The Campus Life of a Wealthy Son - Bab 77 Pandang rendah

Pasangan yang setengah baya ini adalah saudara Tiano Lin.

Bibi kedua Tiano Lin bernama Lindiani Lin, dan pamannya bernama Anthony Wu, mereka satu guru smp dan satunya pegawai negeri sipil di Distrik Baru kota Nandu, mereka adalah keluarga yang termasuk hidup paling makmur dari Keluarga Lin

Oleh karena itu, mereka yang memandang rendah keluarga Tiano Lin di pedesaan, dan karena dia adalah seorang pegawai negeri, keluarga mereka memiliki pemasukan tetap, dan merasa lebih hebat dari yang lain, dan tidak pernah menganggap saudaranya ini yang satu ini.

Namun, Tiano Lin bisa datang hari ini benar-benar diminta oleh orang tuanya.

Pesawat mereka akan tiba di kota Nandu besok malam.

Ayah Tiano Lin sudah lama tidak bertemu dengan adik perempuannya, jadi tentu saja dia ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk berkumpul dengan adik perempuan dan suaminya, dan memastikan Tiano Lin datang langsung agar keluarga mereka tidak marah.

Lindiani Lin berjalan setelah mencuci piring, duduk di sebelah Tiano Lin, dan bertanya, "Kamu benar-benar tidak berencana untuk ikut ujian pegawai negeri?"

Tiano Lin mengangguk, "Bekerja dari jam sembilan pagi sampai lima sore mungkin tidak cocok untukku, aku ingin mencoba berusaha sendiri, lagipula aku masih muda, jadi masih ada waktu."

Lindiani Lin dan Anthony Wu saling memandang satu sama lain, dan dapat terlihat penghinaan dari tatapan mereka berdua.

“Apa ada yang bisa kamu lakukan, kalaupun kamu menghasilkan lima juta yuan dalam bisnis, apa bisa dibandingkan dengan kerja sebagai pegawai negri?” Anthony Wu tertawa.

"Ya, Tiano, kita ini saudara, apa kami bibi pamanmu akan bohong padamu? sekarang kalau tidak menjadi pegawai negri dan guru apa bagusnya, lihat Kath, kalian umurnya sama, kamu masih berpikir untuk mencari kerja saat lulus, tapi Kath mendengarkan saran kami, dia sudah mempersiapkan dirinya untuk ujian pegawai negri dari awal, ini baru lulus sudah dekat dengan pemerintah kota Nanxiang, dalam dua tahun, dengan koneksi pamanmu, dia bisa dipindahkan ke dalam distrik, bahkan ke kota, tapi kamu mungkin masih bekerja dibawah orang perusahaan, apa ada masa depannya? "

Lindiani Lin tersenyum penuh bangga, dari depan dia terlihat sedang membujuk Tiano Lin, tapi dia sebenarnya sedang membanggakan memamerkan anaknya.

"Ya, bibi benar," kata Tiano Lin malu.

"Apa gunanya memberitahunya tentang ini, kamu pikir mudah untuk lulus sebagai pegawai negri, itu butuh kualifikasi dan kemampuan, apalagi Kath bisa lulus itu sudah sangatlah hebat, tunggu dua tahun lagi, Kath sudah mapan dalam posisi kerjanya, kalau Tiano belum menemukan pekerjaan yang cocok, bisa minta Kath untuk memperkenalkan pekerjaan, jauh lebih bagus daripada kembali ke desa bertani, tidak memiliki masa depan apapun. "

Anthony Wu minum teh dan melirik Tiano Lin dengan jijik.

Dia selalu berpikir bahwa dia memandang rendah Keluarga Lin ini, mereka semua berasal dari daerah pedesaan,cuman bisa meminjam uang pada waktu tertentu, dan tidak bisa membantu apa-apa, tidak seperti keluarganya, semuanya adalah orang dengan posisi tinggi, pamannya sendiri adalah ketua institusi, mana bisa dibandingkan dengan saudara miskin ini.

"Ya, saat Tiano Lin baru masuk kuliah, aku membujuk kakak iparku, untuk kondisi keluarga mereka ini mana perlu masuk universitas, uang sekolahnya juga mahal, masih meminjam uang dari mana-mana, coba lihat sekarang, masih tidak dapat kerjaan sampai sekarang, kalau sudah mendengarkan perkataanya dari awal, tidak kuliah dan pergi kerja di pabrik, sekarang minimal sudah mengumpulkan cukup uang, lalu pulang kampung untuk renovasi rumah dan menikah, tidak perlu sampai sekarang menjadi begini. "tampang Lindiani Lin terlihat seperti berkata 'dulu tidak mendengarkan perkataanku, pasti sekarang menyesal'.

Sebenarnya Tiano Lin tahu betul dalam hatinya kalau setiap waktu seperti ini, mereka pasti akan mengungkit soal kuliahnya, mengejek orang tuanya, dan kali ini orang tuanya tidak disini, jadi mereka hanya bisa membicarakan dirinya.

Tiano Lin pun tidak dapat berkata apapun soal hal ini.

Tapi dia tidak bisa apa-apa, ayahnya sangat melindungi hubungannya ini, diapun hanya bisa mengikuti permintaanya.

“Ngomong-ngomong, Tiano, kamu sebentar lagi lulus, sekarang kamu tinggal dimana? kamu sewa rumah dimana?” Anthony Wu tiba-tiba bertanya.

“Yah, aku sekarang tinggal sendiri di Emerald Valley.”Tiano Lin menjawab dengan jujur. Lagipula, saat orang tuanya sampai pun, paman dan bibi akan bertemu dengan orang tuanya di Emerald Valley, jadi tidak perlu disembunyikan.

"Emerald Valley?" Anthony Wu tertegun, "Di mana itu? aku belum pernah mendengarnya, Lindiani Lin, apakah kamu tahu di mana itu?"

Lindiani Lin juga terpana sebelum dia berkata, "Aku tahu, itua adalah kompleks vila yang sangat mewah di Nancheng. Istri direktur Liu dari sekolah kami tinggal di sana, harga rumahnya juga tidak murah, vila termurahnya pun bisa dua sampai tiga juta yuan, Tiano, kenpa kamu bisa tingga di tempat sepeti itu? "

Anthony Wu juga duduk tegak saat mendengar kata-kata itu, lalu memandang Tiano Lin dengan tatapan serius, dan mendidiknya: "Tiano Lin, jadi orang tidak perlu uang dan posisi tinggi, tapi harus jujur, dengan kondisi keuangan mu sekarang, bisa sewa rumah murah saja sudah bagus, mana mungkin bisa tinggal di kompleks yang mahal itu, ayo jujur kamu sekarang tinggal dimana? "

"Aku benar-benar tinggal di Emerald Valley, kalau tidak percaya padaku, kalian bisa tunggu besok orang tua ku sampai." Kata Tiano Lin diam-diam.

“Oh ~~ aku tahu, kamu sekarang menjadi sales di komplek itu ya?” kata Lindiani Lin, “kalau memang jadi sales, ya bilang saja, tidak perlu malu, apalagi sekarang real estate sangatlah booming, menjadi sales sangtlah menguntungkan, mungkin dalam waktu 8 sampai 10 tahun, kamu sudah bisa membayar uang muka untuk rumah di pinggiran kota Nandu, setidaknya kamu bisa jadi orang kota Nandu, dan tidak perlu kembali ke kampung. "

Anthony Wu juga menghela nafas dengan lega, mengangguk dan berkata, "Ya, tidak ada perbedaan antara pekerjaan tinggi dan rendah. Meskipun kamu tidak dapat membeli rumah di komplek seperti ini, tapi jadi orang harus melihat kemampuan sendiri, dengan kondisi keluarga mu, di masa depan kamu sudah menghasilkna cukup uang, lalu menjual rumah di kampung halaman, pasti cukup untuk uang muka untuk beli rumah di pinggiran kota, ini juga sudah sangat bagus. "

Tiano Lin menjadi semakin tidak sabar dengan keluarga ini.

Pada saat itu juga, dapat terdengar sura kunci, pintu terdorong buka, dan masuk seorang gadis yang berpakaian seragam hitam.

Gadis itu terlihat seumuran dengan Tiano Lin, tetapi wajahnya terlihat dewasa dan profesionalitas yang tidak dimiliki Tiano Lin, hal yang paling mencolok adalah seragam setelan hitam yang jelas bukan ukurannya, dia yang tadinya umur 20 an pun terlihat seperti orang umur 30 an.

"Ya, Kath sudah pulang, kenapa kamu bekerja lembur lagi hari ini? apa kamu sudah makan? mau makan apa ibu masakin sekarang."

Melihat gadis itu masuk, Lindiani Lin segera menyambutnya dengan antusias, membawa tasnya dan juga menunjukkan kasih sayangnya.

"Aku sudah makan, hari ini aku makan malam dengan Kepala Seksi Liu dari Biro Pendidikan Distrik membicarakan tentang rekonstruksi sekolah dasar di pedesaan."

Gadis itu berjalan masuk tanpa ekspresi, tetapi saat dia melihat ada orang lain di ruangan itu, dia mengerutkan kening dan berkata, " Tiano Lin, kenapa kamu di sini?"

Nama gadis itu adalah Kath Wu, putri Lindiani Lin, jadi dia mestinya memanggil Tiano Lin kakak.

"Oh, Tiano datang untuk duduk duduk saja, tidak menganggu istirahatmu, tapi kamu tadi bilang kamu makan dengan Kepala seksi Liu dari Biro Pendidikan, kalau tidak salah dia baru berumur 30 an sudah menjadi kepala seksi, dan juga dia yang bertanggung jawab atas rekonstruksi infrastruktur sekolah di pedesaan kan? "

Lindiani Lin aadalah seorang guru di sekolah, jadi dia sangat jelas dengan nama-nama direktur di Biro Pendidikan.

"Yah, itu dia," Kath Wu mengangguk.

“Lihat!” Lindiani Lin memuji, dan memandang Tiano Lin dari waktu ke waktu, lalu berkata, “Inilah perbedaan antara pegawai negeri dan orang biasa, siapa yang tidak tahu Kepala Seksi Liu, berapa banyak orang yang berbaris untuk mentraktirnya, lihatlah Kath, baru saja masuk kerja sudah bisa makan bersama Kepala Seksi Liu, membahas pembangunan gedung sekolah di pedesaan, Kath memang hebat, kami sebagai orang tuamu sangatlah bangga! "

Kath Wu juga dengan bangga mengatakan: "Ya pastilah, dari total 100 orang mengikuti ujian kali ini, cuma aku yang lulus, para direktur juga sangat memperhatikan ku, tentang masalah sekolah di desa juga diserahkan kepada aku dan kepala seksi Liu. "

Sambil berbicara Kath Wu memandang Tiano Lin denga rendah dan berkata: "Tiano Lin, aku mendengar kalau kamu sudah mau lulus, dan kamu juga tidak ikut ujian pegawai negri, dan juga tidak menemukan tempat magang, kalau begitu, tunggu proyek pembangunan sekolah kami dimulai, aku bisa berbicara dengan Kepala Seksi Liu untuk mu kerja disana dan memeberikanmu jabatan, kamu juga tidak perlu melakukan apapun, hanya perlu menjaga pintu depan saja, dua ribu yuan sebulan, gimana?"

Novel Terkait

Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu