The Campus Life of a Wealthy Son - Bab 79 Tidak tahu akan berahir gimana
Tampaknya orang-orang ini memang sangat mampu menangani masalah disini.
Tiano Lin setuju dalam hatinya.
Pada saat yang sama, dia juga sedikit takut.
Jika dia bukan putra kandung dari Harris He dan istrinya, kalau dia menghadapi orang seperti Harley Wang, dia sendiri juga tidak akan tahu dia akan berakhir gimana.
Bagaimanapun, konflik di karaoke sebelumnya, tidak ada hubungannya dengan asal-usulnya.
“Bukannya Harley Wang berkaitan dengan mafia? kalian kalau begini, apa orang di belakangnya tidak akan mengganggu?” Tiano Lin mengerutkan kening dan bertanya.
“Haha, tuan Muda Lin bisa tenang.” Pria paruh baya itu berkata, menunjuk ke seorang pria gemuk berkalung emas dengan tampilan sedikit kasar yang berdiri di belakangnya dan berkata: “Inilah orang yang ada di belakang Harley Wang, Bos Xu, atau bisa panggil dia, Leopard. "
Disaat Tiano Lin terlihat terkejut, Bos Xu melangkah maju dengan keringat dingin, dan berkata dengan senyum di wajahnya kepada Tiano Lin: "Tuan Muda Lin, anda adalah orang yang baik, aku benar tidak tahu kalau Harley Wang yang bodoh itu berani menyinggung Tuan Muda, sebenarnya saat aku baru mendapat kabarnya, saya sudah siap untuk menghukum Harley Wang, tapi bos Ryan Jiang sendiri maju untuk membereskannya, jadi hidup Harley Wang juga tergantung dari perintah Tuan Muda Lin, saya juga tidak akan mengatakan apapun!"
“Tapi bukankah kamu yang memerintahkan transaksi Harley Wang hari ini?" Tiano Lin bertanya dengan bingung.
Karena melalui kabar dari paman ketiganya, hari ini Harley Wang hari ini cuman berperan sebagai orang yang melakukan tugas kecil dari transaksi hari ini, bos sebenarnya mestinya ada si Bos Xu.
Bagaimana mungkin Bos Xu berani mengkhianati Harley Wang seperti ini, apa dia tidak takut Harley Wang juga akan mengkhianatinya nanti, lalu dia sendiri juga tidak bisa kabur?
Setelah mendengar perkataannya, Bos Xu tersenyum canggung, dan berkata: "Tuan muda Lin mungkin tidak tahu, meskipun reputasi saya di luar tidak terlalu baik, dan juga pernah melakukan beberapa hal yang illegal, tapi berhubungan dengan narkotika, saya juga tidak berani menyentuhnya, anda juga tahu jelas kondisi negara kita, berapa banyak hasil untungnya, mana sempat dihabiskan, kan?"
Setelah selesai berbicara, Bos Xu tampaknya masih merasa kalau dia belum cukup meyakinkan, dan menambah:" tapi siapa yang tahu si Harley Wang ini, berani menggunakan nama saya, dan berani menyentuh narkotika, untung saja Tuan Muda Lin ada belas kasih, membiarkan kami yang mengurus masalah ini sendiri, kalau polisi ikut campur, pasti saya juga akan berkahir dengan tidak baik."
Tiano Lin menggelengkan kepalanya, dia merasa sudah terlambat.
Paman ketiga pasti akan turun tangan mengurus apa yang terjadi hari ini.
Tetapi sulit untuk mengatakan kapan, siapa, sampai sejauh mana dan bagaimana dia akan turung tangan.
Dua puluh menit berlalu dengan cepat, tapi sampai sekarang, Harley Wang masih belum muncul.
Tatapan Kathie Jiang dan Ryan Jiang juga mulai berubah, lalu mencengkeram kerah baju Bos Xu dan berkata dengan dingin, "Apakah kamu membohongi kamu? Orangnya mana? Pasti kamu yang bocorin beritanya biar dia bisa kabur kan? "
Bos Xu juga kebingungan, dan berkata dengan gemetar: "Tidak, saya mana berani, bocah itu sendiri yang bilang kalau sore ini dia sesuatu, jadi dia minta ijin setengah hari, dia pasti datang kesini, apalagi orang yang bertransaksi dengannya juga sudah masuk, apa mungkin dia tidak datang?"
“Atau tidak, coba hubungi informan mu di dalam, tanyakan tentang situasi di dalam?” Ryan Jiang dengan ragu-ragu berkata.
Seorang pria paruh baya menggelengkan kepalanya, "Waktu transaksi sudah dekat, hapenya pasti sudah disita, lagipula kalau sudah membiarkan mereka tahu rencana kita, dan membiarkan Harley Wang kabur, hal ini akan menjadi semakin rumit."
Saat mereka sedang berbicara, Hape Tiano Lin tiba-tiba bunyi.
Yang menelpon adalah nomor asing, tapi entah kenapa, Tiano Lin merasa nomor ini tidak asing.
"Ruangan 366, orang yang kamu inginkan ada di tangan saya."
Setelah wanita itu selesai berbicara, diapun menutup telepon.
Ruangan 366?
Tiano Lin berpikir sejenak, dan sepertinya dia sudah bisa menebak identitas wanita di telepon.
“Tuan Muda Lin, ada apa?” Kathie Jiang melangkah maju dan bertanya.
"Tidak apa-apa, tapi kurasa sudah ada orang yang satu langkah di depan kita, membereskan Harley Wang."
Setelah Tiano Lin selesai berpikir sejenak, dia langsung masuk menuju Starz Karaoke.
Ryan Jiang dan yang lainnya saling memandang dan buru-buru mengikuti.
Di ruangan 366, dia melihat Harley Wang berlutut di lantai dan ada wanita cantik di sofa.
Yang ikut berlutut dengan Harley Wang, juga ada si gendut yang tadinya di culik kesini dan disuruh menjaga pintu.
"Buset, kamu belum mati!"
Bos Xu mengikuti dari belakang, setelah melihat Harley Wang, dia bergegas masuk dan menendang bahu Harley Wang.
"Sial, orang yang tidak tahu terima kasih, nyawa dan nama gue hampir diambil, lu gak mati, gue bakal tikam lu!"
Disaat itu juga Bos Xu mengeluarkan pisau pendek dari pinggangnya, meraih kepala Harley Wang dengan satu tangan, seakan-akan mau menikamnya di leher.
"Mau bunuh dia biar dia tidak membocorkan ini semua? buru-buru amat."
Suara Angelia Liu masih sangat halus seperti biasa.
Dia adalah wanita yang sangat mempesona.
Tidak peduli apa pun situasinya, hanya perlu dia membuka mulut, semua orang tidak dapat mengabaikan keberadaannnya, dan juga dia dapat memancarkan pesona kapanpun dan dimanapun.
"Dasar kamu..."
Bos Xu menoleh dengan putus asa, saat dia melihat Angelia Liu pertama kalinya, hal pertama yang muncul di kepalanya adalah, cantik!
Wanita ini sangatlah cantik.
Tadinya pertama kali dia melihat Kathie Jiang, juga sudah merasa luar biasa cantiknya.
Tetapi hal yang berbeda dengan Kathie Jiang adalah.
Kecantikan Kathie Jiang adalah dari tampang luarnya, dia lebih terlihat sebagai wanita yang dingin dan hanya bisa dipandang dari jauh, tidak bisa didekati.
Namun, wanita di depannya ini sangatlah menawan, kecantikannya ini membuat pria ingin menaklukkannya hanya dengan satu tatapan.
Tapi begitu dia melirik wanita itu dua kali, Bos Xu merasa ada sesuatu yang salah.
Dia merasa pernah bertemu dengan wanita ini...
Dan juga disaat sedang di acara yang sangat penting.
"Kamu adalah Liu ..."
Disaat itu juga, pupil matanya membesar, dan dia memandangi Angelia Liu dengan kaget, "Kamu, apa kamu Kak Liu?"
Angelia Liu mengeluarkan sebatang rokok, Bos Xu dengan cepat mengeluarkan korek api dan menyalakannya untuknya.
"Saya tidak menyangka bahwa Kak Liu akan berada di sini. Kenapa tidak menyapa dulu? Jadi saya bisa siap-siap dulu."
Angelia Liu memuntahkan asap dari bibirnya yang merah, dan berkata dengan nada datar, "Kembali ke tempat sendiri, masih perlu kasih tahu kamu?"
"Ya, ya, Kak Liu benar, saya saja yang tidak tahu urusan, maafkan saya."
Melihat Bos Xu, yang terlihat patuh ini, semua orang di pintu ruangan, kecuali Tiano Lin, dapat terlihat sangatlah tidak tahu harus berbuat apa-apa.
Terutama Kathie Jiang, menatap Angelia Liu dengan ekspresi rumit, matanya berkedip, dan akhirnya, dia menghela nafas sedikit.
"Oke, orangnya sudah saya bantuin tangkap, mau gimana di urus, kamu yang tentukan." Angelia Liu mengalihkan pandangannya ke Tiano Lin dan berkata.
Tiano Lin pun terdiam sejenak.
Dia bisa merasakan bahwa suasana di tempat ini tidak beres.
Padahal orang-orang disini juga bis dibilang adalah orang hebat di kota Nandu, kok bisa karna melihat seorang wanita, semuanya terlihat tidak tahu harus melakukan apa, kaya liat hantu saja.
Terutama Kathie Jiang, berdasarkan apa yang telah dihadapinya selama ini, sduah sampai sini, mestinya dia tidak memiliki reaksi seperti ini.
Apa mungkin dia benar-benar kenal Kak Liu ini?
"Kalaugitu, dia sudah memukulmu dan melakukan sesuatu yang membahayakan keselamatan pribadimu dan temanmu, aku sekarang merusak tangannya, lalu memotong lidahnya, baru kita serahkan ke polisi, bagaimana menurutmu?"
Bibir merah seksi Angelia Liu sedikit terangkat, tetapi dia malah mengatakan sesuatu yang membuat Harley Wang ketakutan.
"Kak Liu! Tolong ampuni lah nyawa ku, aku benar-benar tidak tahu kalau bocah itu adalah bawahanmu, kalau aku tahu, pasti aku tidak akan berani menyentuhnya, Kak Liu ampuni lah aku, biarkanlah aku pergi..."
Harley Wang berlutut di lantai, menangis sambil berteriak, raut mukanya terlihat terpelintir karena ketakutan, tetapi bagaimanapun juga, dia tidak berani berdiri, jadi dia terus berlutut di lantai dan bersujud kepada Angelia Liu dengan putus asa.
Tiano Lin memandang Harley Wang yang berlutut, lalu mengerutkan alisnya.
Dia merasa kalau Harley Wang bukannya tidak berani berdiri, tapi tidak sanggup berdiri.
Karena saat Harley Wang sedang bersujud dengan dengan putus asa, ada genangan darah hitam mengalir sepanjang lututnya perlahan menyebar di lantai ...
Novel Terkait
Takdir Raja Perang
Brama aditioMi Amor
TakashiHis Second Chance
Derick HoGadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku
Rio SaputraThe Campus Life of a Wealthy Son×
- Bab 1 Siuman
- Bab 2 Mengakui
- Bab 3 Ayah dan Ibu Kandung
- Bab 4 Vicky Chu
- Bab 5 Bertemu Kenalan
- Bab 6 Ponsel Apple
- Bab 7 Wanita Cantik
- Bab 8 Orang Tidak Berguna
- Bab 9 Preman
- Bab 10 Dibawa ke Kantor Polisi
- Bab 11 Seperti apa rupa pelaku perdagangan manusia tersebut
- Bab 12 Membuat dia tinggal dalam penjara di sisa hidupnya
- Bab 13 Tiano masih merupakan anjing aku
- Bab 14 Besar di kampung
- Bab 15 Membawa mobil mewah
- Bab 16 Mobil Mewah
- Bab 17 Ulang Tahun Celine
- Bab 18 Pesta Ulang Tahun
- Bab 19 Dia Adalah Seorang Pencuri
- Bab 20 Saling Bertemu
- Bab 21 Dia Adalah Boss toko Ini
- Bab 22 Paket Makan Untuk Banyak Orang, Berharga 18 Juta
- Bab 23 Tidak Membawa Kartu Identitas Diri
- Bab 24 Akting Celine
- Bab 25 Pasangan Brengsek Ini
- Bab 26 Apakah kamu masih menyukaiku?
- Bab 27 Cinta Pertamaku
- Bab 28 Perawat Pribadi
- Bab 29 Biarkanlah Kak Calvin Memberimu Pekerjaan
- Bab 30 Orang Gila
- Bab 31Vickie Chu bukan milikmu
- Bab 32 Akting yang bagus
- Bab 33 Sepuluh ribu yuan
- Bab 34 Ibu kandung
- Bab 35 Teman lama
- Bab 36 Vivian Tsu adalah kakaknya
- Bab 37 Gadis-gadis seperti kalian sangat mengerikan
- Bab 38 Pelanggan tetap
- Bab 39 Memberikan hadiah
- Bab 40 Aku bisa melakukannya sendiri
- Bab 41 Menyelamatkan orang
- Bab 42 Lekas pergi
- Bab 43 Orang mesum menindasmu
- Bab 44 Transaksi langsung
- Bab 45 Orang kaya tidak akan menunjukkan kekayaannya
- Bab 46 Sekretaris pribadi
- Bab 47 Vickie Chu terluka
- Bab 48 Senang hati
- Bab 49 Fast and Furious
- Bab 50 Aku tinggal disini
- Bab 51 Senyuman indah
- Bab 52 Masakan rumah
- Bab 53 Terjadi masalah
- Bab 54 Pertolongan pertama
- Bab 55 Luka parah
- Bab 56 Penghinaan
- Bab 57 Kenapa kamu mau menyelamatkanku?
- Bab 58 Emerald Valley
- Bab 59 Tiket VIP
- Bab 60 Kita akan pergi bersama
- Bab 61 Suara peluru
- Bab 62 Melihat Konser
- Bab 63 Aku akan meneleponnya
- Bab 64 Kenapa kalian disini?
- Bab 65 Model Professional
- Bab 66 Music Heart
- Bab 67 Sengaja berakting di hadapan mereka
- Bab 68 Vickie Chu telah sadar
- Bab 69 Aku tidak tahu
- Bab 70 Vickie Chu yang sedang berbaring
- Bab 71 Journal of American Medical Association
- Bab 72 Land Rover Range Rover
- Bab 73 Michael Guo
- Bab 74 Pria yang hidup dengan mengandalkan wanita
- Bab 75 Hubungan Tiano Lin dan Celestine Gu
- Bab 76 Wanita yang tak tahu malu
- Bab 77 Pandang rendah
- Bab 78 Tidak tahu bagaimana menyapa
- Bab 79 Tidak tahu akan berahir gimana
- Bab 80 Serahkan ke polisi
- Bab 81 Ganti rugi
- Bab 82 Pertengkaran
- Bab 83 Di awal lentera, sinar bulan sangat menawan
- Bab 84 Membalas budi
- Bab 85 Wajah yang lemah dan lembut
- Bab 86 Flowers National Wetland Park
- Bab 87 Festival tahunan
- Bab 88 Si cantik Celine
- Bab 89 Tidak tahu diri
- Bab 90 Aku akan menemanimu
- Bab 91Dia bukan pacarku
- Bab 92 Kathie Jiang
- Bab 93 Menghabiskan uang untuknya
- Bab 94 Tinggal di desa
- Bab 95 Aku ingin membunuhmu
- Bab 96 Anak kandung
- Bab 97 Siaran langsung
- Bab 98 Dasar mesum
- Bab 99 Senyuman manis Vickie Chu
- Bab 100 Kartu hitam
- Bab 101 Penghinaan
- Bab 102 Gedung New World
- Bab 103 Kalian saling kenal?
- Bab 104 Konser musik
- Bab 105 Keterlaluan
- Bab 106 Harga diri
- Bab 107 Royall Wynn Hotel
- Bab 108 Aku telah merekam video
- Bab 109 Dikeluarkan dari sekolah
- Bab 110 Dikeluarkan dari sekolah
- Bab 111Ingin membeli tanah
- Bab 112 Pembangunan
- Bab 113 Minum
- Bab 114 Tidak tahu malu
- Bab 115 Kartu VIP
- Bab 116 Enyah dari hadapanku
- Bab 117 Mengapa kamu menangis?
- Bab 118 Pengalaman hidup
- Bab 119 Editan foto
- Bab 120 Universitas Nanda
- Bab 121Gedung Linxi Group
- Bab 122 Kartu Undangan
- Bab 123 Kenapa kamu datang kesini?
- Bab 124 Kenapa kamu ada disini?
- Bab 125 Departemen keuangan
- Bab 126 Merusak laporannya
- Bab 127 Memeriksanya lagi
- Bab 128 Apa hubungan mereka?
- Bab 129 Aku pergi melihatnya
- Bab 130 Pertunangan
- Bab 131
- Bab 132
- Bab 133
- Bab 134
- Bab 135
- Bab 136
- Bab 137
- Bab 138
- Bab 139
- Bab 140
- Bab 141
- Bab 142
- Bab 143
- Bab 144
- Bab 145
- Bab 146
- Bab 147
- Bab 148
- Bab 149
- Bab 150
- Bab 151
- Bab 152
- Bab 153
- Bab 154
- Bab 155
- Bab 156
- Bab 157
- Bab 158
- Bab 159
- Bab 160
- Bab 161
- Bab 162
- Bab 163
- Bab 164
- Bab 165
- Bab 166
- Bab 167
- Bab 168
- Bab 169
- Bab 170
- Bab 171
- Bab 172
- Bab 173
- Bab 174
- Bab 175
- Bab 176
- Bab 177
- Bab 178
- Bab 179
- Bab 180
- Bab 181
- Bab 182
- Bab 183
- Bab 184
- Bab 185
- Bab 186
- Bab 187
- Bab 188
- Bab 189
- Bab 190
- Bab 191
- Bab 192
- Bab 193
- Bab 194
- Bab 195
- Bab 196
- Bab 197
- Bab 198
- Bab 199
- Bab 200