The Campus Life of a Wealthy Son - Bab 166
Dari mendengar suara Lindiani Lin, Tiano Lin tahu sesuatu akan terjadi.
Ini adalah panti jompo.
Orang-orang yang dapat mengunjungi dokter di sini jika bukan kaya maka pasti mulia dan kebanyakan dari mereka adalah kerabat dan teman keluarga He.
Ini bukan di rumah sendiri, semua orang akan menuruti kamu.
Dan kebanyakan orang kaya memiliki emosi yang buruk.
Pasien itu berteriak dan segera keluar sekelompok penjaga keamanan dari ujung koridor, agresif mengelilingi Lindiani Lin.
Mereka mengenal pasien ini tetapi belum pernah bertemu Lindiani Lin.
"Usir wanita jalanan ini keluar dan tanyakan bajingan mana yang mengatur orang luar untuk masuk ke rumah sakit keluarga He, sekalian panggil ke sini, aku tidak akan mengampuninya!"
Pasien menunjuk ke hidung Lindiani Lin dengan murka, untuk pertama kalinya dalam bertahun-tahun, itu adalah pertama kalinya seseorang berani menarik kerahnya dan menuding wajahnya.
Pimpinan petugas keamanan berdiri di antara kedua petugas, berkata dengan dingin kepada Lindiani Lin: "Ikut dengan kami ke departemen keamanan. Ada beberapa hal yang perlu kami tanyakan."
"Bagaimana sikapmu? Apakah kamu memperlakukan pasien dengan cara ini? Sistem pendidikan kita masih meningkatkan kualitas layanan. Kualifikasi apa yang kamu miliki sebagai satpam untuk memerintah aku? Panti jompo kalian terlalu sombong!"
Lindiani Lin melotot dan tidak menganggap serius penjaga keamanan ini.
"Maaf, aku sekarang memiliki keraguan tentang kualifikasi kamu untuk masuk rumah sakit. Tidak peduli di sistem mana kamu berada, kamu harus pergi ke Departemen Keamanan untuk menjelaskan dengan jelas."
Panti jompo selalu mengizinkan keluarga karyawan untuk masuk rumah sakit untuk menikmati manfaat dari sumber daya medis.
Namun, persyaratannya bukan untuk menyerang pasien asli di sini.
"Aku melihat siapa di antara kalian yang berani menyentuhku, apa yang terjadi dengan rumah sakitmu yang rusak, siapa yang memberimu kekuatan penegakan hukum, aku adalah guru rakyat, berdasarkan apa kalian penjaga keamanan menyentuhku!"
Melihat bahwa kedua belah pihak akan bertarung, Tiano Lin mengerutkan kening dan berdiri untuk menghentikannya.
Tetapi segera, seorang perawat kecil berlari di belakangnya, terengah-engah dan bertanya: "Tuan Lin ... mengapa Kamu di sini? Aku baru saja akan mencari Anda, kerabatmu dan ..."
"Yah, aku melihatnya, panggil orang itu," kata Tiano Lin.
"Haruskah aku menelepon kerabatmu atau ..."
“Hanya pria itu, biarkan dia datang dan menemuiku,” kata Tiano Lin ringan.
Perawat kecil itu mengangguk dan bergegas.
“Tolong jangan marah, Tuan Che, seseorang mencarimu di koridor.” Perawat kecil itu berdiri di antara penjaga keamanan dan Lindiani Lin dan berkata kepada pasien.
"Siapa yang mencariku saat ini. Apakah tidak lihat aku sedang membereskan orang? Biarkan dia menunggu. Aku harus mencari tahu hari ini wanita jalanan ini diatur oleh siapa yang tidak tahu diri untuk masuk ke sini. Aku tumbuh begitu besar belum pernah dibuli orang seperti ini ...”
Sebelum pasien selesai berbicara, perawat kecil bergegas ke sisinya dan mencondongkan tubuh ke depan untuk membisikkan beberapa kata.
“Apa yang kamu katakan itu benar?” Mata Wibowo Tsu jelas tidak percaya. Wanita jalanan ini sebenarnya adalah pasien yang diatur oleh keluarga He untuk datang? Tidak peduli bagaimanacara melihatnya, sama sekali tidak terlihat seperti kaum bangsawan.
“Kamu pergi duluan, Tuan Muda Lin menunggumu.” Perawat kecil itu berkata dengan cemas.
"Oke, kalian jaga dengan baik, jika kalian membiarkan wanita jalanan ini kabur, kalian semua keluar!"
Wibowo Tsu menatap Lindiani Lin, lalu berbalik dan berjalan ke arah Tiano Lin dengan marah.
“Apakah kamu Tiano Lin?” Wibowo Tsu berkata dengan ekspresi arogan.
"Ya," Tiano Lin mengangguk, "Orang itu adalah bibiku yang kedua."
Meskipun tidak mau mengakuinya, begitu Lindiani Lin benar-benar dipukuli di sini, sulit bertanggung jawab pada orang tuanya.
"Oh, ternyata wanita jalanan ini adalah bibimu yang kedua. Karena orang sendiri, maka kamu minta maaf padaku dan lupakan saja masalah ini." Wibowo Tsu sangat bangga.
“Apakah kamu tahu siapa aku?” Tiano Lin mengerutkan kening.
“Kalau begitu, kamu seharusnya tahu siapa aku.” Wibowo Tsu balik bertanya.
Tiano Lin memandang pemuda yang lumayan ganteng di depannya, bertanya dengan datar:”Siapa kamu?”
“Namaku Wibowo Tsu, Rossy Tsu adalah bibi kecilku, apakah perlu berbicara lebih banyak tentang hal-hal lain?” Wibowo Tsu tertawa.
"Oh," Tiano Lin mengangguk.
“Oh?” Wibowo Tsu memandang Tiano Lin, “Apakah kamu tidak ingin mengatakan sesuatu?”
Pada saat yang sama dia berkata dalam hati, bocah ini sama sekali tidak membuka kartu sesuai kebiasaan, dari luar terlihat jujur, tetapi kenyataannya ia memiliki wajah lain yang tidak menganggap dirinya sama sekali.
"Apakah kamu bisu? Secara sewenang-wenang mengatur kerabat pedesaan semacam ini masuk panti jompo dan bertengkar dengan anggota keluarga He. Jika bibi kecilku tahu, menurutmu akankah ia memcabut kualifikasi kamu untuk dirawat di panti jompo? Kamu hanya bisa pergi ke rumah sakit rakyat yang berdesakan dengan orang-orang, rumah sakit rakyat yang penuh dengan sampah dan bakteri. Rasanya sangat menyenangkan ketika memikirkannya.”
Melihat wajah Wibowo Tsu yang arogan, Tiano Lin bertanya dengan tidak mengerti:’Kamu jelas-jelas tahu siapa aku, tetapi tetap berbicara dengan sikap seperti ini kepadaku, apa tidak takut cari mati?”
Melihat wajah panik Wibowo Tsu, Tiano Lin bertanya dengan bingung, "Kamu tahu siapa aku, tetapi kamu masih bersikeras berbicara denganku seperti ini. Apakah kamu tidak takut mati?"
Meskipun Tiano Lin tidak melakukan kontak dengan lebih banyak anggota keluarga He.
Tetapi untuk beberapa tindakan yang dilakukannya selama beberapa waktu ini di panti jompo, nama Tiano Lin pasti telah didengar oleh setiap keluarga He atau siapa pun yang memiliki hubungan dengan keluarga He.
Meskipun Wibowo Tsu tidak ada dalam garis keluarga He, dia juga sepupunya,tidak perlu bersikap tidak membedakan benar dan salah, ingin menemukan nasib buruknya sendiri.
“Tidak peduli siapa kamu, selama kamu tidak berinisiatif untuk meminta maaf padaku hari ini, kerabatmu itu pasti akan diusir keluar dari sini,” Wibowo Tsu berkata dengan masam, sejak kapan orang pernah tidak memandang dirinya.
"Sakit."
Tiano Lin meliriknya, mengeluarkan ponselnya secara langsung, dan menelepon Kepala RS Fernandi Lu.
"Satu menit, kamu turun sekarang."
Setelah berbicara, tutup telepon.
Meskipun Fernandi Lu rajin, dia memang jauh dari Aaron Wang dalam menangani beberapa hal.
Tiano Lin diam-diam berkata.
Segera, Fernandi Lu berlari ke bawah dengan keringatan dan muncul di depan Tiano Lin.
"Tuan Muda Lin, Tuan Muda Su, ini ..."
Fernandi Lu menyeka keringatnya dan bertanya dengan hati-hati.
"Halo, Kepala RS Lu."
Di luar dugaan Tiano Lin, setelah Fernandi Lu muncul, Wibowo Tsu langsung mengubah wajahnya.
“Aku mengobrol dengan kakak sepupuku, tidak apa-apa, kamu sibuk dengan urusanmu, tidak perlu perdulkan kami,” kata Wibowo Tsu sambil tersenyum, dan pada saat yang sama dengan berjuang untuk mengedipkan mata pada Tiano Lin.
Tiano Lin mengerutkan kening saat dia mengawasinya, lalu mengangguk, "Yah, tidak apa-apa, suruh semua satpam pergi,"
Fernandi Lu memandang mereka berdua dengan ragu-ragu, dengan ragu melangkah mundur, tetapi Wibowo Tsu melotot.
"Kepala RS ini tidak mampu sama sekali, penakut dan takut akan urusan. Dia menyembunyikan diri dan tidak berani muncul ketika ada kejadian besar, membiarkan orang seperti ini menjadi Kepala RS dengan membayar gaji jutaan yuan setiap tahun, masih lebih baik mengikat seekor anjing di kantor Kepala RS, hasilnya akan sama." Wibowo Tsu berkata dengan sinis.
“Kau baru saja berakting hanya untuk memberitahuku bahwa Fernandi Lu tidak mampu bekerja?” Tiano Lin menatapnya dengan bingung dan bertanya.
"Bukan hanya itu. Ini terutama karena bibimu yang kedua terlalu pemarah. Aku hanya secara tidak sengaja menabraknya dengan ringan dan aku dengan cepat meminta maaf, tetapi dia terlalu buruk. Jika bukan perawat yang segera katakan padaku bahwa dia adalah orang yang kamu atur masuk, aku tidak perlu menunggu penjaga keamanan, langsung saja tampar wajahnya, siapa yang belum pernah memukuli seorang wanita.”Wibowo Tsu berkata dengan sinis. ”Kalau begitu kamu sengaja terjerat dengannya, kemudian menungguku muncul?” Tiano Lin berkata dengan marah, pada kenyataannya, dia sudah mendengar beberapa petunjuk.
"Ya ..." Wibowo Tsu menilai Tiano Lin dengan pandangan aneh, "Kamu, tuan muda sah keluarga He yang hilang telah pulang kembali. Sekarang seluruh keluarga He dan keluarga Su menjadi gempar. Belum ada yang melihatmu, tentu saja aku tidak akan melepaskan kesempatan bagus iIni.”
Setelah berbicara, Wibowo Tsu menambahkan: "Itu hanya sebuah ujian, kamu si tuan muda yang telah berpisah selama bertahun-tahun dan tiba-tiba menjadi kaya, apakah seperti orang kaya baru di masyarakat, bersikap sombong dan mendominasi dan tidak menganggap keluarga Su.”
“Jadi sepertinya aku sudah lulus tes sekarang?” Tiano Lin berkata dengan kehabisan kata.
"Masih boleh, lurus secara terpaksa. Setidaknya memiliki ketenangan dan kemantapan keluarga He kalian. Jika orang lain, dia pasti akan langsung berantam dengan aku. Kamu lakukan dengan cukup baik, sekarang aku akan menyebarkan situasimu ke dalam grup keluarga. Lulus ujian pertama.”
Seperti yang dikatakan Wibowo Tsu, dia mengeluarkan ponselnya dan dengan cepat mengambil gambar Tiano Lin, dan kemudian mengirim foto ke grup keluarga.
Pada saat yang sama, tatapan kedua orang itu melihat Fernandi Lu mengusir penjaga keamanan. Ketika dia sedang menghibur Lindiani Lin, Lindiani Lin dengan marah menepis tangan Fernandi Lu dan berkata dengan dingin, "Biarkan pasien itu dan kepala keamanan meminta maaf kepadaku sekarang, jika tidak, aku akan melaporkan kalian ke Biro Kesehatan untuk menutup rumah sakit dan mengusir kalian!”
Novel Terkait
Penyucian Pernikahan
Glen ValoraBehind The Lie
Fiona LeeGue Jadi Kaya
Faya SaitamaMy Goddes
Riski saputroAdieu
Shi QiHabis Cerai Nikah Lagi
GibranBeautiful Love
Stefen LeeThe Campus Life of a Wealthy Son×
- Bab 1 Siuman
- Bab 2 Mengakui
- Bab 3 Ayah dan Ibu Kandung
- Bab 4 Vicky Chu
- Bab 5 Bertemu Kenalan
- Bab 6 Ponsel Apple
- Bab 7 Wanita Cantik
- Bab 8 Orang Tidak Berguna
- Bab 9 Preman
- Bab 10 Dibawa ke Kantor Polisi
- Bab 11 Seperti apa rupa pelaku perdagangan manusia tersebut
- Bab 12 Membuat dia tinggal dalam penjara di sisa hidupnya
- Bab 13 Tiano masih merupakan anjing aku
- Bab 14 Besar di kampung
- Bab 15 Membawa mobil mewah
- Bab 16 Mobil Mewah
- Bab 17 Ulang Tahun Celine
- Bab 18 Pesta Ulang Tahun
- Bab 19 Dia Adalah Seorang Pencuri
- Bab 20 Saling Bertemu
- Bab 21 Dia Adalah Boss toko Ini
- Bab 22 Paket Makan Untuk Banyak Orang, Berharga 18 Juta
- Bab 23 Tidak Membawa Kartu Identitas Diri
- Bab 24 Akting Celine
- Bab 25 Pasangan Brengsek Ini
- Bab 26 Apakah kamu masih menyukaiku?
- Bab 27 Cinta Pertamaku
- Bab 28 Perawat Pribadi
- Bab 29 Biarkanlah Kak Calvin Memberimu Pekerjaan
- Bab 30 Orang Gila
- Bab 31Vickie Chu bukan milikmu
- Bab 32 Akting yang bagus
- Bab 33 Sepuluh ribu yuan
- Bab 34 Ibu kandung
- Bab 35 Teman lama
- Bab 36 Vivian Tsu adalah kakaknya
- Bab 37 Gadis-gadis seperti kalian sangat mengerikan
- Bab 38 Pelanggan tetap
- Bab 39 Memberikan hadiah
- Bab 40 Aku bisa melakukannya sendiri
- Bab 41 Menyelamatkan orang
- Bab 42 Lekas pergi
- Bab 43 Orang mesum menindasmu
- Bab 44 Transaksi langsung
- Bab 45 Orang kaya tidak akan menunjukkan kekayaannya
- Bab 46 Sekretaris pribadi
- Bab 47 Vickie Chu terluka
- Bab 48 Senang hati
- Bab 49 Fast and Furious
- Bab 50 Aku tinggal disini
- Bab 51 Senyuman indah
- Bab 52 Masakan rumah
- Bab 53 Terjadi masalah
- Bab 54 Pertolongan pertama
- Bab 55 Luka parah
- Bab 56 Penghinaan
- Bab 57 Kenapa kamu mau menyelamatkanku?
- Bab 58 Emerald Valley
- Bab 59 Tiket VIP
- Bab 60 Kita akan pergi bersama
- Bab 61 Suara peluru
- Bab 62 Melihat Konser
- Bab 63 Aku akan meneleponnya
- Bab 64 Kenapa kalian disini?
- Bab 65 Model Professional
- Bab 66 Music Heart
- Bab 67 Sengaja berakting di hadapan mereka
- Bab 68 Vickie Chu telah sadar
- Bab 69 Aku tidak tahu
- Bab 70 Vickie Chu yang sedang berbaring
- Bab 71 Journal of American Medical Association
- Bab 72 Land Rover Range Rover
- Bab 73 Michael Guo
- Bab 74 Pria yang hidup dengan mengandalkan wanita
- Bab 75 Hubungan Tiano Lin dan Celestine Gu
- Bab 76 Wanita yang tak tahu malu
- Bab 77 Pandang rendah
- Bab 78 Tidak tahu bagaimana menyapa
- Bab 79 Tidak tahu akan berahir gimana
- Bab 80 Serahkan ke polisi
- Bab 81 Ganti rugi
- Bab 82 Pertengkaran
- Bab 83 Di awal lentera, sinar bulan sangat menawan
- Bab 84 Membalas budi
- Bab 85 Wajah yang lemah dan lembut
- Bab 86 Flowers National Wetland Park
- Bab 87 Festival tahunan
- Bab 88 Si cantik Celine
- Bab 89 Tidak tahu diri
- Bab 90 Aku akan menemanimu
- Bab 91Dia bukan pacarku
- Bab 92 Kathie Jiang
- Bab 93 Menghabiskan uang untuknya
- Bab 94 Tinggal di desa
- Bab 95 Aku ingin membunuhmu
- Bab 96 Anak kandung
- Bab 97 Siaran langsung
- Bab 98 Dasar mesum
- Bab 99 Senyuman manis Vickie Chu
- Bab 100 Kartu hitam
- Bab 101 Penghinaan
- Bab 102 Gedung New World
- Bab 103 Kalian saling kenal?
- Bab 104 Konser musik
- Bab 105 Keterlaluan
- Bab 106 Harga diri
- Bab 107 Royall Wynn Hotel
- Bab 108 Aku telah merekam video
- Bab 109 Dikeluarkan dari sekolah
- Bab 110 Dikeluarkan dari sekolah
- Bab 111Ingin membeli tanah
- Bab 112 Pembangunan
- Bab 113 Minum
- Bab 114 Tidak tahu malu
- Bab 115 Kartu VIP
- Bab 116 Enyah dari hadapanku
- Bab 117 Mengapa kamu menangis?
- Bab 118 Pengalaman hidup
- Bab 119 Editan foto
- Bab 120 Universitas Nanda
- Bab 121Gedung Linxi Group
- Bab 122 Kartu Undangan
- Bab 123 Kenapa kamu datang kesini?
- Bab 124 Kenapa kamu ada disini?
- Bab 125 Departemen keuangan
- Bab 126 Merusak laporannya
- Bab 127 Memeriksanya lagi
- Bab 128 Apa hubungan mereka?
- Bab 129 Aku pergi melihatnya
- Bab 130 Pertunangan
- Bab 131
- Bab 132
- Bab 133
- Bab 134
- Bab 135
- Bab 136
- Bab 137
- Bab 138
- Bab 139
- Bab 140
- Bab 141
- Bab 142
- Bab 143
- Bab 144
- Bab 145
- Bab 146
- Bab 147
- Bab 148
- Bab 149
- Bab 150
- Bab 151
- Bab 152
- Bab 153
- Bab 154
- Bab 155
- Bab 156
- Bab 157
- Bab 158
- Bab 159
- Bab 160
- Bab 161
- Bab 162
- Bab 163
- Bab 164
- Bab 165
- Bab 166
- Bab 167
- Bab 168
- Bab 169
- Bab 170
- Bab 171
- Bab 172
- Bab 173
- Bab 174
- Bab 175
- Bab 176
- Bab 177
- Bab 178
- Bab 179
- Bab 180
- Bab 181
- Bab 182
- Bab 183
- Bab 184
- Bab 185
- Bab 186
- Bab 187
- Bab 188
- Bab 189
- Bab 190
- Bab 191
- Bab 192
- Bab 193
- Bab 194
- Bab 195
- Bab 196
- Bab 197
- Bab 198
- Bab 199
- Bab 200