The Campus Life of a Wealthy Son - Bab 15 Membawa mobil mewah
Dengan pemikiran demikian, Tiano berjalan ke mobil berwarna putih yang di pojok situ.
“Ini lumayan.”
Tiano memutuskan untuk memilih yang ini.
“Gila, kamu gila ya, ini adalah Mercedes-Benz G-Class, kamu malah mau beli mobil satu ini.”
Perkataan Sony menarik perhatian orang sekitar.
“Jangankan harga, hanya untuk biaya pemeliharaan dan minyak saja sudah akan membuat kamu tidak mampu. Kalau kamu mau, setidaknya bermula dari 2 milyar.”
Mobil ini selain untuk pamer, benar-benar tidak ada nilai guna yang lain. Orang biasa seperti Tiano, bagaimana mungkin bisa menerimanya.
“Mobil ini, kalau orang yang baru kaya bisa membeli pun pasti tidak mampu untuk biaya pemeliharaannya.”
Sony sungguh tidak menyarankan Tiano membeli mobil yang ini.
Tiano malah santai sekali, diamatinya mobil tersebut, kemudian berkata kepada Sony.
“Kamu bisa menyetir mobil ini?”
“Tentu saja bisa, mobil seperti ini akan memberikan kepuasan yang tiada tara.”
Sebenarnya Sony sangat menyukai mobil mewah ini, hanya saja ia tidak berani membayangkannya.
“Kalau begitu, ini saja.” Ujar Tiano langsung.
Hanya saja anehnya Tiano sudah bilang ingin membeli mobil, tapi malah tidak tampak ada karyawan yang datang.
Mungkin merasa mereka masih murid, pasti tidak punya uang.
“Tiano kamu gila? Lebih baik apa adanya saja, apakah budget kamu mengizinkan kamu melakukan perbuatan bodoh ini?”
Tiano menggeleng.
“Apakah ada karyawan? Tolong jelaskan fungsi mobil ini.”
Tanpa menunggu Tiano membuka mulut, tiba-tiba muncul seorang wanita di sebelahnya, serta sudah mengatakan apa yang belum sempat ia katakan.
Wanita ini berusia sekitar dua puluhan, rambutnya terurai, wajahnya dirias natural, tampak cantik sekali.
Usai bertanya, dia masih mengira Tiano mereka yang menjual mobil, sehingga ia berkata : “Tolong kalian jelaskan fungsinya ke aku.”
“Maaf, kami bukan karyawan.”
Karena takut akan membuat Tiano malu, Yulius dan teman-teman menarik bajunya, agar dia tidak tetap di situ lagi.
“Nona, mobil ini aku yang memilih terlebih dahulu.”
Tiano tidak meninggalkan tempat itu, melainkan berbicara ke wanita tersebut dengan serius.
“Apa?” Wanita tersebut menunjukkan ekspresi terperanjat.
“Mobil ini sudah aku pilih lebih dulu.”
Ujar Tiano sekali lagi.
“Adik kecil, apakah kamu tahu mobil apa ini? Apakah kamu tahu berapa harganya? Sekali pun orang tuamu adalah orang kaya baru, juga tidak mampu kamu membelinya.”
Wajah wanita itu penuh dengan sindiran.
Tiano tidak berdaya, kenapa setiap orang merasa dia sangat miskin? Di dalam rekeningnya ia punya uang jajan ratusan milyar, masih sisa banyak setelah membeli mobil ini.
“Maaf, mobil ini aku mau, kamu lihat mobil yang lain saja.”
Ujar Tiano tidak mau mengalah.
“Kamu!” Dari tatapan mata wanita cantik itu penuh dengan emosi, ingin rasanya dia memaki.
Kenapa orang ini begitu tidak tahu mengalah, benar-benar mengira dia mampu membelinya?
Terdengar suara orang berlarian kecil, seorang karyawan datang tergesa-gesa.
“Nona, maaf sekali. Aku tadi sedang ada urusan di sana, jadi agak terlambat, apakah anda ingin melihat mobil?”
Wanita cantik itu mengangguk, lalu melirik Tiano dengan pandangan meremehkan.
“Cepatlah, perkenalkan mobil ini ke aku, aku mengejar waktu.”
Karyawan wanita tersebut hanya tersenyum.
“Kenapa toko kalian membiarkan orang yang tidak keruan masuk sembarangan? Apakah kalian tahu ini mengganggu semangat aku untuk membeli mobil?”
Seketika karyawan wanita tersebut mengerti maksud dia, ia pun membalikkan badan berkata kepada Tiano mereka : “Tuan-tuan sekalian, kalau untuk menambah keramaian silakan ke tempat lain, kita di sini tidak ada model SPG, tidak ada yang bisa ditonton. Kalau tidak ingin pergi, kalian bisa pergi ke kasir sana, di situ ada tempat istirahat dan air minum, tidak dipungut biaya.”
Melihat Tiano mereka berpakaian sederhana, juga seperti mahasiswa, jadi merasa mereka tidak mungkin datang untuk membeli mobil.
“Tiano, atau kita lihat yang lain saja?” Ujar Sony sambil menarik Tiano.
“Mobil ini aku mau sekarang juga, kalau bisa langsung kredit.”
Ucap Tiano dengan serius, kemudian langsung berjalan ke tempat istirahat sana.
Karyawan wanita itu hanya menggeleng-geleng, mengira Tiano hanya ngomong saja, sehingga ia pun tidak mempedulikan Tiano mereka lagi, dan mulai menjelaskan fungsi mobil tersebut ke wanita cantik itu.”
Tiano mereka memasuki tempat istirahat.
“Tiano, kamu terlalu keras kepala, mobil itu sudah mau dibeli sama orang lain, kamu jangan bersikukuh lagi.”
Yulius membujuknya.
“Tapi jelas-jelas aku yang lebih dulu memilihnya.”
Perkataan Tiano membuat mereka khawatir, mereka merasa Tiano sebenarnya hanya ngambek.
Ketika beberapa dari mereka sedang melamun, tiba-tiba datang seorang karyawan wanita.
Karyawan yang satu ini berparas cantik, serta tidak tahu kenapa kelihatan ramah sekali.
“Tuan-tuan, apakah kalian ingin membeli mobil?”
Karyawan wanita tersebut melihat ke Tiano.
“Benar, aku mau mobil yang itu.”
Tiano menujuk mobil yang diminatinya.
Karyawan itu agak tidak yakin, dengan ragu-ragu ia bertanya : “Tuan, apakah maksud anda yang itu?”
“Iya, benar, aku tidak mau melihat-lihat lagi, langsung gesek kartuku saja!”
Tiano tidak ingin bertele-tele, langsung ia mengeluarkan kartu banknya.
Karyawan itu menerimanya, serta dengan heran dia menatap kartu tersebut beberapa detik, meskipun tidak percaya, tapi dia tetap mengeluarkan mesin posnya.
Awalnya karyawan tersebut hanya ingin mencoba-coba, tidak disangka transaksi sebesar dua milyar tersebut berhasil begitu saja, rasanya bagaikan mimpi.
Dia adalah karyawan baru, masih tidak familiar dengan profesinya, banyak hal yang tidak ia beritahu ke Tiano, tidak disangka Tiano langsung memasukkan kata sandi tanpa menanyakan apa pun, dia bahkan masih belum bisa membuka bon.
Dalam sekejap mata dia sudah melakukan transaksi terbesar sejak ia bekerja di toko ini, dia sendiri kebingungan.
Sales manager yang tiba-tiba menerima notifikasi penerimaan pembayaran juga terkejut, dia yang awalnya sedang berbicara di telepon, langsung keluar dengan berlari kecil setelah terburu-buru mematikan panggilan, dengan segan dan hormat ia berkata kepata Tiano : “Tuan, apakah anda yang membayar mobil ini tadi?”
Novel Terkait
Pernikahan Kontrak
JennyThe Comeback of My Ex-Wife
Alina QueensHis Soft Side
RiseAwesome Guy
RobinMenantu Hebat
Alwi GoCinta Yang Terlarang
MinnieCintaku Pada Presdir
NingsiThe Campus Life of a Wealthy Son×
- Bab 1 Siuman
- Bab 2 Mengakui
- Bab 3 Ayah dan Ibu Kandung
- Bab 4 Vicky Chu
- Bab 5 Bertemu Kenalan
- Bab 6 Ponsel Apple
- Bab 7 Wanita Cantik
- Bab 8 Orang Tidak Berguna
- Bab 9 Preman
- Bab 10 Dibawa ke Kantor Polisi
- Bab 11 Seperti apa rupa pelaku perdagangan manusia tersebut
- Bab 12 Membuat dia tinggal dalam penjara di sisa hidupnya
- Bab 13 Tiano masih merupakan anjing aku
- Bab 14 Besar di kampung
- Bab 15 Membawa mobil mewah
- Bab 16 Mobil Mewah
- Bab 17 Ulang Tahun Celine
- Bab 18 Pesta Ulang Tahun
- Bab 19 Dia Adalah Seorang Pencuri
- Bab 20 Saling Bertemu
- Bab 21 Dia Adalah Boss toko Ini
- Bab 22 Paket Makan Untuk Banyak Orang, Berharga 18 Juta
- Bab 23 Tidak Membawa Kartu Identitas Diri
- Bab 24 Akting Celine
- Bab 25 Pasangan Brengsek Ini
- Bab 26 Apakah kamu masih menyukaiku?
- Bab 27 Cinta Pertamaku
- Bab 28 Perawat Pribadi
- Bab 29 Biarkanlah Kak Calvin Memberimu Pekerjaan
- Bab 30 Orang Gila
- Bab 31Vickie Chu bukan milikmu
- Bab 32 Akting yang bagus
- Bab 33 Sepuluh ribu yuan
- Bab 34 Ibu kandung
- Bab 35 Teman lama
- Bab 36 Vivian Tsu adalah kakaknya
- Bab 37 Gadis-gadis seperti kalian sangat mengerikan
- Bab 38 Pelanggan tetap
- Bab 39 Memberikan hadiah
- Bab 40 Aku bisa melakukannya sendiri
- Bab 41 Menyelamatkan orang
- Bab 42 Lekas pergi
- Bab 43 Orang mesum menindasmu
- Bab 44 Transaksi langsung
- Bab 45 Orang kaya tidak akan menunjukkan kekayaannya
- Bab 46 Sekretaris pribadi
- Bab 47 Vickie Chu terluka
- Bab 48 Senang hati
- Bab 49 Fast and Furious
- Bab 50 Aku tinggal disini
- Bab 51 Senyuman indah
- Bab 52 Masakan rumah
- Bab 53 Terjadi masalah
- Bab 54 Pertolongan pertama
- Bab 55 Luka parah
- Bab 56 Penghinaan
- Bab 57 Kenapa kamu mau menyelamatkanku?
- Bab 58 Emerald Valley
- Bab 59 Tiket VIP
- Bab 60 Kita akan pergi bersama
- Bab 61 Suara peluru
- Bab 62 Melihat Konser
- Bab 63 Aku akan meneleponnya
- Bab 64 Kenapa kalian disini?
- Bab 65 Model Professional
- Bab 66 Music Heart
- Bab 67 Sengaja berakting di hadapan mereka
- Bab 68 Vickie Chu telah sadar
- Bab 69 Aku tidak tahu
- Bab 70 Vickie Chu yang sedang berbaring
- Bab 71 Journal of American Medical Association
- Bab 72 Land Rover Range Rover
- Bab 73 Michael Guo
- Bab 74 Pria yang hidup dengan mengandalkan wanita
- Bab 75 Hubungan Tiano Lin dan Celestine Gu
- Bab 76 Wanita yang tak tahu malu
- Bab 77 Pandang rendah
- Bab 78 Tidak tahu bagaimana menyapa
- Bab 79 Tidak tahu akan berahir gimana
- Bab 80 Serahkan ke polisi
- Bab 81 Ganti rugi
- Bab 82 Pertengkaran
- Bab 83 Di awal lentera, sinar bulan sangat menawan
- Bab 84 Membalas budi
- Bab 85 Wajah yang lemah dan lembut
- Bab 86 Flowers National Wetland Park
- Bab 87 Festival tahunan
- Bab 88 Si cantik Celine
- Bab 89 Tidak tahu diri
- Bab 90 Aku akan menemanimu
- Bab 91Dia bukan pacarku
- Bab 92 Kathie Jiang
- Bab 93 Menghabiskan uang untuknya
- Bab 94 Tinggal di desa
- Bab 95 Aku ingin membunuhmu
- Bab 96 Anak kandung
- Bab 97 Siaran langsung
- Bab 98 Dasar mesum
- Bab 99 Senyuman manis Vickie Chu
- Bab 100 Kartu hitam
- Bab 101 Penghinaan
- Bab 102 Gedung New World
- Bab 103 Kalian saling kenal?
- Bab 104 Konser musik
- Bab 105 Keterlaluan
- Bab 106 Harga diri
- Bab 107 Royall Wynn Hotel
- Bab 108 Aku telah merekam video
- Bab 109 Dikeluarkan dari sekolah
- Bab 110 Dikeluarkan dari sekolah
- Bab 111Ingin membeli tanah
- Bab 112 Pembangunan
- Bab 113 Minum
- Bab 114 Tidak tahu malu
- Bab 115 Kartu VIP
- Bab 116 Enyah dari hadapanku
- Bab 117 Mengapa kamu menangis?
- Bab 118 Pengalaman hidup
- Bab 119 Editan foto
- Bab 120 Universitas Nanda
- Bab 121Gedung Linxi Group
- Bab 122 Kartu Undangan
- Bab 123 Kenapa kamu datang kesini?
- Bab 124 Kenapa kamu ada disini?
- Bab 125 Departemen keuangan
- Bab 126 Merusak laporannya
- Bab 127 Memeriksanya lagi
- Bab 128 Apa hubungan mereka?
- Bab 129 Aku pergi melihatnya
- Bab 130 Pertunangan
- Bab 131
- Bab 132
- Bab 133
- Bab 134
- Bab 135
- Bab 136
- Bab 137
- Bab 138
- Bab 139
- Bab 140
- Bab 141
- Bab 142
- Bab 143
- Bab 144
- Bab 145
- Bab 146
- Bab 147
- Bab 148
- Bab 149
- Bab 150
- Bab 151
- Bab 152
- Bab 153
- Bab 154
- Bab 155
- Bab 156
- Bab 157
- Bab 158
- Bab 159
- Bab 160
- Bab 161
- Bab 162
- Bab 163
- Bab 164
- Bab 165
- Bab 166
- Bab 167
- Bab 168
- Bab 169
- Bab 170
- Bab 171
- Bab 172
- Bab 173
- Bab 174
- Bab 175
- Bab 176
- Bab 177
- Bab 178
- Bab 179
- Bab 180
- Bab 181
- Bab 182
- Bab 183
- Bab 184
- Bab 185
- Bab 186
- Bab 187
- Bab 188
- Bab 189
- Bab 190
- Bab 191
- Bab 192
- Bab 193
- Bab 194
- Bab 195
- Bab 196
- Bab 197
- Bab 198
- Bab 199
- Bab 200