The Campus Life of a Wealthy Son - Bab 191

“Sepertinya ini bukan salahku.”

Tiano Lin berkata dengan sungguh-sungguh.

Pergi ke toilet hanya peristiwa kecil, jelas-jelas Sisca Cheng salah mengingat waktu dan memaksa ingin touch-up di tengah jalan, sekarang macet di tengah jalan, memang bukan salah dirinya.

“Aku tidak menyalahkanmu, aku sedang menyalahkan diriku!”

Waktu ulang tahun ibu sendiri saja bisa salah ingat, Sisca Cheng sangat kesal terhadap dirinya.

Mereka berdua meninggalkan mobil dan berjalan di jalan raya dengan cepat.

Untung saja, orang-orang yang dihalang di luar gedung tidak tahu wanita cantik yang sedang buru-buru ini adalah dewi cantik dari salah satu kakak beradik Keluarga Cheng milik Davin Cheng yang sangat terkenal di Kota Nandu, Sisca Cheng.

Jika tidak, walaupun mereka memilih untuk berjalan, pergerakkan orang-orang yang ramai, juga tidak akan membuat mereka lebih cepat tiba daripada macet di dalam mobil.

“Sungguh menyebalkan.”

Menghadapi orang yang lewat mengangkat ponsel padanya dan minta berfoto, Sisca Cheng juga hanya mengerutkan dahi, dia sama sekali tidak menghentikan langkah kakinya.

Tetapi saat sudah hampir sampai di depan pintu gedung, dia tidak tahan dan berhenti.

Orang terlalu banyak.

Mobil-mobil mewah dan orang-orang yang disebut pria kaya kelas atas itu belum pergi sampai sekarang karena masalah lalu lintas.

Mereka berkumpul bersama, berbicara dengan santai dan mengobrol tentang lingkungan kelas atas, tetapi Sisca Cheng sama sekali tidak curiga, jika ada salah satu orang dari orang-orang ini menyadari dirinya, pasti akan terjadi keributan di tempat, dia juga akan menjadi sangat sulit masuk ke dalam restoran dalam waktu pendek.

“Lewat pintu belakang!”

Sisca Cheng berhenti sebentar, lalu menarik tangan Tiano Lin, memutar pintu depan dan berlari pelan menuju pintu belakang.

Di perjalanan, ponsel dia berdering dengan tidak tepat waktu.

“Halo, Ayah, aku terhalang di luar, tetapi sudah sampai di depan pintu, sudah mau naik.” Sisca Cheng mengangkat telepon dan langsung berkata.

Davin Cheng sangat mementingkan tradisi keluarga.

Sejak kecil tidak menuntut permintaan yang terlalu tinggi terhadap kedua kakak beradik dalam bidang belajar, tetapi dalam bidang pendidikan tradisi, sama sekali tidak kalah dengan keluarga feodal zaman dulu.

Makan, memakai baju, berjalan, berbicara……

Terutama pertemuan keluarga seperti ini, benar-benar tidak boleh telat sama sekali, apalagi acara penting seperti ulang tahun Ibu ke-50, dia bisa menebak, sekarang Davin Cheng sedang dalam kondisi murka seperti apa.

“Tiano Lin bersamamu tidak?” tanya Davin Cheng.

“Iya, ada.” kata Sisca Cheng.

“Oke, kalau begitu kalian pelan-pelan, jangan buru-buru, kami tunggu kamu.”

Plakkk!

Telepon dimatikan.

Sisca Cheng tertegun.

Melihat telepon dimatikan, langkah Sisca Cheng berhenti perlahan-lahan, dalam sesaat tidak mengerti arti perkataan Ayah yang terakhir.

Sungguh menunggu aku?

Dia memiringkan mata dan melihat Tiano Lin yang juga tidak mengerti terjadi apa.

Dia menggeleng-geleng kepala, lalu menarik tangannya dan terus berjalan ke depan.

Lobby pesta saat ini, hanya ada Keluarga Cheng dan beberapa klan Keluarga Hong.

Keluarga Cheng tidak seperti Keluarga He, Keluarga He dimakmurkan mengandalkan Harris He sendiri dengan tangan kosong, lalu orang dekatnya juga menjadi naik, baru ada beberapa orang Keluarga He lain memiliki kekayaan, lalu baru menjadi makmur.

Sedangkan Keluarga Cheng berbeda.

Davin Cheng termasuk menantu yang menikah ke dalam keluarga pihak istri.

Istri Davin Cheng, Desica Hong, keluarganya memang merupakan keluarga kaya setempat di Kota Nandu.

Saat sebelum negara didirikan, ada sebagian besar tanah di Kota Nandu adalah milik Keluarga Hong, mereka menguasai banyak tanah dan memonopoli seluruh bidang pekerjaan yang paling menguntungkan, bahkan anggota penting dalam pemerintahan Republik China juga ada orang bermarga Hong.

Tetapi, karena beberapa masalah sejarah, setelah negara didirikan, Keluarga Hong mundur perlahan-lahan, seiring berjalannya waktu, mulai pudar dalam penglihatan orang-orang.

Tetapi bagaimanapun juga, walaupun orang yang hebat dalam suatu bidang sudah mundur, tetapi dia tetap lebih hebat daripada orang baru dalam bidang tersebut.

Tidak ada dukungan dari Keluarga Hong, Davin Cheng seorang orang asing, di tempat yang begitu eksklusif seperti Kota Nandu, sama sekali tidak mungkin bangkit dengan cepat, dalam sesaat memiliki harta puluhan triliun rupiah dan menjadi Pria terkaya di Kota Nandu.

Maka sampai sekarang, jangan melihat kedudukan Davin Cheng di hadapan orang luar begitu terhormat dan adalah Pria terkaya di Kota Nandu, tetapi orang Keluarga Hong masih memperlakukan dia seperti menantu yang menikah ke dalam keluarga pihak istri, sangat banyak orang tidak menganggap dia.

“Davin, hari ini adikku ulang tahun, kenapa kedua putrimu hanya datang satu, kenapa sampai sekarang Sisca masih belum tiba?”

Davin Cheng baru mematikan telepon putrinya, Filbert Hong, kakak Desica Hong, kakak ipar Davin Cheng, membawa gelas anggur, mendekat dan bertanya.

“Iya, aku baru menelepon dia, dia sudah di bawah, sebentar lagi tiba.” kata Davin Cheng sambil tersenyum.

“Tetapi tadi aku dengar kamu bilang, membiarkan kami menunggu dia, kalau dia tidak tiba, kamu bermaksud menunggu sendiri, atau ingin membiarkan kami semua tunggu bersamamu?”

Filbert Hong sangat tidak puas terhadap hal Davin Cheng menikah ke dalam Keluarga Hong, saat itu dia mendekati Keluarga Jiang di kota B dan sudah berjanji secara pribadi pada Tuan Muda Jiang untuk menikahkan adik tercantik, Desica Hong, kepadanya, tetapi dikacaukan Davin Cheng dan tidak jadi menikah, juga dianggap orang jahat yang tidak memiliki kredibilitas dan kehilangan sebuah penyokong yang begitu besar dengan cuma-cuma.

Davin Cheng melihat waktu dan berkata sambil tersenyum: “Masih ada setengah jam lagi pesta baru dimulai, seharusnya mereka sudah di dalam lift, waktu masih banyak, tidak akan terjadi kondisi yang Kakak bilang.”

“Jadi maksud kamu, aku sedang sembarang bicara?” Filbert Hong mengerutkan dahi, “Davin, apakah kamu merasa 'Pria terkaya di Kota Nandu' yang sekarang ini didapatkan terlalu mudah? Atau, setelah kamu menjadi Pria terkaya di Kota Nandu, langsung tidak menganggap Keluarga Hong? Atau, sekarang Keluarga Hong selalu mengekang kamu sang Pria terkaya di Kota Nandu ini, kamu merasa kami sangat menghambat, ingin memutus hubungan dengan kami dan tidak lagi berhubungan? Kalau kamu ada pemikiran seperti ini, boleh katakan langsung, kita semua adalah saudara, semua hal bisa didiskusikan.”

Davin Cheng melihat ke Filbert Hong dengan bingung, “Sepertinya aku tidak pernah berkata begitu kan?”

“Tidak pernah berkata, tidak berarti kamu tidak pernah berpikir begitu.” kata Filbert Hong sambil tertawa.

“Apa maksudmu?” tanya Davin Cheng dengan suara pelan.

“Tidak bermaksud apa-apa, aku hanya ingin mengingatkan kamu, Sisca Cheng sudah tidak muda, hal yang aku bilang padamu waktu itu, kamu pikirkan baik-baik, sudah terlewat bertahun-tahun, jangan sampai membuat aku kecewa lagi.”

Filbert Hong menepuk pundak Davin Cheng, lalu balik badan dan pergi sambil tersenyum.

Banggg!

Melihat bayangan belakang Filbert Hong pergi, gelas anggur di tangan Davin Cheng pecah, jatuh di lantai dan hancur.

“Sayang, kamu kenapa?”

Desica Hong yang sedang bernostalgia di samping dengan kakak beradik mendengar suara dan langsung berlari kemari.

“Kenapa begitu tidak berhati-hati? Tanganmu sudah berdarah, cepat, ikut aku cari petugas medis, cepat sterilkan dan perban, jangan sampai lukanya infeksi.”

Melihat luka di tangan Davin Cheng berdarah, Desica Hong sangat sakit hati.

“Tidak apa-apa, hanya luka kecil, dilap saja.”

Davin Cheng menggerakkan tangan dan menyuruh pelayan membersihkan pecahan gelas, lalu balik badan dan pergi dengan terdiam.

Baihua Revolving Restaurant memiliki jendela Perancis 360 derajat.

Di sini, bisa melihat semua pemandangan malam di Kota Nandu.

Cahaya lampu bersinar terang, lampu neon berkedipan.

“Kakakku mencarimu lagi ya?” Berdiri di samping Davin Cheng, Desica Hong melihat pemandangan malam di luar jendela dengan mata yang cantik dan berkata dengan kecewa.

“Iya, masih tentang hal Kevin Jiang.” kata Davin Cheng.

“Sudah kuduga, tidak menikahkan Sisca Cheng pada Kevin Jiang, Kakak tidak akan menyerah.” Desica Hong menghela nafas, lalu dia memiringkan mata dan mengamati suaminya, mengecap bibir dan bertanya: “Kalau begitu kamu tahu tidak siapa ayahnya Kevin Jiang?”

“Siapa?”

“Tommy Jiang.” kata Desica Hong.

“Sudah kuduga.” kata Davin Cheng sambil tersenyum dingin, “Tahun itu kakakmu ingin menikahkan kamu pada Tommy Jiang, maju dengan identitas sebagai Kakak ipar Keluarga Jiang dan mendapat perhatian dari Tuan Besar, tetapi dia tidak menduga, saat itu kamu malah menikah dengan aku si orang miskin yang tidak memiliki apa-apa, lebih tidak menduga, aku akan mengumpulkan kekayaan yang begitu banyak dalam waktu hanya belasan tahun saja, tidak suka denganku, semuanya masuk akal.”

“Tetapi dia tidak seharusnya berpikiran untuk macam-macam dengan putri kita!”

Setelah Davin Cheng berkata, tiba-tiba sikap bicaranya menjadi dingin, seluruh tubuhnya dari luar sampai dalam memancarkan aura kejam yang sangat dingin.

“Elisia Chen dan Sisca Cheng adalah kesayanganku, beberapa tahun ini aku bersusah payah mencari uang dan terus menerus meningkatkan kedudukan keluarga kita di Kota Nandu, yaitu demi memberikan mereka sebuah kehidupan yang bisa bebas dan bisa hidup dengan keinginan sendiri, tetapi dia melihat tidak bisa membohongimu, sekarang malah berani macam-macam dengan dua orang putriku, bahkan kalau aku bangkrut, juga akan bermain dengannya sampai akhir, sampai dua belah pihak mengalami kerugian, juga tidak akan berhenti!”

“Maka, harapanmu sekarang, semuanya diletakkan pada anak yang kemungkinan adalah saudara Keluarga He itu, ya kan?” Mata cantik Desica Hong berkedip dan bertanya dengan suara pelan.

Novel Terkait

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu