The Campus Life of a Wealthy Son - Bab 138

Ketika mobil dibiarkan pergi, Tiano Lin melihat Mike He dari kaca spion belakang, dan tanpa bisa ditahan menghela napas.

"Apakah kamu merasa aku sangat tidak berperasaan?" Angelia Liu tiba-tiba menoleh dan bertanya.

Tiano Lin tidak tahu bagaimana menjawab, hanya bisa memilih untuk diam.

"Tidak semua orang kelihatan seperti yang terlihat di permukaan. Kamu merasa aku tidak berperasaan, hanya karena belum pernah melihat orang-orang itu melakukan hal yang lebih tidak berperasaan saja."

Angelia Liu merokok dengan anggun, menyipitkan mata dan membuat matanya kelihatan lebih panjang dan menggoda.

Tiano Lin membuka mulut, tapi melihat di kaca spion belakang, Kathie Jiang sedang menatapnya dengan ekspresi rumit, jadi dia pun hanya bisa menutup mulut dengan patuh.

Mobil masuk ke area apartemen hijau, Angelia Liu turun di sini, lalu Kathie Jiang mengendarai mobil kembali ke Emerald Valley.

Sepanjang perjalanan, Celestine Gu terus mengikuti dari belakang dengan mobil Hennessy ViperGT hitam itu.

Bentuk mobil balap yang mengalahkan Lamborghini, Bugatti, dan Koenigsegg itu, mampu membuat nadi pria dan wanita muda bergejolak, meskipun sudah tengah malam, tapi tetap mampu menarik pandangan semua orang, juga membuat hati Celestine Gu terpuaskan, partama kalinya mendapatkan kepuasan sebesar ini.

Cooper dan Hennessy ViperGT perlahan-lahan masuk ke dalam villa.

Celestine Gu masuk duluan ke dalam rumah, sedangkan Kathie Jiang malah mengundang Tiano Lin bertamu di rumah.

"Benar-benar mau membalas?"

Tiano Lin turun dari mobil, memantik satu rokok, diam-diam menatap Kathie Jiang yang karena membungkuk turun dari mobil, kelihatan lebih seksi.

"Masuklah."

Kathie Jiang membenarkan rambut-rambut halusnya, lalu masuk ke dalam villa dengan sepatu hak tinggi.

Tiano Lin berdiri di depan pintu, sampai rokok habis baru masuk ke dalam.

Tiba-tiba dia merasa gugup.

Bersamaan juga merasa sedikit senang.

Apa karena habis balap mobil?

Tiano Lin duduk di atas sofa, berpikir sembarangan, lalu pandangannya jatuh pada sepatu hak tinggi yang dilepaskan begitu saja oleh Kathie Jiang di ruang tamu.

Kathie Jiang sangat suka mengenakan sepatu hak tinggi.

Hampir setiap kali Tiano Lin melihat Kathie Jiang, pasti kaki wanita ituu mengenakan sepatu hak tinggi.

Sepatu hak tinggi yang rata-rata tingginya 9 cm, mampu membuat tubuh Kathie Jiang yang sempurna semakin tegap. Kaki panjang wanita itu semakin membuat orang terpesona, tidak dapat mengalihkan perhatian dari kaki itu.

Tiano Lin melihat ke lantai atas, merasa Kathie Jiang mengganti baju dan membersihkan make-up masih perlu beberapa waktu lagi, jadi dia pun mengambil sepatu hak tinggi itu dan melihat-lihat dengan teliti.

"Ehm, Tiano?"

Ketika Tiano Lin sedang tenggelam dalam keindahan dan imajinasi, suara Kathie Jiang yang sedikit terkejut, tiba-tiba terdengar di samping telinganya.

Tiano Lin menengadahkan kepala dengan terkejut, tatapannya malu dan bertatapan dengan tatapan bingung Kathie Jiang.

Bertatapan!

Tiano Lin merasa wajahnya sudah bisa digunakan untuk menggoreng telur.

Tiano Lin memegang sepatu Kathie Jiang dan tersenyum sambil berkata, "Kamu tidak perlu menghapus make-up?"

"Ergh ... tidak perlu dulu, setelah kamu pergi baru aku hapus make-up."

Tatapan Kathie Jiang juga terus tertuju pada tangan Tiano Lin. Itu adalah sepatu hak tinggi yang baru saja dilepaskan.

"Apa, apa kamu suka?"

Setelah terdiam beberapa saat, Kathie Jiang juga tidak tahu kenapa dia tiba-tiba bertanya seperti ini.

Tiano Lin juga bingung ditanya seperti itu.

Kalau aku bilang suka, apakah kamu berencana memberikan sepatu ini padaku atau bagaimana .....

"Aku hanya lihat-lihat saja, iya, lihat-lihat saja. Seleramu benar-benar bagus, bahkan sepatu ini juga cantik, hehe ...." Tiano Lin memegang sepatu hak tinggi Kathie Jiang dan tertawa garing.

Kathie Jiang juga tiba-tiba merasa wajahnya memerah, "Aku, aku tuangkan air untukmu. Kamu lihat saja dulu ...."

Kathie Jiang dengan sandal kain, melangkahkan kaki indahnya segera turun dari lantai dua, melihat sekilas ke satu sepatu hak tinggi yang ada di lantai, dan masuk ke dapur.

"Sialan ...."

Tiano Lin melihat sepatu hak tinggi yang ada di tangannya dan diam-diam menarik napas.

Sepertinya ada sedikit wangi?

Saat ini, Kathie Jiang sudah membawa segelas air hangat keluar dari dapur.

Tiano Lin segera meletakkan sepatu di atas tanah, berdiri dengan canggung, dan mengambil gelas itu.

"Ehm ... kalau kamu suka, aku bisa berikan padamu." Kathie Jiang berkata dengan pandangan aneh.

"Berikan apa padaku?" Tiano Lin bingung.

"Sepatu hak tinggi." jawab Kathie Jiang.

"Aku memintanya untuk apa ...."

"Pakai dong."

Setelah melalui kebingungan sesaat, Kathie Jiang baru pelan-pelan tersadar.

"Gimana pakainya?" Tiano Lin bertanya dengan wajah bingung.

"Terserah kamu mau bagaimana memakainya. Kalau kamu tidak suka, pakaian di lantai atas masih ada sangat banyak, kamu bisa pilih sendiri."

Kathie Jiang melihat samping wajah Tiano Lin. Mata cantik itu bercahaya dan tanpa bisa disembunyikan mengandung kelucuan.

"Sudahlah, aku lihat lebih baik aku pulang saja. Sudah terlalu malam, kamu sudah harus istirahat."

Tiano Lin langsung meminum habis air dalam gelas, berdiri dan hendak pergi.

"Apa tidak mau membuat aku membalasmu?"

Melihat Tiano Lin yang dari tadi tidak menatapnya lurus, Kathie Jiang tanpa bisa ditahan tertawa.

Membalas?

Tiano Lin seketika menoleh.

Kathie Jiang adalah wanita paling berkharisma yang pernah Tiano Lin temui.

Cantik dan berkharisma.

Tapi mata senyum dan sikap anggun itu, juga membuat orang merasa dia adalah wanita yang lucu dan menarik.

Dingin tapi tidak sombong, seksi tapi tidak gendut.

Yang paling penting adalah ..... Kathie Jiang lebih besar 5 tahun darinya.

Wanita seperti ini, adalah bentuk kakak yang sempurna dalam bayangannya.

Saat ini, Kathie Jiang duduk di atas sofa, menopang dagunya, sedang menatap Tiano Lin dengan tatapan antara tersenyum dan tidak.

"Membalas bagaimana?" Tiano Lin merasa kerongkongannya agak kering.

"Puff!"

Kathie Jiang seketika tertawa.

Senyum itu bak bunga, tubuh yang seksi itu juga bergetar, hanya saja, seperti teringat sesuatu, ekspresinya menjadi datar.

"Tidak apa-apa, aku hanya bercanda denganmu. Kamu benar-benar berencana menyuruhku memberikan tubuhku padamu?" Kathie Jiang berkata dengan nada berencana.

"Oh, ya sudah kalau tidak ada masalah apa-apa, aku juga sudah lelah semalaman, istirahatlah."

Tiano Lin mengangguk. Di saat hendak pergi, dia mendengar Kathie Jiang berkata, "Bulan depan aku mau berlibur ke Kota Sanya. Apa kamu ada waktu?"

Tiano Lin menarik napas dalam, "Hari ini tanggal berapa?"

Kathie Jiang melihat waktu, "Tanggal 25."

"Aku sekarang setelah pulang langsung melihat hotel, kalau terlalu lambat, aku takut sudah dibooking habis. Mau style apa kamu ingat kirimkan pesan padaku sebelum jam 12 ya, kalau lebih malam lagi aku sudah akan tidur."

Tiano Lin melangkah besar meninggalkan villa, sampai di atas gunung, baru tiba-tiba mulai mempercepat langkah, langsung masuk ke dalam villa. Dalam pandangan keterkejutan Janice Zhou, langsung menarik tangan Janice Zhou dan duduk di atas sofa.

Dua puluh menit kemudian.

Celestine Gu kembali ke kamar, mengganti pakaian suster dan stocking yang sudah terkotori, lalu menemani Tiano Lin memilih hotel di Kota Sanya dan jadwal liburan di ruang baca lantai dua.

Tiano Lin juga dari perkataan Celestine Gu mengerti, liburan yang Kathie Jiang bilang, benar-benar adalah liburan.

Orang kaya seperti mereka, mau liburan ke Kota Sanya, pasti akan tinggal di villa sendiri, meskipun tidak ada, juga bisa menyewa satu villa di Teluk Yalong dulu.

Setiap hari tidur sampai bangun alami, makan makanan sehat, lalu berjemur di samping kolam renang, mungkin menyewa satu kapal pesiar, berjemur di atas kapal, minum champagne. Yang suka memancing ikan juga bisa memancing di atas kapal. Di atas kapal juga terdapat koki kelas atas. Begitu ikan terpancing, bisa langsung dimasak dan dimakan.

Setelah Tiano Lin mendengar itu baru tersadar.

Pantas saja melihat artis dan orang kaya sangat jarang ada foto yang berjemur pasir dan bermain air.

Biasanya langsung ramai-ramai naik kapal ke laut, tujuannya adalah tidak bersama dengan orang-orang lainnya.

Berimajinasi, Kathie Jiang yang bertubuh sempurna, mengenakan bikini, berbaring anggun di atas dek kapal ....

Tiano Lin mengelap keringat dan bertanya pada Celestine Gu, "Kita punya di Kota Sanya ada villa dan kapal atau tidak, kalau ada, tidak perlu sewa lagi. Sampai tenggat waktunya masih perlu dikembalikan, terlalu repot."

Celestine Gu menggelengkan kepala, "Aku juga tidak tahu. Untuk ini kamu bisa tanyakan pada Direktur Wang. Aku ingat di Kota Sanya juga ada rumah sakit kita, tapi ini sudah melebihi batas hakku, juga tidak ada cara membantumu mencari tahu."

Tiano Lin menganggukan kepala.

Ini juga tidak apa-apa. Kalau Direktur Wang tidak tahu, dia masih bisa tanyakan pada Paman Liu, yang jelas Tiano Lin ingat di tabel kekayaan, Keluarga He juga mempunyai banyak aset tetap, tidak tahu ada kapal pesiar, tapi kalau rumah yang pasti tidak perlu dikhawatirkan.

Novel Terkait

See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu