The Campus Life of a Wealthy Son - Bab 78 Tidak tahu bagaimana menyapa
Tidak menunggu Tiano Lin merespons.
Bibi Linidiani Lin dengan buru-buru berkata, "Ya, sebulan dua ribu yuan lebih, ini sudah cukup baik untuk murid universitas biasa sepertimu, apalagi kamu belajar komputer, setelah kamu lulus juga paling bagus memperbaiki komputer, mana mungkin bisa menghasilkan lebih banyak daripada kerja yang Kath tawarkan."
Anthony Wu juga mengangguk di samping, "Menghasilkan uang adalah prioritas pertama, jangan berpikir tentang muka mu, harus menjadi orang yang jujur, meskipun tidak sepantas dengan kerjaan Kath, ini sudah termasuk penghasilan yang layak, tidak perlu bergantung subsidi orang tuamu di kampung, tahu?"
Anthony Wu dan istrinya semakin serius membicarakannya, sampai ingin mengejek keluarga Tiano Lin agar dapat menunjukan kehebatan keluarga mereka.
"Nah, bibi, paman, aku akan mempertimbangkan apa yang kalian katakan, tapi aku hari ini datang untuk mengatakan sesuatu, besok malam orang tua ku akan sampai di kota Nandu, pasti akan mentraktir kalian makan, tidak tahu apa bibi dan paman ada waktu kosong, biar aku bisa mengaturnya dulu."
Memikirkan permintaan ayahnya di telepon, Tiano Lin tidak marah, dan menjelaskan niatnya dengan suara lembut.
"Orang tuamu mau datang?"
Ekspresi Anthony Wu dan Lindiani Lin yang normal sebelumnya tiba-tiba menjadi suram.
"jangan-jangan mereka datang untuk meminjam uang? Tiano Lin, aku akan memberitahumu, jika meminjam uang, lupakan saja, kami baru saja menghabiskan tujuh puluh hingga delapan puluh ribu yuan untuk kerja Kath, mana ada uang untuk dipinjami ke kalian." Anthony Wu mengerutkan kening dan berkata.
"Ya, Tiano Lin, apa yang terjadi dengan keluargamu? sampai datang ke Kota Nandu untuk meminjam uang, apalagi kalian sudah semiskin ini dan masih naik pesawat datang, kalian datang dari desa masih sok lagi, apa aku tidak tahu kondisi keluarga kalian? saya kasih tahu kamu, dengan sikap orang tua mu ini, adapun uang juga tidak akan kami pinjami, jadi lupakanlah."
Lindiani Lin berpikir bahwa kakak dan istrinya itu benar-benar konyol, padahal datang untuk meminjam uang, tapi masih ada muka untuk naik pesawat datang, benar-benar tidak tahu malu.
"Um, orang tua saya tidak datang untuk meminjam uang, mereka berdua hanya memiliki dua teman yang sudah lama tidak bertemu di kota Nandu, dan mengundang mereka untuk bertemu dengan bibi dan paman saja." kata Tiano Lin dengan sabar.
"Apakah keluarga kalian masih punya teman di kota Nandu?"
Rasa jijik di wajah Lindiani Lin semakin kuat:" kenapa saya belum pernah mendengarnya sebelumnya? Dari mana asalnya? mereka kerja apa? kantor mereka dimana?"
"Yah, aku juga tidak tahu jelas, kalau tidak salah sih mereka memiliki bisnis disini, eh, bibi paman, aku sudah harus pulang, kalau tidak nanti ketinggalan bus.".
Tiano Lin tidak mau menjelaskan apapun lagi kepada mereka.
Dengan saudara seperti ini, kalau orang tua masih ingin berhubungan dengan mereka, ya biarkanlah mereka saja.
Paling tidak, dia sendiri yakin kalau dia tidak akan ada hubungan lagi dengan mereka.
Disaat Tiano Lin berdiri dan hendak pergi, Kath Wu tiba-tiba menghentikannya, memutar bola matanya dan berkata, "napa, orang tua ku hanya megatakan beberapa kata saja kamu tidak senang? masih mau pergi dengan marah? mereka adalah bibi dan pamanmu, menceramahimu juga demi kebaikanmu, kamu tidak berterima kasih, malah pergi, aku kasih tahu kamu ya, orang sepertimu ini, pasti tidak akan pernah sukses, dan juga aku sudah cukup baik menawarkan kerja untukmu menghasilkan uang."
Melihat keluarga ini, Tiano Lin menggelengkan kepalanya, membuka pintu dan pergi.
Di gerbang Distrik Pingan, Bentley merah muda Kathie Jiang sudah menunggu.
"Tuan Muda Lin, rencana perjalanan orang tuamu sudah disiapkan, apa anda perlu mengeceknya lagi?"
Orang tua Tiano Lin akan mendarat di kota Nandu pada pukul 9 besok malam. Kathie Jiang sebagai manajer Perusahaan Besar He dan juga sebagai sekretaris pribadi Tiano Lin, sudah mempersiapkan semua hal tentang kedatangan orang tua Tiano Lin.
"Tidak perlu, semuanya ku serahkan padamu."
Tiano Lin duduk di barisan belakang, memikirkan tentang kedatangan orang tuanya, saat mereka sedang bersama Harris He dan istrinya, dia harus bagaiman menyapa keduanya.
ayah ibu?
papa mama?
Sepertinya tidak cocok ...
Dan yang paling penting adalah dia tidak tahu harus menggunakan panggilan mana untuk siapa.
Benar-benar membuatnya sakit kepala.
Kathie Jiang melihat Tiano Lin yang bingung dari kaca spion, dan berkata sambil tersenyum: "Tuan Muda Lin, saudara anda yang satu ini tampaknya bekerja di sekolah dan lembaga di distrik baru, saya memiliki koneksi dengan walikota Distrik Baru kota Nandu, dan dia juga pernah menerima bantuan dari Keluarga Besar Shen, kalau anda tidak keberatan, aku bisa menelpon Walikota He secara langsung, untuk membantu saudara anda ini."
Walikota He?
Tiano Lin tertegun, dan kemudian melambaikan tangannya: "Sementara ini tidak perlu, tapi selain paman ketiga Keluarga besar He kita ini, apa tidak ada orang lain yang memiliki posisi di pemerintahan?"
Mendengar Tiano Lin menggunakan empat kata "Keluarga Besar He kita", tatapan Kathie Jiang pun bergerak sedikit.
"Yah ... Tuan Muda Lin jadi, pendapatan utama Keluarga Besar He berasal dari bisnis dan perdagangan, kalau dilihat dari total pajak yang dibayar Keluarga Besar He setiap tahunnya, dan pengaruh sosialnya, satus sosial Keluarga Besar He pun tidak kalah dari pejabat pemerintah biasa."
Sambil berbicara, Kathie Jiang terdiam, dan terus menambahkan: "Tetapi berbicara tentang jabatan resmi di pemerintahan, ada banyak kerabat keluarga Nyonya He yang menjadi pejabat kementrian utama dan komisi di ibukota, bisa dibilang hubungan keluarga satu sama lain ini yang menciptakan kesuksesan Perushan Besar He ini sekarang."
“Keberhasilan Perusahan Besar He?” Tiano Lin menarik napas. Seberapa besar kepercayaan dan kekuatan latar belakang yang di miliki untuk menyebut bisnis keluarga seperti itu.
Kathie Jiang mengantar Tiano Lin pulang, dan dia juga tinggal di villa yang dibelinya di Emerald Valley malam itu.
Dia juga masih harus memastikan rencana untuk besok, dan juga tentang hal yang terjadi di Starz Karaoke sore tadi.
Di waktu bersamaan, di Starz Karaoke.
Di dalam ruangan VIP di lantai tiga.
Seorang wanita menawan berpakaian seksi, duduk di sofa dengan posisi anggun, kakinya yang ramping terbungkus stoking hitam, asap keluar dari bibir merahnya, matanya yang dingin melihat pria paruh baya yang berlutut di depannya.
“Besok jam tiga sore, tahukah kamu apa yang akan terjadi di klub?” Suara wanita itu sangat lembut, seolah-olah dia mengatakan sesuatu yang tidak penting.
Tetapi pria paruh baya itu malah bergetar lebih parah, dan dia gemetar dan berkata, "Tidak, saya tidak tahu ..."
"Oh, kalau begitu aku akan pergi dan bertanya pada orang lain."
Wanita itu tertawa.
Suara yang sangat menawan.
Dicampur dengan pesona.
Namun, pria paruh baya itu bahkan tidak bisa berlutut, dan dia berbaring di lantai ketakutan.
"Kak Liu, saya salah! Saya benar-benar salah! Pada waktu itu, Harley Wang menemukan saya dan mengatakan bahwa dia ingin melakukan bisnis yang besar, hanya bilang ini meminjam Karaoke kita untuk satu sore, saya berpikir, sore juga tidak ada tamu, dan juga tidak buka, jadi setuju dengannya, tapi aku benar-benar tidak menyangka, kalau Harley Wang berani menjuak brang-barang seperti ini sekarang, sampai anda pun tahu!"
Pria paruh baya itu bernama Brayden, manajer Starz Karaoke, juga bisa dipanggil kaki anjing bawah tangan Angelia Liu.
Dia telah bekerja di Karaoke ini selama kurang tiga tahun, meskipun dia bukan orang kepercayaan Angelia Liu, dia juga tahu bahwa wanita seksi dan menawan ini memiliki kekuatan yang menakutkan yang tidak bisa dibayangkan di dunia bawah tanah kota Nandu.
Karena itu, di depan wanita ini, dia tidak berani mengatakan hal yang palsu, dengan terburu-buru, dia langsung mengatakan semua yang terjadi dalam satu napas.
Angelia Liu mengangguk, mengeluarkan kepulan asap dari bibir merahnya, menyipit dan berkata: "Kamu sekarang telpon Harley Wang, bialnga kalau kamu kenal satu bos yang ingi kamu kenali ke dia, suruh dia untuk datang sekarang."
"Suruh Harley Wang datang ke sini?"
Brayden mengangkat kepalanya dengan takjub. Dalam asap, dia melihat Angelia Liu membungkuk, matanya yang sempit dan menawan menatapnya, dan berkata, "Ini adalah kesempatan terakhirmu untuk bertahan hidup. telponlah dia."
...
Di hari berikutnya.
Tiano Lin pergi ke rumah sakit untuk menemani Vickie Chu sepanjang pagi terlebih dahulu.
Pada siang hari, Kathie Jiang menunggunya di pintu masuk, dan keduanya bergegas ke Starz Karaoke.
di tempat berjarak kurang dari 500 meter dari Starz Karaoke, tiga Mercedes-Benz S-Business hitam telah menunggu lama.
Saat melihat Bentley, Kathie Jiang dan sekelompok pria paruh baya berjas bergegas untuk menemuinya, membungkuk untuk membuka pintu.
"Ketiganya adalah teman baik saya sebelumnya. meskipun mereka juga sudah melakukan bisnis baru seperti saya beberapa tahun ini, tapi bawahannya sudah semakin hebat, cuma dengan panggilan dari Bos Jiang, siapaun yang muncul di Starz Karaoke hari ini, saya akan menjamin dia akan berlutut di depan Tuan Muda Lin, pasti akan membuat anda puas."
seberapa kuat pun Ryan Jiang dulu, di depan Kathie Jiang, sikapnya selalu sangat hormat, dan dia tidak berani melanggarnya sedikit pun.
"Yah, aku mengerti."
Kathie Jiang mengangguk, dan kemudian Ryan Jiang dengan beberapa bawahannya, pada saat yang sama, membungkuk untuk memberi hormat kepada Tiano Lin.
"Tuan Muda Lin!"
Meskipun suara mereka sudah cukup kecil dan rendah, tapi tampak bos mafia dulu membungkuk di depannya, sangatlah membuat Tiano Lin sedikit terkejut.
" Ryan Jiang sekarang adalah orang yang bertanggung jawab atas Perusahaan Manajemen Properti Shanhe yang berada di bawah naungan grup, kalau Tuan Muda Lin memiliki kebutuhan dalam hal ini di masa depan, bisa langsung mencarinya, dia pasti bisa melakukannya untukmu."
Mendengar bahwa Kathie Jiang memperkenalkan dirinya kepada Tuan Muda Lin secara langsung, Ryan Jiang berkata dengan gembira: "Tuan Muda Lin, tolong jangan khawatir, jika Anda memiliki instruksi di masa depan, saya Ryan Jiang pasti akan melakukannyua, kalau tidak anda bisa membawa pisau mencari saya, dana saya tidak akan mengatakan apapun!"
Tiano Lin merasa terkejut ketika mendengar kata-kata itu, "Manajer Jiang tidak perlu begini, saya masih harus meminta nasihat dari Manajer Jiang di masa depan, dan masih banyak hal yang saya harus pelajari."
Kathie Jiang sangat puas dengan apa yang dikatakan Tiano Lin.
Kalau menggunakan orang, harus bisa mengendalikannya dulu, baru bisa mapan dan bisa melangkah lebih tinggi dan lebih jauh.
Pada saat yang sama, Kathie Jiang bertanya: "Apakah mereka sudah masuk?"
Ryan Jiang mengangguk: "Pihak transaksi sudah masuk, hanya saja Harley Wang belum muncul, tetapi diperkirakan dia akan tiba tepat waktu."
Kathie Jiang mengangkat tangannya untuk melihat waktu, jam 2:40 sore, dan masih ada 20 menit sebelum waktu transaksi.
“Apa rencana kalian?” tanya Kathie Jiang.
Ryan Jiang tidak berbicara, dan seorang pria setengah baya berdiri di belakangnya melangkah maju dan berkata: "Kami memiliki orang-orang kami atur di pihak transaksi, biarkan mereka melakukan transaksinya dulu, saat sudah mau selesai, kita hanya perlu masuk membereskan mereka."
Novel Terkait
Thick Wallet
TessaCintaku Pada Presdir
NingsiEternal Love
Regina WangCinta Yang Tak Biasa
WennieYou're My Savior
Shella NaviDiamond Lover
LenaMy Goddes
Riski saputroThe Campus Life of a Wealthy Son×
- Bab 1 Siuman
- Bab 2 Mengakui
- Bab 3 Ayah dan Ibu Kandung
- Bab 4 Vicky Chu
- Bab 5 Bertemu Kenalan
- Bab 6 Ponsel Apple
- Bab 7 Wanita Cantik
- Bab 8 Orang Tidak Berguna
- Bab 9 Preman
- Bab 10 Dibawa ke Kantor Polisi
- Bab 11 Seperti apa rupa pelaku perdagangan manusia tersebut
- Bab 12 Membuat dia tinggal dalam penjara di sisa hidupnya
- Bab 13 Tiano masih merupakan anjing aku
- Bab 14 Besar di kampung
- Bab 15 Membawa mobil mewah
- Bab 16 Mobil Mewah
- Bab 17 Ulang Tahun Celine
- Bab 18 Pesta Ulang Tahun
- Bab 19 Dia Adalah Seorang Pencuri
- Bab 20 Saling Bertemu
- Bab 21 Dia Adalah Boss toko Ini
- Bab 22 Paket Makan Untuk Banyak Orang, Berharga 18 Juta
- Bab 23 Tidak Membawa Kartu Identitas Diri
- Bab 24 Akting Celine
- Bab 25 Pasangan Brengsek Ini
- Bab 26 Apakah kamu masih menyukaiku?
- Bab 27 Cinta Pertamaku
- Bab 28 Perawat Pribadi
- Bab 29 Biarkanlah Kak Calvin Memberimu Pekerjaan
- Bab 30 Orang Gila
- Bab 31Vickie Chu bukan milikmu
- Bab 32 Akting yang bagus
- Bab 33 Sepuluh ribu yuan
- Bab 34 Ibu kandung
- Bab 35 Teman lama
- Bab 36 Vivian Tsu adalah kakaknya
- Bab 37 Gadis-gadis seperti kalian sangat mengerikan
- Bab 38 Pelanggan tetap
- Bab 39 Memberikan hadiah
- Bab 40 Aku bisa melakukannya sendiri
- Bab 41 Menyelamatkan orang
- Bab 42 Lekas pergi
- Bab 43 Orang mesum menindasmu
- Bab 44 Transaksi langsung
- Bab 45 Orang kaya tidak akan menunjukkan kekayaannya
- Bab 46 Sekretaris pribadi
- Bab 47 Vickie Chu terluka
- Bab 48 Senang hati
- Bab 49 Fast and Furious
- Bab 50 Aku tinggal disini
- Bab 51 Senyuman indah
- Bab 52 Masakan rumah
- Bab 53 Terjadi masalah
- Bab 54 Pertolongan pertama
- Bab 55 Luka parah
- Bab 56 Penghinaan
- Bab 57 Kenapa kamu mau menyelamatkanku?
- Bab 58 Emerald Valley
- Bab 59 Tiket VIP
- Bab 60 Kita akan pergi bersama
- Bab 61 Suara peluru
- Bab 62 Melihat Konser
- Bab 63 Aku akan meneleponnya
- Bab 64 Kenapa kalian disini?
- Bab 65 Model Professional
- Bab 66 Music Heart
- Bab 67 Sengaja berakting di hadapan mereka
- Bab 68 Vickie Chu telah sadar
- Bab 69 Aku tidak tahu
- Bab 70 Vickie Chu yang sedang berbaring
- Bab 71 Journal of American Medical Association
- Bab 72 Land Rover Range Rover
- Bab 73 Michael Guo
- Bab 74 Pria yang hidup dengan mengandalkan wanita
- Bab 75 Hubungan Tiano Lin dan Celestine Gu
- Bab 76 Wanita yang tak tahu malu
- Bab 77 Pandang rendah
- Bab 78 Tidak tahu bagaimana menyapa
- Bab 79 Tidak tahu akan berahir gimana
- Bab 80 Serahkan ke polisi
- Bab 81 Ganti rugi
- Bab 82 Pertengkaran
- Bab 83 Di awal lentera, sinar bulan sangat menawan
- Bab 84 Membalas budi
- Bab 85 Wajah yang lemah dan lembut
- Bab 86 Flowers National Wetland Park
- Bab 87 Festival tahunan
- Bab 88 Si cantik Celine
- Bab 89 Tidak tahu diri
- Bab 90 Aku akan menemanimu
- Bab 91Dia bukan pacarku
- Bab 92 Kathie Jiang
- Bab 93 Menghabiskan uang untuknya
- Bab 94 Tinggal di desa
- Bab 95 Aku ingin membunuhmu
- Bab 96 Anak kandung
- Bab 97 Siaran langsung
- Bab 98 Dasar mesum
- Bab 99 Senyuman manis Vickie Chu
- Bab 100 Kartu hitam
- Bab 101 Penghinaan
- Bab 102 Gedung New World
- Bab 103 Kalian saling kenal?
- Bab 104 Konser musik
- Bab 105 Keterlaluan
- Bab 106 Harga diri
- Bab 107 Royall Wynn Hotel
- Bab 108 Aku telah merekam video
- Bab 109 Dikeluarkan dari sekolah
- Bab 110 Dikeluarkan dari sekolah
- Bab 111Ingin membeli tanah
- Bab 112 Pembangunan
- Bab 113 Minum
- Bab 114 Tidak tahu malu
- Bab 115 Kartu VIP
- Bab 116 Enyah dari hadapanku
- Bab 117 Mengapa kamu menangis?
- Bab 118 Pengalaman hidup
- Bab 119 Editan foto
- Bab 120 Universitas Nanda
- Bab 121Gedung Linxi Group
- Bab 122 Kartu Undangan
- Bab 123 Kenapa kamu datang kesini?
- Bab 124 Kenapa kamu ada disini?
- Bab 125 Departemen keuangan
- Bab 126 Merusak laporannya
- Bab 127 Memeriksanya lagi
- Bab 128 Apa hubungan mereka?
- Bab 129 Aku pergi melihatnya
- Bab 130 Pertunangan
- Bab 131
- Bab 132
- Bab 133
- Bab 134
- Bab 135
- Bab 136
- Bab 137
- Bab 138
- Bab 139
- Bab 140
- Bab 141
- Bab 142
- Bab 143
- Bab 144
- Bab 145
- Bab 146
- Bab 147
- Bab 148
- Bab 149
- Bab 150
- Bab 151
- Bab 152
- Bab 153
- Bab 154
- Bab 155
- Bab 156
- Bab 157
- Bab 158
- Bab 159
- Bab 160
- Bab 161
- Bab 162
- Bab 163
- Bab 164
- Bab 165
- Bab 166
- Bab 167
- Bab 168
- Bab 169
- Bab 170
- Bab 171
- Bab 172
- Bab 173
- Bab 174
- Bab 175
- Bab 176
- Bab 177
- Bab 178
- Bab 179
- Bab 180
- Bab 181
- Bab 182
- Bab 183
- Bab 184
- Bab 185
- Bab 186
- Bab 187
- Bab 188
- Bab 189
- Bab 190
- Bab 191
- Bab 192
- Bab 193
- Bab 194
- Bab 195
- Bab 196
- Bab 197
- Bab 198
- Bab 199
- Bab 200