The Campus Life of a Wealthy Son - Bab 134

Kathie Jiang suka balapan mobil.

Di saat ulang tahunnya yang ke-18, setelah ayahnya memberikan mobil Ferrari berwarna pink padanya, dia sudah suka pada permainan yang cepat dan menegangkan seperti ini.

Ibunya meninggal dengan cepat, sedangkan ayahnya sangat sibuk setiap hari.

Yang bisa menemaninya hanya mobil kesukaannya itu. Juga hanya di saat dia mengendarai mobil kesukaannya dan balapan dengan orang lain, dia baru tidak merasa kesepian dan kesedihan. Kekosongan di hatinya itu terpenuhi, dan dia yang pada saat itu, terasa penuh.

Selain itu, setiap kali selesai balapan, suasana hatinya terasa jauh lebih lega, semua kesedihan dan kekesalannya akan hilang begitu saja.

Setelah beberapa kali tancapan gas, jarum di spidometer sudah mencapai angka 290 kph. Kecepatan seperti ini meskipun dibandingkan dengan kecepatan tertinggi Ferrari F12 Berlinetta 354 kph masih jauh sekali, tapi angin yang masuk dari jendela tetap bisa mambuat Kathie Jiang memejamkan mata dan membuat rambutnya berterbangan.

Satu tangan mengontrol kemudi, satu tangan lagi membuka musik di mobil, dalam mobil terdengar suara penyair musik Inggris James Blunt yang khas, berat dan juga mempunyai ketukan.

Kathie Jiang berbeda dengan orang-orang yang balapan biasa.

Kathie Jiang suka suara kencang mobil, untuk melampiaskan semua suasana hati yang buruk.

Bersamaan mendengar musik yang ketukannya pelan dan berat.

Satu kencang satu tenang.

Satu terlepas satu ditarik.

Hal ini bisa membuatnya tenggelam dalam dunianya sendiri, membuat dua sifatnya yang berbeda terlepas begitu saja.

Dan bersamaan dengan ini, mobil yang di samping Ferrari merah ini, adalah Aston Martin berwarna abu-abu.

Kaca jendela mobil itu juga terbuka, menunjukkan anak muda dengan wajah nakal, telinga kiri mempunyai anting-anting yang bercahaya.

"Hehe, meskipun dulu aku selalu bukan lawanmu, tapi kamu juga sudah sangat lama tidak balapan bukan. Lalu masih begitu percaya diri malam ini pasti menang dariku?"

Aston Martin mendekat dan anak muda itu tertawa sombong.

Kathie Jiang menatap wajah yang sombong itu dengan benci, tapi tetap menjawab, "Kamu hanya perlu mengingat janji kita itu, tidak perlu pedulikan yang lain."

"Kamu begitu tidak ingin menjadi pacarku?" anak muda itu bertanya sambil tersenyum.

"Ini adalah urusanku, kamu lebih baik perhatikan jalan, daripada kecelakaan di sini." Kathie Jiang menginjak gas, Ferrari berwarna merah ini seketika melaju kencang, lalu menghilang dalam belokan.

"Haha, kamu tunggu saja. Belokan Maple Mountain, lihat bagaimana kamu sombong lagi!"

Setelah anak muda itu meniupkan peluit, memberikan tanda pada mobil Porsche yang ada di belakang, seketika dua mobil melaju cepat, pergi ke arah parkiran Maple Mountain.

Gelap malam.

Di bawah Maple Mountain Kota Nandu.

Di sini awalnya adalah tanah kosong, tapi saat ini dipenuhi dengan beragam mobil.

Kebanyakan adalah mobil murah yang dimodeli kembali, juga Porsche, Maserati, Ferrari, Lamborghini dan mobil balap yang setingkat ini.

Empat speaker yang setinggi 3 meter sedang memutarkan lagu yang sekarang sedang sangat terkenal dari Fast&Furios8, "Gang Up". Suara musik diputar sampai paling kencang, bersamaan di atas speaker berdiri wanita cantik yang mengenakan pakaian seksi, mengenakan sepatu hak tinggi merah setinggi 10 cm, yang bergerak mengikuti dentum lagu.

Di sini berkumpul pria dan wanita yang berpakaian aneh-aneh. Mereka di sini merokok, minum bir, tertawa kencang, bergerak dan melakukan pose rendahan ....

Juga karyawan yang pagi hari bekerja di perusahaan besar di kota, yang sudah bosan pada klub dan karaoke, juga datang ke sini, mencari rasa kecepatan dan keseruan arena cepat, menunjukkan tampang yang biasanya tidak ditunjukkan.

Celestine Gu menghentikan mobil Hennessy Viper GT yang seharga 8 juta, 500 meter di jalanan tidak jauh dari parkiran.

Celestine Gu pertama kali mengendarai mobil sebagus ini. Saat turun, punggungnya sudah basah dan kedua kakinya juga bergetar hebat.

"Tuan Lin, ini tempat apa ya? Sudah jam segini, masih ada orang, selain itu kelihatannya banyak mobil mewah."

Celestine Gu terengah-engah, menatap parkiran berisik yang berada di kejauhan dengan terkejut.

Tiano Lin juga turun dari tempat samping kemudi dan berkata sambil mengerutkan dahi, "Parkiran lomba Maple Mountain, adalah tempat balap yang paling disukai oleh anak-anak keluarga kaya di Kota A bahkan di Provinsi A. Di sini jalanan berkelok-kelok, tapi jalanan rata, selain itu jauh dari pusat kota. Kalau mengadakan balapan melanggar hukum, polisi sangat sulit untuk mengetahui."

"Tidak mungkin kali. Manajer Jiang kelihatan begitu serius, bisa-bisanya suka pada olahraga semenegangkan ini. Pantas saja kamu tidak membiarkan supir Ketua Wu mengantarmu kesini. Kalau sampai membuat orang lain tahu, pasti akan menimbulkan gosip cukup lama."

Celestine Gu membuka mulut dengan terkejut. Dalam hatinya, Kathie Jiang adalah contoh wanita yang berhasil, dewasa, dingin, seharusnya adalah wanita yang baik perasaan maupun pekerjaannya cukup membosankan.

Tapi balap mobil .... juga terlalu menegangkan kali.

Tiano Lin tidak berkata apapun, hanya mengerutkan dahi dan menggelengkan kepala.

Yang dia khawatirkan bukan pendapat maupun pikiran orang lain, melainkan berita-berita yang dia lihat di balap mobil Maple Mountain.

Meskipun jalan gunung di sini cocok untuk orang yang mengejar rasa tegang, balap mobil di alam bebas, tapi bersamaan dengan ketegangan yang ada, juga ada bahaya!

Jalanan di sini terlalu berkelok-kelok, selain itu kebanyakan jalan tidak ada pagarnya, artinya kondisinya juga sangat buruk. Setiap tahun tidak tahu ada berapa banyak jasad dan mobil yang ditemukan di bawah tebing. Hal ini membuat orang-orang di internet juga menamakan Maple Mountain dengan nama: Gunung Kematian.

Hampir setiap bulan, di sini akan terjadi kecelakaan mobil jatuh ke tebing yang sangat parah.

Saat melihat informasi ini, Tiano Lin tidak berani ragu satu menit pun, menyuruh Aaron Wang cepat mengantarkan mobil dan langsung pergi ke sini.

"Tuan Lin, bagaimana? Apa kita sekarang mau mencari satu per satu?" Celestine Gu melihat kebisingan di sana dan dibuat terkejut. Ternyata di dunia ini juga ada orang jenis ini. Dulu dia bahkan tidak terpikir atau bahkan lakukan.

"Tidak usah, kamu tunggu aku di sini, kunci mobil baik-baik. Cukup tunggu telepon dariku saja."

Setelah Tiano Lin selesai berkata, dia melangkah ke arah parkiran.

Ketika Tiano Lin berjalan ke arah parkiran yang bising itu, tiba-tiba dia mendengar suara wanita yang serak.

"Adik kecil, datang mencari orang ke sini?"

Tiano Lin menolehkan kepala, melihat wanita seksi yang tidak tahu sejak kapan berdiri di belakangnya, sedang menilainya dengan teliti.

Berambut pendek, wajah dengan dandanan menor, mengenakan kemeja putih yang kancingnya terbuka sampai ketiga, rok pendek, kaki panjang mengenakan sepatu hak tinggi, menyapit satu rokok khusus wanita dan wajahnya penuh dengan godaan.

"Angelia?"

Meskipun sudah memotong rambut pendek, selain itu cahaya di sekitar tidak terlalu terang, tapi kharisma wanita itu, Tiano Lin tidak akan pernah lupa.

Angelia Liu merokok dengan anggun dan berkata sambil tersenyum, "Kamu datang mencari Kathie bukan?"

Tiano Lin seketika senang, "Apa kamu tahu dimana dia sekarang?"

Tiano Lin ingat Angelia Liu kenal dengan Kathie Jiang, hanya saja tidak mengetahui apa hubungan dua orang ini.

"Ikut aku saja."

Angelia Liu membalikkan badan dengan anggun, menggerakan kaki panjang seksinya dan melangkah pergi.

Tiano Lin ikut di belakang Angelia Liu. Ketika keduanya muncul di titik start Maple Mountain, Tiano Lin langsung melihat mobil Ferrari yang kelihatannya sangat mirip dengan mobil Ferrari Celestine Gu.

Saat ini, mobil Ferrari merah dan Lamborghini hitam sedang berhenti di tengah jalur balap. Hanya saja Tiano Lin tidak melihat bayangan Kathie Jiang dari kaca jendela.

"Naik mobil saja."

Angelia Liu membuka pintu Ferrari, kaki yang panjang masuk ke dalam mobil, duduk di kursi kemudi dan berkata pada Tiano Lin.

"Tapi ...."

Tiano Lin membuka mulut, dia awalnya ingin bilang, dia ke sini untuk mencari Kathie Jiang, tapi saat ini, mobil kaca Lamborghini yang ada di samping juga pelan-pelan terbuka, menunjukkan seorang botak yang sedang tersenyum aneh.

"Ini adalah orang yang kamu mau jemput? Kelihatannya kecil sekali ..." si botak berkata sambil tertawa.

Berdasarkan peraturan lomba, satu mobil harus mengangkut satu orang. Biasanya adalah pebalap pria, disertai satu wanita sebagai pendampingnya.

Di samping tempat kemudi Lamborghini duduk seorang wanita cantik yang tubuhnya seksi, mulut merah, pakaiannya juga sangat berani, memegang cermin, dan sedang menambah make-up.

"Tidak boleh?" Angelia Liu merokok dan bertanya datar.

"Aku sih tentu saja boleh, tapi tidak tahu adik kecil ini bisa atau tidak. Jangan nanti jalan gunung terlalu menakutkan dan adik kecil ini tidak berani angkat lagi. Nanti malam bukankah kamu harus tidur sendirian? Hahaha!" si botak tertawa.

"Jangan basa-basi, cepat mulai, malam ini kalau kamu menang, aku milikmu."

Angelia Liu mematikan rokok di tangannya, membuka pintu di samping kemudi, dan memberi tanda pada Tiano Lin untuk naik ke mobil.

Novel Terkait

Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu