The Campus Life of a Wealthy Son - Bab 102 Gedung New World
Sebenarnya, meskipun Kathie Jiang tidak berkata apapun, saat ini Yulius Zhang juga tetap menunggu di parkiran basement Gedung New World.
Tapi, Tiano Lin merasa nada bicara Kathie Jiang agak kurang benar.
"Apa ada masalah dengan perusahaan?" tanya Tiano Lin.
"Tidak apa-apa." Kathie Jiang menggelengkan kepala, "Ada beberapa kerjaan yang harus diurus, dua hari ini tuan harus menjaga kesehatan. Setelah urusan selesai, aku akan kembali."
Melihat senyum tenang Kathie Jiang, Tiano Lin mengangguk dan berkata, "Ok, kalau begitu kalau perlu bantuan, telepon padaku, atau langsung mencariku di Emerald Vally juga boleh."
"Iya, aku sudah ingat." Kathie Jiang menyetujui.
Dua orang itu berpisah di pintu masuk Gedung New World, Tiano Lin kembali di parkiran, menyuruh Yulius Zhang mengantarnya kembali ke rumah sakit.
Di mobil, Tiano Lin mengeluarkan satu kartu atm dari kantongnya, lalu mengulurkannya kepada Yulius Zhang yang sedang mengendarai mobil.
"Di dalamnya ada 50.000 yuan. Uang bensin, perbaikan, uang lisensi, kamu ambil dari sini saja. Passwordnya 666666."
Kartu ini dibuat sudah sejak sangat lama.
Selalu tidak ada kesempatan untuk memberikan pada Yulius Zhang.
Hari ini dia melihat di tubuh mobil jelas sekali ada dua baretan, ditambah dengan jangka waktu ini, Yulius Zhang menggunakan uang sendiri untuk mengisi bensin. Setelah digabungkan, dia pun memutuskan memberikan kartu kepada Yulius Zhang.
"Tidak perlu uang sebanyak itu. Pamanku mengenal toko repirasi mobil. Mengantar mobil ke sana, hanya perlu beberapa ratus saja. Kamu memberikan terlalu banyak."
Yulius Zhang menjawab dengan jujur.
Lalu, hatinya juga sedikit kesal.
Dua baretan di mobil, adalah karena satu murid perempuan yang dua hari lalu tidak sengaja naik sepeda dan mengenai mobil di depan pintu sekolah.
Awalnya, dia tidak meminta uang ganti rugi pada adik kelas, sudah sangat besar hati.
Tapi hasilnya, adik kelas lumayan cantik!
Mata yang besar, kelihatan bercahaya, terjatuh ke atas tanah, dan kelihatan sangat kasihan.
Ketika itu hati Yulius Zhang langsung tergerak, harus membawa adik kelas ke UKS, lalu mengganti sebuah celana pada adik kelas, juga menraktir makan ....
Ditambah menambah bensin pada mobil, sampai sekarang jangankan berapa ratus, bahkan beberapa puluh saja dia tidak ada.
Jadi Yulius Zhang tidak sabar ingin mengembalikan mobil ini kepada Tiano Lin. Sialan, mengendarai mobil ini kelihatan sangat tampan, tapi terlalu memboroskan bensin. Sudah makan begitu banyak keuntungan dari mobil ini, benar-benar tidak bisa lanjut mengendarai lagi.
Masalah ini Tiano Lin juga dengar dari orang di satu kamar asramanya, dia pun tersenyum dan berkata, "Kalau perempuan itu lumayan, pacaran saja. Katakan kejadian sebenarnya. Jangan setiap hari bersama Monica dan Anna, juga bukan hal yang baik."
Melihat Tiano Lin langsung membongkar, Yulius Zhang juga tersenyum tidak enak hati.
"Kamu tidak perlu ke sekolah mengemudi lagi, aku kenalkan satu pekerjaan padamu. Malam ini perusahaan akan mengirim pesan padamu. Kamu bersiap saja, beberapa hari lagi sudah boleh bekerja di sana." Tiano Lin berpikir sebentar, tetap mengatakan hal ini.
"Pekerjaan apa?" Yulius Zhang menatap Tiano Lin yang duduk di belakang dengan kaca spion. Jujur saja, menjadi guru mengemudi di sekolah mengemudi juga adalah cara dalam ketidakadacaraan. Bisa mengendarai mobil Benz, siapapun bersedia mengendarai mobil bermerk.
"Kamu tidak perlu pedulikan ini. Pasti kamu akan suka. Tunggu pesan saja."
Setelah kembali ke rumah sakit, Tiano Lin memanggil beberapa perawat, membantu Vickie Chu mengganti baju.
Baju yang Kathie Jiang pilihkan bagi Vickie Chu adalah baju santai berwarna putih.
Rambut panjang tergerai di bahu, di bibir yang tidak ada lipstick apapun, penuh dengan warna merah, mata bulat, bulu mata yang panjang tidak hentinya bergerak, membuat orang tanpa bisa ditahan tergila-gila.
"Wajahmu terlihat lebih segar."
Tiano Lin melihat Vickie Chu bukan lagi dengan tampang kesakitan biasanya, malah menunjukkan kharisma yang anggun, tanpa bisa ditahan memuji.
"Benarkah?" Vickie Chu berkata dengan senang.
"Iya, jauh lebih cantik dari dulu. Mungkin karena perasaan hati sedang bagus kali. Setelah nanti melihat konser, pasti akan sembuh total." Tiano Lin berkata dengan serius.
Orang bodoh, kapan konser bisa menyembuhkan penyakit ....
Vickie Chu tersenyum dalam hati, tapi masih mengulurkan tangan, dan berkata dengan wajah penuh senyuman, "Kalau begitu Dokter Lin, hari ini merepotkanmu ya."
Tiano Lin menggandeng tangan Vickie Chu dan berkata dengan serius, "Ya sudah ayo pergi, aku bawa kamu berobat."
Nandu Music Center.
Mungkin karena yang suka konser musik tidak banyak, orang-orang di depan pintu masuk tidak ada bedanya dengan biasanya.
Tapi mobil bagus malah lumayan banyak.
Banyak orang yang mengenakan pakaian pesta, pria dan wanita, mempunyai tampilan seperti pertemuan orang-orang dengan kelas sosial atas.
Tiano Lin menggandeng tangan Vickie Chu dan turun dari mobil.
Audi W12 A8 berwarna hitam di sini kelihatannya sangatlah tidak jelas, membuat Tiano Lin ingin membeli satu lagi, daripada setiap hari menghentikan mobil di depan pintu sekolah, dia masih harus berjalan masuk.
Tapi kalau mau beli satu mobil W12 A8 lagi, Yulius Zhang pasti sangat lelah bukan?
Saat sedang berpikir, dia mendengar Vickie Chu berkata kecil, "Aku lupa, konser harus mengenakan pakaian formal ..."
"Benarkah?"
Tiano Lin mengelus hidung, baru menyadari orang-orang yang keluar dari pintu masuk konser, meskipun tidak mengenakan pakaian formal, semua orang juga mengenakan jas dan sepatu kulit, bahkan ada yang mengenakan topi bowler. Hanya mereka berdua saja yang satu mengenakan pakaian Happi, dan yang satu lagi pakaian olahraga, kelihatannya agak tidak sejenis.
"Iya, di luar negeri kalau mendengar konser musik harus mengenakan pakaian formal, aku juga pernah pergi sekali. Katanya kalau tidak mengenakan pakaian formal, bahkan tidak diizinkan masuk." Vickie Chu berkata dengan agak panik.
"Oh, itu 'kan di luar negeri, kita di dalam negeri, tidak mengenakan pakaian formal juga boleh masuk, ayo jalan."
Tiano Lin menggenggam tangan Vickie Chu masuk ke tempat pengecekan tiket, mengucapkan nama dan memperlihatkan KTP, lalu langsung masuk ke hall konser.
Baru saja masuk ke dalam, Paman Liu yang tua dan kuat langsung menyambut.
"Tuan muda, kamu sudah datang."
Paman Liu berwajah menyambut, lalu tersenyum pada Vickie Chu.
"Paman Liu, kenapa kamu juga datang?"
Tiano Lin bertanya dengan sedikit terkejut. Hanya menonton konser saja, tidak perlu sampai Paman Liu menemani ke sini kali.
"Jadi begini, orang Keluarga Cheng ingin membahas sesuatu dengan tuan besar, tapi tuan besar tidak ada, jadi mengutusku ke sini." Paman Liu berkata dengan jujur.
"Keluarga Cheng ya?"
Tiano Lin sedikit terkejut. Tidak terpikir keluarganya dan Keluarga Cheng masih mempunyai hubungan bisnis. Davin Cheng waktu itu bilang padanya, selama bisa mengeluarkan uang 1 miliar, maka bisa menghidupi salah satu dari putri pria itu, tapi kalau mengeluarkan 2 miliar, maka pasti bisa mendapatkan Elisia dan Sisca, dua kakak beradik itu. Sekalian bisa mendapatkan semua kekayaan Keluarga Cheng. Bisnis ini kalau dihitung dari sisi manapun sangatlah menguntungan ....
"Iya, Keluarga Cheng beberapa tahun ini selalu mempunyai keinginan untuk kerjasama dengan Keluarga He. Hanya saja karena tuan besar selalu tidak punya waktu, jadi baru diundur sampai sekarang, suruh aku bertemu dulu dengan tuan mereka, mengerti kira-kira keinginan Keluarga Cheng, baru melakukan keputusan lain."
Melihat Tiano Lin seperti berpikir serius, Paman Liu kira Tiano Lin tertarik pada bisnis keluarga, dan menjelaskan dengan senang.
"Ya sudah kalau begitu, kita duduk dimana?" tanya Tiano Lin.
"Di samping tuan, kalau tuan tertarik, nanti aku bisa kenalkan Davin Cheng padamu. Untuk lebih lanjutnya, mau kerjasama atau tidak, tuan bisa mengambil keputusannya."
"Oh begitu, ya sudah kalian yang bicara, aku mendengar dari samping saja. Tidak perlu kenalkan padaku. Aku menemani Vickie ke sini, dia adalah pasien, kalau ada pertanyaan apapun, pulang nanti baru aku tanyakan padamu saja."
Tiano Lin tidak ingin membiarkan Davin Cheng tahu siapa dirinya. Jarak villa mereka begitu dekat, begitu membiarkan pria itu tahu dia adalah orang Keluarga He, rasanya kedepannya tidak ada hari-hari tenang lagi.
"Bagus kalau begitu, semuanya dengarkan pengaturan tuan saja."
Setelah berkata dengan Paman Liu.
Tiano Lin dan Vickie Chu datang ke barisan pertama paling tengah.
Para tamu mulai berdatangan, kebanyakan orang kelihatannya sangat muda, selain itu kebanyakan pria, juga datang sendirian.
Karena Keluarga Cheng menjadi tamu utama, Tiano Lin merasa hari ini kebanyakan tuan muda keluarga kaya akan muncul di sini. Mereka ingin menunjukkan muka, agar kedepannya mudah membuka jalan bisnis mereka.
Hanya Vickie Chu yang memegang tangan Tiano Lin dengan panik dan berkata kecil di samping telinga pria itu, "Posisi ini canggung sekali, banyak orang yang melihat ke arah kita."
Tiano Lin menoleh ke belakang.
Ternyata benar, karena posisi ini khusus, menarik perhatian banyak orang, secara bersamaan juga banyak komentar orang-orang.
"Siapa dua orang ini, berani-beraninya duduk di posisi paling tengah. Apa tidak tahu kalau itu posisi khusus yang Davin siapkan untuk tamu penting hari ini."
"Rasanya bukan untuk nonton konser, lihat pakaian mereka berdua, seperti jalan-jalan di pasar. Rasanya masuk karena nyasar, lihat tempat duduk mereka saja, langsung duduk di sana."
"Kalau sampai dilihat oleh Davin, mereka pasti akan tamat."
Tiano Lin hanya tertawa, tidak menganggap penting perkataan mereka.
Bahkan mendekat ke telinga Vickie Chu dan bercanda, "Kamu yang terlalu cantik, semua orang melihatmu nih."
Wajah Vickie Chu merona. Baru saja ingin mengatakan sesuatu, terdengar suara dari belakang, "Cik, cik, perawat dan orang gila nonton konser musik, bisa masuk berita utama nih."
Novel Terkait
Harmless Lie
BaigePria Misteriusku
LylyMenantu Bodoh yang Hebat
Brandon LiAfter The End
Selena BeeLelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindyThe Campus Life of a Wealthy Son×
- Bab 1 Siuman
- Bab 2 Mengakui
- Bab 3 Ayah dan Ibu Kandung
- Bab 4 Vicky Chu
- Bab 5 Bertemu Kenalan
- Bab 6 Ponsel Apple
- Bab 7 Wanita Cantik
- Bab 8 Orang Tidak Berguna
- Bab 9 Preman
- Bab 10 Dibawa ke Kantor Polisi
- Bab 11 Seperti apa rupa pelaku perdagangan manusia tersebut
- Bab 12 Membuat dia tinggal dalam penjara di sisa hidupnya
- Bab 13 Tiano masih merupakan anjing aku
- Bab 14 Besar di kampung
- Bab 15 Membawa mobil mewah
- Bab 16 Mobil Mewah
- Bab 17 Ulang Tahun Celine
- Bab 18 Pesta Ulang Tahun
- Bab 19 Dia Adalah Seorang Pencuri
- Bab 20 Saling Bertemu
- Bab 21 Dia Adalah Boss toko Ini
- Bab 22 Paket Makan Untuk Banyak Orang, Berharga 18 Juta
- Bab 23 Tidak Membawa Kartu Identitas Diri
- Bab 24 Akting Celine
- Bab 25 Pasangan Brengsek Ini
- Bab 26 Apakah kamu masih menyukaiku?
- Bab 27 Cinta Pertamaku
- Bab 28 Perawat Pribadi
- Bab 29 Biarkanlah Kak Calvin Memberimu Pekerjaan
- Bab 30 Orang Gila
- Bab 31Vickie Chu bukan milikmu
- Bab 32 Akting yang bagus
- Bab 33 Sepuluh ribu yuan
- Bab 34 Ibu kandung
- Bab 35 Teman lama
- Bab 36 Vivian Tsu adalah kakaknya
- Bab 37 Gadis-gadis seperti kalian sangat mengerikan
- Bab 38 Pelanggan tetap
- Bab 39 Memberikan hadiah
- Bab 40 Aku bisa melakukannya sendiri
- Bab 41 Menyelamatkan orang
- Bab 42 Lekas pergi
- Bab 43 Orang mesum menindasmu
- Bab 44 Transaksi langsung
- Bab 45 Orang kaya tidak akan menunjukkan kekayaannya
- Bab 46 Sekretaris pribadi
- Bab 47 Vickie Chu terluka
- Bab 48 Senang hati
- Bab 49 Fast and Furious
- Bab 50 Aku tinggal disini
- Bab 51 Senyuman indah
- Bab 52 Masakan rumah
- Bab 53 Terjadi masalah
- Bab 54 Pertolongan pertama
- Bab 55 Luka parah
- Bab 56 Penghinaan
- Bab 57 Kenapa kamu mau menyelamatkanku?
- Bab 58 Emerald Valley
- Bab 59 Tiket VIP
- Bab 60 Kita akan pergi bersama
- Bab 61 Suara peluru
- Bab 62 Melihat Konser
- Bab 63 Aku akan meneleponnya
- Bab 64 Kenapa kalian disini?
- Bab 65 Model Professional
- Bab 66 Music Heart
- Bab 67 Sengaja berakting di hadapan mereka
- Bab 68 Vickie Chu telah sadar
- Bab 69 Aku tidak tahu
- Bab 70 Vickie Chu yang sedang berbaring
- Bab 71 Journal of American Medical Association
- Bab 72 Land Rover Range Rover
- Bab 73 Michael Guo
- Bab 74 Pria yang hidup dengan mengandalkan wanita
- Bab 75 Hubungan Tiano Lin dan Celestine Gu
- Bab 76 Wanita yang tak tahu malu
- Bab 77 Pandang rendah
- Bab 78 Tidak tahu bagaimana menyapa
- Bab 79 Tidak tahu akan berahir gimana
- Bab 80 Serahkan ke polisi
- Bab 81 Ganti rugi
- Bab 82 Pertengkaran
- Bab 83 Di awal lentera, sinar bulan sangat menawan
- Bab 84 Membalas budi
- Bab 85 Wajah yang lemah dan lembut
- Bab 86 Flowers National Wetland Park
- Bab 87 Festival tahunan
- Bab 88 Si cantik Celine
- Bab 89 Tidak tahu diri
- Bab 90 Aku akan menemanimu
- Bab 91Dia bukan pacarku
- Bab 92 Kathie Jiang
- Bab 93 Menghabiskan uang untuknya
- Bab 94 Tinggal di desa
- Bab 95 Aku ingin membunuhmu
- Bab 96 Anak kandung
- Bab 97 Siaran langsung
- Bab 98 Dasar mesum
- Bab 99 Senyuman manis Vickie Chu
- Bab 100 Kartu hitam
- Bab 101 Penghinaan
- Bab 102 Gedung New World
- Bab 103 Kalian saling kenal?
- Bab 104 Konser musik
- Bab 105 Keterlaluan
- Bab 106 Harga diri
- Bab 107 Royall Wynn Hotel
- Bab 108 Aku telah merekam video
- Bab 109 Dikeluarkan dari sekolah
- Bab 110 Dikeluarkan dari sekolah
- Bab 111Ingin membeli tanah
- Bab 112 Pembangunan
- Bab 113 Minum
- Bab 114 Tidak tahu malu
- Bab 115 Kartu VIP
- Bab 116 Enyah dari hadapanku
- Bab 117 Mengapa kamu menangis?
- Bab 118 Pengalaman hidup
- Bab 119 Editan foto
- Bab 120 Universitas Nanda
- Bab 121Gedung Linxi Group
- Bab 122 Kartu Undangan
- Bab 123 Kenapa kamu datang kesini?
- Bab 124 Kenapa kamu ada disini?
- Bab 125 Departemen keuangan
- Bab 126 Merusak laporannya
- Bab 127 Memeriksanya lagi
- Bab 128 Apa hubungan mereka?
- Bab 129 Aku pergi melihatnya
- Bab 130 Pertunangan
- Bab 131
- Bab 132
- Bab 133
- Bab 134
- Bab 135
- Bab 136
- Bab 137
- Bab 138
- Bab 139
- Bab 140
- Bab 141
- Bab 142
- Bab 143
- Bab 144
- Bab 145
- Bab 146
- Bab 147
- Bab 148
- Bab 149
- Bab 150
- Bab 151
- Bab 152
- Bab 153
- Bab 154
- Bab 155
- Bab 156
- Bab 157
- Bab 158
- Bab 159
- Bab 160
- Bab 161
- Bab 162
- Bab 163
- Bab 164
- Bab 165
- Bab 166
- Bab 167
- Bab 168
- Bab 169
- Bab 170
- Bab 171
- Bab 172
- Bab 173
- Bab 174
- Bab 175
- Bab 176
- Bab 177
- Bab 178
- Bab 179
- Bab 180
- Bab 181
- Bab 182
- Bab 183
- Bab 184
- Bab 185
- Bab 186
- Bab 187
- Bab 188
- Bab 189
- Bab 190
- Bab 191
- Bab 192
- Bab 193
- Bab 194
- Bab 195
- Bab 196
- Bab 197
- Bab 198
- Bab 199
- Bab 200