The Campus Life of a Wealthy Son - Bab 137
"Kamu menelpon dia?"
Angelia Liu mematikan rokok di tangannya, dan berdiri dari tanah.
"Iya, waktu itu kondisinya terlalu berbahaya, selain Kepala He, aku benar-benar tidak tahu cari siapa yang paling cocok."
Kathie Jiang menganggukan kepala dan nada bicaranya sedikit tidak berdaya.
"Kamu antar aku turun gunung, aku tidak ingin bertemu dengannya."
Yang membuat Tiano Lin tidak terpikir adalah setelah Angelia Liu melihat mobil ini, seketika wajahnya berubah, langsung duduk masuk ke cooper, lalu menutup pintu.
Saat sedang bingung, mobil Audi berhenti di pinggir jalan, Mike He berjalan dengan wajah panik.
"Tiano?"
Di saat melihat Tiano Lin, Mike He tersentak lalu segera menghampiri Tiano Lin, menyentuh wajah dan badan Tiano Lin dan bertanya panik, "Tiano, kenapa kamu ada di sini? Ada apa dengan luka di wajahmu? Orang-orang ini tidak melakukan apa-apa padamu bukan? Aku bilang pada paman ketiga, paman ketiga sudah mengontrol semua gunung ini, pasti tidak akan membiarkan satu orang pun kabur. Bagaimanapun itu, aku juga akan membantumu membalaskan dendam!"
"Ergh, aku tidak apa-apa, tapi kaki Angelia agak tidak nyaman, bagaimana kalau paman ketiga melihat dia dulu?" Tiano Lin mengingatkan.
Apa hubungan paman ketiganya ini dengan Angelia Liu, Tiano Lin sekarang sangat ingin mengetahui hal ini.
"Kepala He, nona sekarang mungkin agak tidak enak badan, untuk sementara istirahat di mobil dulu." Kathie Jiang menjelaskan dari samping.
"Tidak enak badan?"
Mike He menatap Kathie Jiang sebentar, lalu melihat Cooper hitam yang ada di samping.
"Apakah masalah ini terjadi karenamu? Ada hubungannya tidak dengan barang yang kamu serahkan pada di Starz Karaoke?"
Mike He memang benar merupakan polisi yang hebat. Hanya analisis singkat selama perjalanan saja sudah mengerti keseluruhan masalah ini.
"Ini tidak ada hubungannya denganmu, aku yang akan menyelesaikannya sendiri."
Meskipun terpisah dari jendela, tapi juga bisa mendengar nada bicara Angelia Liu yang kesal.
"Tapi kalian balapan ilegal di sini, apakah tidak ada hubungannya juga denganku?" Mike He berkata dengan tegas, "Di sini terjadi kecelakaan yang begitu parah, aku sudah menyuruh kantor polisi untuk mengontrol keadaan di sini. Kamu sekarang ikut pulang ke rumah denganku atau menerima interogasi di kantor polisi, kamu sendiri saja yang pilih."
Pulang ke rumah?
Tiano Lin mengerutkan dahi, dan menatap Kathie Jiang dengan tatapan tidak percaya.
"Aku katakan sekali lagi, masalahku tidak perlu diurusi olehmu. Bukankah hanya kantor polisi, aku juga pernah pergi ke sana. Kamu seorang kepala polisi jangan menghabiskan waktu rakyat biasa sepertiku lagi, ok?"
Setelah Angelia Liu selesai berkata, dia tidak memberikan kesempatan bicara apapun pada Mike He dan lanjut berkata, "Manajer Jiang, aku sudah lelah. Tolong akamu antar aku pulang, terima kasih."
Melihat wajah Mike He merah karena kesal, Kathie Jiang segera menghampiri dan membujuk ringan, "Tubuh nona tidak ada masalah apapun, lebih baik sekarang aku mengantarkannya dulu ke rumah sakit. Kalau ada masalah, aku baru beritahu kamu lagi, apakah boleh?"
Mike He terdiam beberapa saat dan berkata sambil mengangguk, "Baik kalau begitu, kamu antar dia ke rumah sakit dulu, tapi besok kamu ada waktu luang, paling bagus bisa datang ke kantorku. Mengenai detail malam ini, aku berharap bisa mengetahui dari sisimu juga."
"Kepala He tenang saja, besok pagi aku pasti akan pergi ke sana." kata Kathie Jiang.
"Ya sudah begini saja, setelah pulang kamu harus berterima kasih baik-baik pada Nona Jiang. Kalau bukan karena dia, malam ini kamu akan tinggal di dalam kantor polisi!"
Setelah Mike He selesai berkata, seperti masih marah dan menambahkan, "Angelia, aku berkata padamu, kedepannya kurangi ikut hal-hal yang tidak baik. Kamu benar-benar mengira kamu hebat, kemampuanmu bagus, para bos itu akan mengalah padamu? Aku beritahu ya, kalau bukan aku membantumu di belakang, kamu sekarang tidak tahu sudah dikurung dipenjara mana. Sudahlah, kedepannya kamu tahu diri saja, kalau ada masalah apapun kamu telepon aku, kalau tidak ada juga .... sudahlah, begini saja."
"Tiano, apa kamu mau ikut pulang bersama?" setelah Mike He selesai berkata, dia menoleh pada Tiano Lin dan bertanya.
"Tidak usah lagi Paman Ketiga, di bawah gunung ada mobil yang menungguku, aku pulang bersama dengan mereka." kata Tiano Lin sambil tersenyum.
"Iya, kamu harus hati-hati. Kalau ada masalah telepon saja padaku."
Mike He masuk ke dalam mobil, Kathie Jiang menatap kepergian pria itu, lalu diam-diam menghela napas, "Naik mobillah."
Kathie Jiang naik ke mobil, Tiano Lin dan Angelia Liu duduk di barisan belakang.
Sepanjang jalan tidak ada yang bicara.
Saat sudah mau sampai di bawah gunung, Angelia Liu baru mengeluarkan tangan putih di hadapan Tiano Lin, meminta rokok.
"Dilarang merokok di dalam mobil." Tiano Lin berkata dengan tegas.
"Ini adalah mobilku." mata Angelia Liu marah, langsung memasukkan tangan ke kantong celana Tiano Lin dan mengeluarkan kotak rokok yang tinggal setengah.
Shosh!
Ekspresi Tiano Lin tiba-tiba berubah.
Tanpa sadar menggeser sedikit ke samping, menjaga jarak aman dengan Angelia Liu.
"Huh!"
Angelia Liu memantik rokok, meniupnya pelan, menatap sekilas ke arah Tiano Lin dan tatapannya penuh dengan pandangan merendahkan.
"Kamu lain kali kalau mengambil rokok bisa memberitahuku terlebih dahulu tidak. Pria dan wanita berbeda, aku juga bukan tidak mau memberitahumu ..." Tiano Lin berwajah canggung, bahkan bicaranya juga jadi tidak terlalu lancar.
Angelia Liu mendengus dan alisnya terangkat, "Takut?"
"Ergh ... kita kakak dan adik, lebih baik jangan bercanda seperti ini ...." Tiano Lin berkata dengan gugup.
"Kakak dan adik?" Angelia Liu menyindir dan berkata pelan, "Sebelum kamu naik mobil, kamu sama sekali tidak menganggapku sebagai kakak lho. Bagaimana, kulit kakak lumayan bagus bukan?"
"Apa?" Tiano Lin tersentak dan tanpa sadar menjawab, "Kelenturan ini lumayan bagus ...."
"Kalau begitu apa kamu masih mau pegang?" Angelia Liu menolehkan kepala. Mata cantik itu menatap Tiano Lin dengan tatapan menggoda.
"Ha, hehehe .... tidak perlu .... cukup satu kali saja, tidak pegang lagi." keringat dingin di dahi Tiano Lin mengalir turun, sama sekali tidak mengerti kakak sepupunya ini mau melakukan apa.
"Sudahlah nona besar Liu, kamu adalah kakak Tiano, jangan menggodanya lagi." Kathie Jiang yang mengendarai mobil di depan tanpa bisa menahan diri buka mulut.
Angelia Liu menganggukan kepala, melihat Kathie Jiang dari kaca spion, bibirnya tanpa bisa ditahan tersenyum, "Kalau kamu tidak bilang aku bahkan sudah lupa, dia masih harus menyimpan tenaganya, malam ini akan baik-baik menerima pembalasan darimu."
Kathie Jiang juga tidak menyangka Angelia Liu membicarakan hal ini dengan lebih terbuka lagi, bahkan melibatkan dirinya.
Sesaat, Kathie Jiang berkata dengan kesal, "Kalau begitu dia juga harus berani baru bisa."
Tiano Lin tersentak, menengadahkan kepala dengan tidak percaya, "Yang kamu katakan itu benar?"
Tapi siapa yang tahu sebelum Kathie Jiang bicara, Angelia Liu sudah tertawa duluan, "Kathie, yang aku bilang benar bukan. Bocah ini lumayan suka padamu. Dari yang aku lihat, kamu juga tidak perlu khawatir pada si Levin dan Keluarga Yi lagi. Malam ini kamu ambil hati adikku ini, ada Keluarga He yang menopang di belakangmu, Keluarga Yi yang kecil itu tidak ada apa-apanya."
"Angelia!"
Bahkan Kathie Jiang yang dewasa saja, juga tidak dapat tahan terhadap candaan Angelia yang terang-terangan seperti ini.
Wajah Kathie Jiang merona, dia menginjak pedal gas sekuat tenaga, berusaha sekuat tenaga membuat Minicooper ini sebagai mobil balap, melaju cepat turun gunung, baru menutup mulut Angelia Liu untuk lanjut bicara.
Setelah sampai di kaki gunung.
Sekeliling adalah sirene mobil polisi yang kencang, banyak polisi datang, menutup semua kaki gunung Maple Mountain, melakukan interogasi pada orang-orang ini. Ada beberapa yang agak dicurigakan langsung dibawa ke mobil polisi, lalu dibawa ke kantor polisi.
Mobil Lamborghini yang lomba dengan Angelia Liu, saat ini berhenti di luar, si botak yang berada di mobil tadi tidak tahu pergi kemana sekarang. Tapi karena Kepala He sendiri yang memberi perintah langsung, juga sudah mengetahui keseluruhan masalah, jadi menyelesaikan kasus bukanlah masalah waktu. Sama sekali tidak perlu mereka khawatir.
Minicooper dalam perjalanan dihentikan oleh polisi yang meminta informasi.
Ketua kantor polisi, Henry Yan, mendengar langsung dari samping, berharap bisa mendengar sedikit bukti penting dan lebih cepat menyelesaikan kasus.
"Ketua Yan, menyusahkanmu dan teman-teman di kantor polisi ini. Malam ini aku traktir semuanya makan." Mike He menyapa Henry Yan sambil tersenyum. Meskipun Henry Yan adalah atasan, tapi hal yang harus dilakukan tetap harus dilakukan.
"Kepala He terlalu sungkan, membuat putrimu masuk ke dalam kondisi bahaya, adalah tanggung jawab sangat besar di kepolisian Kota Nandu. Tapi Kepala He tenang saja, kita pasti akan segera menyelesaikan kasus, memberikan pertanggungjawaban bagi putrimu!" Henry Yan berkata dengan serius. Dia tidak berani menyombongkan diri di hadapan Mike He.
Mike He menganggukan kepala, melihat mobil Cooper yang sedang diperiksa dan bertanya, "Kalau begitu pemberian saksi anakku apa sudah selesai?"
Novel Terkait
Beautiful Love
Stefen LeeInnocent Kid
Fella1001Malam bersama pramugari cantik
andrian wijayaHanya Kamu Hidupku
RenataMr Huo’s Sweetpie
EllyaThe Campus Life of a Wealthy Son×
- Bab 1 Siuman
- Bab 2 Mengakui
- Bab 3 Ayah dan Ibu Kandung
- Bab 4 Vicky Chu
- Bab 5 Bertemu Kenalan
- Bab 6 Ponsel Apple
- Bab 7 Wanita Cantik
- Bab 8 Orang Tidak Berguna
- Bab 9 Preman
- Bab 10 Dibawa ke Kantor Polisi
- Bab 11 Seperti apa rupa pelaku perdagangan manusia tersebut
- Bab 12 Membuat dia tinggal dalam penjara di sisa hidupnya
- Bab 13 Tiano masih merupakan anjing aku
- Bab 14 Besar di kampung
- Bab 15 Membawa mobil mewah
- Bab 16 Mobil Mewah
- Bab 17 Ulang Tahun Celine
- Bab 18 Pesta Ulang Tahun
- Bab 19 Dia Adalah Seorang Pencuri
- Bab 20 Saling Bertemu
- Bab 21 Dia Adalah Boss toko Ini
- Bab 22 Paket Makan Untuk Banyak Orang, Berharga 18 Juta
- Bab 23 Tidak Membawa Kartu Identitas Diri
- Bab 24 Akting Celine
- Bab 25 Pasangan Brengsek Ini
- Bab 26 Apakah kamu masih menyukaiku?
- Bab 27 Cinta Pertamaku
- Bab 28 Perawat Pribadi
- Bab 29 Biarkanlah Kak Calvin Memberimu Pekerjaan
- Bab 30 Orang Gila
- Bab 31Vickie Chu bukan milikmu
- Bab 32 Akting yang bagus
- Bab 33 Sepuluh ribu yuan
- Bab 34 Ibu kandung
- Bab 35 Teman lama
- Bab 36 Vivian Tsu adalah kakaknya
- Bab 37 Gadis-gadis seperti kalian sangat mengerikan
- Bab 38 Pelanggan tetap
- Bab 39 Memberikan hadiah
- Bab 40 Aku bisa melakukannya sendiri
- Bab 41 Menyelamatkan orang
- Bab 42 Lekas pergi
- Bab 43 Orang mesum menindasmu
- Bab 44 Transaksi langsung
- Bab 45 Orang kaya tidak akan menunjukkan kekayaannya
- Bab 46 Sekretaris pribadi
- Bab 47 Vickie Chu terluka
- Bab 48 Senang hati
- Bab 49 Fast and Furious
- Bab 50 Aku tinggal disini
- Bab 51 Senyuman indah
- Bab 52 Masakan rumah
- Bab 53 Terjadi masalah
- Bab 54 Pertolongan pertama
- Bab 55 Luka parah
- Bab 56 Penghinaan
- Bab 57 Kenapa kamu mau menyelamatkanku?
- Bab 58 Emerald Valley
- Bab 59 Tiket VIP
- Bab 60 Kita akan pergi bersama
- Bab 61 Suara peluru
- Bab 62 Melihat Konser
- Bab 63 Aku akan meneleponnya
- Bab 64 Kenapa kalian disini?
- Bab 65 Model Professional
- Bab 66 Music Heart
- Bab 67 Sengaja berakting di hadapan mereka
- Bab 68 Vickie Chu telah sadar
- Bab 69 Aku tidak tahu
- Bab 70 Vickie Chu yang sedang berbaring
- Bab 71 Journal of American Medical Association
- Bab 72 Land Rover Range Rover
- Bab 73 Michael Guo
- Bab 74 Pria yang hidup dengan mengandalkan wanita
- Bab 75 Hubungan Tiano Lin dan Celestine Gu
- Bab 76 Wanita yang tak tahu malu
- Bab 77 Pandang rendah
- Bab 78 Tidak tahu bagaimana menyapa
- Bab 79 Tidak tahu akan berahir gimana
- Bab 80 Serahkan ke polisi
- Bab 81 Ganti rugi
- Bab 82 Pertengkaran
- Bab 83 Di awal lentera, sinar bulan sangat menawan
- Bab 84 Membalas budi
- Bab 85 Wajah yang lemah dan lembut
- Bab 86 Flowers National Wetland Park
- Bab 87 Festival tahunan
- Bab 88 Si cantik Celine
- Bab 89 Tidak tahu diri
- Bab 90 Aku akan menemanimu
- Bab 91Dia bukan pacarku
- Bab 92 Kathie Jiang
- Bab 93 Menghabiskan uang untuknya
- Bab 94 Tinggal di desa
- Bab 95 Aku ingin membunuhmu
- Bab 96 Anak kandung
- Bab 97 Siaran langsung
- Bab 98 Dasar mesum
- Bab 99 Senyuman manis Vickie Chu
- Bab 100 Kartu hitam
- Bab 101 Penghinaan
- Bab 102 Gedung New World
- Bab 103 Kalian saling kenal?
- Bab 104 Konser musik
- Bab 105 Keterlaluan
- Bab 106 Harga diri
- Bab 107 Royall Wynn Hotel
- Bab 108 Aku telah merekam video
- Bab 109 Dikeluarkan dari sekolah
- Bab 110 Dikeluarkan dari sekolah
- Bab 111Ingin membeli tanah
- Bab 112 Pembangunan
- Bab 113 Minum
- Bab 114 Tidak tahu malu
- Bab 115 Kartu VIP
- Bab 116 Enyah dari hadapanku
- Bab 117 Mengapa kamu menangis?
- Bab 118 Pengalaman hidup
- Bab 119 Editan foto
- Bab 120 Universitas Nanda
- Bab 121Gedung Linxi Group
- Bab 122 Kartu Undangan
- Bab 123 Kenapa kamu datang kesini?
- Bab 124 Kenapa kamu ada disini?
- Bab 125 Departemen keuangan
- Bab 126 Merusak laporannya
- Bab 127 Memeriksanya lagi
- Bab 128 Apa hubungan mereka?
- Bab 129 Aku pergi melihatnya
- Bab 130 Pertunangan
- Bab 131
- Bab 132
- Bab 133
- Bab 134
- Bab 135
- Bab 136
- Bab 137
- Bab 138
- Bab 139
- Bab 140
- Bab 141
- Bab 142
- Bab 143
- Bab 144
- Bab 145
- Bab 146
- Bab 147
- Bab 148
- Bab 149
- Bab 150
- Bab 151
- Bab 152
- Bab 153
- Bab 154
- Bab 155
- Bab 156
- Bab 157
- Bab 158
- Bab 159
- Bab 160
- Bab 161
- Bab 162
- Bab 163
- Bab 164
- Bab 165
- Bab 166
- Bab 167
- Bab 168
- Bab 169
- Bab 170
- Bab 171
- Bab 172
- Bab 173
- Bab 174
- Bab 175
- Bab 176
- Bab 177
- Bab 178
- Bab 179
- Bab 180
- Bab 181
- Bab 182
- Bab 183
- Bab 184
- Bab 185
- Bab 186
- Bab 187
- Bab 188
- Bab 189
- Bab 190
- Bab 191
- Bab 192
- Bab 193
- Bab 194
- Bab 195
- Bab 196
- Bab 197
- Bab 198
- Bab 199
- Bab 200