The Campus Life of a Wealthy Son - Bab 25 Pasangan Brengsek Ini

Marvel menatap Xeria Ling dengan tatapan menjijikan, lalu tersenyum dengan sinis.

"Aku kira siapa, ternyata kalian pasangan brengsek ini. Xeria Ling, nyali mu besar juga, melindungi simpananmu itu di hadapan banyak orang seperti ini, jika sugar daddy mu mengetahuinya, itu akan menjadi buruk."

Setelah Marvel berkata demikian, seluruh pandangan orang di situ terarah kepada Xeria Ling.

"Tidak mungkin, Xeria Ling begitu imut, sungguh dia memiliki sugar daddy?"

"Siapa yang tahu, kita tidak bisa menilai seseorang dari penampilannya."

Wajah Xeria Ling pun berubah menjadi pucat, ada kebencian yang mendalam di mata yang indah itu.

Dia tidak mengira, Marvel akan memfitnahnya dengan begitu jahat.

"Marvel, jangan kamu menyebar fitnah di sini!"

Wajah Marvel tidak berubah, lalu memeluk Celine dan berkata: "Sayang, kita tidak perlu di sini untuk membicarakan omong kosong dengan mereka, kegiatan acara sekolah sudah akan dimulai, dengar-dengar Vivian Tsu akan tampil juga."

Para murid yang mendengar bahwa Vivian Tsu datang, seketika kegembiraan tersulut di mata mereka.

"Tuan Marvel, apa yang kamu katakan itu sungguh, Vivian Tsu sungguh datang ke sini?"

"Tentu, dengar-dengar kali ini akan dipilih seorang murid untuk ikut menari dan bernyanyi dengannya di atas panggung."

Mendengar hal ini, sekeliling mereka pun menjadi ribut.

Vivian Tsu merupakan seorang artis yang paling hebat dari kota ini, dengan penampilannya yang molek menawan dan suara yang begitu indah, membuat hati semua pria di kota ini terpaku kepadanya.

Jika bisa bernyanyi dengannya, itu sungguh sekeping kebahagiaan yang tiada taranya di sepanjang hidup ini.

Marvel menatap ke arah para murid yang melamun dengan wajah bodoh, kemudian berdeham, lalu berkata dengan keras.

"Sesungguhnya, tahu lalu saat ulang tahun ayahku, kami juga mengundang Vivian Tsu, aku dan dia bisa dianggap pernah bertemu muka secara langsugng, jadi kesempatan untuk naik ke panggung hari ini, jika tidak ada masalah, harusnya aku yang terpilih."

Marvel memanglah orang kaya, bisa mendapatkan kesempatan luar biasa ini, juga membuat murid yang lain merasa iri.

Mlihat darikeadaan sekarang, kali ini Vivian Tsu bisa memilih Marvel.

Melihat pandangan iri murid-murid yang lain, Marvel merasa bangga bukan main, dan berlenggang pergi bersama dengan Celine.

"Apa-apaan itu,hanya berduit sedikit saja sudah belagu."

Xeria Ling mencibir.

Tiano Lin tidak mengatakan apa pun, dan hanya menatap ke arah Xeria Ling.

"Lihat apa, kalian para pria suka melihat perempuan cantik kan."

Xeria Ling tiba-tiba berkata dengan masam, kemudian berkacak pinggang lalu duduk di kursi yang disediakan di dalam aula.

Melihat dari wajahnya, dia masih mengingat dengan jelas kejadian yang lalu.

Dua orang itu jelas-jelas duduk berdekatan, tapi bahkan satu kata pun tidak terucapkan.

Tiano Lin tidak tahan lagi, dia pun menolehkan wajahnya dan berkata dengan pelan: "Xeria Ling, aku...."

"Diam!" Xeria Ling melotot ke arah Tiano Lin, dan Tiano Lin yang terperanjat pun seketika menutup mulutnya.

"Kejadian yang lalu, aku akan membuat perhitungan denganmu nanti. Sekarang bisakah kamu menjadi seorang pria sejati, membiarkan Celine mengejekmu habis-habisan, apa itu benar?"

Tiano Lin tersenyum tak berdaya: "Mau bagaimana, dia mengatakannya dengan amat sungguh-sungguh, sedikit lagi dia sendiri juga akan mempercayainya. Tapi, terima kasih, jika tidak aku sungguh tidak tahu harus berbuat apa."

"Tapi aku sama sekali tidak melihat ketulusanmu." Xeria Ling mengerucutkan bibir, ekspresinya tampak begitu menggemaskan: "Jelas-jelas aku sedang diejek oleh Marvel, kamu tetap tidak menolongku, dan melakukan hal seperti itu pada waktu itu....."

Sebelum menyelesaikan perkataannya, Xeria Ling pun merona merah membara, gambaran pada waktu itu kembali muncul di benaknya, dia pun memalingkan kepalanya.

Tiano Lin mengerti apa yang dibicarakannya, Tiano Lin pun menarik nafas dalam, kemudian berkata: "Tenang saja, aku tidak akan membiarkan orang itu semakin menjadi-jadi, aku pasti akan menolongmu."

Xeria Ling melihat Tiano Lin dengan tatapan tidak percaya, tapi ada suatu perubahan dalam hatinya, dia merasa Tiano Lin agak lebih berani bertindak.

Saat ini, tirai merah di atas panggung sekolah pun terbuka lebar.

Lampu menyorot warna warni tanpa henti ke atas panggung, diiringin dengan sorakan menggila, seorang pembawa acara yang cantik jelita muncul di atas panggung.

Lalu, acara selanjutnya merupakan serangkaian acara yang membosankan.

Bisa dikatakan, jika bukan demi Vivian Tsu, para murid tidak akan tertarik untuk menontonnya.

Tiano Lin pun tidak jauh berbeda, dia pun bahkan tak pernah bertemu dengan Vivian Tsu, apalagi mengenalnya.

Akhirnya, setelah beberapa acara pembukaan selesai, akhirnya sampailah di giliran untuk para perempuan untuk tampil.

"Selanjutnya, mari kita sambut Nona Vivian Tsu dengan meriah!"

Diiringi dengan suara sorakan yang menggila, muncullah sesosok yang semampai di atas panggung.

Wajah Vivian Tsu yang dirias dengan riasan tipis tersenyum dengan manis dan berjalan ke depan.

"Aaaaaaa!"

Para penonton pria yang berada di bawah panggung pun berteriak dengan gila.

Para dosen dan profesor yang duduk di barisan pertama pun terkesima sepenuhnya kepada sosok wanita yang muncul di atas panggung itu.

Bagaimana pun juga, kemolekan perempuan itu, benar-benar bisa membuat semua pria terpikat tanpa pengecualian.

Mata Tiano Lin pun terbelalak.

"Kalian para pria itu sama saja, bermata keranjang, melihat seorang wanita yang cantik, mulut kalian pun menganga lebar."

Xeria Ling tersenyum dingin.

Tiano Lin merasa perkataan perempuan ini membawa sebuah aroma kecemburuan.

Dipikir secara baik-baik, Xeria Ling sudah menjadi bunga kampus dalam waktu yang sangat lama, sudah lama terbiasa dengan pandangan para pria yang melihatnya dengan tatapan mabuk cinta.

Aura kecantikannya pun tenggelam di balik kemunculan Vivian Tsu.

Di atas panggung, suara indah Vivian Tsu pun berkumandang melalui microphone nya, diiringi dengan latar belakang suara sekelilingnya, membuat telinga semua orang seakan tersihir dengan merdunya melodi itu.

Dengan sangat cepat, satu lagu pun selesai dinyanyikan, gemuruh suara tepuk tangan pun menggelora di bawah panggung.

"Senang sekali bertemu dengan teman-teman semua, sebenarnya dulu aku juga adalah murid di sini. Untuk membalas sambutan kalian yang begitu hangat, aku akan memilih seseorang dari kalian untuk menyanyikan lagu yang terakhir denganku di sini."

Keadaan di bawah panggung kembali memanas dengan lebih gila.

Tapi, kehebohan ini tidak berlangsung lama.

Pandangan beberapa orang terpaku pada Marvel.

Wajah Marvel terlihat begitu puas melihat keirian yang ada di mata para murid, dan bersiap untuk mengajak pacarnya untuk naik ke panggung dan menyanyikan lagu terakhir.

Begitu Vivian Tsu membuka mulut, dia akan langsung mengambil langkah.

Seperti yang diharapkan, mata Vivian Tsu pun sudah menatap ke arah sini.

Novel Terkait

My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu