The Campus Life of a Wealthy Son - Bab 43 Orang mesum menindasmu

"Di sini begitu lebar, kamu masih ingin bagaimana lagi? Kamu juga tidak gendut, aku sudah memberikan tempat yang luas."

Tiano Lin tanpa bisa ditahan bicara.

"Anak muda bau dan miskin bisa-bisanya galak padaku! Kamu percaya atau tidak aku suruh suamiku menghabisimu!"

Setelah selesai berkata, wanita galak itu menunjukkan ekspresi yang tidak terima.

"Suamiku, cepat ke sini. Aku orang mesum yang menindasku!"

"Apa maksudmu ..."

Belum selesai Tiano Lin berkata, seorang pria paruh baya berpakaian jas datang.

Pria itu menghampiri sisi Tiano Lin dengan wajah tidak senang, lalu menatap sang wanita.

"Istriku, siapa yang menindasmu?"

"Dia, orang yang menjijikan ini, tubuhnya bau, juga tidak tahu terkena penyakit apa, menghalangi jalanku, membuat aku tidak bisa lewat." sang wanita memeluk suaminya erat-erat dan berkata manja.

Sang pria menilai Tiano Lin yang seperti gelandangan dan langsung menyindir.

"Sialan, jadi kamu yang menghalangi jalan istriku?"

Tiano Lin dari tampilan pria itu sudah dapat melihat hal ini tidak begitu mudah lagi.

Leher pria itu ada tato, juga ekspresi angkuh dan nada bicara sang pria.

Kalau tidak salah, pria itu seharusnya adalah gangster.

"Aku sudah memberikan jalan untuknya, dia saja yang tidak mau lewat." Tiano Lin menjelaskan.

"Bangsat, masih saja berdalih. Apakah wanitaku bisa ditindas olehmu? Apa kamu tidak mau hidup lagi?"

Sang pria melepaskan istrinya, lalu menarik kerah Tiano Lin dengan marah.

Sedangkan wanita di samping pria itu sedang menunggu melihat pertunjukkan bagus.

Di saat ini, karyawan sudah menyadari ada keributan dan datang, bertanya sambil tersenyum, "Tuan, apa terjadi sesuatu?"

Sang pria menurunkan kembali tangannya, melihat tubuh seksi sang karyawan baru berkata, "Kamu lihat sendiri, tidak tahu orang miskin yang muncul darimana ini berani mengganggu wanitaku, juga menghalangi jalan dia. Ada orang seperti ini di sini, mana berani lagi aku membeli rumah, benar-benar menjijikan!"

"Kenapa kamu bisa ada di sini?" wajah karyawan wanita langsung berubah, "Sekarang juga kamu keluar!"

Ternyata di sini ada beberapa karyawan yang bertugas memindahkan perabotan rumah. Karyawan-karyawan ini biasanya berstatus lebih rendah, dapat berada di sini saja sudah tidak dapat ditoleransi.

Jadi, karyawan itu baru begitu tidak menghormati Tiano Lin.

Kalau bukan karena Tiano Lin benar-benar suka pada rumah di sini, dengan sikap karyawan ini, dia pasti tidak akan masuk ke sini.

Orang yang merendahkan orang lain, pasti dapat ditemui dimanapun.

"Berapa harga rumah ini?"

Tiano Lin menunjuk rumah yang sebelumnya dia suka dan bertanya dengan serius.

"Ada apa, kamu ingin membeli rumah?"

Karyawan wanita membalas dengan wajah penuh merendahkan, "Kalau aku bilang ya, membiarkanmu di sini sudah sangat menghormatimu. Tidak memberitahu ketua tim dan yang lainnya. Kalau sampai membiarkan mereka tahu kamu berada di sini mempengaruhi pelanggan lain, takutnya kamu bahkan akan kehilangan pekerjaan ini."

Tiano Lin tidak mempedulikan perkataan karyawan wanita tadi, tetap berkata dengan tenang, "Aku mau membeli rumah."

"Haha, beli rumah? Apa kamu tahu ini adalah tempat apa? Komplek ini adalah villa, tidak mampu dibeli oleh orang miskin sepertimu."

Wanita yang seksi itu tanpa bisa ditahan tertawa. Bagi dia, bocah itu hanya bicara demi harga dirinya saja.

"Kamu benar-benar mengira ini adalah pasar? Asal bertanya berapa harganya sudah bisa membawa pergi rumah? Hahaha!"

Wajah karyawan wanita masam dan menatap Tiano Lin dengan dingin.

"Sekarang kamu sudah boleh pergi. Kalau kamu tidak pergi, aku akan panggil satpam nih. Selain itu, upahmu hari ini juga jangan ingin didapat lagi."

Tiano Lin sama sekali tidak peduli pada hal-hal itu, "Aku hanya ingin tahu berapa harga rumah itu. Apakah hal ini sangat sulit bagimu?"

"Jawab atau tidak menjawabmu adalah hakku. Kalau setiap hari ada orang sepertimu yang bertanya seperti ini padaku, maka bukankah aku akan sangat sibuk."

Orang yang bisa membeli rumah di sini, pasti adalah orang yang sangat kaya, jadi karyawan wanita ini tentu juga merasa statusnya lebih tinggi dari orang biasa.

"Suamiku, rumah yang orang miskin ini suka kelihatannya lumayan bagus. Lingkungannya lumayan bagus, ditinggal juga terasa nyaman."

Wanita itu terus menatap ke villa itu, dan matanya bercahaya.

Sang pria menganggukan kepala dan berkata kepada istrinya, "Istriku, kalau kamu suka rumah ini, kita beli yang ini saja."

"Suamiku, aku benar-benar sangat mencintaimu."

Setelah sang wanita selesai berkata, dia berkata kepada pria itu.

"Wanita cantik, berapa harga villa ini?"

Sang pria melihat Tiano Lin dengan sombong, lalu bertanya pada karyawan wanita.

"Villa ini termasuk villa pribadi, lingkungannya dibandingkan dengan villa-villa lain juga yang paling baik. Luasnya juga lebih besar, jadi dibandingkan villa-villa sebelumnya yang kamu lihat, akan lebih mahal."

Komisi rumah mana yang lebih besar, karyawan wanita ini sangat mengerti jelas, jadi dia sebisa mungkin memperkenalkan rumah-rumah yang harganya lebih mahal kepada pasangan suami istri ini, tujuannya adalah mendapatkan komisi besar.

"Seberapa luas?"

"Dihitung kira-kira 400. Villa itu ada tiga lantai, luasnya 400 atau 500, selain itu mempunyai taman pribadi seluas 80 meter persegi."

Villa semewah ini, harganya tentu tidak akan rendah.

Pria itu bertanya mencari tahu, "Berapa harganya."

"Harganya 28 juta yuan."

"Sudah hampir 30 juta. Semahal itu?"

Harga villa ini, dibandingkan dengan yang dia lihat bukan berada di satu level.

"Tuan, villa ini memiliki semua perabotan, sekelilingnya adalah tanah pribadi, selain itu juga memiliki gym."

Karyawan wanita ini tahu, orang yang bisa bertanya villa ini pasti mempunyai kemampuan tertentu, jadi harus berusaha membujuk, berusaha agar pria ini jadi membeli.

Begitu berhasil, dia bisa mendapatkan gaji satu tahunnya.

Pria itu terdiam di sana, jelas sekali sedikit ragu.

Wanita yang seksi juga melihat keraguan itu dan langsung mendekat, melingkarkan tangan ke lengan sang pria, dan berkata dengan mesra.

"Suamiku, kita beli yang ini ya? Kamu lihat tadi dia bilang sangat bagus. Kalau beli pasti tidak akan rugi."

Novel Terkait

The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu