The Campus Life of a Wealthy Son - Bab 196
Yang berbaring di kursi sebelah adalah wanita dengan kharisma menggoda.
Wanita itu berambut pendek rata, dan di bawah alisnya yang pas, terdapat mata besar yang jernih.
Bulu mata yang panjang dan hidung yang mancung.
Bibir yang basah membuat orang tanpa bisa menahan diri ingin menciumnya.
"Angelia ... An" Tiano Lin tersentak, lalu seperti melihat hantu, menatap Angelia Liu yang ada di samping dengan mata terbelalak.
Pakaian Angelia Liu hari ini agak sedikit aneh. Wanita itu bisa-bisanya mengenakan celana kulit hitam ketat, yang membungkus kaki indahnya, membuat lekuk tubuh yang sempurna.
Rambut pendek, alis indah, mata berbentuk aprikot, juga kharisma di wajahnya yang menarik perhatian, sangatlah indah!
Angelia An hanya berbaring santai di atas kursi kerja, mengangkat satu kaki, menatap wajah Tiano Lin antara tersenyum dan tidak, dan matanya kadang-kadang mengandung rasa tawa.
"Kenapa kamu ada di sini, tidak mungkin juga ikut pergi ke Kota Hainan bukan?" Tiano Lin tersadar dan kehabisan kata-kata.
"Tidak mungkin? Hanya boleh kamu dan Kathie saja yang mamadu kasih, tidak boleh membawaku pergi bersama-sama dengan kalian?" Angelia Liu memelototi Tiano Lin dan bertanya.
Memadu kasih?
Bersama-sama?
Tiano Lin melihat Kathie Jiang yang duduk di sampingnya, benaknya muncul satu adegan, dan wajahnya langsung merona.
"Kenapa malu?" Angelia Liu mengerutkan dahi dengan cantik.
"Ti, tidak ada, baik kalau banyak orang, baik kalau ramai ..." Tiano Lin tersenyum canggung, merasakan otot di wajahnya, sekeras baja di tempat pembangunan.
Dia bagaimanapun tidak bisa pikir, liburan kali ini bersama dengan Kathie Jiang di Kota Hainan, bisa-bisanya tiba-tiba muncul Angelia Liu.
Candaan macam apa ini.
Dia dan Kathie Jiang liburan berdua, dia bahkan sempat memikirkan untuk melihat dewi di dunia bisnis ini, mengenakan bikini, bermain dengannya di pasir dan atas kapal untuk minum bir dan mengobrol.
Tubuh Kathie Jiang ....
Setiap kali Tiano Lin memikirkan ini, rasanya hidungnya memanas.
Dia bahkan mempersiapkan tisu kemana-mana, di saat perlu mudah mengelap mimisannya.
Tapi siapa yang tahu, Angelia Liu juga ikut datang.
Membawa wanita ini pergi dalam liburannya bersama dewi.
Memikirkan sikap Angelia Liu biasanya, Tiano Lin merasa dirinya sangat kasihan.
"Sebenarnya Kak Liu juga tahu kemarin malam, dia akhir-akhir ini kebetulan tidak ada urusan apa-apa dan ingin pergi bersama kita. Awalnya aku ingin memberitahumu hari ini, tapi Direktur He mencariku karena ada urusan penting. Begitu sibuk langsung lupa." Kathie Jiang menjelaskan dari samping.
Sebenarnya tidak perlu penjelasan dari Kathie Jiang, Tiano Lin langsung tahu apa yang terjadi.
Angelia Liu khawatir kalau dia tahu Angelia Liu akan datang, akan menolak sebelumnya, jadi memberitahu Kathie Jiang untuk menyembunyikan hal ini.
Karena bagaimanapun, ini juga bukan hal yang penting. Jadi Kathie Jiang tetap akan menyanggupi permintaan ini.
"Iya, kalau begitu kita pergi bersama-sama saja." Tiano Lin berkata dengan tidak berdaya.
Liburan mesra yang awalnya hanya milik berdua, malah berubah menjadi liburan tiga orang.
Hal ini membuat Tiano Lin yang awalnya senang, mempunyai perasaan kasihan pada dirinya sendiri.
Tiano Lin tidak senang, tapi Kathie Jiang dan Angelia Liu, dua wanita cantik itu, malah sangat senang.
Begitu bertemu, langsung sangat ramah.
Di samping Tiano Lin, terus mengobrol dari Kota Nandu sampai Kota Hainan.
Setelah turun dari pesawat, duduk di mobil bus, juga merubah tampilan dingin mereka sebelumnya, bergandengan tangan, terus mengobrol tiada henti.
Hanya saja, melihat dua wanita cantik duduk di hadapannya, dengan kaki indah sempurna, tubuh yang sangat seksi, juga tatapan yang kadang-kadang mengarah ke dirinya, membuat Tiano Lin merasa liburan kali ini tidak seburuk yang dia bayangkan sebelumnya.
Kathie Jiang menyuruh seorang kenalannya untuk menyewa satu villa di samping pantai.
Letaknya ada di pusat teluk, dikelilingi laut di tiga sisi. Lima puluh meter dari pintu rumah, ada kapal pesiar yang Harris He sudah atur, bisa berangkat ke laut kapan saja.
Jam 5 sore, tiga orang itu sampai di villa.
Setelah masing-masing kembali ke kamar untuk istirahat, Tiano Lin mengganti kaus tanpa lengan dan celana renang, duduk di samping kolam renang halaman villa, sambil merokok, sambil memandang matahari terbenam di ujung pantai sana.
Dia sudah menantikan liburan seperti ini sejak lama.
Dalam pengaturan hidup Tiano Lin umur 20 tahun, bisa melihat sekali pantai sebelum umur 30 tahun, juga termasuk sudah melakukan seluruh mimpinya sebelum paruh baya.
Tapi dia tidak terpikir, mimpi ini bukan hanya terjadi lebih cepat, juga jauh lebih cepat, sebelum dia berumur 20 tahun sudah terlaksana.
Tiano Lin berpikir sambil berbaring di atas kursi panjang.
Kemudian, dari belakang terdengar suara tawa wanita.
Tiano Lin menolehkan kepala dan tersentak. Dilanjutkan dengan darah yang mengalir dari hidungnya .....
Dua wanita itu, benar-benar ya!
Satu putih, satu hitam, dua model bikini dikenakan di tubuh mereka, membuat tubuh mereka yang awalnya sempurna, langsung terlihat begitu saja di hadapan Tiano Lin.
Hanya saja, Tiano Lin hanya melihat sekilas, lalu segera mengambil tisu dan mengelap darah di hidungnya.
Sambil mengelap darah, kedua kakinya bergetar.
"Coba kamu lihat, sudah kubilang jangan berpakaian seperti ini, dia pasti tidak dapat tahan."
Di belakang, Kathie Jiang bicara dengan suara menyalahkan.
Terhadap kemampuan Tiano Lin, Kathie Jiang juga mempunyai kepastian yang jelas.
Melalui beberapa kali uji coba, Kathie Jiang sangat mengerti jelas, seberapa besar daya tahan hidung Tiano Lin.
Sebelumnya saat di mobil, dia hanya mengenakan pakaian biasa, sudah membuat Tiano Lin mimisan dan hampir mati, apalagi sekarang mengenakan pakaian seperti ini di hadapan pria itu, kondisi sekarang, dia sudah dapat menebaknya dari awal.
Siapa yang tahu, Angelia Liu tertawa ringan dan berkata, "Jarang-jarang liburan di pantai, kamu tidak mungkin ingin membungkus tubuhmu rapat-rapat bukan? Tubuh seseksi ini, bukankah jadi sia-sia."
Dua orang itu berjalan ke hadapan Tiano Lin dan bertanya, "Kami ingin pergi bermain sebentar ke pantai, apa kamu mau ikut?"
Tiano Lin tidak berani menengadahkan kepala, tapi karena melihat Kathie Jiang membungkukkan badan, dan melihat bagian yang tidak seharusnya dilihat, seketika dia langsung mimisan lagi dan berusaha keras menggelengkan kepala.
"Kalau begitu kami keluar dulu, setelah kamu sudah baikan, baru mencari kami saja."
Angelia Liu tertawa, menarik tangan Kathie Jiang dan meninggalkan villa.
Setelah sampai di pintu, Tiano Lin mendengar Kathie Jiang bertanya kecil, "Kalau dia selesaikan sendiri, baru mencari kami, apakah akan lebih baik."
Puff!
Tiano Lin seketika berdiri, berlari masuk ke villa dengan panik.
"Dua wanita ini!"
Lima menit, Tiano Lin menghentikan darah di hidungnya dan duduk di atas ranjang dengan kesal.
Setelah beberapa kali penjagaan Celestine Gu yang perhatian, dia kira imunisasinya pada Kathie Jiang akan membaik.
Tapi sekarang, semua usahanya, di hadapan yang asli, semuanya sia-sia.
"Sudah ada 100 juta kali ...."
"Selain itu juga harus ada adik ...."
"Pinggang yang begitu kurus, bagaimana bisa ada ...."
Tiano Lin diam-diam memikirkan, tapi malah di saat ini, ponsel di atas ranjangnya tiba-tiba berbunyi.
Apa ini ayah?
Tiano Lin menunduk melihat sekilas.
Hanya tiga detik.
Dia mengangkat ponsel dengan tangan gemetar dan menekan tombol dengar.
"Halo, apa ini kamu?"
Sambungan tersambung.
"Tiano, apa sekarang kamu baik-baik saja?"
Suara yang familiar masuk ke telinganya, hidung Tiano Lin panas dan matanya memerah.
Dia sudah bangun.
Dia akhirnya bangun!
Tiano Lin saat ini senang sampai ingin teriak kencang, tapi tetap menenangkan perasaannya dan segera berkata, "Vickie, kapan kamu bangun, bagaimana kondisimu, apakah dokter sudah mengizinkanmu telepon?"
Menghadapi serangkaian pertanyaan Tiano Lin, orang yang berada di ujung sambungan merespon kecil dan berkata, "Kemarin malam baru bangun. Aku tidak menyuruh dokter langsung memberitahu Manajer Jiang, aku ingin memberitahu informasi ini langsung padamu, kamu tidak menyalahkanku bukan?"
"Tidak! Tentu saja tidak! Aku sekarang bahkan tidak sempat senang, mana mungkin menyalahkanmu!"
Sambil berkata, Tiano Lin sambil menyeka air mata, sekaligus bertanya perhatian, "Kalau begitu bagaimana tubuhmu sekarang. Apakah dokter bilang kapan kamu bisa kembali, mungkin bisa juga aku yang pergi melihatmu. Aku sekarang langsung pesan tiket pesawat ke Tokyo, kamu jangan panik ya, tunggu aku dengan patuh, aku pergi sekarang juga ...."
"Tiano kamu jangan heboh dulu, aku sekarang masih ada di ruang perawatan steril, aku meneleponmu hanya ingin memberitahumu, kamu jangan mengkhawatirkanku, dokter bilang, aku sudah akan segera pulih. Sampai nanti aku berdandan cantik, kamu baru datang dan menjemputku pulang, ya?"
Vickie Chu berkata sepanjang itu, suaranya semakin lemah, bersamaan, di ujung telepon, juga terdengar Aaron Wang berkata, "Tuan Lin, Vickie hanya mempunyai waktu telepon satu menit, aku sekarang ingin memutuskan sambungan kalian, untuk jelasnya nanti baru aku laporkan khusus padamu."
"Baik, Vickie kamu istirahat baik-baik, nanti aku jemput kamu, kamu harus merawat luka dengan baik ..."
Novel Terkait
Cinta Dibawah Sinar Rembulan
Denny AriantoTernyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelLelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindyAnak Sultan Super
Tristan XuDemanding Husband
MarshallHarmless Lie
BaigeMy Lifetime
DevinaThe Campus Life of a Wealthy Son×
- Bab 1 Siuman
- Bab 2 Mengakui
- Bab 3 Ayah dan Ibu Kandung
- Bab 4 Vicky Chu
- Bab 5 Bertemu Kenalan
- Bab 6 Ponsel Apple
- Bab 7 Wanita Cantik
- Bab 8 Orang Tidak Berguna
- Bab 9 Preman
- Bab 10 Dibawa ke Kantor Polisi
- Bab 11 Seperti apa rupa pelaku perdagangan manusia tersebut
- Bab 12 Membuat dia tinggal dalam penjara di sisa hidupnya
- Bab 13 Tiano masih merupakan anjing aku
- Bab 14 Besar di kampung
- Bab 15 Membawa mobil mewah
- Bab 16 Mobil Mewah
- Bab 17 Ulang Tahun Celine
- Bab 18 Pesta Ulang Tahun
- Bab 19 Dia Adalah Seorang Pencuri
- Bab 20 Saling Bertemu
- Bab 21 Dia Adalah Boss toko Ini
- Bab 22 Paket Makan Untuk Banyak Orang, Berharga 18 Juta
- Bab 23 Tidak Membawa Kartu Identitas Diri
- Bab 24 Akting Celine
- Bab 25 Pasangan Brengsek Ini
- Bab 26 Apakah kamu masih menyukaiku?
- Bab 27 Cinta Pertamaku
- Bab 28 Perawat Pribadi
- Bab 29 Biarkanlah Kak Calvin Memberimu Pekerjaan
- Bab 30 Orang Gila
- Bab 31Vickie Chu bukan milikmu
- Bab 32 Akting yang bagus
- Bab 33 Sepuluh ribu yuan
- Bab 34 Ibu kandung
- Bab 35 Teman lama
- Bab 36 Vivian Tsu adalah kakaknya
- Bab 37 Gadis-gadis seperti kalian sangat mengerikan
- Bab 38 Pelanggan tetap
- Bab 39 Memberikan hadiah
- Bab 40 Aku bisa melakukannya sendiri
- Bab 41 Menyelamatkan orang
- Bab 42 Lekas pergi
- Bab 43 Orang mesum menindasmu
- Bab 44 Transaksi langsung
- Bab 45 Orang kaya tidak akan menunjukkan kekayaannya
- Bab 46 Sekretaris pribadi
- Bab 47 Vickie Chu terluka
- Bab 48 Senang hati
- Bab 49 Fast and Furious
- Bab 50 Aku tinggal disini
- Bab 51 Senyuman indah
- Bab 52 Masakan rumah
- Bab 53 Terjadi masalah
- Bab 54 Pertolongan pertama
- Bab 55 Luka parah
- Bab 56 Penghinaan
- Bab 57 Kenapa kamu mau menyelamatkanku?
- Bab 58 Emerald Valley
- Bab 59 Tiket VIP
- Bab 60 Kita akan pergi bersama
- Bab 61 Suara peluru
- Bab 62 Melihat Konser
- Bab 63 Aku akan meneleponnya
- Bab 64 Kenapa kalian disini?
- Bab 65 Model Professional
- Bab 66 Music Heart
- Bab 67 Sengaja berakting di hadapan mereka
- Bab 68 Vickie Chu telah sadar
- Bab 69 Aku tidak tahu
- Bab 70 Vickie Chu yang sedang berbaring
- Bab 71 Journal of American Medical Association
- Bab 72 Land Rover Range Rover
- Bab 73 Michael Guo
- Bab 74 Pria yang hidup dengan mengandalkan wanita
- Bab 75 Hubungan Tiano Lin dan Celestine Gu
- Bab 76 Wanita yang tak tahu malu
- Bab 77 Pandang rendah
- Bab 78 Tidak tahu bagaimana menyapa
- Bab 79 Tidak tahu akan berahir gimana
- Bab 80 Serahkan ke polisi
- Bab 81 Ganti rugi
- Bab 82 Pertengkaran
- Bab 83 Di awal lentera, sinar bulan sangat menawan
- Bab 84 Membalas budi
- Bab 85 Wajah yang lemah dan lembut
- Bab 86 Flowers National Wetland Park
- Bab 87 Festival tahunan
- Bab 88 Si cantik Celine
- Bab 89 Tidak tahu diri
- Bab 90 Aku akan menemanimu
- Bab 91Dia bukan pacarku
- Bab 92 Kathie Jiang
- Bab 93 Menghabiskan uang untuknya
- Bab 94 Tinggal di desa
- Bab 95 Aku ingin membunuhmu
- Bab 96 Anak kandung
- Bab 97 Siaran langsung
- Bab 98 Dasar mesum
- Bab 99 Senyuman manis Vickie Chu
- Bab 100 Kartu hitam
- Bab 101 Penghinaan
- Bab 102 Gedung New World
- Bab 103 Kalian saling kenal?
- Bab 104 Konser musik
- Bab 105 Keterlaluan
- Bab 106 Harga diri
- Bab 107 Royall Wynn Hotel
- Bab 108 Aku telah merekam video
- Bab 109 Dikeluarkan dari sekolah
- Bab 110 Dikeluarkan dari sekolah
- Bab 111Ingin membeli tanah
- Bab 112 Pembangunan
- Bab 113 Minum
- Bab 114 Tidak tahu malu
- Bab 115 Kartu VIP
- Bab 116 Enyah dari hadapanku
- Bab 117 Mengapa kamu menangis?
- Bab 118 Pengalaman hidup
- Bab 119 Editan foto
- Bab 120 Universitas Nanda
- Bab 121Gedung Linxi Group
- Bab 122 Kartu Undangan
- Bab 123 Kenapa kamu datang kesini?
- Bab 124 Kenapa kamu ada disini?
- Bab 125 Departemen keuangan
- Bab 126 Merusak laporannya
- Bab 127 Memeriksanya lagi
- Bab 128 Apa hubungan mereka?
- Bab 129 Aku pergi melihatnya
- Bab 130 Pertunangan
- Bab 131
- Bab 132
- Bab 133
- Bab 134
- Bab 135
- Bab 136
- Bab 137
- Bab 138
- Bab 139
- Bab 140
- Bab 141
- Bab 142
- Bab 143
- Bab 144
- Bab 145
- Bab 146
- Bab 147
- Bab 148
- Bab 149
- Bab 150
- Bab 151
- Bab 152
- Bab 153
- Bab 154
- Bab 155
- Bab 156
- Bab 157
- Bab 158
- Bab 159
- Bab 160
- Bab 161
- Bab 162
- Bab 163
- Bab 164
- Bab 165
- Bab 166
- Bab 167
- Bab 168
- Bab 169
- Bab 170
- Bab 171
- Bab 172
- Bab 173
- Bab 174
- Bab 175
- Bab 176
- Bab 177
- Bab 178
- Bab 179
- Bab 180
- Bab 181
- Bab 182
- Bab 183
- Bab 184
- Bab 185
- Bab 186
- Bab 187
- Bab 188
- Bab 189
- Bab 190
- Bab 191
- Bab 192
- Bab 193
- Bab 194
- Bab 195
- Bab 196
- Bab 197
- Bab 198
- Bab 199
- Bab 200