The Campus Life of a Wealthy Son - Bab 31Vickie Chu bukan milikmu
Cindy Lin memperhatikan pandangan orang-orang padanya, juga tahu dia bukanlah wanita yang sama cantiknya seperti Vickie Chu.
Hanya saja, yang membuat dia tidak terpikir adalah, orang yang gila itu tidak hentinya menghina dia.
"Huh, memangnya kenapa? Vickie hanyalah suster-mu saja, tapi kamu malah begitu membanggakan hubungan kalian. Kamu bukan benar-benar kira kamu menjadi orangnya 'kan?"
Cindy Lin melihat ke arah Vickie Chu, "Vickie, kamu bukan benar-benar mempunyai hubungan dengan si gila ini 'kan? Kalau benar-benar seperti itu, kita-kita ini akan kecewa parah."
"Iya, Vickie, aku bagaimanapun juga lebih baik dari orang gila seperti ini bukan?"
Orang-orang yang melihat keramaian di samping juga tanpa bisa ditahan bertanya.
Vickie Chu tahu, masalah ini tidak mungkin bisa selesai semudah ini.
Vickie Chu sangat panik, takut orang-orang akan berbuat macam-macam pada Tiano Lin karena masalah ini.
Memikirkan ini, Vickie Chu benar-benar panik dan menoleh menatap Tiano Lin. Dia berjinjit, lalu menggunakan wajah yang hampir mendekati sempurna itu mencium wajah Tiano Lin.
Bibir yang basah itu menempel di pipi Tiano Lin.
Meskipun hanya tempelan yang sederhana, tapi perasaan seperti itu tidak pernah dirasakan oleh Tiano Lin.
"Benar, kita memang memiliki hubungan seperti itu."
Vickie Chu berkata dengan percaya diri.
Vickie Chu sudah melepaskan harga dirinya, juga pernah berpikir setelah pulang nanti pasti akan dimarahi oleh nyonya, tapi dia sudah tidak bisa mempedulikan begitu banyak lagi.
Cindy Lin tersentak di tempat dan tidak bisa berkata apa-apa untuk beberapa detik, lalu tiba-tiba teriak seperti melihat hantu.
"Bagus, Vickie. Aku tidak menyangka kamu bisa-bisanya adalah orang seperti ini, lebih bersedia menerima seorang pria miskin daripada memberikan kesempatan pada Kak Calvin. Kamu bukan sedang membuat malu kami, melainkan membuat malu Kak Calvin!"
Cindy Lin sangat mengerti, kalau wanita seperti Vickie Chu tidak mungkin bersama dengan Tiano Lin. Karena di tubuh pria itu, Vickie Chu sama sekali tidak bisa melihat masa depan.
Alasan Vickie Chu melakukan ini, hanya demi mendapatkan kembali harga dirinya saja.
"Gila, wanita cantik seperti itu kenapa bisa bersama dengan pria seperti ini?"
"Jelas-jelas sedang akting, memangnya kamu tidak bisa melihatnya?"
"Kalau benar-benar akting, aku bersedia wanita itu menciumku."
Cindy Lin lanjut berkata, "Vickie, kalau kamu memiliki kesulitan, bicarakan dengan kami. Kami pasti akan membantumu, karena bagaimanapun kami tidak ingin kamu dimanfaatkan oleh pria demi pekerjaan."
Vickie Chu benar-benar tidak tahu harus berkata apa.
"Iya, apa bagusnya bertahan di rumah sakit seperti ini, memangnya tidak enak kalau hidup nyaman bersama Kak Calvin?" Aldo Qiu bertanya satu kalimat lagi.
Di mata mereka, rumah sakit Vickie Chu adalah rumah sakit yang jelek.
Semua ini hanya bisa menyalahkan mereka tidak mengerti, jadi baru memunculkan perasaan salah seperti ini.
"Teman-teman, ini adalah masalahku sendiri. Aku memang benar bersama dengannya. Meskipun waktu aku bersama dengan Tiano tidaklah panjang, tapi hatiku sekarang hanya ada dia, jadi kalian jangan bujuk-bujuk aku lagi."
Vickie Chu sudah tidak ingin menetap di sini lagi. Dia menarik Tiano Lin, berencana pergi. Dibandingkan dengan Tiano Lin, dia lebih tidak ingin bersama dengan Calvin dan yang lainnya.
Tiba-tiba terdengar suara dari sisi lain.
"Jangan buru-buru pergi dong!"
Yang bicara adalah Calvin dan wajah pria itu penuh dengan kesombongan, "Vickie, apa kamu masih ingat masalah yang sebelumnya aku katakan? Masalah rumahmu, sepertinya tidak bisa diselesaikan lho."
Wajah Vickie Chu yang baru saja keluar seketika berubah.
Vickie Chu menoleh dan menatap Calvin.
"Sebenarnya apa yang kamu ingin lakukan?"
"Apa yang aku ingin lakukan? Kamu seharusnya jelas. Kalau aku tidak salah, waktu yang tersisa seharusnya tidak banyak lagi. Tiga hari kemudian, kalau kamu sudah pikirkan dengan jelas, cari aku di Paviliun Liren!"
"Kamu sudah berpikir banyak, aku akan pikirkan cara untuk mengurus masalahku."
Selesai berkata, Vickie Chu langsung membawa Tiano Lin pergi.
Setelah keluar dari kafe, Tiano Lin menyadari mobil sudah dibawa pergi.
Melihat nomor telepon yang ada di pinggir jalan, wajah Tiano Lin sedikit tidak berdaya.
"Kelihatannya, hari ini harus pulang naik taksi."
Vickie Chu tersenyum tidak berdaya juga.
Tiano Lin seketika langsung dapat melihat kesedihan di mata Vickie Chu.
"Bulan malam ini sangatlah indah."
Vickie Chu tiba-tiba menengadahkan kepala.
Tiano Lin mengangguk kaku, tidak tahu harus membalas apa.
"Bagaimana kalau kita berjalan sebentar, menikmati pemandangan malam ini."
Vickie Chu memberikan saran.
Tiano Lin oke-oke saja, karena bagaimanapun dia sekarang juga tidak ada urusan.
Mereka berjalan di atas jalanan, tidak ada yang bicara, tapi malah ritme goyangan tangan mereka sama.
"Tuan muda, masalah hari ini, maaf ..."
Vickie Chu tiba-tiba buka mulut, tapi kalimat pertamanya malah adalah permintaan maaf.
"Kenapa minta maaf?"
"Kalau bukan karena aku, tuan muda pasti tidak akan dihina oleh orang-orang itu. Semua itu salahku."
Tiano Lin tertawa lepas.
"Tidak apa-apa, kamu sudah memberikan balasannya kok."
"Kapan ..." bicara sampai setengah, wajah Vickie Chu yang putih seketika memerah.
"Jujur saja, ini adalah pertama kalinya aku dicium oleh wanita, selain itu wanita yang sangat cantik lagi."
Yang Tiano Lin katakan benar. Saat bersama dengan Celine, paling banyak juga hanya pelukan saja.
"Tuan muda, yang tuan katakan benar atau bohong. Begitu pandai menyenangkan hati wanita, apa benar belum pernah pacaran?"
"Tidak bicarakan ini lagi." Tiano Lin menghentikan perkataan Vickie Chu sambil tersenyum.
Saat ini, mereka sudah sampai di kawasan kumuh. Di sekitar mereka, rata-rata rumahnya sudah dirobohkan.
Hanya ada satu bangunan kumuh yang berdiri di tengah dengan cahaya redup.
Tiano Lin terdiam. Dia melihat Celine dan Marvel keluar dari bangunan itu.
Novel Terkait
My Lady Boss
GeorgeCantik Terlihat Jelek
SherinJalan Kembali Hidupku
Devan HardiCinta Di Balik Awan
KellyMy Charming Wife
Diana AndrikaBack To You
CC LennyThe Campus Life of a Wealthy Son×
- Bab 1 Siuman
- Bab 2 Mengakui
- Bab 3 Ayah dan Ibu Kandung
- Bab 4 Vicky Chu
- Bab 5 Bertemu Kenalan
- Bab 6 Ponsel Apple
- Bab 7 Wanita Cantik
- Bab 8 Orang Tidak Berguna
- Bab 9 Preman
- Bab 10 Dibawa ke Kantor Polisi
- Bab 11 Seperti apa rupa pelaku perdagangan manusia tersebut
- Bab 12 Membuat dia tinggal dalam penjara di sisa hidupnya
- Bab 13 Tiano masih merupakan anjing aku
- Bab 14 Besar di kampung
- Bab 15 Membawa mobil mewah
- Bab 16 Mobil Mewah
- Bab 17 Ulang Tahun Celine
- Bab 18 Pesta Ulang Tahun
- Bab 19 Dia Adalah Seorang Pencuri
- Bab 20 Saling Bertemu
- Bab 21 Dia Adalah Boss toko Ini
- Bab 22 Paket Makan Untuk Banyak Orang, Berharga 18 Juta
- Bab 23 Tidak Membawa Kartu Identitas Diri
- Bab 24 Akting Celine
- Bab 25 Pasangan Brengsek Ini
- Bab 26 Apakah kamu masih menyukaiku?
- Bab 27 Cinta Pertamaku
- Bab 28 Perawat Pribadi
- Bab 29 Biarkanlah Kak Calvin Memberimu Pekerjaan
- Bab 30 Orang Gila
- Bab 31Vickie Chu bukan milikmu
- Bab 32 Akting yang bagus
- Bab 33 Sepuluh ribu yuan
- Bab 34 Ibu kandung
- Bab 35 Teman lama
- Bab 36 Vivian Tsu adalah kakaknya
- Bab 37 Gadis-gadis seperti kalian sangat mengerikan
- Bab 38 Pelanggan tetap
- Bab 39 Memberikan hadiah
- Bab 40 Aku bisa melakukannya sendiri
- Bab 41 Menyelamatkan orang
- Bab 42 Lekas pergi
- Bab 43 Orang mesum menindasmu
- Bab 44 Transaksi langsung
- Bab 45 Orang kaya tidak akan menunjukkan kekayaannya
- Bab 46 Sekretaris pribadi
- Bab 47 Vickie Chu terluka
- Bab 48 Senang hati
- Bab 49 Fast and Furious
- Bab 50 Aku tinggal disini
- Bab 51 Senyuman indah
- Bab 52 Masakan rumah
- Bab 53 Terjadi masalah
- Bab 54 Pertolongan pertama
- Bab 55 Luka parah
- Bab 56 Penghinaan
- Bab 57 Kenapa kamu mau menyelamatkanku?
- Bab 58 Emerald Valley
- Bab 59 Tiket VIP
- Bab 60 Kita akan pergi bersama
- Bab 61 Suara peluru
- Bab 62 Melihat Konser
- Bab 63 Aku akan meneleponnya
- Bab 64 Kenapa kalian disini?
- Bab 65 Model Professional
- Bab 66 Music Heart
- Bab 67 Sengaja berakting di hadapan mereka
- Bab 68 Vickie Chu telah sadar
- Bab 69 Aku tidak tahu
- Bab 70 Vickie Chu yang sedang berbaring
- Bab 71 Journal of American Medical Association
- Bab 72 Land Rover Range Rover
- Bab 73 Michael Guo
- Bab 74 Pria yang hidup dengan mengandalkan wanita
- Bab 75 Hubungan Tiano Lin dan Celestine Gu
- Bab 76 Wanita yang tak tahu malu
- Bab 77 Pandang rendah
- Bab 78 Tidak tahu bagaimana menyapa
- Bab 79 Tidak tahu akan berahir gimana
- Bab 80 Serahkan ke polisi
- Bab 81 Ganti rugi
- Bab 82 Pertengkaran
- Bab 83 Di awal lentera, sinar bulan sangat menawan
- Bab 84 Membalas budi
- Bab 85 Wajah yang lemah dan lembut
- Bab 86 Flowers National Wetland Park
- Bab 87 Festival tahunan
- Bab 88 Si cantik Celine
- Bab 89 Tidak tahu diri
- Bab 90 Aku akan menemanimu
- Bab 91Dia bukan pacarku
- Bab 92 Kathie Jiang
- Bab 93 Menghabiskan uang untuknya
- Bab 94 Tinggal di desa
- Bab 95 Aku ingin membunuhmu
- Bab 96 Anak kandung
- Bab 97 Siaran langsung
- Bab 98 Dasar mesum
- Bab 99 Senyuman manis Vickie Chu
- Bab 100 Kartu hitam
- Bab 101 Penghinaan
- Bab 102 Gedung New World
- Bab 103 Kalian saling kenal?
- Bab 104 Konser musik
- Bab 105 Keterlaluan
- Bab 106 Harga diri
- Bab 107 Royall Wynn Hotel
- Bab 108 Aku telah merekam video
- Bab 109 Dikeluarkan dari sekolah
- Bab 110 Dikeluarkan dari sekolah
- Bab 111Ingin membeli tanah
- Bab 112 Pembangunan
- Bab 113 Minum
- Bab 114 Tidak tahu malu
- Bab 115 Kartu VIP
- Bab 116 Enyah dari hadapanku
- Bab 117 Mengapa kamu menangis?
- Bab 118 Pengalaman hidup
- Bab 119 Editan foto
- Bab 120 Universitas Nanda
- Bab 121Gedung Linxi Group
- Bab 122 Kartu Undangan
- Bab 123 Kenapa kamu datang kesini?
- Bab 124 Kenapa kamu ada disini?
- Bab 125 Departemen keuangan
- Bab 126 Merusak laporannya
- Bab 127 Memeriksanya lagi
- Bab 128 Apa hubungan mereka?
- Bab 129 Aku pergi melihatnya
- Bab 130 Pertunangan
- Bab 131
- Bab 132
- Bab 133
- Bab 134
- Bab 135
- Bab 136
- Bab 137
- Bab 138
- Bab 139
- Bab 140
- Bab 141
- Bab 142
- Bab 143
- Bab 144
- Bab 145
- Bab 146
- Bab 147
- Bab 148
- Bab 149
- Bab 150
- Bab 151
- Bab 152
- Bab 153
- Bab 154
- Bab 155
- Bab 156
- Bab 157
- Bab 158
- Bab 159
- Bab 160
- Bab 161
- Bab 162
- Bab 163
- Bab 164
- Bab 165
- Bab 166
- Bab 167
- Bab 168
- Bab 169
- Bab 170
- Bab 171
- Bab 172
- Bab 173
- Bab 174
- Bab 175
- Bab 176
- Bab 177
- Bab 178
- Bab 179
- Bab 180
- Bab 181
- Bab 182
- Bab 183
- Bab 184
- Bab 185
- Bab 186
- Bab 187
- Bab 188
- Bab 189
- Bab 190
- Bab 191
- Bab 192
- Bab 193
- Bab 194
- Bab 195
- Bab 196
- Bab 197
- Bab 198
- Bab 199
- Bab 200