The Campus Life of a Wealthy Son - Bab 84 Membalas budi
Di Bandara Nandu.
Keluarga He memiliki ruang tunggu pribadi dan jalan khusus untuk tamu VIP.
Ruang tunggu hanya bisa masuk dengan kartu khusus keluarga He. Dekorasi di dalam sangat mewah dan fasilitas hiburan juga lengkap.
Di ruang tunggu.
Selain Kathie Jiang, ada dua wanita yang Tiano Lin belum pernah lihat sebelumnya, juga menunggu pesawat mendarat.
Keduanya sangat cantik.
Gaun hitam terlihat langsing, stocking dan sepatu hak tinggi, dandanan yang indah, juga wanita berkaki panjang.
"Selanjutnya, semua rencana perjalanan orang tuamu akan diatur oleh Avelina Yu dan Helena Tsi. Keduanya dulu berada di departemen hubungan masyarakat. Mereka berdua adalah staf yang mantap dan sudah lama menjadi penerima tamu. Mereka pasti akan memuaskan orang tua tuan muda."
Kathie Jiang duduk di samping dan memperkenalkan dua wanita cantik berkaki panjang kepada Tiano Lin.
"Um, tidak perlu begitu kan? Aku akan tinggal bersama mereka nantinya. Kamu mengatur dua orang, aku khawatir mereka tidak akan terbiasa."
Tiano Lin tahu orang tuanya, mereka telah bekerja di pedesaan sepanjang hidup mereka, mereka datang ke kota besar untuk pertama kalinya, kamu biarkan mereka melakukan sesuatu, mungkin mereka bisa lebih nyaman, tetapi jika kamu membiarkan mereka tidak melakukan apa-apa dan sengaja mengatur kedua wanita cantik itu melayani sepanjang waktu. Mungkin mereka tidak bisa tidur nyenyak dan naik kereta api kembali ke kota asalnya semalaman.
"Tapi……"
Kathie Jiang ingin mengatakan sesuatu tetapi terhenti. Ini adalah perintah dari Rossy Tsu sendiri dan dia tidak berani mengikutinya.
"Kami tinggal bersama dulu, jika kita butuh sesuatu, aku akan meneleponmu lagi."
Tiano Lin melihat waktu sudah tidak pagi, jadi dia meninggalkan ruang tunggu, berencana untuk berkeliling bandara sendirian.
Dia datang ke bandara untuk pertama kalinya dan merasa bahwa semua sangat baru.
"Memang lebih sedikit orangnya daripada stasiun kereta ..."
"Banyak lift ..."
"Ada juga es krim dijual ..."
Tiano Lin berdiri di depan Haagen-Dazs, menelan air liurnya dan meminta pelayan untuk memberinya yang terbesar.
Pada saat ini, Tiano Lin mendengar suara tawa dari belakang dan sepertinya mereka semua perempuan.
"Lihat, sekarang siapa pun bisa terbang dengan pesawat dan ingin membeli Haagen-Dazs."
"Tidak heran kalau tiket pesawat selalu habis akhir-akhir ini. Lihat yang berpakaian koyak ini, bagaimana orang yang duduk bersamanya bisa bertahan."
"Sepertinya hanya bisa membeli kelas bisnis kedepannya, tetapi orang semacam ini mampu membeli Haagen-Dazs, ini hanya kita yang mampu membelinya kan."
"Mungkin ini uang yang disimpan dengan cukup lama, jadi hanya bisa membeli satu, kemudian mengirimnya ke momen."
"Oh, lihat orang seperti ini membelinya, aku tidak mau memakannya lagi, ganti merek lain saja."
Beberapa gadis berdiri di belakang Tiano Lin, mengobrol tanpa henti, rasa superioritas luar biasa dan suara itu sangat keras. Mereka hanya tidak berdiri di depan Tiano Lin dan menunjuknya lalu menyindirnya.
Sial, apakah sedang membicarakan aku?
Tiano Lin sedikit kesal.
Memangnya kenapa kalau aku membeli es krim?
Juga, siapa yang menetapkan bahwa Haagen-Dazs hanya bisa di beli anak orang kaya, aku makan hari in, dan akan membeli empat sekaligus!
"Ini, ini, ini, aku mau semua, bungkus untukku."
Tiano Lin tidak melihat ke belakang, Tiano Lin menunjuk langsung ke tiga kerucut paling mahal di kulkas, berencana untuk mengemasnya dan membawanya ke ruang tunggu untuk Kathie Jiang dan yang lainnya untuk mencicipi.
