The Campus Life of a Wealthy Son - Bab 22 Paket Makan Untuk Banyak Orang, Berharga 18 Juta
"Nona ini, apa kamu yakin melakukan itu?" Manajer itu berkata dengan heran.
"Kenapa, mendengar nada bicaramu seperti berencana untuk mengusir kami, sekarang ini kami ingin memesan ruangan pribadi, dan cepat antarkan minuman keras ke sana!"
Celine hanya sedang menggertak, dia mengatakan apa pun juga tidak ingin percaya bahwa Tiano Lin adalah pelanggan istimewa yang disebutkan oleh manajer.
"Baiklah Nona, karena anda melakukan transaksi di sini, maka secara natural anda juga adalah tamu kami. Maksud anda barusan memesan ruang pribadi adalah memesan seluruh ruangan kah?"
Dengan angkuh Celine pun menganggukan kepala.
"Maaf Nona kira-kira ada berapa banyak teman yang akan hadir?"
"Sekitar beberapa belas, nanti mungkin akan ada lagi, aku sendiri tidak yakin."
Manajer itu mengangguk, kemudian memberikan kertas resi: "Begini nona, jika anda ingin menggunakan ruangan pribadi untuk konsumsi, kompensasi per kapitanya adalah sekitar 160 juta, jika teman nona melebihi 10 orang, di sini juga menyediakan paket makan untuk banyak orang, dengan harga 180 juta, dan ditambah juga, kami akan memberikan potongan sebanyak 10% untuk biaya pelayanan."
Hati Celine tersentak sesaat, karena kurang lebih jika dijumlahkan, sudah bekisar antara sekitar 20 milyar.
Dia tahu jumlah uang ini tidak sedikit, tapi demi menyelamatkan mukanya, dia pun tidak ingin menyerah.
"Sayang, hari ini kan ulang tahun ku, bagaimana jika kita....."
Celine tidak perlu mengeluarkan uang, jadi dia pun menatap ke arah Marvel pacarnya itu.
Marvel tidak berkata apa-apa, wajahnya tampak serius.
Dia bukanlah seorang yang sangat sangat kaya, 4 sampai 6 milyar saja sudah termasuk banyak untuknya. Ditambah lagi, demi menyelamatkan muka perempuan ini, dia harus mengeluarkan 20 milyar, dia sungguh tidak rela.
"Kita duduk di luar saja." Marvel berkata dengan dingin.
"Mengapa keluar? Marvel, kamu tidak mau mengeluarkan uang sekecil ini?"
Celine pun merengek dengan tidak senang kepada Marvel.
Raut wajah Marvel pun sangat jelek, dalam hati dia pun memaki wanita ini sakit jiwa.
Dengan perkataan manajer tadi, itu seakan seperti memastika bahwa Celine tidak punya nyali untuk memesan di sini.
Hanya saja, wanita liar ini sama sekali tidak tahu.
Melihat Celine terus merengek, Marvel pun enggan meladeninya, dan segera mengibaskan tangannya, kemudian meninggalkan ruang pribadi itu.
Setelah Marvel pergi, Celine sendiri pun sudah tidak perlu berkata apa-apa lagi, uang beberapa juta di dalam tas nya tidak cukup untuk semua ini.
"Lihat saja nanti!"
Dengan perkataan sengitnya, Celine menyambar tas nya dan segera pergi.
"Tuan Lin, tadi itu adalah kesalahan kami, untuk kompensasi, kami akan memberikan dua botol Château Lafite Rothschild untuk anda."
Sambil berkata, manajer itu mengangguk, kemudian pelayan itu sudah mengambilkan anggur itu.
Tiano Lin tidak peduli.
"Direktur Chen kalian? Apakah beliau akan ke sini nanti?"
"Direktur Chen sedang menemui dua orang tamu besar, jika sudah selesai, seharusnya dia akan datang ke sini sendiri."
Manajer itu tersenyum.
"Baiklah, pergilah kerja."
Tiano Lin tidak menyangka bahwa perempuan yang bertemu dengannya di dealer kemarin dan bersumpah agar dia menyukainya, ternyata adalah bos di sini, dan memperlakukannya dengan istimewa juga, apa sebenanrnya maksud semua ini?
Tapi dia juga tidak menaruh masalah ini dalam hatinya.
Setelah memiliki kartu pelanggan ini, pengeluaran biaya Tiano Lin pun terpotong banyak. Tapi dia tidak ingin berhutang kepada siapa pun, jadi meskipun diberi kartu itu pun sekali pun, dia juga tidak berencana untuk menggunakannya.
Lagipula, minuman keras hari ini, dia sudah berencana untuk membayarnya sendiri, tidak membiarkan Xeria Ling mengeluarkan uang sepeser pun.
Di lobi, Celine duduk di kursi dengan wajah muram.
Jika di hari biasa, dia pasti akan sangat bahagia, tapi hari ini, Tiano Lin sungguh sudah mempermalukannya.
Melihat para pelayan itu masuk ke dalam ruang pribadi itu dengan membawa minuman keras, hatinya begitu dongkol.
Dia sungguh tidak mengerti, mengapa Tiano Lin si miskin itu bisa mengenal bos tempat ini, dan dia juga mengenalnya di dealer mobil.
Saat kembali mengingat tentang botol thermos itu, tiba-tiba muncul sebuah gambaran di benak Celine.
Jangan-jangan......
Di sisi lain, Xeria Ling yang berada di dalam ruang pribadi itu mengecap anggurnya dan berkata: "Tiano Lin, aku tidak menyangka kamu bisa mengenal bos dari tempat ini, kamu pastinya bukan seorang konglomerat yang sedang bersembunyi bukan?"
Tiano Lin tertawa pahit: "Kamu lihat aku, juga tahu tidak ada kemungkinan itu bukan."
Xeria Ling juga meragukannya, saat bertemu dengannya sebelumnya, dia juga sudah membuktikannya bahwa dia bukanlah orang dengan harta berlebih.
Meskipun masih tersimpan begitu banyak kemungkinan, tapi saat Xeria Ling menatap sorot mata Tiano Lin, dia yang cerdas juga tidak ingin bertanya lebih lanjut.
"Mengapa kamu tidak senang lagi?" Tiano Lin mengangkat gelas nya, dan bertanya menyelidik.
"Aku? Aku masih dibuat kesal oleh dua orang perempuan itu."
Wajah Xeria Ling penuh kekesalan, ekspresinya masih tampak lucu.
Tiano Lin tidak berani bertanya lagi, dan hanya menemaninya minum.
Setelah beberapa gelas kemudian, wajah Xeria Ling pun sudah mulai memerah.
Tentang hal sebelumnya yang tidak ingin dia utarakan kepada Tiano Lin, juga diujarkannya karena bantuan dari alkohol.
Ternyata, dia marah hari ini, karena hari ini dia menghadiri ulang tahun saudara nya sendiri Monica Zhao, dan berencana untuk menggunakan kesempatan kali ini untuk minta maaf baik-baik, dan memperbaiki hubungan.
Tapi, Monica Zhao ini masih juga mengundang Kak Tio, selain karena sopan santun Xeria Ling pun tidak mengatakan apa-apa.
Perlakuan Kak Tio kepada Xeria Ling semakin hari semakin parah, dan bahkan dia mendekati Xeria Ling, berniat untuk memanfaatkannya.
Beberapa teman wanita di sekelilingnya pun tidak berusaha untuk mencegahnya, ada beberapa yang tersenyum diam-diam, dan ada pula yang mengambil foto.
Xeria Ling yang bersifat sembrono itu pun mengerutkan keningnya, kemudian dia melemparkan gelas anggurnya ke lantai dengan sekuat tenaga.
"Salahkan aku mempercayai wanita-wanita itu, maka dari itu mereka melakukan hal ini!"
Xeria Ling meneriakkannya dalam keadaan setengah sadar, kemudian menoleh lalu berbaring dan tidur di atas sofa.
Tiano Lin menatap ke anak bodoh ini dengan tak berdaya, lalu dia berangsur-angsur ke meja kasir untuk membayar, lalu kembali ke ruang pribadi, kedua tangannya memapah pinggang Xeria Ling, dan membawanya ke lantai bawah.
Saat ini, Yulius Zhang yang sedang menyantap nasi goreng, melihat ososk Tiano Lin dari jauh.
"Astaga, apa-apaan ini, apa yang kamu lakukan kepada Xeria Ling?"
Yulius Zhang pun berkata dengan semangat.
Tiano Lin pun lelah, dan tidak ingin menjelaskan, dia hanya bertanya kepada Yulius Zhang.
"Sekarang masih bisa kembali ke sekolah kah?"
"Masih kembali? Sudah selarut ini, pintu gerbang juga sudah tertutup. Awalnya berencana untuk membawa kalian ke hotel, tapi melihat keadaannya sekarang, sepertinya kamu tidak perlu bantuanku." Wajah Yulius Zhang penuh kenakalan, ekspresi wajah itu membuat Tiano Lin merasa ada keanehan.
Novel Terkait
Penyucian Pernikahan
Glen ValoraThe Great Guy
Vivi HuangCinta Tak Biasa
SusantiCinta Dan Rahasia
JesslynHalf a Heart
Romansa UniverseMy Only One
Alice SongGadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku
Rio SaputraThe Campus Life of a Wealthy Son×
- Bab 1 Siuman
- Bab 2 Mengakui
- Bab 3 Ayah dan Ibu Kandung
- Bab 4 Vicky Chu
- Bab 5 Bertemu Kenalan
- Bab 6 Ponsel Apple
- Bab 7 Wanita Cantik
- Bab 8 Orang Tidak Berguna
- Bab 9 Preman
- Bab 10 Dibawa ke Kantor Polisi
- Bab 11 Seperti apa rupa pelaku perdagangan manusia tersebut
- Bab 12 Membuat dia tinggal dalam penjara di sisa hidupnya
- Bab 13 Tiano masih merupakan anjing aku
- Bab 14 Besar di kampung
- Bab 15 Membawa mobil mewah
- Bab 16 Mobil Mewah
- Bab 17 Ulang Tahun Celine
- Bab 18 Pesta Ulang Tahun
- Bab 19 Dia Adalah Seorang Pencuri
- Bab 20 Saling Bertemu
- Bab 21 Dia Adalah Boss toko Ini
- Bab 22 Paket Makan Untuk Banyak Orang, Berharga 18 Juta
- Bab 23 Tidak Membawa Kartu Identitas Diri
- Bab 24 Akting Celine
- Bab 25 Pasangan Brengsek Ini
- Bab 26 Apakah kamu masih menyukaiku?
- Bab 27 Cinta Pertamaku
- Bab 28 Perawat Pribadi
- Bab 29 Biarkanlah Kak Calvin Memberimu Pekerjaan
- Bab 30 Orang Gila
- Bab 31Vickie Chu bukan milikmu
- Bab 32 Akting yang bagus
- Bab 33 Sepuluh ribu yuan
- Bab 34 Ibu kandung
- Bab 35 Teman lama
- Bab 36 Vivian Tsu adalah kakaknya
- Bab 37 Gadis-gadis seperti kalian sangat mengerikan
- Bab 38 Pelanggan tetap
- Bab 39 Memberikan hadiah
- Bab 40 Aku bisa melakukannya sendiri
- Bab 41 Menyelamatkan orang
- Bab 42 Lekas pergi
- Bab 43 Orang mesum menindasmu
- Bab 44 Transaksi langsung
- Bab 45 Orang kaya tidak akan menunjukkan kekayaannya
- Bab 46 Sekretaris pribadi
- Bab 47 Vickie Chu terluka
- Bab 48 Senang hati
- Bab 49 Fast and Furious
- Bab 50 Aku tinggal disini
- Bab 51 Senyuman indah
- Bab 52 Masakan rumah
- Bab 53 Terjadi masalah
- Bab 54 Pertolongan pertama
- Bab 55 Luka parah
- Bab 56 Penghinaan
- Bab 57 Kenapa kamu mau menyelamatkanku?
- Bab 58 Emerald Valley
- Bab 59 Tiket VIP
- Bab 60 Kita akan pergi bersama
- Bab 61 Suara peluru
- Bab 62 Melihat Konser
- Bab 63 Aku akan meneleponnya
- Bab 64 Kenapa kalian disini?
- Bab 65 Model Professional
- Bab 66 Music Heart
- Bab 67 Sengaja berakting di hadapan mereka
- Bab 68 Vickie Chu telah sadar
- Bab 69 Aku tidak tahu
- Bab 70 Vickie Chu yang sedang berbaring
- Bab 71 Journal of American Medical Association
- Bab 72 Land Rover Range Rover
- Bab 73 Michael Guo
- Bab 74 Pria yang hidup dengan mengandalkan wanita
- Bab 75 Hubungan Tiano Lin dan Celestine Gu
- Bab 76 Wanita yang tak tahu malu
- Bab 77 Pandang rendah
- Bab 78 Tidak tahu bagaimana menyapa
- Bab 79 Tidak tahu akan berahir gimana
- Bab 80 Serahkan ke polisi
- Bab 81 Ganti rugi
- Bab 82 Pertengkaran
- Bab 83 Di awal lentera, sinar bulan sangat menawan
- Bab 84 Membalas budi
- Bab 85 Wajah yang lemah dan lembut
- Bab 86 Flowers National Wetland Park
- Bab 87 Festival tahunan
- Bab 88 Si cantik Celine
- Bab 89 Tidak tahu diri
- Bab 90 Aku akan menemanimu
- Bab 91Dia bukan pacarku
- Bab 92 Kathie Jiang
- Bab 93 Menghabiskan uang untuknya
- Bab 94 Tinggal di desa
- Bab 95 Aku ingin membunuhmu
- Bab 96 Anak kandung
- Bab 97 Siaran langsung
- Bab 98 Dasar mesum
- Bab 99 Senyuman manis Vickie Chu
- Bab 100 Kartu hitam
- Bab 101 Penghinaan
- Bab 102 Gedung New World
- Bab 103 Kalian saling kenal?
- Bab 104 Konser musik
- Bab 105 Keterlaluan
- Bab 106 Harga diri
- Bab 107 Royall Wynn Hotel
- Bab 108 Aku telah merekam video
- Bab 109 Dikeluarkan dari sekolah
- Bab 110 Dikeluarkan dari sekolah
- Bab 111Ingin membeli tanah
- Bab 112 Pembangunan
- Bab 113 Minum
- Bab 114 Tidak tahu malu
- Bab 115 Kartu VIP
- Bab 116 Enyah dari hadapanku
- Bab 117 Mengapa kamu menangis?
- Bab 118 Pengalaman hidup
- Bab 119 Editan foto
- Bab 120 Universitas Nanda
- Bab 121Gedung Linxi Group
- Bab 122 Kartu Undangan
- Bab 123 Kenapa kamu datang kesini?
- Bab 124 Kenapa kamu ada disini?
- Bab 125 Departemen keuangan
- Bab 126 Merusak laporannya
- Bab 127 Memeriksanya lagi
- Bab 128 Apa hubungan mereka?
- Bab 129 Aku pergi melihatnya
- Bab 130 Pertunangan
- Bab 131
- Bab 132
- Bab 133
- Bab 134
- Bab 135
- Bab 136
- Bab 137
- Bab 138
- Bab 139
- Bab 140
- Bab 141
- Bab 142
- Bab 143
- Bab 144
- Bab 145
- Bab 146
- Bab 147
- Bab 148
- Bab 149
- Bab 150
- Bab 151
- Bab 152
- Bab 153
- Bab 154
- Bab 155
- Bab 156
- Bab 157
- Bab 158
- Bab 159
- Bab 160
- Bab 161
- Bab 162
- Bab 163
- Bab 164
- Bab 165
- Bab 166
- Bab 167
- Bab 168
- Bab 169
- Bab 170
- Bab 171
- Bab 172
- Bab 173
- Bab 174
- Bab 175
- Bab 176
- Bab 177
- Bab 178
- Bab 179
- Bab 180
- Bab 181
- Bab 182
- Bab 183
- Bab 184
- Bab 185
- Bab 186
- Bab 187
- Bab 188
- Bab 189
- Bab 190
- Bab 191
- Bab 192
- Bab 193
- Bab 194
- Bab 195
- Bab 196
- Bab 197
- Bab 198
- Bab 199
- Bab 200