The Campus Life of a Wealthy Son - Bab 160
Tiano Lin tahu bahwa Kath Wu sedang memamerkan keunggulannya sebagai pegawai negeri dan warga kota, dan kemudian mengambil kesempatan untuk merendahkan keluarga Tiano Lin yang berasal dari pedesaan.
Tidak semua kerabat berharap kamu baik-baik saja.
Kini Tiano Lin pun mengerti akan pernyataan ini.
"Oh, sekarang kantormu memiliki peraturan seperti ini, aku tidak tahu, kalau begitu abaikan saja perkataan paman tadi, sangat disayangkan jika kamu kehilangan pekerjaan sebagus ini, hanya karena perkataanku ini." kata Paul Lin dengan buru-buru.
"Tidak perlu khawatir, Kak, dia biasanya berbicara apa adanya ketika sedang bersama dengan keluarga sendiri, jadi meskipun Kath adalah pegawai negeri, dia tidak akan mempermasalahkan hal seperti ini, tetapi Tiano Lin sudah tidak muda, dan belum bekerja hingga saat ini, jika dibiarkan seperti ini, berapa lama kalian bisa bertahan?"
Anthony Wu mulai berbicara dengan ringan, menyiratkan bahwa Kath dengan kriterianya sendiri telah berhasil mengikuti ujian pegawai negeri, dan Tiano Lin sebagai orang pedesaan masih tidak berusaha mencari pekerjaan dan menghasilkan uang, sungguh tidak bisa dimengerti mengapa dia terus menganggur setiap hari.
"Ya, jika Tiano Lin ingin tinggal di Kota Nandu, dia harus segera mencari pekerjaan, terutama karena sekarang mahasiswa pun sulit mendapatkan pekerjaan, jadi jangan terlalu meninggikan diri, dia hanya perlu bekerja untuk mencukupi kebutuhan makan dan tempat tinggalnya, setidaknya penghasilannya harus bisa menutupi biaya kuliahnya selama empat tahun itu, jika tidak, sia-sialah semua usaha dan biaya yang dikeluarkan selama dia kuliah."
Kath Wu bahkan tidak memanggil Tiano Lin dengan sebutan kakak sepupu, tetapi langsung memanggilnya dengan nama.
Pada saat ini, ekspresi Paul Lin dan istrinya tampak tidak senang.
Mereka awalnya ingin bertemu dengan keluarga Lindiani Lin untuk melepas rindu, sebelum meninggalkan kota Nandu.
Mereka ingin menitipkan Tiano Lin pada keluarga Lindiani Lin, tetapi mereka merasa bahwa akan lebih baik jika mempercayakan mereka pada Tiano Lin.
Tetapi mereka tidak menyangka bahwa pertemuan yang seharusnya hangat dan damai, akan berubah menjadi pertemuan untuk menegur anak mereka.
Lindiani Lin memperhatikan ekspresi wajah dari keluarga yang berada di hadapannya itu, kemudian tertawa sambil menutup mulutnya, "Sebenarnya kalian tidak perlu khawatir, Kath sudah pernah mencarikan pekerjaan untuk Tiano Lin ketika terakhir kali dia berada di rumahku, dengan menjaga gerbang di lokasi pembangunan sekolah dasar di kota mereka, sudah bisa menghasilkan uang sebanyak dua ribu yuan per bulan, meskipun tidak enak didengar, tetapi itu benar-benar sudah cukup bagi Tiano Lin."
"Terima kasih, tetapi sudah pernah kukatakan bahwa aku belum mau bekerja di sana," kata Tiano Lin sambil cemberut.
"Tiano Lin, kelakuanmu selama di rumahku kemarin sudah membuatku sangat tidak puas, dan kali ini, di depan orang tuamu, berikan aku alasan yang tepat, mengapa kamu tidak menginginkan pekerjaan yang bagus itu, lalu mengapa jika kamu hanya menjaga gerbang? Setidaknya itu jauh lebih baik daripada menganggur di rumah, bukankah begitu? Bagaimana bisa seorang anak muda sepertimu terus memikirkan harga dirimu, tanpa berusaha bekerja dan menghasilkan uang, kecuali jika suatu hari kamu bisa menjadi pegawai negeri seperti Kath, pada saat itulah kamu boleh memikirkan harga dirimu."
Lindiani Lin tiba-tiba merasa kesal, melihat Tiano Lin yang berani menolak tawarannya terus menerus.
Kath Wu pun berkata dengan tidak senang : "Apakah kamu tahu berapa banyak orang pedesaan yang memberiku hadiah hanya untuk posisi penjaga gerbang ini? Dan mereka yang jauh lebih baik daripada kamu, bahkan rela mengirim anak-anak mereka ke lokasi pembangunan untuk menjaga gerbang. Jadi apa alasan kamu menolak pekerjaan seperti ini?"
"Kalau begitu, Kath saja yang bekerja sebagai penjaga gerbang paruh waktu, lagi pula, kamu selalu berada di lokasi pembangunan setiap hari, jika kamu bermalam di sana sambil menjaga gerbang, kamu bisa mendapatkan penghasilan tambahan, kebetulan gajimu sekarang juga tidak tinggi, jadi kamu bisa menanggung biaya hidup keluargamu." jawab Tiano Lin sambil tersenyum.
Vincy Mu yang bekerja di komite partai kota, hanya mendapatkan gaji bulanan kira-kira tiga ribu yuan, meskipun itu adalah pekerjaan idaman, tetapi setidaknya harus bisa memenuhi kebutuhan dasar hidupnya sendiri.
Tentu saja, kecuali jika kamu juga memiliki ayah yang menjabat sebagai gubernur.
Tepat seperti dugaan Tiano Lin, Kath Wu langsung tersentak begitu mendengar perkataannya, "Tiano Lin, siapa yang kamu maksud? Gajiku memang tidak tinggi sekarang, tetapi bagaimanapun aku adalah seorang pegawai negeri, dan ini adalah pekerjaan idaman dan juga posisi yang disegani semua orang, orang seperti kalian yang kaya sekalipun, hanyalah seorang pekerja bagi kami, jadi apakah semua itu bisa diukur dengan banyak sedikitnya uang yang dimiliki?"
"Benar, tetapi tidak semua pegawai negeri memiliki kesempatan untuk naik ke posisi yang kamu maksud itu, bukankah begitu? Apakah kamu bisa menjadi walikota, dalam waktu tiga puluh tahun ke depan? Tampaknya tidak bisa, jadi untuk apa kamu membanggakan diri atas pencapaian orang lain?" Tiano Lin hampir kehabisan kata-kata.
"Kamu!" Wajah Kath Wu memerah karena marah, meskipun dia juga tahu bahwa, jika tidak memiliki pengaruh yang kuat di dalam sistem manajemen, bahkan untuk menjabat sebagai wakil kepala di usia pensiun nanti, itu sudah sangat hebat, dan semua orang pun tahu tentang hal ini, tetapi karena dibicarakan secara terang-terangan oleh Tiano Lin, Kath Wu tiba-tiba merasa marah karena malu.
"Tiano Lin, mengapa kamu berbicara seperti itu pada adik sepupumu? Apakah nilai seorang pegawai negeri bisa diukur dengan uang? Suatu saat nanti ketika anakmu akan sekolah, atau harus dirawat di rumah sakit, atau bahkan mencari pekerjaan dan sebagainya, tanpa pengaruh dari keluarga kami, kamu tidak akan bisa melakukannya, tanpa berpikir kamu mengatakan bahwa pegawai negeri tidak baik, kamu juga tidak pernah berubah, jadi jangan berharap kamu akan berhasil seumur hidup ini!"
Ketika Anthony Wu melihat putri kesayangannya diserang, tentu saja dia harus membelanya.
Tetapi mereka benar-benar melupakan bagaimana mereka meremehkan Tiano Lin sebelumnya.
Lindiani Lin juga mendengus dan berkata dengan dingin : "Kak, lihatlah anak baik yang telah kamu besarkan ini, beraninya dia mengatakan itu pada putriku di depan kami, aku tidak tahu akan sejahat apa, jika dia pergi bekerja di luar sana, sepertinya uang yang kalian keluarkan untuk kuliahnya, itu sia-sia saja!"
Paul Lin dan istrinya adalah orang yang sangat baik.
Lindiani Lin adalah satu-satunya saudara yang menikah dengan orang dari latar belakang keluarga yang bagus, dia sering mengomentari urusan keluarga orang lain, jadi setelah mendengar perkataannya ini, Paul Lin hanya tersenyum sambil berdiri dan menuangkan segelas air untuk Lindiani Lin, kemudian berkata : "Jangan marah lagi, Tiano sudah terbiasa dimanja oleh kami di rumah, tidak perlu menanggapi perkataannya yang tidak sopan itu, mari minumlah air dan makan buah ini."
"Aku tidak mau makan buah ini, sejak Kath menjadi pegawai negeri, petani buah di kota kami sudah banyak memberikan berbagai macam buah setiap hari, bahkan ada yang mengatakan bahwa buah yang diberikan berkualitas ekspor, hingga kami bosan memakan dan melihat buah-buahan, "kata Lindiani Lin sambil cemberut.
"Ya, bahkan masih ada banyak buah yang sudah berulat, kami bahkan tidak ingat lagi kapan terakhir kali ke supermarket, beberapa hari yang lalu, seseorang mengirim puluhan kali daging ayam cincang ke rumah kami, kulkas pun hampir penuh, Kak, jika kamu tidak rela membelinya, aku akan meminta mereka mengirimnya ke tempatmu, lagi pula, aku tidak sanggup memakannya lagi." lanjut Kath Wu.
"Oh, ternyata ada kantor dengan pelayanan yang begitu baik, di manakah itu, aku juga ingin bekerja di sana."
Pintu pun terbuka, ketika mereka sedang mengobrol, dan tampak sesosok tubuh yang ramping memasuki ruangan.
Gadis itu berdiri di depan pintu, rambutnya dikuncir, dia tidak memakai perhiasan apa pun, pakaiannya juga tidak bermerek, tetapi dia sangat cantik dan natural, sangat menawan, kemudian dia menatap Tiano Lin sambil tersenyum, dia juga membawa dua kotak yogurt yang biasa tersedia di supermarket.
Vincy Mu ?
Tiano Lin tertegun ketika melihat dengan jelas gadis yang mengunjunginya itu.
Mengapa dia kemari?
“Siapakah dia, benar-benar tidak sopan, dia bahkan tidak mengetuk pintu sebelum memasuki rumah orang lain, apakah masih punya etika?” Kath Wu juga kagum dengan gadis itu, tetapi apa yang dia tunjukkan hanyalah rasa cemburu dan menghina.
Lalu mengapa jika dia berparas cantik, gadis-gadis cantik semacam ini biasanya senang bermain saja, tidak seperti gadis-gadis di kantornya, yang adalah gadis yang benar-benar baik, meskipun mereka sedikit lebih kaku.
Sebenarnya, Vincy Mu juga tertegun ketika memasuki rumah.
Hari ini, dia dipaksa oleh Vincent Mu untuk pergi mengunjungi Tiano Lin di rumah sakit, tetapi dia tidak menemukan Tiano Lin di sana, ketika hendak keluar dari rumah sakit, secara kebetulan dia bertemu Kathie Jiang, dan dia pun diantar oleh Kathie Jiang kemari.
Ketika turun dari mobil, Kathie Jiang sempat memberitahunya bahwa Tiano Lin sedang mengobrol dengan orang tuanya saat ini, ketika dia sampai di depan pintu dan mendengar obrolan mereka, dia pun mengira bahwa Tiano Lin sudah bekerja di kantor, namun begitu memasuki rumahnya, dia bisa merasakan seperti ada yang salah.
"Apa kabar paman dan bibi, aku datang untuk menjenguk Tiano Lin, apakah aku sudah mengganggu kalian?"
Awalnya sedikit bingung, namun Vincy Mu dengan cepat mengenali orang tua Tiano Lin, kemudian menyapa mereka sambil tersenyum.
"Silahkan duduk, silahkan duduk, oh, jadi kamu temannya Tiano, mengapa tidak memberitahu kami sebelum kamu datang, kami bahkan tidak sempat menyiapkan apa-apa, silahkan duduk, tidak perlu sungkan."
Setelah mendengar bahwa dia adalah teman Tiano Lin, seorang gadis yang begitu cantik dan elegan, Loretta Liu pun langsung tersenyum, kemudian menghampiri dan menyambut Vincy Mu.
Novel Terkait
Unplanned Marriage
MargeryKing Of Red Sea
Hideo TakashiLelaki Greget
Rudy GoldCantik Terlihat Jelek
SherinMenunggumu Kembali
NovanUangku Ya Milikku
Raditya DikaThe Campus Life of a Wealthy Son×
- Bab 1 Siuman
- Bab 2 Mengakui
- Bab 3 Ayah dan Ibu Kandung
- Bab 4 Vicky Chu
- Bab 5 Bertemu Kenalan
- Bab 6 Ponsel Apple
- Bab 7 Wanita Cantik
- Bab 8 Orang Tidak Berguna
- Bab 9 Preman
- Bab 10 Dibawa ke Kantor Polisi
- Bab 11 Seperti apa rupa pelaku perdagangan manusia tersebut
- Bab 12 Membuat dia tinggal dalam penjara di sisa hidupnya
- Bab 13 Tiano masih merupakan anjing aku
- Bab 14 Besar di kampung
- Bab 15 Membawa mobil mewah
- Bab 16 Mobil Mewah
- Bab 17 Ulang Tahun Celine
- Bab 18 Pesta Ulang Tahun
- Bab 19 Dia Adalah Seorang Pencuri
- Bab 20 Saling Bertemu
- Bab 21 Dia Adalah Boss toko Ini
- Bab 22 Paket Makan Untuk Banyak Orang, Berharga 18 Juta
- Bab 23 Tidak Membawa Kartu Identitas Diri
- Bab 24 Akting Celine
- Bab 25 Pasangan Brengsek Ini
- Bab 26 Apakah kamu masih menyukaiku?
- Bab 27 Cinta Pertamaku
- Bab 28 Perawat Pribadi
- Bab 29 Biarkanlah Kak Calvin Memberimu Pekerjaan
- Bab 30 Orang Gila
- Bab 31Vickie Chu bukan milikmu
- Bab 32 Akting yang bagus
- Bab 33 Sepuluh ribu yuan
- Bab 34 Ibu kandung
- Bab 35 Teman lama
- Bab 36 Vivian Tsu adalah kakaknya
- Bab 37 Gadis-gadis seperti kalian sangat mengerikan
- Bab 38 Pelanggan tetap
- Bab 39 Memberikan hadiah
- Bab 40 Aku bisa melakukannya sendiri
- Bab 41 Menyelamatkan orang
- Bab 42 Lekas pergi
- Bab 43 Orang mesum menindasmu
- Bab 44 Transaksi langsung
- Bab 45 Orang kaya tidak akan menunjukkan kekayaannya
- Bab 46 Sekretaris pribadi
- Bab 47 Vickie Chu terluka
- Bab 48 Senang hati
- Bab 49 Fast and Furious
- Bab 50 Aku tinggal disini
- Bab 51 Senyuman indah
- Bab 52 Masakan rumah
- Bab 53 Terjadi masalah
- Bab 54 Pertolongan pertama
- Bab 55 Luka parah
- Bab 56 Penghinaan
- Bab 57 Kenapa kamu mau menyelamatkanku?
- Bab 58 Emerald Valley
- Bab 59 Tiket VIP
- Bab 60 Kita akan pergi bersama
- Bab 61 Suara peluru
- Bab 62 Melihat Konser
- Bab 63 Aku akan meneleponnya
- Bab 64 Kenapa kalian disini?
- Bab 65 Model Professional
- Bab 66 Music Heart
- Bab 67 Sengaja berakting di hadapan mereka
- Bab 68 Vickie Chu telah sadar
- Bab 69 Aku tidak tahu
- Bab 70 Vickie Chu yang sedang berbaring
- Bab 71 Journal of American Medical Association
- Bab 72 Land Rover Range Rover
- Bab 73 Michael Guo
- Bab 74 Pria yang hidup dengan mengandalkan wanita
- Bab 75 Hubungan Tiano Lin dan Celestine Gu
- Bab 76 Wanita yang tak tahu malu
- Bab 77 Pandang rendah
- Bab 78 Tidak tahu bagaimana menyapa
- Bab 79 Tidak tahu akan berahir gimana
- Bab 80 Serahkan ke polisi
- Bab 81 Ganti rugi
- Bab 82 Pertengkaran
- Bab 83 Di awal lentera, sinar bulan sangat menawan
- Bab 84 Membalas budi
- Bab 85 Wajah yang lemah dan lembut
- Bab 86 Flowers National Wetland Park
- Bab 87 Festival tahunan
- Bab 88 Si cantik Celine
- Bab 89 Tidak tahu diri
- Bab 90 Aku akan menemanimu
- Bab 91Dia bukan pacarku
- Bab 92 Kathie Jiang
- Bab 93 Menghabiskan uang untuknya
- Bab 94 Tinggal di desa
- Bab 95 Aku ingin membunuhmu
- Bab 96 Anak kandung
- Bab 97 Siaran langsung
- Bab 98 Dasar mesum
- Bab 99 Senyuman manis Vickie Chu
- Bab 100 Kartu hitam
- Bab 101 Penghinaan
- Bab 102 Gedung New World
- Bab 103 Kalian saling kenal?
- Bab 104 Konser musik
- Bab 105 Keterlaluan
- Bab 106 Harga diri
- Bab 107 Royall Wynn Hotel
- Bab 108 Aku telah merekam video
- Bab 109 Dikeluarkan dari sekolah
- Bab 110 Dikeluarkan dari sekolah
- Bab 111Ingin membeli tanah
- Bab 112 Pembangunan
- Bab 113 Minum
- Bab 114 Tidak tahu malu
- Bab 115 Kartu VIP
- Bab 116 Enyah dari hadapanku
- Bab 117 Mengapa kamu menangis?
- Bab 118 Pengalaman hidup
- Bab 119 Editan foto
- Bab 120 Universitas Nanda
- Bab 121Gedung Linxi Group
- Bab 122 Kartu Undangan
- Bab 123 Kenapa kamu datang kesini?
- Bab 124 Kenapa kamu ada disini?
- Bab 125 Departemen keuangan
- Bab 126 Merusak laporannya
- Bab 127 Memeriksanya lagi
- Bab 128 Apa hubungan mereka?
- Bab 129 Aku pergi melihatnya
- Bab 130 Pertunangan
- Bab 131
- Bab 132
- Bab 133
- Bab 134
- Bab 135
- Bab 136
- Bab 137
- Bab 138
- Bab 139
- Bab 140
- Bab 141
- Bab 142
- Bab 143
- Bab 144
- Bab 145
- Bab 146
- Bab 147
- Bab 148
- Bab 149
- Bab 150
- Bab 151
- Bab 152
- Bab 153
- Bab 154
- Bab 155
- Bab 156
- Bab 157
- Bab 158
- Bab 159
- Bab 160
- Bab 161
- Bab 162
- Bab 163
- Bab 164
- Bab 165
- Bab 166
- Bab 167
- Bab 168
- Bab 169
- Bab 170
- Bab 171
- Bab 172
- Bab 173
- Bab 174
- Bab 175
- Bab 176
- Bab 177
- Bab 178
- Bab 179
- Bab 180
- Bab 181
- Bab 182
- Bab 183
- Bab 184
- Bab 185
- Bab 186
- Bab 187
- Bab 188
- Bab 189
- Bab 190
- Bab 191
- Bab 192
- Bab 193
- Bab 194
- Bab 195
- Bab 196
- Bab 197
- Bab 198
- Bab 199
- Bab 200