"Ya, masih berpura-pura. Orang miskin semacam ini hanya bermuka tipis, tidak punya uang dan memiliki harga diri yang kuat sampai mati. Demi muka, bisa menghabiskan beberapa bulan gaji, hanya untuk membeli beberapa es krim. Ini sangat memalukan. "
"Ya, orang semacam ini menggunakan upah mereka sendiri untuk menantang uang saku kita, kurasa, tidak ada yang bisa dilakukan dalam hidupnya, seumur hidup akan selalu miskin."
"Tapi aku melihat punggung orang ini sepertinya kenal, apakah pernah melihatnya di suatu tempat?"
"Di jalan, pengemis, pekerja kebersihan, abang becak, banyak sekali orang seperti ini, apa yang beda."
Tiano Lin menoleh ke belakang karena dia juga merasa bahwa suara di belakangnya sepertinya kenal.
Ada empat gadis berdiri di belakangnya.
Lumayan cantik.
Dengan dandanan, sepertinya enam hingga tujuh poin.
Juga pandai berdandan.
Terutama dua orang yang di tengah.
Mengenakan gaun strapless hitam dengan rambut panjang di pundak, leher tipis dan panjang, wajahnya sangat polos, seperti wanita cantik di Internet.
Yang lain terlihat lebih menggoda.
Mengenakan celana dengan perut terbuka, rompi dan tato huruf-huruf bahasa Inggris ditato. Wajahnya dengan riasan tebal, terlihat sedikit nakal.
Kedua gadis yang berdiri di sebelah mereka berdua memiliki wajah yang cantik, selfie dan mengeksposnya ke internet, mereka pasti selebgram.
Sementara Tiano Lin sedang melihat beberapa gadis, mereka juga melihat Tiano Lin.
Terutama dua gadis di tengah.
Ekspresi matanya berubah dari penghinaan di awal, menjadi terkejut akhirnya, kemudian meremehkan dan akhirnya menjadi penghinaan total.
Tiano Lin juga sangat terkejut bahwa dia bisa bertemu dua wanita ini di sini.
Di antara empat gadis, dua gadis di tengah bukan orang lain, mereka adalah dua teman terbaik Vickie Chu, Cindy Lin dan Aldo Qiu yang Tiano Lin temui di Dior Coffee sebelumnya.
"Ternyata kamu, sudah kukatakan, bagaimana mungkin ada begitu banyak hal aneh di dunia? Ternyata kamu adalah seorang yang berpura-pura gila dan bodoh, lalu ke sini untuk berpura-pura." Kata Cindy Lin dengan jijik.
"Ya, mengapa cuman kamu satu orang, dimana Vickie Chu, apakah setelah menipu tubuh seseorang, dia berencana melarikan diri, lalu kebetulan ketahuan olehku?" Ekspresi Aldo Qiu juga mengejek. Terakhir kali saat di Dior Coffee mereka mengalami kerugian besar dan sekarang mereka akan meminta kembali.
Dua gadis di samping, mendengar apa yang mereka katakan, segera menutup mulut kecil mereka dengan tangan karena terkejut dan berkata dengan tidak percaya: "Tidak mungkin, orang ini adalah orang gila yang kalian temui di Dior Coffee? Ya Tuhan, bahkan datang ke bandara. Apakah dia mengikuti kita secara diam-diam. Apakah perlu memanggil polisi atau memanggil penjaga keamanan juga boleh, Kami diikuti oleh seorang penjahat. Mengerikan sekali! "
Empat wanita, masing-masing mengatakan sepatah kata, menatap Tiano Lin, penghinaan dan menghindar terlihat di mata mereka.
Tiano Lin tidak menyangka dia akan dibenci kedua wanita ini.
Dia hanya mengucapkan dua kata adil untuk Vickie Chu, bagaimana dia bisa menjadi penjahat yang mengikuti wanita.
Tiano Lin membuka mulutnya dan ingin menjelaskan.
Telepon berdering.
Tiano Lin melihat Kathie Jiang meneleponnya, dia buru-buru menjawab, memberitahu dia bahwa pesawat akan mendarat dan meminta Tiano Lin untuk kembali ke ruang tunggu lebih awal sehingga dia tidak akan kehilangan waktu tunggu.
Tiano Lin merespons dan kemudian menutup telepon.
"Tuan, ini makanan penutup yang kamu inginkan."
Pada saat ini, pelayan Haagen-Dazs juga mengantarkan empat makanan penutup yang dipesan oleh Tiano Lin.
Melihat Tiano Lin tidak mengatakan sepatah kata pun, sekelompok gadis itu berteriak lagi.
"Masih berpura-pura, melihat identitasnya terungkap, masih ingin berpura-pura menjawab telepon dan melarikan diri kan? Katakan, tidak ada gunanya, aku tahu siapa namamu, selama aku mau, aku bisa mengetahui identitasmu kapan saja sehingga kamu tidak bisa membodohi siapa pun lagi!"
"Lihat, pria ini pembohong, dia sangat malas, dia tahu untuk menipu uang dari wanita, semuanya lihatlah dengan jelas seperti apa dia sehingga tidak akan tertipu lagi!"
Lobi bandara memang kosong, tidak ada suara, beberapa wanita cantik saat berteriak, segera menarik perhatian banyak orang untuk berkumpul di sini.
Tetapi pada saat yang sama, pengumuman bandara berbunyi bahwa penerbangan CA7707 telah mendarat, harap mempersiapkan diri untuk jemput kerabat dan teman.
CA7707 adalah pesawat yang orang tua Tiano Lin duduki. Tiano Lin tidak punya waktu untuk melawan wanita-wanita ini. Sambil memegang es krim di tangannya, dia berbalik dan berlari kembali ke ruang tunggu.
"Ingin lari? Pergi, ikuti aku, lihat siapa yang ditipu penjahat itu, mungkin Vickie Chu ada di sini, tepat waktunya untuk meminta maaf kepada kami di depan umum mengenai masalah kafe terakhir kalinya!"
Cindy Lin dengan kejam melihat punggung Tiano Lin dan buru-buru membawa Aldo Qiu mengikutinya.
"Sekelompok idiot membuatku cemas. Kalian berdua harus berlutut berdampingan di lantai lalu akan kuambil ikat pinggang untuk memukul pantat kalian!"
Tiano Lin berpikir keras, berbalik dan masuk ke ruang tunggu.
Novel Terkait
Cinta Seorang CEO Arogan
MedellineAfter Met You
AmardaJalan Kembali Hidupku
Devan HardiYour Ignorance
YayaNikah Tanpa Cinta
Laura WangCinta Dibawah Sinar Rembulan
Denny AriantoSiswi Yang Lembut
Purn. Kenzi KusyadiThe Campus Life of a Wealthy Son×
- Bab 1 Siuman
- Bab 2 Mengakui
- Bab 3 Ayah dan Ibu Kandung
- Bab 4 Vicky Chu
- Bab 5 Bertemu Kenalan
- Bab 6 Ponsel Apple
- Bab 7 Wanita Cantik
- Bab 8 Orang Tidak Berguna
- Bab 9 Preman
- Bab 10 Dibawa ke Kantor Polisi
- Bab 11 Seperti apa rupa pelaku perdagangan manusia tersebut
- Bab 12 Membuat dia tinggal dalam penjara di sisa hidupnya
- Bab 13 Tiano masih merupakan anjing aku
- Bab 14 Besar di kampung
- Bab 15 Membawa mobil mewah
- Bab 16 Mobil Mewah
- Bab 17 Ulang Tahun Celine
- Bab 18 Pesta Ulang Tahun
- Bab 19 Dia Adalah Seorang Pencuri
- Bab 20 Saling Bertemu
- Bab 21 Dia Adalah Boss toko Ini
- Bab 22 Paket Makan Untuk Banyak Orang, Berharga 18 Juta
- Bab 23 Tidak Membawa Kartu Identitas Diri
- Bab 24 Akting Celine
- Bab 25 Pasangan Brengsek Ini
- Bab 26 Apakah kamu masih menyukaiku?
- Bab 27 Cinta Pertamaku
- Bab 28 Perawat Pribadi
- Bab 29 Biarkanlah Kak Calvin Memberimu Pekerjaan
- Bab 30 Orang Gila
- Bab 31Vickie Chu bukan milikmu
- Bab 32 Akting yang bagus
- Bab 33 Sepuluh ribu yuan
- Bab 34 Ibu kandung
- Bab 35 Teman lama
- Bab 36 Vivian Tsu adalah kakaknya
- Bab 37 Gadis-gadis seperti kalian sangat mengerikan
- Bab 38 Pelanggan tetap
- Bab 39 Memberikan hadiah
- Bab 40 Aku bisa melakukannya sendiri
- Bab 41 Menyelamatkan orang
- Bab 42 Lekas pergi
- Bab 43 Orang mesum menindasmu
- Bab 44 Transaksi langsung
- Bab 45 Orang kaya tidak akan menunjukkan kekayaannya
- Bab 46 Sekretaris pribadi
- Bab 47 Vickie Chu terluka
- Bab 48 Senang hati
- Bab 49 Fast and Furious
- Bab 50 Aku tinggal disini
- Bab 51 Senyuman indah
- Bab 52 Masakan rumah
- Bab 53 Terjadi masalah
- Bab 54 Pertolongan pertama
- Bab 55 Luka parah
- Bab 56 Penghinaan
- Bab 57 Kenapa kamu mau menyelamatkanku?
- Bab 58 Emerald Valley
- Bab 59 Tiket VIP
- Bab 60 Kita akan pergi bersama
- Bab 61 Suara peluru
- Bab 62 Melihat Konser
- Bab 63 Aku akan meneleponnya
- Bab 64 Kenapa kalian disini?
- Bab 65 Model Professional
- Bab 66 Music Heart
- Bab 67 Sengaja berakting di hadapan mereka
- Bab 68 Vickie Chu telah sadar
- Bab 69 Aku tidak tahu
- Bab 70 Vickie Chu yang sedang berbaring
- Bab 71 Journal of American Medical Association
- Bab 72 Land Rover Range Rover
- Bab 73 Michael Guo
- Bab 74 Pria yang hidup dengan mengandalkan wanita
- Bab 75 Hubungan Tiano Lin dan Celestine Gu
- Bab 76 Wanita yang tak tahu malu
- Bab 77 Pandang rendah
- Bab 78 Tidak tahu bagaimana menyapa
- Bab 79 Tidak tahu akan berahir gimana
- Bab 80 Serahkan ke polisi
- Bab 81 Ganti rugi
- Bab 82 Pertengkaran
- Bab 83 Di awal lentera, sinar bulan sangat menawan
- Bab 84 Membalas budi
- Bab 85 Wajah yang lemah dan lembut
- Bab 86 Flowers National Wetland Park
- Bab 87 Festival tahunan
- Bab 88 Si cantik Celine
- Bab 89 Tidak tahu diri
- Bab 90 Aku akan menemanimu
- Bab 91Dia bukan pacarku
- Bab 92 Kathie Jiang
- Bab 93 Menghabiskan uang untuknya
- Bab 94 Tinggal di desa
- Bab 95 Aku ingin membunuhmu
- Bab 96 Anak kandung
- Bab 97 Siaran langsung
- Bab 98 Dasar mesum
- Bab 99 Senyuman manis Vickie Chu
- Bab 100 Kartu hitam
- Bab 101 Penghinaan
- Bab 102 Gedung New World
- Bab 103 Kalian saling kenal?
- Bab 104 Konser musik
- Bab 105 Keterlaluan
- Bab 106 Harga diri
- Bab 107 Royall Wynn Hotel
- Bab 108 Aku telah merekam video
- Bab 109 Dikeluarkan dari sekolah
- Bab 110 Dikeluarkan dari sekolah
- Bab 111Ingin membeli tanah
- Bab 112 Pembangunan
- Bab 113 Minum
- Bab 114 Tidak tahu malu
- Bab 115 Kartu VIP
- Bab 116 Enyah dari hadapanku
- Bab 117 Mengapa kamu menangis?
- Bab 118 Pengalaman hidup
- Bab 119 Editan foto
- Bab 120 Universitas Nanda
- Bab 121Gedung Linxi Group
- Bab 122 Kartu Undangan
- Bab 123 Kenapa kamu datang kesini?
- Bab 124 Kenapa kamu ada disini?
- Bab 125 Departemen keuangan
- Bab 126 Merusak laporannya
- Bab 127 Memeriksanya lagi
- Bab 128 Apa hubungan mereka?
- Bab 129 Aku pergi melihatnya
- Bab 130 Pertunangan
- Bab 131
- Bab 132
- Bab 133
- Bab 134
- Bab 135
- Bab 136
- Bab 137
- Bab 138
- Bab 139
- Bab 140
- Bab 141
- Bab 142
- Bab 143
- Bab 144
- Bab 145
- Bab 146
- Bab 147
- Bab 148
- Bab 149
- Bab 150
- Bab 151
- Bab 152
- Bab 153
- Bab 154
- Bab 155
- Bab 156
- Bab 157
- Bab 158
- Bab 159
- Bab 160
- Bab 161
- Bab 162
- Bab 163
- Bab 164
- Bab 165
- Bab 166
- Bab 167
- Bab 168
- Bab 169
- Bab 170
- Bab 171
- Bab 172
- Bab 173
- Bab 174
- Bab 175
- Bab 176
- Bab 177
- Bab 178
- Bab 179
- Bab 180
- Bab 181
- Bab 182
- Bab 183
- Bab 184
- Bab 185
- Bab 186
- Bab 187
- Bab 188
- Bab 189
- Bab 190
- Bab 191
- Bab 192
- Bab 193
- Bab 194
- Bab 195
- Bab 196
- Bab 197
- Bab 198
- Bab 199
- Bab 200