The Campus Life of a Wealthy Son - Bab 65 Model Professional

“Kamu!”

Sebagai leg model profesional.

Rebecca Ling sangat percaya diri terhadap sepasang kaki ini.

Bahkan tidak hanya sekali, bos produk iklan menawarkan harga tinggi untuk memegangnya.

Tapi semua ditolak olehnya.

Walaupun dia butuh uang, tapi tidak sampai melakukan tindakan yang menjual diri seperti ini untuk mendapatkan kekayaan.

Maka saat dia mendengar pemintaan yang diminta Tiano Lin ternyata adalah menyuruh dia memakai stoking, dia langsung marah dan ingin mengatai bocah yang kurang ajar ini dengan habis-habisan.

“Kak, dia sedang bercanda denganmu, Tiano Lin bukan orang seperti ini, dan sudah mau telat, pengecekan tiket sudah mau berakhir!”

Xeria Ling pertama kali melanggar hati nurani dan menasihati kakaknya ini yang pemarah dari samping.

Pagi itu setelah dia bangun, segalanya yang dia lihat di atas kasur masih teringat jelas.

Sepertinya Tiano Lin sungguh ada hobi ini……

Tapi Rebecca Ling bukanlah dia, bagaimanapun juga, dia lebih tua beberapa tahun dari mereka.

Yang paling penting adalah, setelah terlewat dari malam ini, satu orang di masyarakat, satu orang lagi di kampus, mereka berdua sama sekali tidak mungkin ada pertemuan lagi, tentu saja menepati janji atau tidak sudah tidak penting.

Rebecca Ling menoleh dan melihat.

Saat ini, pengecekan tiket sudah mau berakhir.

Sebagian orang yang tinggal di sini, semuanya adalah orang yang tidak dapat tiket dan bermaksud berdiri di luar, merasakan suasana secara langsung, sekalian mendengar suara nyanyian dari jauh.

Rebecca Ling angkuh sejak kecil, sama sekali tidak pernah bersedia mengalah.

Lebih tidak bersedia menyia-nyiakan konser yang susah payah didatangi.

“Oke, aku setuju!”

Rebecca Ling mengatupkan gigi dan berkata di saat bersamaan: “Kalau kamu berani membohongi aku, membuat aku tidak bisa menonton konser Vivian Tsu, aku beritahu kamu, akan kuhabisi kamu!”

Tiano Lin tertawa dan berjalan menuju depan pintu pengecekan tiket dengan puas.

Saat ini, orang yang mengantre dan menunggu pengecekan di depan pintu sudah tidak banyak.

Berdiri di sini, bahkan juga bisa terdengar penyetelan suara dari dalam Music Center.

Xeria Ling menggandeng tangan Rebecca Ling dan mengikut di belakang Tiano Lin dengan ekspresi rumit.

Dia sudah tidak hanya satu kali muncul perasaan seperti ini.

Hal yang kelihatannya sekonyol apapun, Tiano Lin bilang oke, sepertinya benar-benar oke.

Perasaan ini muncul dengan tidak jelas, dia berpikir walaupun dirinya bukan orang yang sepenuhnya subjektif, tapi setiap bertemu Tiano Lin, akan menjadi sangat subjektif dengan tidak jelas.

Jangan-jangan adalah dampak yang terbentuk malam itu?

Terpikir setelah dia bangun, melihat kaos kakinya tertempel itu, Xeria Ling tidak tahan dan mengepalkan tangan dengan kuat.

Brengsek ini, sudah melakukan, malah tidak dibuka dulu baru lakukan, kaos kaki terus dipakai di kaki, di dunia ini mengapa bisa ada psikopat seperti ini!

“Kenapa?”

Saat ini perasaan Rebecca Ling juga tidak lebih santai sedikitpun daripada Xeria Ling, saat ini merasakan perubahan ekspresi adiknya, dia semakin merasa tidak ada kepastian.

“Ah, tidak apa-apa, aku sedang berpikir kalau nanti sungguh foto bersama dengan Vivian Tsu, aku pasti harus cuci fotonya dan gantung di tembok kamar, pandangan pertamaku saat bangun setiap hari langsung melihat dia!”

Ada sebuah perasaan disadari, Xeria Ling langsung berbohong.

“Sudahlah, walaupun menurutku dia tidak bisa dipercaya, tapi sudah saat ini, kalau dia bisa bawa kita masuk, bahkan kalau hanya bisa berdiri, aku juga sudah sangat puas.”

Rebecca Ling menghela nafas dengan ekspresi rumit.

Di tempat pengecekan tiket VIP, penanggungjawab konser juga adalah direktur kegiatan Superstar Culture Media Co., Ltd., Margaret Tang, dia memakai seragam profesional warna hitam, sudah berdiri di sana sejak awal dan menunggu lama.

Melihat Tiano Lin muncul, dia langsung memerintah satpam memberi jalan, lalu dirinya lari pelan ke sana.

“Akhirnya kamu datang, tadi Vivian menelepon aku beberapa kali dan bertanya kamu datang atau tidak.”

Vivian Tsu tidak hanya adalah artis Superstar Culture Media Co., Ltd., juga adalah direktur dari perusahaan.

Beberapa tahun ini, Superstar Culture Media Co., Ltd. menjadi seekor kuda hitam yang mendadak bangkit dalam industri hiburan, menaungi empat orang aktris terkenal di layar, serta semua pendapatan film, semuanya dikuasai Vivian Tsu sendiri, bisa dibilang, tidak ada dia berarti tidak ada Superstar Culture Media Co., Ltd., maka siapapun di perusahaan, terhadap perintahnya, semuanya sangat patuh, sama sekali tidak berani bersikap buruk padanya.

“Kamu sudah bekerja keras, dua orang ini adalah temanku, kamu lihat tempat yang disisakan kak……Vivian ada di mana, langsung bawa mereka pergi saja.” kata Tiano Lin.

“Oke, kalian silahkan masuk.”

Margaret Tang mempersilahkan Xeria Ling dan Rebecca Ling yang sangat terkejut masuk ke dalam area pemeriksaan keamanan, lalu berkata pada Tiano Lin: “Tempat Anda juga sudah disiapkan, ini adalah kartu nomor, silahkan Anda simpan dengan baik, telepon aku jika ada masalah apapun saat pertunjukan, aku pasti akan segera tiba.”

Tiano Lin mengambil kartu nomor dan melihat.

Tempat paling tengah di barisan ketiga.

Lumayan, Tiano Lin memang tidak ingin duduk di barisan paling depan.

Orang lain berjuang ingin membeli tiket barisan pertama karena demi melihat Vivian Tsu dari dekat.

Sedangkan dia, sama sekali tidak butuh.

Keluar dari tempat pengecekan, Tiano Lin berpisah dengan Xeria Ling dan kakaknya, menemukan tempatnya dan duduk dengan tenang.

Sangat cepat, konser sudah dimulai.

Tapi saat Vivian Tsu muncul di atas panggung dengan identitas artis terkenal, semua spotlight berkumpul padanya, sorakan semua orang hanya untuk dia sendiri, Tiano Lin juga tidak tahan merasa sedikit tersentuh, di saat bersamaan juga merasa sedikit bangga.

“Punya seorang Kakak yang menjadi artis enak sekali……”

Seluruh pertunjukan, Vivian Tsu totalnya menyanyikan dua puluh tiga lagu.

Meski begitu, saat dia pertama kali meninggalkan panggung, juga dipanggil kembali lagi oleh suara teriakan yang sangat kencang.

Tempat Tiano Lin ini, kebetulan bisa melihat Xeria Ling dan Rebecca Ling yang duduk di tempat paling tengah barisan paling depan.

Rebecca Ling sudah sepenuhnya tenggelam dalam suasana di tempat, berteriak, bersorak……

Sedangkan Xeria Ling malah menoleh setiap beberapa saat, tatapannya sedang berusaha mencari sesuatu.

Setelah satu setengah jam, pertunjukan berakhir dengan perasaan belum cukup puas.

Saat konser berakhir, Vivian Tsu berdiri di panggung dan memberi salam pada penggemar.

“Sangat senang kalian bisa datang ke konserku, untuk membalas kalian, aku memutuskan untuk memilih dua orang penonton di tempat dan memberikan tanda tangan, juga ada satu kali kesempatan foto bersama di backstage.”

Mendengar perkataan ini, semuanya langsung heboh.

Tanda tangan saja sudah cukup langka, foto bersama di backstage, siapapun yang memiliki foto bersama dengan Vivian Tsu, meski diunggah ke Moments atau Weibo, semuanya bisa menjadi topik hangat dan dipamer seumur hidup!

Peluang ini sih jauh lebih rendah daripada memenangkan lotre!

Semua orang mengangkat tangan dan ingin menjadi orang beruntung ini.

Vivian Tsu melihat ke bawah panggung, dalam pandangan pertama langsung melihat adiknya, Tiano Lin.

Tapi, terpikir permintaan yang diminta Adik, dia tertawa dengan tidak berdaya, lalu tersenyum, mengulurkan tangan dan menunjuk, spotlight menyorot tempat paling tengah di barisan paling depan, di saat bersamaan, seketika dalam layar besar juga muncul wajah Xeria Ling dan Rebecca Ling yang tercengang.

Semua orang heboh.

Melihat dua perempuan cantik ini dengan iri, dengki, dan dendam.

Tapi mereka semua adalah penggemar Vivian Tsu, elemen iri jauh lebih banyak daripada perasaan lain.

Hanya ada dua orang.

Duduk di ujung bagian paling luar dan melihat layar besar dengan tatapan benci.

Ekspresinya mulai berubah menjadi buruk karena dengki.

Bahkan diam-diam mengatai dua orang perempuan yang terpilih ini.

Mereka adalah Monica Zhao dan Anna.

Bagaimanapun juga, Monica Zhao tidak menduga Xeria Ling dan Rebecca Ling benar-benar bisa mendapatkan tiket konser.

Bahkan adalah tempat paling tengah di barisan paling depan!

Keduanya tidak berbicara beberapa lama, juga tidak menunggu konser bubar, mereka langsung berdiri dan pergi dengan dendam.

Sedangkan Xeria Ling dan Rebecca Ling, sampai naik ke panggung juga masih belum tersadar dari kejutan.

Lalu, Vivian Tsu mengumumkan konser berakhir dan menyuruh kru membawa mereka berdua masuk ke backstage, tanda tangan dan foto bersama untuk kenangan.

Setelah keluar dari venue.

Xeria Ling langsung menelepon Tiano Lin dengan tidak sabar.

Tapi saat ditunjukkan ponsel Tiano Lin tidak aktif, dia mematikan telepon dengan sedikit marah dan bergumam: “Brengsek ini, masalah malam itu, aku masih belum cari dia minta pertanggungjawaban, malah kabur begitu cepat!”

Ganti rugi kaos kakiku!

Xeria Ling semakin berpikir semakin marah, dia mengeluarkan ponsel, mengetik empat kata dan mengirim pada Tiano Lin.

Sedangkan Rebecca Ling berpenampilan dengan jauh lebih tenang, dia masih tahu sedikit tentang industri hiburan.

Seorang mahasiswa, bagaimana mungkin memiliki kemampuan yang begitu besar dan mengatur dua orang ke tempat paling baik di konser Vivian Tsu.

Bahkan sesi keberuntungan yang paling terakhir, juga sama seperti yang dia katakan sebelumnya.

Mengapa rasanya seperti sudah diatur sejak awal?

Dia menunduk, melirik kaki Xeria Ling dan bertanya: “Kamu biasanya suka pakai warna hitam?”

Novel Terkait

Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu