The Campus Life of a Wealthy Son - Bab 111Ingin membeli tanah

Kenny Guo?

Tiano mengerutkan dahi.

Ternyata pria ini adalah papanya Michael.

Pantas saja terasa tidak asing.

Namun, kata-kata dari Hendra tadi barusan, memberi inspirasi yang tidak sedikit bagi Tiano.

Karena Michael demi harga diri, maka rencana dari dirinya pasti akan terpakai.

Jika dirinya tidak sopan dan hormat padanya, memberi sedikit hadiah untuk mereka, sungguh merasa sangat bersalah dengan tradisi bangsa Tionghoa yang sudah diwariskan selama ribuan tahun.

Karenanya, setelah pamit dengan Xeria di depan pintu kampus, dia segera menelepon Paman Liu, menyetujui waktu dan tempat untuk bertemu.

Saat bersamaan, dia juga menerima telepon dari ketua kelas.

Di semester ini dua bagian pelajaran umum akan segera selesai, lalu ingin mengadakan acara berkumpul teman sekelas, kemudian memberitahukan pada Tiano malamnya dia harus ikut hadir.

Setelah mendengar itu Tiano merasa sangat penasaran.

Pengumuman tentang status dia yang sudah di keluarkan dari sekolah sudah tertempel dari pagi ini, tidak dikatakan pun semua orang tahu akan hal ini, paling tidak orang yang ada di lingkungan kelasnya pasti sangat jelas, dirinya sudah seperti ini, ketua kelas malah mengundang dirinya untuk menghadiri acara ini, benar membuatnya sedikit terharu.

Tetapi, Tiano berpikir lagi, tetap menolak dan berkata : “Sudahlah, kamu juga tahu reputasi aku sekarang, acara nanti malam pasti sangat memalukan, kalian saja yang kumpul, aku tidak ikut.”

“Apa yang kamu bicarakan, semuanya teman sekelas selama empat tahun, apa cuma karena secarik kertas pengumuman maka tidak mengakui dirimu? Apa ini lelucon, tunggu kami rundingkan dulu tempat dan waktunya akan kami kabari, kalau kamu tidak datang, maka kami anggap kamu bukan teman lagi, kamu pikirkan saja sendiri!”

Ketua kelas langsung menutup teleponnya, dan membuat Tiano tidak bisa berkata lagi.

Tidak disangka, ketua kelas dan mereka masih lumayan peduli padanya.

Tidak karena masalah sanksi yang dia dapatkan, dan memilih untuk menjaga jarak dengannya.

Masih ingin dirinya harus mengikuti acara kumpul-kumpul ini.

Perasaan yang terasa akrab ini, membuat perasaan hati Tiano menjadi lebih baik.

Dengan perasaan hati yang senang, Tiano mengeluarkan kartu VIP yang diberikan oleh Elisia untuknya, menelepon manajernya dan mengatakan dia akan memesan satu ruangan untuk malam ini, juga mengatur sebuah bus besar, biayanya tunggu dia sampai baru dibayar.

Selesai menelepon, Tiano menahan sebuah taksi, dan langsung menuju ke kediaman Vickie.

Karena data informasi tanah yang berubah-ubah, terakhir pekerjaan membongkar bangunan kecil lantai dua itu berhenti untuk sementara.

Ibu Chu sedang berdiri di tangga lantai dua, melihat ke bawah sambil berpegang pada sandaran tangga.

Lima buah mobil Mercedes Benz S600 warna hitam sedang berjejer rapi di pinggir jalan, sekelompok orang paruh baya yang berjas hitam saat ini sedang menunggu dengan gelisah, jelas sedang menunggu kedatangan orang penting.

“Hehe, sebuah perusahaan kecil masih ingin berlagak, tunggu saat kalian tidak mampu membongkarnya, tetap akan diambil alih oleh Perusahaan Besar Guo, membawa mobil buruk, apa yang ingin dipamerkan.”

Melihat orang-orang dengan mobilnya, Ibu Chu senyum mengejek dalam hati.

Menurutnya, Perusahaan Besar Guo hanya mendadak terjadi sedikit masalah, makanya sebidang tanah ini baru diambil oleh sebuah perusahaan kecil yang tidak tahu muncul dari mana.

Asal dia tidak menandatangani surat perjanjian pembongkaran, maka mereka tidak akan mampu untuk menyentuh bangunan yang belum selesai ini.

Waktu sudah tertunda lama, pemerintah pasti akan meminta pertanggung jawaban.

Sampai saat itu, bukankah akan dengan patuh menyerahkan tanah ini pada Kenny, dan dirinya juga akan menjadi keluarga Kenny di waktu yang akan datang, apa pun yang dia inginkan pasti akan dia dapatkan.

Sambil mengejek dalam hati, Ibu Chu meludah ke bawah tangga, baru memutar badannya dan kembali ke kamarnya.

Segera sebuah taksi merah berhenti di pinggir jalan.

Setelah membayar, Tiano turun dari taksi tersebut.

Reino sudah menunggu dari awal, selain dirinya, masih ada bagian eksekutif departemen real estate Perusahan Besar Shen (aksara沈), rata-rata sudah berumur lima puluhan, mengenakan setelan jas, satu per satu maju menyambut.

“Tuan muda, anda sudah datang.”

Reino Shen (aksara 申(shēn)) dengan wajah senang menyambut Tiano, meskipun dia bermarga Shen tapi dia tidak ada hubungan darah apa pun dengan keluarga Shen (aksara 沈(shěn)), umurnya belum sampai lima puluh tahun, tapi sudah menduduki jabatan penanggung jawab departemen real estate.

“Sekali paman Liu menelepon kami segera sampai di sini, dengar-dengar tuan muda ingin mengetahui lebih jelas dulu tanah ini, apakah ingin mendengarnya sekarang?” tanya Reino penuh hormat.

Tiano mengangguk, “Katakan sekarang juga.”

“Tuan muda, sekarang tanah ini di samping sungai dan bukit, tanah rata yang bisa digunakan adalah 180 hektar, berdasarkan rancangan volume yang sudah disetujui, kita boleh membangun dengan setiap tingkat 4 unit dan total 24 gedung, tingkat paling tinggi tidak boleh melebihi 16 lantai, tentu saja ini hanya dapat tercapai dengan syarat meminimalkan area hijau……”

Reino memberi penjelasan, sambil membawa Tiano mengelilingi bangunan yang belum selesai ini hingga sampai di lokasi konstruksi.

Mendengar itu diam-diam Tiano merasa terkejut dalam hati, tampaknya tanah ini tidak seperti yang dia bayangkan bisa dimanfaatkan dengan harga yang tinggi, dan area ini juga agak terpencil, kira-kira setelah selesai pembangunan, juga sulit untuk dijual dengan harga tinggi.

Kelihatannya bisnis awalnya akan merugi……

Seketika Tiano merasa sangat menyesal.

Memang gampang ingin berlagak menjadi pahlawan, tapi kalau harus berkorban itu sakit sekali.

Dan tanah ini juga direbut dari tangan Perusahaan Besar Guo, semua yang dia korbankan, pasti jauh lebih baik bila didapatkan dengan normal.

Ini benar membuatnya tidak berdaya.

“Manajer Shen, aku ingat sepertinya kalian pernah bilang, tanah ini bisa digunakan untuk usaha dagang, dengan begitu bukankan harga tanah ini akan sedikit lebih tinggi?” tanya Tiano.

Reino mengangguk, lalu berkata : “Harga tanah untuk usaha perdagangan jauh lebih tinggi dibanding untuk daerah pemukiman, tetapi tanah di sekitar sini, rata-rata digunakan untuk pendidikan dan penghijauan, tidak bisa membangun komunitas sosial dan tempat tinggal yang ukuran besar, ini daerah yang terpencil. Kalau hanya membangun pusat perbelanjaan di sini, takutnya sulit untuk menarik perhatian orang dan sekelompok pelanggan, dan juga jika area di sekitarnya tidak bisa dimanfaatkan, maka sampai saat itu harga tanah ini tidak akan mencapai biaya sipil.”

“Modal kita waktu mengambil tanah ini berapa?” tanya Tiano.

“Biaya lelang dan pembelian semuanya 170 juta yuan.” Jawab Reino sesuai apa adanya.

“Berapa yang Perusahaan Besar Guo keluarkan untuk membeli tanah ini saat itu?” tanya Tiano.

“110 juta yuan.” Jawab Reino.

Ternyata……

Tiano langsung merasa tak berdaya, dihitung-hitung telah membuat Perusahaan Besar Guo untung 60 juta yuan dengan cuma-cuma, semakin dipikir semakin rugi.

Tetapi, saat dia menoleh dan melihat ekspresi Reino yang percaya diri, dia tidak sabar dan bertanya : “Apakah kamu sudah memiliki rencana yang lebih baik?”

Reino mengangguk, sambil tersenyum berkata : “Tuan muda, sebenarnya masih ada jasa anda yang besar di sini.”

“Aku?”

“Iya.”

Reino berkata : “Tuan muda harusnya tahu, perusahaan kita selama ini selalu bekerja sama dengan Universitas Nanda?”

Tino mengangguk, “Iya, aku tahu.”

Namun melihat ekspresi Reino yang hanya tersenyum tanpa berkata, Tiano mengingat terlebih dahulu kata-kata yang dia ucapkan barusan, seketika dia menjadi mengerti dan berkata : “Apakah kalian berpikir ingin membangun kampus baru untuk Universitas Nanda?”

“Benar apa yang dikatakan oleh tuan muda, sesuai dengan perencanaan dan lahan pendukung sekitarnya, kami sudah kontak dengan Universitas Nanda, berencana membangun kampus baru untuk fakultas kesenian di sini, dan juga membangun sebuah gedung kesenian yang berkualitas dan aula musik, juga asrama, dan pusat perbelanjaan, percaya waktu pembangunan tidak lebih dari tiga tahun, dengan generasi penghijauan ini, hubungan lalu lintas, di tambah suasana sekolah seni juga organisasi mahasiswa, Southern Music Center yang lama akan tersisihkan, sampai saat itu semua rapat besar, konser, semua akan berkumpul di sini, tanah ini akan menjadi pusat kesenian kota Nandu yang baru, harga tanah akan berubah setiap waktu, tak terhitung……”

Mendengar kata-kata Reino tentang harga tanah ini di kemudian hari, sampai membuat Tiano bersemangat kembali.

Benar juga, karena masalah lalu lintas, kota lama Nandu ini sudah dikritik habis-habisan.

Contoh yang paling sederhana, saat konser Vivian saat itu, langsung menjadi penyebab pusat kota menjadi macet seharian, keluarga Cheng hanya bisa mengandalkan helikopter baru mampu menjemput keluar kedua putrinya, Cedric dan yang lainnya sampai subuh baru melewati jalan selatan, tingkat kemacetan seperti itu tidak perlu dijelaskan lagi.

Tetapi untuk daerah ini berbeda.

Semua jalan di sini adalah jalan dua arah dengan lebar bisa muat enam mobil, sesuai dengan kondisi kota saat ini, sangat jelas perhubungan lalu lintas itu sangat penting. Juga penghijauan, sungai dan lereng bukit yang bertebaran dan tidak beraturan, begitu tanah ini selesai diratakan, ditambah lagi fakultas kesenian Universitas Nanda dan stadion pertunjukan musik, masih ada lagi pusat perumahan yang sudah direncanakan, untuk yang akan datang tanah ini akan menjadi sangat berharga, dan keuntungan sudah di ambang pintu.

Setiap hari keluar dari rumah akan terlihat danau dan area penghijauan, kemudian mahasiswa kesenian yang berkaki panjang akan hilir mudik……

Hanya berpikir seperti itu, membuat Tiano merasa sangat bersemangat!

Novel Terkait

Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu