The Campus Life of a Wealthy Son - Bab 45 Orang kaya tidak akan menunjukkan kekayaannya
Semua ini hanya ibunya dan Vivian Tsu yang katakan.
Dibandingkan dengan beberapa wanita yang membeli villa, Tiano Lin merasa pengeluarannya sama sekali bukan apa-apa.
Sedangkan di sini lain, beberapa karyawan menatap Monica Zhou yang baru berhasil menjual rumah dengan iri, tapi tidak sampai benci.
Kalau mereka bisa mempunyai sikap yang sopan, mungkin akan mendapatkan penghargaan ini, dan bukan Monica Zhou.
Hanya saja, anak muda yang kelihatannya baru berumur 20 tahun lebih sedikit, mengenakan pakaian sederhana, bisa-bisanya dalam sekaligus membeli dua villa.
Biasanya yang bisa melakukan ini, pasti adalah orang sangat kaya yang tersembunyi.
Orang kaya seperti ini, tidak akan menunjukkan kekayaannya. Meskipun peringkat orang-orang yang kaya, juga tidak akan melihat nama mereka muncul di sana.
Uang mereka, sudah bukan yang orang biasa bisa pikirkan.
Wanita yang bisa mendapatkan pria seperti ini, keuntungan yang bisa dia dapatkan tidak bisa diterima oleh wanita lain seumur hidup ini.
Manajer penjualan tersenyum cerah dan bermaksud untuk melayani pelanggan istimewa ini.
Tapi Tiano Lin sama sekali tidak tertarik pada hal ini.
Dia menggelengkan kepala, keluar dengan santai dari hall, sampai di luar.
Kebetulan di saat ini, seseorang datang dengan buru-buru.
Saat melewati Tiano Lin, sepatu hak tinggi wanita ini tiba-tiba miring sebelah, oleng, dan jatuh ke arah Tiano Lin.
Wangi parfum yang menyengat masuk ke hidung Tiano Lin.
Dia melihat sekilas wanita seksi yang dewasa ini.
Wajah wanita ini ada make-up tipis, dan setelah wanita ini melihat Tiano Lin, dia menjauh dari tubuh Tiano Lin dengan canggung.
"Maaf."
Tiano Lin menggeleng, menandakan tidak apa-apa.
Wanita itu buru-buru, tidak mengatakan apapun lagi pada Tiano Lin, dan langsung masuk ke dalam hall dengan cepat.
Baru masuk ke hall, wanita itu bertanya pada karyawan penjualan yang ada di sana.
"Pelanggan yang tadi beli rumah 30 juta mana?"
Monica Zhou melihat sekilas ke arah pintu dan berkata dengan gagap, "Orang ... orang yang tadi keluar itu."
"Apa, ternyata dia?"
Sang wanita mengerutkan dahi, berbalik, memutuskan untuk mengejar, malah mendengar suara seseorang.
"Kakak, kenapa kamu ada di sini?"
Wanita itu membalikkan kepala, menatap wanita yang berada dalam pelukan seorang pria muda.
"Bella, kamu ke sini untuk beli rumah?"
"Iya, bukankah aku baru mendapat pacar, kebetulan juga sudah sampai pada usia menikah, jadi memutuskan untuk membeli rumah."
Sang wanita menganggukan kepala, melihat ke pria muda di samping Bella.
"Halo, namaku Sebastian Li, pacar Bella."
Pria itu inisiatif mengulurkan tangan dan berkata ramah.
Karena sang wanita sekarang buru-buru, jadi tidak mengobrol lebih lanjut dengan mereka, hanya merespon sebentar lalu pergi.
Tapi baru saja bersiap keluar, Bella malah menarik tangannya.
"Kak, kamu saja sudah ke sini, kenapa begitu buru-buru pergi? Lihatlah kamu setiap hair bekerja, belum ada pasangan, kebetulan pacarku ini ada kakak sepupu, bagaimana kalau dia bantu kenalkan kepadamu."
Sang wanita menganggukan kepala dan melepaskan tangan Bella.
Setelah meninggalkan gedung pemasaran, pandangan wanita itu terus mencari sekeliling.
Tadi bertemu sekali dengan Tiano Lin, tidak meninggalkan kesan apapun.
Sekarang begitu banyak orang di sana, harus bagaimana mencarinya?
Kebetulan di saat ini, lampu pejalan kaki berubah hijau, Tiano Lin yang menyebrang jalan menarik perhatiannya.
"Tuan Lin!"
Tiano Lin mendengar ada yang memanggilnya, tapi setelah dipikir-pikir lagi, rasanya dia yang sudah salah dengar, jadi dia pun lanjut menyebrang jalan.
Di sisi lain, setelah sang wanita melihat Tiano Lin tidak merespon, dia berubah lumayan panik. Tapi dia mengenakan hak tinggi, tidak bisa lebih cepat lagi.
Jadi dia memutuskan untuk melepaskan sepatu hak tingginya dan berlari ke sana tanpa alas kaki.
Setelah berhasil menyebrang, Tiano Lin baru menyadari ada seseorang yang memanggilnya.
Tiano Lin menoleh ke belakang, melihat wanita seksi itu sedang mengejarnya sambil menenteng sepatu hak tinggi.
Saat ini lampu pejalan kaki sudah berubah merah.
Sebuah mobil truk yang tidak mengurangi kecepatan melaju cepat.
Mobil itu tidak mengurangi kecepatan sama sekali melaju di jalan raya.
"Boom!"
Di saat sang wanita hampir saja tertabrak, Tiano Lin maju dan mendorong wanita itu.
Meskipun sudah menghindari bahaya, tapi karena kecepatan mobil sangat cepat, bahu Tiano Lin tetap tergores.
Setelah tubuhnya berputar sekali di jalan raya, kemudian terjatuh ke atas tanah dengan menyakitkan.
Yang ikut jatuh dengannya, adalah wanita itu juga.
Sang wanita membuka mata, lalu bertanya penuh perhatian pada Tiano Lin.
"Tuan, kamu baik-baik saja 'kan?"
"Aku sih tidak apa-apa, tapi saat kamu menyebrang jalan harus hati-hati."
Tiano Lin menepuk-nepuk debu yang ada di tubuhnya.
Sang wanita memijat lengan yang sedikit terluka.
Tubuh sang wanita yang hampir sempurna itu terlihat jelas di hadapan Tiano Lin.
Hidung Tiano Lin mencium bau amis, sepertinya mimisan.
Tidak tahu apakah wanita itu sengaja atau tidak, wanita itu memajukan dada, dan menunjukkan lekuk tubuh indah di hadapan Tiano Lin.
Gila, tubuh wanita itu benar-benar sangat seksi.
Kelihatannya, usia wanita ini seharusnya tidak besar, tapi kedewasaan tubuh wanita ini membuat Tiano Lin tidak mampu menahan diri.
Wanita ini berbeda dari seluruh wanita yang Tiano Lin pernah jumpai.
Kalau dibilang wanita lain pas-pasan, maka wanita ini berlebihan.
Wanita ini tentu tidak menyadari tatapan menahan diri dari Tiano Lin, hanya sibuk mencari sepatu hak tingginya.
"Tidak usah dicari lagi, ada di sini."
Tiano Lin mengambil sepatu hak tinggi yang ada di samping.
Tapi tiba-tiba sepatu hak tinggi itu terlepas dan jatuh ke atas tanah.
"Gawat, kelihatannya harus ganti yang baru untukmu." Tiano Lin berkata dengan tidak berdaya.
Sang wanita berdiri tanpa alas kaki dan menatap Tiano Lin dengan wajah bersalah.
"Tuan, tadi adalah salahku, kalau tidak, tidak akan terjadi masalah seperti ini."
Tiano Lin menggelengkan kepala dan berkata tidak apa-apa sambil tersenyum.
Untung saja wanita ini sangatlah cantik. Tadi saat menyelamatkan wanita ini, Tiano Lin juga diam-diam menyentuh tubuh wanita ini.
Sakit sih memang sakit, tapi bagi Tiano Lin yang berasal dari anak desa, sama sekali tidak ada pengaruh apa-apa.
"Tidak apa-apa, aku tidak begitu lemah."
Sang wanita menghela napas lega dan mata yang jernih itu seperti memancarkan cahaya.
"Oh iya, bagaimana kamu bisa tahu aku siapa?"
Tiano Lin menatap sang wanita dengan tatapan sangat terkejut.
Novel Terkait
Love And Pain, Me And Her
Judika DenadaAdore You
ElinaThe Revival of the King
ShintaMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea AnastasiaIstri ke-7
Sweety GirlLoving Handsome
Glen ValoraLelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindyThe Campus Life of a Wealthy Son×
- Bab 1 Siuman
- Bab 2 Mengakui
- Bab 3 Ayah dan Ibu Kandung
- Bab 4 Vicky Chu
- Bab 5 Bertemu Kenalan
- Bab 6 Ponsel Apple
- Bab 7 Wanita Cantik
- Bab 8 Orang Tidak Berguna
- Bab 9 Preman
- Bab 10 Dibawa ke Kantor Polisi
- Bab 11 Seperti apa rupa pelaku perdagangan manusia tersebut
- Bab 12 Membuat dia tinggal dalam penjara di sisa hidupnya
- Bab 13 Tiano masih merupakan anjing aku
- Bab 14 Besar di kampung
- Bab 15 Membawa mobil mewah
- Bab 16 Mobil Mewah
- Bab 17 Ulang Tahun Celine
- Bab 18 Pesta Ulang Tahun
- Bab 19 Dia Adalah Seorang Pencuri
- Bab 20 Saling Bertemu
- Bab 21 Dia Adalah Boss toko Ini
- Bab 22 Paket Makan Untuk Banyak Orang, Berharga 18 Juta
- Bab 23 Tidak Membawa Kartu Identitas Diri
- Bab 24 Akting Celine
- Bab 25 Pasangan Brengsek Ini
- Bab 26 Apakah kamu masih menyukaiku?
- Bab 27 Cinta Pertamaku
- Bab 28 Perawat Pribadi
- Bab 29 Biarkanlah Kak Calvin Memberimu Pekerjaan
- Bab 30 Orang Gila
- Bab 31Vickie Chu bukan milikmu
- Bab 32 Akting yang bagus
- Bab 33 Sepuluh ribu yuan
- Bab 34 Ibu kandung
- Bab 35 Teman lama
- Bab 36 Vivian Tsu adalah kakaknya
- Bab 37 Gadis-gadis seperti kalian sangat mengerikan
- Bab 38 Pelanggan tetap
- Bab 39 Memberikan hadiah
- Bab 40 Aku bisa melakukannya sendiri
- Bab 41 Menyelamatkan orang
- Bab 42 Lekas pergi
- Bab 43 Orang mesum menindasmu
- Bab 44 Transaksi langsung
- Bab 45 Orang kaya tidak akan menunjukkan kekayaannya
- Bab 46 Sekretaris pribadi
- Bab 47 Vickie Chu terluka
- Bab 48 Senang hati
- Bab 49 Fast and Furious
- Bab 50 Aku tinggal disini
- Bab 51 Senyuman indah
- Bab 52 Masakan rumah
- Bab 53 Terjadi masalah
- Bab 54 Pertolongan pertama
- Bab 55 Luka parah
- Bab 56 Penghinaan
- Bab 57 Kenapa kamu mau menyelamatkanku?
- Bab 58 Emerald Valley
- Bab 59 Tiket VIP
- Bab 60 Kita akan pergi bersama
- Bab 61 Suara peluru
- Bab 62 Melihat Konser
- Bab 63 Aku akan meneleponnya
- Bab 64 Kenapa kalian disini?
- Bab 65 Model Professional
- Bab 66 Music Heart
- Bab 67 Sengaja berakting di hadapan mereka
- Bab 68 Vickie Chu telah sadar
- Bab 69 Aku tidak tahu
- Bab 70 Vickie Chu yang sedang berbaring
- Bab 71 Journal of American Medical Association
- Bab 72 Land Rover Range Rover
- Bab 73 Michael Guo
- Bab 74 Pria yang hidup dengan mengandalkan wanita
- Bab 75 Hubungan Tiano Lin dan Celestine Gu
- Bab 76 Wanita yang tak tahu malu
- Bab 77 Pandang rendah
- Bab 78 Tidak tahu bagaimana menyapa
- Bab 79 Tidak tahu akan berahir gimana
- Bab 80 Serahkan ke polisi
- Bab 81 Ganti rugi
- Bab 82 Pertengkaran
- Bab 83 Di awal lentera, sinar bulan sangat menawan
- Bab 84 Membalas budi
- Bab 85 Wajah yang lemah dan lembut
- Bab 86 Flowers National Wetland Park
- Bab 87 Festival tahunan
- Bab 88 Si cantik Celine
- Bab 89 Tidak tahu diri
- Bab 90 Aku akan menemanimu
- Bab 91Dia bukan pacarku
- Bab 92 Kathie Jiang
- Bab 93 Menghabiskan uang untuknya
- Bab 94 Tinggal di desa
- Bab 95 Aku ingin membunuhmu
- Bab 96 Anak kandung
- Bab 97 Siaran langsung
- Bab 98 Dasar mesum
- Bab 99 Senyuman manis Vickie Chu
- Bab 100 Kartu hitam
- Bab 101 Penghinaan
- Bab 102 Gedung New World
- Bab 103 Kalian saling kenal?
- Bab 104 Konser musik
- Bab 105 Keterlaluan
- Bab 106 Harga diri
- Bab 107 Royall Wynn Hotel
- Bab 108 Aku telah merekam video
- Bab 109 Dikeluarkan dari sekolah
- Bab 110 Dikeluarkan dari sekolah
- Bab 111Ingin membeli tanah
- Bab 112 Pembangunan
- Bab 113 Minum
- Bab 114 Tidak tahu malu
- Bab 115 Kartu VIP
- Bab 116 Enyah dari hadapanku
- Bab 117 Mengapa kamu menangis?
- Bab 118 Pengalaman hidup
- Bab 119 Editan foto
- Bab 120 Universitas Nanda
- Bab 121Gedung Linxi Group
- Bab 122 Kartu Undangan
- Bab 123 Kenapa kamu datang kesini?
- Bab 124 Kenapa kamu ada disini?
- Bab 125 Departemen keuangan
- Bab 126 Merusak laporannya
- Bab 127 Memeriksanya lagi
- Bab 128 Apa hubungan mereka?
- Bab 129 Aku pergi melihatnya
- Bab 130 Pertunangan
- Bab 131
- Bab 132
- Bab 133
- Bab 134
- Bab 135
- Bab 136
- Bab 137
- Bab 138
- Bab 139
- Bab 140
- Bab 141
- Bab 142
- Bab 143
- Bab 144
- Bab 145
- Bab 146
- Bab 147
- Bab 148
- Bab 149
- Bab 150
- Bab 151
- Bab 152
- Bab 153
- Bab 154
- Bab 155
- Bab 156
- Bab 157
- Bab 158
- Bab 159
- Bab 160
- Bab 161
- Bab 162
- Bab 163
- Bab 164
- Bab 165
- Bab 166
- Bab 167
- Bab 168
- Bab 169
- Bab 170
- Bab 171
- Bab 172
- Bab 173
- Bab 174
- Bab 175
- Bab 176
- Bab 177
- Bab 178
- Bab 179
- Bab 180
- Bab 181
- Bab 182
- Bab 183
- Bab 184
- Bab 185
- Bab 186
- Bab 187
- Bab 188
- Bab 189
- Bab 190
- Bab 191
- Bab 192
- Bab 193
- Bab 194
- Bab 195
- Bab 196
- Bab 197
- Bab 198
- Bab 199
- Bab 200