The Campus Life of a Wealthy Son - Bab 153
Hujan badai di luar gua masih turun dengan deras.
Tiga helikopter AS332 “Super Puma” yang diwarnai warna kamuflase, terbang berputar di tengah hujan badai.
18 orang anggota Team Silver Bear berseragam lengkap, mengawal Tiano Lin dan Celestine Gu meninggalkan gua naik helikopter, lalu perlahan-lahan dibawa keluar dari Luoxia Mountain.
“Super Puma” adalah helikopter pengangkut kemiliteran, di bawah cuaca dan lingkungan yang begitu buruk, juga hanya mengerahkan Team Silver Bear, baru bisa menyelamatkan Tiano Lin dan Celestine Gu dari daerah pegunungan dengan aman dan menyelesaikan misi mengawal.
Di dalam helikopter, Warner Zhang sang pemimpin melaporkan situasi sekarang kepada Tiano Lin dengan sederhana.
“Misi kami kali ini totalnya mengutus tiga tim kecil penyelamatan dan satu pasukan tempur yang pembagian anggotanya lengkap, mengikuti informasi yang diberikan orang yang selamat, pasukan tempur sudah menangkap dua orang tersangka sepuluh menit yang lalu, satu orang lagi langsung ditembak mati saat kabur, dua orang korban sudah diselamatkan dengan aman, sekarang ada di kaki gunung, kalian sangat cepat sudah bisa bertemu.”
“Tiga orang tersangka?”
Tiano Lin dan Celestine Gu saling bertatapan.
Di dalam tatapan mereka berdua, semuanya bisa melihat rasa takut yang tidak bisa ditutupi.
Sebenarnya saat Jordania bilang dia adalah reporter majalah《VOGUE》, Tiano Lin sudah mengerti apa triknya secara garis besar.
Waktu itu saat dia mengobrol dengan Kathie Jiang, Tiano Lin pernah bertanya pada Kathie Jiang bagaimana melatih kombinasi dan estetika terhadap pakaian, gaya yang sembarang dia pilih, semuanya begitu bagus, maka Kathie Jiang mengatakan sebuah pengalaman yang pernah terjadi pada dirinya dengan majalah《VOGUE》serta Newhouse Family.
Tetapi, demi memastikan tempat rinci Celine disembunyikan, dia tetap memutuskan mengambil resiko dan melihat ke atas.
Tetapi tak terduga, hujan deras yang tiba-tiba turun ini hampir mengambil nyawa beberapa orang.
Yang lebih membuat dia tidak menduga adalah, perempuan berkaki panjang tidak hanya tidak mengatakan ciri khas yang begitu jelas bahwa dua orang penjahat ini adalah orang luar negeri, bahkan jumlah orang yang diberitahu juga tidak benar.
Duduk di dalam helikopter, Tiano Lin melihat Luoxia Mountain yang semakin terbang semakin jauh dalam hujan badai, seketika dalam hati dipenuhi perasaan.
Tiga helikopter “Super Puma” berubah menjadi formasi tempur dan perlahan-lahan muncul di langit yang luas di atas kaki gunung.
Puluhan Cadillac “The Beast” warna hitam menyalakan lampu hazard, berpisah menjadi dua baris dan terbentang dari lahan kosong sampai ke jalanan dengan rapih.
Pesawat pertolongan pertama Palang merah juga mendarat di pusat lahan kosong, di sekeliling adalah tenaga medis yang sudah menunggu lama sejak awal, juga ada anggota Team Silver Bear berseragam lengkap yang menjaga dengan ketat, saat ini seluruh Luoxia Mountain dikepung ketat, dulu Tiano Lin hanya bisa melihat pemandangan mewah ini di dalam film Hollywood.
“Paman Liu!”
Tiano Lin baru turun dari helikopter, Paman Liu langsung menghampiri dengan membawa payung hitam.
“Tuan Muda, akhirnya kamu sudah kembali.” Wajah Paman Liu yang sangat teguh muncul kegembiraan yang jarang terlihat.
“Aku sudah membuat Paman Liu khawatir.” kata Tiano Lin berkata dengan merasa bersalah.
“Eh, Tuan Muda bilang apa ini, membuat Anda terjadi bahaya, kami sebagai bawahan yang tidak melaksanakan tanggung jawab dengan baik, tetapi baguslah bisa selamat, kedepannya kehidupan kita masih panjang, ada perkataan apa, tunggu pulang baru bicarakan.”
Setelah Paman Liu berkata, anggota tenaga medis dari tim medis pusat perawatan langsung berlari kemari, lalu membawa Tiano Lin dan Celestine Gu ke pesawat pertolongan pertama Palang merah.
“Tiano Lin!”
Di saat ini, terdengar sebuah suara panggilan yang serak dari dalam mobil “The Beast” di samping.
Tiano Lin menoleh, dia melihat Celine yang berantakan sedang mengeluarkan kepalanya dari jendela mobil dan melihatnya dengan ekspresi rumit.
“Mari pergi.”
Tiano Lin berkata dengan datar, suster menutup pesawat, pesawat perlahan-lahan terbang di tengah hujan badai dan terbang ke pusat perawatan di sisi lain kota.
Kejadian akhir-akhir ini, tak diragukan membuat Tiano Lin terlatih mentalnya.
Dia berbaring di atas ranjang pasien dan berpikir banyak.
Tentang identitas, tentang keluarga, tentang karir, tentang cinta……
Perlahan-lahan dia mengerti.
Sedikit uang yang dia hemat untuk keluarga sama sekali tidak ada apa-apanya.
Seperti yang dikatakan Kathie Jiang, seseorang yang laut pun tidak pernah lihat, bagaimana bisa merancang kapal pesiar terbaik di dunia ini?
Uang yang tidak seharusnya dihabiskan boleh tidak dihabiskan, tetapi uang yang seharusnya dihabiskan, sedikitpun tidak boleh hemat.
Setelah mengerti hal ini, Tiano Lin ada sebuah pengertian dan tujuan yang baru terhadap kehidupan masa depan.
Dan beberapa lama ini, Harris He dan istrinya bersikap sangat sepenuh hati terhadap Tiano Lin.
Walaupun pekerjaan Harris He sangat sibuk, setiap hari dia akan meluangkan waktu dan datang ke rumah sakit satu kali.
Bahkan Rossy Tsu memasak sendiri setiap hari untuk dia dan merawat dengan sangat teliti.
Awalnya Paul Lin dan istrinya adalah yang paling khawatir, setelah menyelesaikan tujuh hari jalan-jalan di sekeliling Kota Nandu, mereka langsung bergegas kembali untuk merawat Tiano Lin.
Tetapi, setelah mereka melihat Kathie Jiang yang setiap hari berjaga di dalam kamar pasien, sekali senang, memesan lagi sebuah paket perjalanan mewah dan pergi bermain ke luar provinsi.
Waktu terlewat dengan tidak disadari.
Juga tidak tahu karena Kathie Jiang dan Rossy Tsu merawat dengan sepenuh hati atau karena alasan lain.
Kondisi pemulihan Tiano Lin di rumah sakit luar biasa baik.
Sangat baik sampai di tingkat semua tenaga medis tidak berani percaya.
Perlu diketahui, saat Tiano Lin diantar kemari, helikopter tempur dan helikopter pengangkut mengawal, seluruh tubuhnya adalah darah, membuat semua orang di rumah sakit sangat terkejut.
Tetapi, juga hanya dokter utama Tiano Lin yang tahu, luka Tiano Lin kebanyakan adalah luka luar, sedikit patah tulang kecil juga harus dipulihkan pelan-pelan agar sembuh secara alami, tidak muncul masalah yang terlalu besar.
Hanyalah, kabar dari Tokyo, menutupi hati Tiano Lin seperti sekumpulan awan hitam.
Walaupun jaringan sel Vickie Chu sudah diantar institut penelitian ke laboratorium untuk melakukan kultur.
Tetapi karena waktu kultur terlalu panjang, luka Vickie Chu tidak bisa sepenuhnya dikendalikan, dalam jangka waktu pendek, sudah berturut-turut terjadi beberapa kali kondisi pendarahan.
Untung saja, fasilitas dan dokter di institut penelitian, semuanya adalah yang terbaik di dunia, walaupun sudah dikendalikan secara sementara, tetapi kondisi seperti ini masih akan terus terjadi sebelum kultur selesai.
Di hari pulang dari rumah sakit, Xeria Ling datang.
“Hari itu, kamu yang menelepon Reino Shen kan?” Di dalam ruang istirahat lantai tiga, Tiano Lin bertanya sambil tersenyum.
Xeria Ling mengangguk, “Kami baru pergi beberapa lama, hujan langsung turun deras, menelepon kamu juga tidak diangkat terus, tidak ada cara lagi, aku hanya bisa beritahu Reino Shen, ingin membiarkan dia mengutus orang pergi lihat, kalau tidak, hatiku tidak bisa tenang.”
Tiano Lin mengangguk, jika bukan karena Xeria Ling menelepon Reino Shen lebih awal, di lingkungan buruk saat itu, waktu dirinya diselamatkan, tidak tahu akan diperpanjang berapa lama.
“Terima kasih.” Tiano Lin berkata sambil tersenyum.
“Cih, Tuan Muda Besar Keluarga He juga tahu berterima kasih, tidak mudah ya.”
Setelah Xeria Ling berkata, tiba-tiba sikap bicaranya berubah, dia mengecilkan suara dan berkata: “Oh iya, kamu tahu tidak, beberapa lama kamu rawat inap, Marvel mencarimu kemana-mana.”
“Marvel mencariku?” Tiano Lin bengong, “Mencariku untuk apa?”
“Minta orang lah.” Xeria Ling berkata dengan kesal, “Sekarang dia bilang kemana-mana, hari itu kamu yang membawa pergi Celine, di dalam hutan gunung, sampai sekarang juga tidak ditemukan Celine, dia bilang pasti kamu sudah melakukan sesuatu padanya, kalau sampai dia menangkapmu, pasti tidak akan mengampunimu.”
“Hehe, aku berusaha keras menyelamatkan Celine dari beberapa orang luar negeri, tidak cari dia minta imbalan sudah lumayan, masih bisa menyalahkanku lagi.” kata Tiano Lin dengan kesal.
“Iya, saat itu setelah mereka meninggalkan dua orang perempuan di dalam hutan gunung dan pergi, mereka sama sekali tidak kembali, sekarang masih ada muka bilang Celine adalah pacarnya, bagaimana bisa ada lelaki yang begitu tidak tahu malu di dunia ini.”
Xeria Ling memang merendahkan playboy kaya seperti Marvel, sebelumnya hanya merasa gaya hidupnya tidak baik, dilihat sekarang, bahkan karakternya juga sangat bermasalah.
“Terus Celine, dia tidak maju dengan inisiatif dan bilang sesuatu?” tanya Tiano Lin.
“Celine hilang.”
“Haa?” Tiano Lin tertegun.
“Setelah diselamatkan, Celine diantar ke rumah sakit wilayah militer Kota Nandu, luka dia tidak terlalu parah, setelah selesai melakukan pemeriksaan dan pembersihan luka, malam itu langsung hilang.”
“Tidak lihat CCTV?” tanya Tiano Lin dengan bingung.
“Sudah dilihat, CCTV menunjukkan Celine pergi sendiri dari kamar pasien saat jam 3 subuh, berpikir dia memang tidak terluka parah, biaya pengobatan juga tidak perlu dia bayar, rumah sakit tidak mempedulikan hal ini.” kata Xeria Ling dengan tidak berdaya.
Pergi sendiri?
Tiano Lin mengerutkan dahi dan mendengar Xeria Ling lanjut berkata: “Aku rasa mungkin Celine tidak ingin menghadapi penyelidikan dari pihak kepolisian, bagaimanapun juga, dia masih belum lulus kuliah, kalau masalah ini terus diselidiki dan tersebar, mungkin keberanian dia untuk tetap hidup pun juga akan hilang.”
Walaupun Xeria Ling tidak suka dengan Celine, bagaimanapun, juga sesama perempuan, terjadi hal yang begitu besar, dia juga merasa sangat simpati terhadapnya.
Tiano Lin mengangguk dan bertanya: “Kamu datangnya bawa mobil?”
Wajah Xeria Ling menjadi merah, “Bagaimana kamu tahu?”
Xeria Ling memang membeli sebuah mobil, digunakan untuk pergi kerja dan pergi ke lokasi konstruksi, mobil Polo kecil seharga Rp200 jutaan, cicilan perbulan Rp8 juta, dia bayar sendiri dengan gaji.
“Bagus kalau begitu, kamu bawa mobil antar aku ke toko 4s, aku ingin beli mobil.” Tiano Lin berdiri dan berkata.
Novel Terkait
My Superhero
JessiUnperfect Wedding
Agnes YuBalas Dendam Malah Cinta
SweetiesPejuang Hati
Marry SuIstri ke-7
Sweety GirlYou're My Savior
Shella NaviMy Lady Boss
GeorgeThis Isn't Love
YuyuThe Campus Life of a Wealthy Son×
- Bab 1 Siuman
- Bab 2 Mengakui
- Bab 3 Ayah dan Ibu Kandung
- Bab 4 Vicky Chu
- Bab 5 Bertemu Kenalan
- Bab 6 Ponsel Apple
- Bab 7 Wanita Cantik
- Bab 8 Orang Tidak Berguna
- Bab 9 Preman
- Bab 10 Dibawa ke Kantor Polisi
- Bab 11 Seperti apa rupa pelaku perdagangan manusia tersebut
- Bab 12 Membuat dia tinggal dalam penjara di sisa hidupnya
- Bab 13 Tiano masih merupakan anjing aku
- Bab 14 Besar di kampung
- Bab 15 Membawa mobil mewah
- Bab 16 Mobil Mewah
- Bab 17 Ulang Tahun Celine
- Bab 18 Pesta Ulang Tahun
- Bab 19 Dia Adalah Seorang Pencuri
- Bab 20 Saling Bertemu
- Bab 21 Dia Adalah Boss toko Ini
- Bab 22 Paket Makan Untuk Banyak Orang, Berharga 18 Juta
- Bab 23 Tidak Membawa Kartu Identitas Diri
- Bab 24 Akting Celine
- Bab 25 Pasangan Brengsek Ini
- Bab 26 Apakah kamu masih menyukaiku?
- Bab 27 Cinta Pertamaku
- Bab 28 Perawat Pribadi
- Bab 29 Biarkanlah Kak Calvin Memberimu Pekerjaan
- Bab 30 Orang Gila
- Bab 31Vickie Chu bukan milikmu
- Bab 32 Akting yang bagus
- Bab 33 Sepuluh ribu yuan
- Bab 34 Ibu kandung
- Bab 35 Teman lama
- Bab 36 Vivian Tsu adalah kakaknya
- Bab 37 Gadis-gadis seperti kalian sangat mengerikan
- Bab 38 Pelanggan tetap
- Bab 39 Memberikan hadiah
- Bab 40 Aku bisa melakukannya sendiri
- Bab 41 Menyelamatkan orang
- Bab 42 Lekas pergi
- Bab 43 Orang mesum menindasmu
- Bab 44 Transaksi langsung
- Bab 45 Orang kaya tidak akan menunjukkan kekayaannya
- Bab 46 Sekretaris pribadi
- Bab 47 Vickie Chu terluka
- Bab 48 Senang hati
- Bab 49 Fast and Furious
- Bab 50 Aku tinggal disini
- Bab 51 Senyuman indah
- Bab 52 Masakan rumah
- Bab 53 Terjadi masalah
- Bab 54 Pertolongan pertama
- Bab 55 Luka parah
- Bab 56 Penghinaan
- Bab 57 Kenapa kamu mau menyelamatkanku?
- Bab 58 Emerald Valley
- Bab 59 Tiket VIP
- Bab 60 Kita akan pergi bersama
- Bab 61 Suara peluru
- Bab 62 Melihat Konser
- Bab 63 Aku akan meneleponnya
- Bab 64 Kenapa kalian disini?
- Bab 65 Model Professional
- Bab 66 Music Heart
- Bab 67 Sengaja berakting di hadapan mereka
- Bab 68 Vickie Chu telah sadar
- Bab 69 Aku tidak tahu
- Bab 70 Vickie Chu yang sedang berbaring
- Bab 71 Journal of American Medical Association
- Bab 72 Land Rover Range Rover
- Bab 73 Michael Guo
- Bab 74 Pria yang hidup dengan mengandalkan wanita
- Bab 75 Hubungan Tiano Lin dan Celestine Gu
- Bab 76 Wanita yang tak tahu malu
- Bab 77 Pandang rendah
- Bab 78 Tidak tahu bagaimana menyapa
- Bab 79 Tidak tahu akan berahir gimana
- Bab 80 Serahkan ke polisi
- Bab 81 Ganti rugi
- Bab 82 Pertengkaran
- Bab 83 Di awal lentera, sinar bulan sangat menawan
- Bab 84 Membalas budi
- Bab 85 Wajah yang lemah dan lembut
- Bab 86 Flowers National Wetland Park
- Bab 87 Festival tahunan
- Bab 88 Si cantik Celine
- Bab 89 Tidak tahu diri
- Bab 90 Aku akan menemanimu
- Bab 91Dia bukan pacarku
- Bab 92 Kathie Jiang
- Bab 93 Menghabiskan uang untuknya
- Bab 94 Tinggal di desa
- Bab 95 Aku ingin membunuhmu
- Bab 96 Anak kandung
- Bab 97 Siaran langsung
- Bab 98 Dasar mesum
- Bab 99 Senyuman manis Vickie Chu
- Bab 100 Kartu hitam
- Bab 101 Penghinaan
- Bab 102 Gedung New World
- Bab 103 Kalian saling kenal?
- Bab 104 Konser musik
- Bab 105 Keterlaluan
- Bab 106 Harga diri
- Bab 107 Royall Wynn Hotel
- Bab 108 Aku telah merekam video
- Bab 109 Dikeluarkan dari sekolah
- Bab 110 Dikeluarkan dari sekolah
- Bab 111Ingin membeli tanah
- Bab 112 Pembangunan
- Bab 113 Minum
- Bab 114 Tidak tahu malu
- Bab 115 Kartu VIP
- Bab 116 Enyah dari hadapanku
- Bab 117 Mengapa kamu menangis?
- Bab 118 Pengalaman hidup
- Bab 119 Editan foto
- Bab 120 Universitas Nanda
- Bab 121Gedung Linxi Group
- Bab 122 Kartu Undangan
- Bab 123 Kenapa kamu datang kesini?
- Bab 124 Kenapa kamu ada disini?
- Bab 125 Departemen keuangan
- Bab 126 Merusak laporannya
- Bab 127 Memeriksanya lagi
- Bab 128 Apa hubungan mereka?
- Bab 129 Aku pergi melihatnya
- Bab 130 Pertunangan
- Bab 131
- Bab 132
- Bab 133
- Bab 134
- Bab 135
- Bab 136
- Bab 137
- Bab 138
- Bab 139
- Bab 140
- Bab 141
- Bab 142
- Bab 143
- Bab 144
- Bab 145
- Bab 146
- Bab 147
- Bab 148
- Bab 149
- Bab 150
- Bab 151
- Bab 152
- Bab 153
- Bab 154
- Bab 155
- Bab 156
- Bab 157
- Bab 158
- Bab 159
- Bab 160
- Bab 161
- Bab 162
- Bab 163
- Bab 164
- Bab 165
- Bab 166
- Bab 167
- Bab 168
- Bab 169
- Bab 170
- Bab 171
- Bab 172
- Bab 173
- Bab 174
- Bab 175
- Bab 176
- Bab 177
- Bab 178
- Bab 179
- Bab 180
- Bab 181
- Bab 182
- Bab 183
- Bab 184
- Bab 185
- Bab 186
- Bab 187
- Bab 188
- Bab 189
- Bab 190
- Bab 191
- Bab 192
- Bab 193
- Bab 194
- Bab 195
- Bab 196
- Bab 197
- Bab 198
- Bab 199
- Bab 200