The Campus Life of a Wealthy Son - Bab 62 Melihat Konser

Sok mampu?

Tiket dirobek?

Yulius Zhang menoleh dan bertanya: “Tiano, tiketnya sudah tidak ada?”

“Tiga lembar milikmu masih aku simpan.”

Dalam tatapan Monica Zhao dan Anna, serta Xeria Ling yang terkejut, Tiano Lin mengeluarkan tiga lembar tiket konser lagi dari kantong seperti sulap.

Barisan paling depan.

Paling tengah.

Semuanya VIP!

“Nih, malam jam 6.30, jangan sampai telat.”

“Terima kasih Tiano!”

Yulius Zhang mengambil tiket konser dari tangan Tiano Lin dengan senang, akhirnya bisa melihat wajah Vivian Tsu sang idola dari dekat, tapi sayangnya Tiano Lin tidak ikut, kalau ikut dan membawa Xeria Ling si perempuan tercantik di kampus, pasti lebih mantap!

“Tunggu!”

Melihat Yulius Zhang mengambil tiket, balik badan dan mau pergi.

Monica Zhao langsung menarik lengannya dan bertanya dengan khawatir: “Dua lembar lagi? Yang tadi dirobek Tiano Lin, biarkan begitu saja?”

“Kalau tidak? Ini tiket dia, mau robek tinggal robek, apa urusannya dengan kalian.” Yulius Zhang berkata dengan merasa terbisu.

“Tiket ini Tiano Lin yang beli?” Monica Zhao terlihat sangat tidak percaya, “Tiket yang kamu pegang, juga milik dia?”

“Iya, Tiano mentraktir kami teman satu kamar pergi nonton konser Vivian Tsu, barisan paling depan, VIP! Punya uang juga tidak bisa beli!”

Yulius Zhang mengibas-ngibas tiket dengan bangga, berdasarkan sifat Tiano Lin yang begitu murah hati, jika bukan karena kalian bertingkah dan pamer keunggulan hari itu di ruangan, tidak perlu dikatakan, di sini pasti juga ada tiket kalian.

Sekarang menyesal juga sudah telat.

Monica Zhao dan Anna tertegun beberapa lama, masih Monica Zhao yang duluan tersadar kembali, dia langsung menggandeng lengan Yulius Zhang dan menggesek lengannya habis-habisan dengan kekenyalan di dada.

“Kak Yulius, kamu punya tiga tiket, kebetulan kita tiga orang, kita pergi nonton bersama, baik tidak?”

Sambil berkata, juga tidak lupa memberi isyarat pada Anna.

“Benar, Kak Yulius, kan sudah janji malam ini pergi keliling ke Nanshan bersama, setelah konser berakhir, kita bertiga bisa bersama, aku beritahu kamu, Nanshan ada sangat banyak tempat yang seru, kamu pasti belum pernah mencoba semua……”

Anna juga menggandeng lengan Yulius Zhang sisi lain dan memanja dengan mati-matian.

Empat tahun kuliah, Yulius Zhang tidak pernah berpacaran.

Jangankan pacar, bahkan teman perempuan yang lebih dekat saja tidak ada.

Sekarang, tiba-tiba digandeng kiri kanan oleh perempuan cantik yang bentuk tubuhya begitu mempesona, rasanya sungguh mantap.

Tapi, bersenang-senang ada batasnya.

Harus melakukan apa dan urutan kepentingan hal, dia masih bisa membedakan dengan sangat jelas.

“Keliling pasti tidak masalah, tapi tiga lembar tiket ini, Tiano yang memberikan pada kami teman sekamar tiga orang untuk nonton konser, coba kalian pikir, beli tiket sendiri, tunggu konser berakhir, aku jemput kalian di pintu utama, sampai jumpa!”

Melepaskan Monica Zhao dan Anna, Yulius Zhang masuk ke mobil dan menyalakannya, lalu pergi.

Sampai lampu belakang Mercedes-Benz G500 menghilang dari penglihatan, mereka menoleh dan menatap Tiano Lin dengan tatapan rumit.

“Tak terduga, bahkan tiket VIP konser Vivian Tsu bisa didapat, kamu hebat juga.”

Monica Zhao memegang pundak dan menatap Tiano Lin dengan ekspresi merendahkan.

“Kalau begitu hebat, dapat dua lembar lagi tidak masalah kali, kita semua adalah teman, kamu berusaha dapatkan tiket untukku dan Anna, tidak perlu yang barisan paling depan, barisan kedua sudah boleh, nanti saat kami tidak sibuk, kami traktir makan, bagi kamu perjanjian ini sangat untung kan.”

Anna melihat Tiano Lin dengan ekspresi angkuh.

Menurut dia, bagi orang miskin seperti Tiano Lin, bisa makan bersama perempuan seperti mereka, sudah merupakan rahmat yang sangat besar, menyuruh dia melakukan sesuatu, dia juga harus menurut dengan patuh, pada ujungnya juga harus berterima kasih pada dirinya.

Orang yang mencari perhatian seperti ini, mereka sudah bertemu banyak di kampus.

Diberi sedikit keuntungan langsung senang, sangat mudah dikendalikan.

Tiano Lin mengerutkan dahi, dia tidak ingin menjelaskan pada dua perempuan ini, sebenarnya tiket diberikan Vivian Tsu sendiri.

Lagipula, jangankan sekarang di tangan dia tidak ada tiket lebih, bahkan jika ada, juga tidak mungkin memberikan pada mereka berdua satu lembar pun.

Tapi, ekspresi Tiano Lin terlihat oleh Xeria Ling, Xeria Ling mengira Tiano Lin sedang merasa sulit dan langsung menjelaskan mewakili dia: “Sebenarnya tiket ini bukan Tiano Lin yang beli, Tiano Lin punya seorang saudara yang bekerja di tim kerja konser kali ini, beberapa tiket ini saudaranya yang dapatkan dengan sangat tidak mudah, sudah tidak bisa didapatkan lagi, kalian jangan menyuliti dia lagi.”

“Tuh kan, ternyata karena ada saudara bekerja di dalam.” Monica Zhao seketika mendengus dengan merendahkan, “Kalau begitu kamu telepon sekarang, tanya saudara kamu masih bisa dapatkan tiket atau tidak, kalau bisa cepat antar kemari, nanti masih ada urusan, jangan buang-buang waktu kami.”

“Kalau kalian ada urusan, pergi sibuk saja, tiket seperti ini memang tidak banyak, bisa mendapatkan lima lembar sudah sangat sulit, lagipula sepertinya Tiano Lin juga tidak berkewajiban memberikan kalian tiket, dan kalian sendiri bukannya sudah beli tiket, tinggal langsung pergi nonton saja.”

Xeria Ling juga tidak bisa menahan lagi.

Sifat dia sebenarnya sangat pemarah.

Tadi dibuat menjadi sedikit bodoh karena mereka memanfaatkan hubungan persahabatan.

Seketika menjadi berbaik hati baru mengalah.

Tapi sekarang dia sudah termasuk benar-benar sadar.

Saat menyolot tentu saja juga tidak mempedulikan perasaan sama sekali.

“Yo, kamu membela dia, hanya dua lembar tiket konser saja, kami bisa minta dengannya, berarti menghargai dia, lagi pula juga tidak ada yang memaksa dia, ya kan Tiano Lin?” kata Monica Zhao dengan sangat angkuh.

“Kamu!”

Wajah Xeria Ling sangat merah, dia ingin berdebat, tapi malah mendengar Tiano Lin tiba-tiba berkata: “Tiket sudah tidak bisa didapatkan, kalau kalian mau nonton, cari cara sendiri saja.”

Setelah berkata, Tiano Lin balik badan dan langsung berjalan ke pintu utama.

“Cih, seperti kami tidak punya tiket saja, banyak gaya lagi, apa-apaan kamu.”

Monica Zhao membalas dengan tidak ingin mengalah, tapi setelah melihat Yulius Zhang yang membawa Mercedes-Benz G-Class, sekarang pikiran dia tidak pada tiket, dia menarik tangan Anna, naik taksi dan pergi.

Melihat Monica Zhao dan Anna sekali lagi.

Tiano Lin tak terkendali terpikir Vickie Chu.

Bahkan Celestine Gu juga sangat jauh dengan mereka.

Tiano Lin tidak menganggap mereka sama sekali.

Tapi dua orang ini, kelihatannya sekarang sangat tertarik dengan Yulius Zhang.

Nanti malam masih ingin pergi keliling ke Nanshan.

Jika sebelumnya, Tiano Lin pasti akan menasihati Yulius Zhang untuk jangan pergi, agar tidak membahayakan diri.

Bagaimanapun juga, Monica Zhao dan Anna ini adalah perempuan Harley Wang semua.

Tapi sekarang, Harley Wang sudah berjuang dua hari.

Dan dalam waktu pendek, mereka juga tidak akan menyadari celah.

Hanya bisa mengingatkan Yulius Zhang memakai pengaman.

Anggap saja membalas dendam waktu itu di KTV, sudah impas.

“Ck ck, dua orang perempuan yang begitu centil, juga tidak tahu apakah Yulius bisa kuat.”

Saat berpikir, Tiano Lin mendengar suara langkah kaki dari belakang, lalu tangannya ditarik.

“Eh, kamu masih belum pergi?”

Tiano Lin menatap Xeria Ling dan merasa sedikit terkejut.

“Maaf ya, Tiano Lin, kamu bermaksud baik, tapi dihancurkan olehku……”

Xeria Ling mendongak dan berkata dengan sangat merasa bersalah.

“Aku sungguh tidak menduga mereka berdua akan begitu, awalnya aku kira setelah menyelesaikan masalah yang waktu itu, semuanya masih bisa terus menjadi teman baik, tapi tak terduga Monica Zhao dan Anna malah bersikap semakin parah padamu, benar-benar sangat keterlaluan, mulai hari ini, mereka bukan sahabatku lagi, aku juga anggap tidak punya teman seperti mereka!”

Mata Xeria Ling masih merah.

Bisa dilihat, meski sudah begitu, dia tetap membuat keputusan besar untuk memutus hubungan dengan Monica Zhao dan Anna.

Tapi dengan begitu bisa diketahui, dia memang adalah seorang gadis baik yang setia, siapapun jika menjadi pacar dia, pasti sangat untung.

“Tidak masalah, dua lembar tiket bisa membuat kamu melihat jelas sifat dua orang, lumayan setimpal.” kata Tiano Lin sambil tersenyum.

“Setimpal apanya, dua lembar tiket yang begitu berharga dirobek kamu semua, kamu kira dirimu sangat keren, pada ujungnya yang rugi juga kamu!”

Melihat mata Xeria Ling yang terlihat marah, Tiano Lin tak terkendali terpikir rupa mata gadis kecil ini terus berkedip padanya saat menempel pada dirinya malam itu.

“Kamu sangat suka dengan Vivian Tsu?” Tiano Lin berpikir sebentar dan bertanya.

“Omong kosong, Vivian Tsu tidak hanya adalah idolaku, dia juga adalah teladan dan targetku berjuang, saat berkali-kali aku jatuh dalam masa sulit, setiap kali, aku mendengar lagu dia baru bangkit kembali, bahkan aku pernah bersumpah, seumur hidup ini, aku pasti harus pergi menonton konser dia satu kali, duduk di barisan paling depan, dan yang paling baik adalah bisa menonton bersama pacar, kalau begitu, kehidupanku tidak ada penyesalan lagi!”

“Oke.” Tiano Lin mengangguk dan berkata: “Kalau begitu kamu pulang dulu, malam ini jam 6 bertemu di Southern Music Center, hanya Vivian Tsu kan, aku bawa kamu pergi nonton.”

Novel Terkait

Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu