang-senang di luar.
"Oke, kamu senang-senang, aku akan tidur dulu."
Tepat setelah Tiano Lin mengirim pesan suaranya, kepala seorang gadis yang cantik tiba-tiba melompat keluar, dan ada pesan merah yang belum dibaca.
"Lima belas menit untukmu, LiveHouse, datang ke sini segera!!"
Novel Terkait
Menunggumu Kembali
NovanCinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinLelaki Greget
Rudy GoldIstri Yang Sombong
JessicaAdieu
Shi QiCinta Tak Biasa
SusantiThe Campus Life of a Wealthy Son×
- Bab 1 Siuman
- Bab 2 Mengakui
- Bab 3 Ayah dan Ibu Kandung
- Bab 4 Vicky Chu
- Bab 5 Bertemu Kenalan
- Bab 6 Ponsel Apple
- Bab 7 Wanita Cantik
- Bab 8 Orang Tidak Berguna
- Bab 9 Preman
- Bab 10 Dibawa ke Kantor Polisi
- Bab 11 Seperti apa rupa pelaku perdagangan manusia tersebut
- Bab 12 Membuat dia tinggal dalam penjara di sisa hidupnya
- Bab 13 Tiano masih merupakan anjing aku
- Bab 14 Besar di kampung
- Bab 15 Membawa mobil mewah
- Bab 16 Mobil Mewah
- Bab 17 Ulang Tahun Celine
- Bab 18 Pesta Ulang Tahun
- Bab 19 Dia Adalah Seorang Pencuri
- Bab 20 Saling Bertemu
- Bab 21 Dia Adalah Boss toko Ini
- Bab 22 Paket Makan Untuk Banyak Orang, Berharga 18 Juta
- Bab 23 Tidak Membawa Kartu Identitas Diri
- Bab 24 Akting Celine
- Bab 25 Pasangan Brengsek Ini
- Bab 26 Apakah kamu masih menyukaiku?
- Bab 27 Cinta Pertamaku
- Bab 28 Perawat Pribadi
- Bab 29 Biarkanlah Kak Calvin Memberimu Pekerjaan
- Bab 30 Orang Gila
- Bab 31Vickie Chu bukan milikmu
- Bab 32 Akting yang bagus
- Bab 33 Sepuluh ribu yuan
- Bab 34 Ibu kandung
- Bab 35 Teman lama
- Bab 36 Vivian Tsu adalah kakaknya
- Bab 37 Gadis-gadis seperti kalian sangat mengerikan
- Bab 38 Pelanggan tetap
- Bab 39 Memberikan hadiah
- Bab 40 Aku bisa melakukannya sendiri
- Bab 41 Menyelamatkan orang
- Bab 42 Lekas pergi
- Bab 43 Orang mesum menindasmu
- Bab 44 Transaksi langsung
- Bab 45 Orang kaya tidak akan menunjukkan kekayaannya
- Bab 46 Sekretaris pribadi
- Bab 47 Vickie Chu terluka
- Bab 48 Senang hati
- Bab 49 Fast and Furious
- Bab 50 Aku tinggal disini
- Bab 51 Senyuman indah
- Bab 52 Masakan rumah
- Bab 53 Terjadi masalah
- Bab 54 Pertolongan pertama
- Bab 55 Luka parah
- Bab 56 Penghinaan
- Bab 57 Kenapa kamu mau menyelamatkanku?
- Bab 58 Emerald Valley
- Bab 59 Tiket VIP
- Bab 60 Kita akan pergi bersama
- Bab 61 Suara peluru
- Bab 62 Melihat Konser
- Bab 63 Aku akan meneleponnya
- Bab 64 Kenapa kalian disini?
- Bab 65 Model Professional
- Bab 66 Music Heart
- Bab 67 Sengaja berakting di hadapan mereka
- Bab 68 Vickie Chu telah sadar
- Bab 69 Aku tidak tahu
- Bab 70 Vickie Chu yang sedang berbaring
- Bab 71 Journal of American Medical Association
- Bab 72 Land Rover Range Rover
- Bab 73 Michael Guo
- Bab 74 Pria yang hidup dengan mengandalkan wanita
- Bab 75 Hubungan Tiano Lin dan Celestine Gu
- Bab 76 Wanita yang tak tahu malu
- Bab 77 Pandang rendah
- Bab 78 Tidak tahu bagaimana menyapa
- Bab 79 Tidak tahu akan berahir gimana
- Bab 80 Serahkan ke polisi
- Bab 81 Ganti rugi
- Bab 82 Pertengkaran
- Bab 83 Di awal lentera, sinar bulan sangat menawan
- Bab 84 Membalas budi
- Bab 85 Wajah yang lemah dan lembut
- Bab 86 Flowers National Wetland Park
- Bab 87 Festival tahunan
- Bab 88 Si cantik Celine
- Bab 89 Tidak tahu diri
- Bab 90 Aku akan menemanimu
- Bab 91Dia bukan pacarku
- Bab 92 Kathie Jiang
- Bab 93 Menghabiskan uang untuknya
- Bab 94 Tinggal di desa
- Bab 95 Aku ingin membunuhmu
- Bab 96 Anak kandung
- Bab 97 Siaran langsung
- Bab 98 Dasar mesum
- Bab 99 Senyuman manis Vickie Chu
- Bab 100 Kartu hitam
- Bab 101 Penghinaan
- Bab 102 Gedung New World
- Bab 103 Kalian saling kenal?
- Bab 104 Konser musik
- Bab 105 Keterlaluan
- Bab 106 Harga diri
- Bab 107 Royall Wynn Hotel
- Bab 108 Aku telah merekam video
- Bab 109 Dikeluarkan dari sekolah
- Bab 110 Dikeluarkan dari sekolah
- Bab 111Ingin membeli tanah
- Bab 112 Pembangunan
- Bab 113 Minum
- Bab 114 Tidak tahu malu
- Bab 115 Kartu VIP
- Bab 116 Enyah dari hadapanku
- Bab 117 Mengapa kamu menangis?
- Bab 118 Pengalaman hidup
- Bab 119 Editan foto
- Bab 120 Universitas Nanda
- Bab 121Gedung Linxi Group
- Bab 122 Kartu Undangan
- Bab 123 Kenapa kamu datang kesini?
- Bab 124 Kenapa kamu ada disini?
- Bab 125 Departemen keuangan
- Bab 126 Merusak laporannya
- Bab 127 Memeriksanya lagi
- Bab 128 Apa hubungan mereka?
- Bab 129 Aku pergi melihatnya
- Bab 130 Pertunangan
- Bab 131
- Bab 132
- Bab 133
- Bab 134
- Bab 135
- Bab 136
- Bab 137
- Bab 138
- Bab 139
- Bab 140
- Bab 141
- Bab 142
- Bab 143
- Bab 144
- Bab 145
- Bab 146
- Bab 147
- Bab 148
- Bab 149
- Bab 150
- Bab 151
- Bab 152
- Bab 153
- Bab 154
- Bab 155
- Bab 156
- Bab 157
- Bab 158
- Bab 159
- Bab 160
- Bab 161
- Bab 162
- Bab 163
- Bab 164
- Bab 165
- Bab 166
- Bab 167
- Bab 168
- Bab 169
- Bab 170
- Bab 171
- Bab 172
- Bab 173
- Bab 174
- Bab 175
- Bab 176
- Bab 177
- Bab 178
- Bab 179
- Bab 180
- Bab 181
- Bab 182
- Bab 183
- Bab 184
- Bab 185
- Bab 186
- Bab 187
- Bab 188
- Bab 189
- Bab 190
- Bab 191
- Bab 192
- Bab 193
- Bab 194
- Bab 195
- Bab 196
- Bab 197
- Bab 198
- Bab 199
- Bab 200