The Campus Life of a Wealthy Son - Bab 66 Music Heart

Tiano Lin meninggalkan Music Heart, dan sendirian berjalan di jalanan.

Lalu lintas dalam radius 10 kilometer telah lumpuh.

Ada banyak orang dimana-mana.

Para dewa pun tidak bisa memanggil mobil.

Tentu saja, kecuali helikopter.

Jalanan dipenuhi orang, dan mereka tidak bisa pergi untuk sementara waktu.

Tiano Lin duduk di pinggir jalan yang tidak banyak orang, menyalakan sebatang rokok, lalu dengan bosan melihat ponselnya.

"Kembalikan kaos kakiku!"

Tiano Lin tersenyum tak berdaya, ketika melihat pesan Xeria Ling.

Dia untuk sementara sengaja memblokir nomor Xeria Ling.

Kalau tidak, menurut sikapnya.

Dia yakin bahwa dia pasti akan terus berbicara tanpa henti, dan pasti akan menghebohkan kejadian malam ini.

Sekalian membicarakan apa yang terjadi pada malam itu.

"Meskipun dadanya sedikit lebih kecil, tetapi kakinya masih terlihat lebih bagus...."

Tiano Lin menyeringai.

"Tetapi ini agak seperti kakak perempuannya, tidak mungkin diwarisi dari keluarga, bukan?"

Sebagai model kaki profesional, Rebecca Ling memiliki kualitas kaki yang sangat bagus.

Namun, kedua saudara perempuan ini berdada rata, apakah ini suatu kebetulan? Atau apakah ini berhubungan dengan keduanya yang tidak pernah memiliki pacar?

Tiano Lin melihat riwayat obrolan mereka sebelumnya, uang 20.000 yuan yang ditransfer ke Xeria Ling masih belum diterima, diperkirakan uangnya akan secara otomatis kembali ke rekening Tiano Lin setelah menunggu 24 jam.

Meskipun Rebecca Ling tidak terlalu antusias kepada Tiano Lin pada saat itu.

Tetapi dia dapat melihat dengan jelas, bahwa Xeria Ling sangat ingin menonton konser ini.

Dia mengerti perasaan ini.

Sama seperti ketika dirinya masih kecil, dia melihat pakaian yang sangat disukainya, lalu mencoba semuanya, ketika melihat label harganya, keluarganya tidak mampu untuk membelinya.

Tiano Lin dapat memahaminya dengan sangat jelas, orang akan menghadapi banyak hal yang mereka sukai dalam kehidupan mereka, tetapi begitu ada suatu hal yang terlewatkan, dan jika ingin menebusnya kembali di masa depan, itu bukan hanya masalah menghabiskan uang.

Rasa semangat ketika melihat barang itu, dan juga keinginan kuat untuk membelinya, akan lenyap seiring berjalannya waktu.

"Wanita, memang harus dijaga, lagi pula aku telah mengambil kesempatan darinya, konser malam ini anggap saja sebagai kompensasinya."

Setelah merokok 2 batang rokok, Tiano Lin menepuk pantatnya dan berdiri dari tanah.

Sudah lewat jam 11 malam, dan jalanan masih saja dihalangi oleh sekelompok orang.

Awalnya, Tiano Lin berencana untuk mencari hotel terdekat lalu tinggal selama 1 malam di sana, dan kembali di pagi harinya.

Namun, dari malam ini sampai jam 10 pada keesokan harinya, itu adalah masa-masa dimana Vickie Chu akan tersadar, akan sangat disayangkan jika Vickie Chu sudah tersadar dan dia tidak bisa kembali.

"Jika benar-benar tidak bisa, aku akan meminta bantuan kakak, dia pasti memiliki cara untuk pergi dari sini."

Tiano Lin sedang berpikir, tiba-tiba ada keributan dari kerumunan orang-orang.

"Wow, cepat lihat, itu adalah helikopter!"

"Benar, itu sepertinya adalah helikopter pribadi, apakah dia datang untuk menjemput Vivian Tsu?"

"Sepertinya bukan, aku sedikit familiar dengan helikopter ini, sepertinya itu adalah helikopter pribadi dari Keluarga Cheng, sebelumnya aku pernah melihatya bertengger di atas Perusahaan Besar Cheng, helikopternya berwarna merah putih dan biru, cepat lihat, memang benar helikopter ini!"

Sekelompok orang berbicara, dan deru baling-baling helikopter di atas menjadi semakin lebih jelas.

Tiano Lin mengangkat kepalanya dengan kaget, sebuah helikopter perlahan-lahan mendarat, dia diterangi oleh lampu sorot dari sebuah bangunan di sebelahnya, dia berwarna merah dan putih dengan garis berwarna biru di ekornya, persis seperti apa yang dikatakan oleh orang tersebut, Pria terkaya di Kota Nandu, helikopter pribadi Davin Cheng.

"Orang kaya memang berbeda."

Tiano Lin awalnya berpikir bahwa membeli mobil dan 2 villa sudah cukup mewah.

Tetapi jika dibandingkan dengan Keluarga Cheng, dia terlihat seperti pengemis, sama sekali terlihat berbeda.

Helikopter itu perlahan mendarat di atas atap "Fortune Building Keluarga Cheng".

"Benar-benar orang kaya, aku mendengar bahwa Dua Nona Besar Keluarga Cheng juga datang ke konser hari ini, Davin Cheng pasti telah mengetahui bahwa jalanan akan macet, jadi dia mengutus sebuah helikopter pribadi untuk menjemput kedua putrinya."

"Sayangnya keluarga mereka hanya memiliki anak perempuan dan tidak ada anak laki-laki, kalau tidak aku akan mati dengan tenang jika bisa menikah dengan anak dari orang kaya!"

"Terlebih lagi, aku juga mendengar bahwa Dua Nona Besar Davin Cheng memiliki penglihatan yang tinggi, mereka tidak menyukai keluarga kaya yang biasa, sepertinya hanya anak dari orang kaya di Kota B yang layak untuk mereka....."

Dalam desahan panjang orang-orang, Tiano Lin tiba-tiba terpikir sesuatu, dia menepuk dahunya, lalu berusaha berjalan di antara kerumunan, dan pergi ke Fortune Building.

"Permisi, permisi!"

Jarak yang tidak lebih dari 200 meter, tetapi Tiano Lin harus menggunakan waktu selama 20 menit untuk keluar dari kerumunan, baru berada di bawah gedung itu.

Dia menyeka keringat di dahinya, dan berbicara kepada petugas keamanan yang berada di luar pintu: "Kakak, permisi, biarkan aku masuk."

"Sekarang gedung ini telah ditutup, kembalilah besok jika ada masalah!"

Setelah mengetahui bahwa sekali helikopter muncul, pasti akan menyebabkan kerusuhan di tempat ini.

Karena itu Davin Cheng memberitahu departemen keamanan lebih awal, untuk datang lebih awal untuk menjaga ketertiban di depan gedungnya, untuk menghindari ada orang yang akan membobol masuk ke dalam, dan merugikan kedua anak kesayangannya.

Tiano Lin menyeka keringat dari dahinya, dan berkata kepada petugas keamanan yang sedang berjaga di depan pintu: "Benar, Elisia Chen dan aku adalah teman baik, jika kamu membiarkan aku masuk, maka mereka pasti tidak akan menyusahkanmu."

"Elisia Chen, kamu mengenal manager kami?" tanya petugas keamanan.

"Manager?" Tiano Lin tertegun sejenak, lalu mengangguk dengan bodoh, "Aku tinggal di sini, aku berteman dan juga tetangganya, tolong biarkan aku masuk, terima kasih."

Setelah selesai bicara, Tiano Lin menahan napasnya, dan berencana untuk masuk dari bawah lengan petugas keamanan.

"Hentikan dia, jangan biarkan dia masuk, dia adalah pembohong!"

Suara yang tajam dan menusuk terdengar dari arah kerumunan, membuat Tiano Lin yang hampir berhasil masuk, didorong kembali oleh petugas keamanan.

"Tiano Lin, kamu benar-benar terlihat di mana saja, sebelumnya kamu berkata sedang memberikan tiket konser kepada seseorang, sekarang kamu malah berada di sini, apakah kamu sedang berpura-pura untuk menonton konser?"

Di dalam kerumunan, Monica Zhao memeluk pundaknya, dan menatap Tiano Lin dengan sarkastik yang ingin masuk ke dalam gedung.

"Kamu lagi?"

Tiano Lin memandang Monica Zhao tanpa bisa mengucapkan apa-apa.

"Betul, jika tidak bertemu denganku, kamu akan masuk ke dalam gedung, lalu besok kamu akan berpura-pura di hadapan Xeria Ling, dan berkata bahwa dirimu mengenal Dua Nona Besar Keluarga Cheng, dan berteman dengannya, bukan?"

Monica Zhao baru saja berlari turun dari mobil Yulius Zhang untuk mencari toilet karena dia ingin membuang air kecil.

Tetapi tidak disangka Fortune Building dijaga oleh petugas keamanan hanya karena sebuah helikopter sedang mendarat.

Ketika Monica Zhao hendak mengganti tempat, dia kebetulan melihat Tiano Lin yang hendak masuk ke dalam gedung.

Kejadian siang tadi, membuat Monica Zhao selalu merasa sedih, karena Tiano Lin merobek dua lembar tiket konsernya.

Selain itu, dari awal hingga akhir, dia tidak percaya bahwa tiket konser ini dibeli oleh Tiano Lin lalu diberikan kepada Yulius Zhang.

Pasti karena Yulius Zhang telah merencanakan sesuatu, dia tidak ingin membuat Tiano Lin terlihat terlalu jelek di hadapannya dan Anna, jadi dia bekerja sama dengan Tiano Lin untuk memerankan permainan seperti itu.

Pria, memang sangat suka membicarakan kesetiaan saudaranya, dan dia juga melihat Tiano Lin sedang mengejar Xeria Ling, karena dia terlihat menyedihkan, maka dia sengaja selalu membantunya.

Tetapi Yulius Zhang akan segera menjadi prianya, bukankah pada saat itu dia hanya perlu mengucapkan beberapa kata agar dia memutus hubungannya dengan Tiano Lin? Pada saat itu dia ingin melihat bagaimana tikus ini akan berpura-pura.

Pada saat ini, petugas keamanan juga segera bereaksi, dia mendorong Tiano Lin, dan berkata dengan nada yang tidak bersahabat: "Tolong jaga jarakmu, jika kamu berani masuk ke dalam, jangan salahkan aku jika aku bertindak buruk terhadapmu!"

"Benar, bukankah kamu baru saja mengatakan bahwa kamu mengenal Dua Nona Besar Keluarga Cheng, kalau begitu telepon mereka, lalu lihatlah apakah mereka mengenalimu atau tidak, tidak apa-apa jika berpura-pura di sekolah, kamu sangat tidak tahu malu sampai berpura-pura di sini, kenapa di dunia ini ada orang yang sangat tidak tahu malu sepertimu." kata Monica Zhao dengan gembira.

Tiano Lin benar-benar tidak berdaya.

Dia tidak memiliki nomor telepon Elisia Chen.

Kartu VIP yang diberikan Elisia Chen kepadanya terakhir kali memiliki nomor telepon yang tertulis di atasnya, tetapi dia tidak membawanya hari ini, tetapi jika dia tidak bisa menaiki helikopter pribadi Elisia Chen, maka dia khawatir bahwa dirinya akan bisa kembali besok pagi, jika dia melewatkan masa-masa tersadarnya Vickie Chu, maka tidak ada manfaatnya dia menonton konser ini.

"Lupakan saja, aku tidak mungkin bisa naik helikopter, lebih baik aku menaiki mobil kakak saja."

Kondisi seperti ini, sepertinya dia juga tidak bisa masuk ke dalam.

Tiano Lin memandang Fortune Building yang setinggi ratusan meter, lalu menghela napas, dia mengambil ponselnya, dan hendak berjalan kembali.

Tetapi dia tidak menyangka, bahwa Monica Zhao akan melangkah maju, dan menahan lengannya, dia berkata dengan dingin: "Jangan pergi terlebih dahulu, hari ini kamu pura-pura merobek dua lembar tiket konser Yulius Zhang, kemudian diam-diam menempelkannya dan diberikan kepad Xeria Ling, lalu kalian menonton konsernya, tetapi bukankah kamu harus membayar uang tiket konsernya?"

Novel Terkait

Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu