The Campus Life of a Wealthy Son - Bab 101 Penghinaan

Melihat Marvel menatap Kathie Jiang dengan melamun, seperti roh yang melayang saja, Celine seketika panik, segera menggesek dadanya kepada lengan pria itu dan bermanja, "Suamiku, apa yang kamu lihat. Masih tidak cepat membantuku!"

"Ehm, oh, oh."

Marvel terdiam cukup lama baru tersadar dari keterkejutannya, dan dengan pandangan ragu menilai dua orang di depannnya, "Apa hubungan kalian?"

Kathie Jiang tersenyum, matanya menilai tubuh Marvel dan berkata datar, "Adik kecil, pulang dan tanyakan dulu pada Jordan Liu siapa aku, lalu baru mencari tahu aku, apa kamu mengerti?"

"Ayo kita pergi." kata Tiano Lin.

"Kamu, apa yang kamu lakukan! Melihat wanita itu menghinaku, kenapa tidak melakukan apapun? Apa kamu masih menjadi suamiku!"

Celine ingin mengejar dengan kesal, tapi malah ditahan oleh Marvel, dan pria itu bertanya rendah, "Apa kamu tahu siapa Jordan Liu?"

"Aku tidak peduli siapa dia, yang jelas wanita itu berani menghinaku, aku pasti tidak akan membalaskan amarahku ini! Kamu tidak membantuku, maka aku saja yang pergi sendiri!"

Wajah Celine sangat merah.

Pada awalnya, ketika dia melihat Tiano Lin hanya seorang diri, dia merasa agak sayang, tidak bisa berhadapan langsung dengan Kathie Jiang untuk membalaskan penghinaan kemarin malam.

Tapi sekarang, Kathie Jiang jarang-jarang muncul, dan malah tidak menganggap penting dirinya, bahkan Marvel juga tidak melakukan apapun, dia merasa harga dirinya sama sekali tidak terima diperlakukan seperti ini, ingin mengejar wanita itu, dan mengembalikan harga dirinya.

"Jordan Liu adalah ayahku!"

Marvel melepaskan tangan Celine dan berteriak kecil.

"Memangnya kenapa kalau itu ayah-..."

Celine menoleh dengan terkejut dan bertanya dengan tidak percaya, "Jordan Liu adalah ayahmu?"

Marvel menurunkan pandangan dan mengangguk, "Wanita itu sepertinya mengenal ayahku. Sebelum mengetahui hubungan dia dengan ayahku, kamu sebaiknya jangan gegabah, daripada terjadi suatu kesalahpahaman."

Meskipun Marvel tidak sepintar Michael Guo, yang benar-benar adalah orang kaya, tapi di saat menghadapi masalah yang melibatkan bisnis dan keluarga, dia masih bisa mengontrol diri.

"Bagaimana mungkin. Wanita jalang itu mana mungkin mengenal ayahmu? Kamu yang salah kali?"

Celine berwajah tidak percaya. Wanita jalah itu mana mungkin mengenal bos seperti Jordan Liu. Ini tidak mungkin, Celine juga tidak bisa menerima.

Tiba-tiba, mata Celine menyala dan menangkap tangan Marvel, "Suamiku, dalam perjalanan ke sini bukankah kamu memberitahuku, akhir-akhir ini, perusahaan keluargamu sedang merekrut karyawan, juga bilang bisa di resepsionis ataupun di bagian hubungan masyarakat. Kamu bilang wanita tadi bisa menyebutkan nama ayahmu, apakah dia adalah karyawan baru di perusahaan kalian?"

Perkataan Celine membuat mata Marvel menyala. Perusahaan mereka memang benar sedang merekrut orang, selain itu mendengar maksud ayahnya, ingin merekrut dua orang berbakat, katanya juga dari fakultas ekonomi dan manajemen universitasnya.

Wanita tadi, mau dari kharisma maupun auranya, berbeda dari wanita biasa. Pasti pernah mendapat pengajaran khusus tentang manajemen, baru bisa mempunyai kharisma yang berbeda. Bisa jadi benar-benar adalah karyawan baru perusahaan keluarganya.

Kalau benar-benar seperti ini ....

Memikirkan tubuh seksi dan wajah yang sempurna itu, Marvel merasa hatinya muncul api dan berkobar.

Celine saat ini juga menarik tangan Marvel dan berkata dengan jahat, "Suamiku, nanti saat makan kamu tanyakan, kalau perusahaanmu benar-benar merekrut orang ini, maka aku pasti bisa membuat dia merasa mati lebih baik dari hidup, berlutut meminta maaf di hadapanku!"

Di mata Celine, selama dia bersedia, dia bisa kapan saja menjadi istri Marvel, menantu Jordan Liu. Sampai saat itu, di perusahaan Keluarga Liu, tidak ada yang tidak berani mendengar perkataannya. Hanya seorang wanita rendahan saja, cepat atau lambat pasti akan membuat wanita itu mati di tangannya!

Sedangkan Marvel, hanya melihat sekilas ke arah Celine dan berkata sambil tersenyum, "Tenang saja istriku, wanita ini, tidak akan keluar dari genggaman tanganku, kamu tunggu saja."

……

"Kamu simpati padanya?" Kathie Jiang menatap wajah Tiano Lin dan bertanya sambil tersenyum.

"Dia hanya seorang wanita yang kasihan saja." Tiano Lin juga termasuk mengakui.

"Orang yang kasihan pasti memiliki alasan yang menyebabkannya seperti ini. Jangan hanya karena dia wanita saja, mudah simpati. Wanita seperti itu bahkan mempunyai kemampuan daya rusak yang lebih hebat dari sekelompok pria. Kalau tidak percaya malam nanti kamu lihat di kelompok kalian, masalah kamu dipelihara oleh wanita di luaran sana pasti akan diketahui oleh semua orang di sekolah. Kalau mereka salah paham padamu, aku bisa membantumu menjelaskan." Kathie Jiang menjelaskan datar.

Karena bilang pria dan wanita setara, maka, semua hal seharusnya adalah setara.

Semua hak menikmati, dan kewajiban melakukan. Cinta, ataupun kebencian.

Kalau kamu tidak mampu menerima akibat kegagalan, maka lebih baik jangan masuk ke dalam permainan.

Tiano Lin menganggukan kepala. Saat melewati toko pakaian wanita, dia baru menepuk kepala dan menoleh, "Baju yang aku ambil sudah kubayar."

"Baju apa?" Kathie Jiang juga penasaran Tiano Lin kenapa bisa seorang diri muncul di toko baju wanita. Hanya saja karena tidak enak hati, dia tidak inisiatif bertanya.

Tiano Lin berpikir, lalu mengatakan masalah menonton konser musik dengan Vickie Chu sore ini kepada wanita ini.

Kemudian, Kathie Jiang berkata sambil tersenyum, "Konser musik ya. Lebih baik beli di toko ini saja, baju-baju mereka lebih bagus dari toko-toko yang tadi kamu lihat."

Tiano Lin menengadahkan kepala, kebetulan melewati satu toko pakaian wanita: Louis Vuitton.

Toko ini jelas-jelas jauh lebih tinggi dari Chanel.

Setidaknya di dekorasi tokonya seperti itu.

Juga luas toko, juga mempunyai tiga kali lipat toko Chanel.

Barang-barang di dalam toko juga sangat lengkap.

Dasi pria, kemeja, celana, tali pinggang.

Juga semua barang-barang wanita yang bisa dibeli.

Kalau harga, tentu lebih tinggi satu kali lipat dari Chanel.

Harga baju tidak ada yang lebih rendah dari 15.000 yuan, sedangkan dasi, tali pinggang, dan dekorasi lain, juga tidak ada yang lebih rendah dari 3000.

Karena toko lebih besar, karyawan di toko juga lebih banyak.

Begitu mereka masuk ke dalam toko, langsung mendapat perhatian yang tidak kecil.

"Wanita ini berkharisma sekali. Aku bekerja begitu lama di sini, sama sekali belum pernaah melihat wanita yang memiliki bentuk tubuh dan kharisma yang begitu sempurna."

"Wajahnya juga sangat cantik. Mata itu, jangan-jangan pernah dioperasi plastik, kalau tidak, juga terlalu cantik kali?!"

"Siapa laki-laki ini? Kelihatannya kecil sekali, juga mengenakan Happi (mantel tradisional Jepang), kelihatannya sombong sekali ...."

Tiano Lin hampir saja ingin memukul kepala orang itu, siapa yang bilang mengenakan Happi sombong?

Ini namanya berbudaya.

Berbudaya, mengerti?

Sudahlah, sekelompok wanita yang palsu, kalau dibilang juga kalian tidak mengerti.

Setelah melewati beberapa rak, menolak beberapa tawaran ramah pelayan, Kathie Jiang baru berdiri menilai di depan sebaris rak pakaian wanita.

Saat ini, Tiano Lin merasa sangat tenang.

Tidak tahu kenapa, Tiano Lin merasa dia bisa-bisanya memiliki sedikit kebergantungan pada Kathie Jiang.

Saat membeli baju tidak perlu dia yang pikir, hanya perlu duduk sebentar, Kathie Jiang pasti akan memilih pakaian yang sangat membuat dia puas di hadapannya.

Dari sisi kehidupan, yang bisa dia pikirkan, yang tidak bisa dia pikirkan, Kathie Jiang juga bisa mempertimbangkan dengan teliti dan lengkap, melakukan begitu banyak jalan lain baginya.

Sedangkan dalam sisi bisnis, semakin tidak usah dikatakan lagi. Pikiran dan pandangan wanita ini, benar-benar adalah orang gila ....

Tiano Lin tiba-tiba merasa, kalau suatu hari Kathie Jiang benar-benar meninggalkannya, tidak berada di sisinya lagi, apakah dia akan tidak bisa melakukan apapun dan menjadi sampah?

Melihat Kathie Jiang yang berdiri di hadapannya memilih baju dengan serius, Tiano Lin tiba-tiba berkata, "Apa baju ini kamu pakai benar-benar cantik?"

"Apa?"

Kathie Jiang menoleh bingung dan bertanya aneh, "Maksudmu aku yang pakai?"

Tiano Lin menganggukan kepala, "Bukankah kemarin bajumu dirobek, anggap saja baju ini aku ganti untukmu."

Mengingat masalah kemarin malam di rumah kediaman He, Tiano Lin menyadari di mata indah Kathie Jiang, ada perasaan yang rumit.

Meskipun Kathie Jiang menutupinya dengan sangat baik, tapi tetap ditangkap oleh Tiano Lin yang sudah melakukan persiapan lebih awal.

Dalam hati tanpa bisa ditahan berkata, kelihatannya masalah kemarin masih belum selesai di hati Kathie Jiang. Tapi sebenarnya kenapa? Setelah kembali, harus mengingat baik-baik dulu kejadian kemarin.

Kathie Jiang hanya tersentak sebentar, lalu mengangguk dan terima dengan senang hati.

Kemudian Kathie Jiang memilih beberapa baju untuk Vickie Chu, Tiano Lin membayar, lalu keduanya sampai di pintu masuk Gedung New World.

"Ehm ... perusahaan masih ada sedikit masalah, jadi aku tidak antar kamu pulang ya."

Kathie Jiang menggigit bibirnya, menatap Tiano Lin dan berkata seperti itu.

Novel Terkait

Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu