The Campus Life of a Wealthy Son - Bab 58 Emerald Valley
Di saat Kathie Jiang sibuk, Tiano Lin juga duduk di mobil kembali ke villa di Emerald Valley.
Di rumah sakit ada sangat banyak orang.
Dia percaya tidak sampai lima menit dia muncul di sana, pasti akan ada orang yang menelpon kepada orang tuanya yang ada di London sekarang.
Sampai nanti ....
Teringat pada adegan di rumah sakit waktu itu, Tiano Lin tanpa bisa ditahan merasa sedikit pusing.
Sampai di villa, Tiano Lin berjalan masuk.
Sebagai salah satu dari villa terbaik di Kota Nandu, sikap pelayanan pengurus rumah di sini juga sangat baik. Kemarin malam Tiano Lin baru pergi, langsung menyuruh orang pergi bersih-bersih, membeli kebutuhan sehari-hari, jadi hari ini Tiano Lin bisa langsung tinggal.
"Lebih bagus kalau Kathie ada di sini. Rumah sebesar ini hanya aku seorang yang tinggal, sedikit mubazir rasanya."
Tiano Lin mengerluarkan kartu pintu, memeriksa villa ini.
Villa ini totalnya tiga lantai.
Lantai satu adalah ruang tamu, dapur, restoran;
Lantai kedua adalah kantor dan kamar;
Lantai ketiga adalah kamar utama dan bioskop pribadi.
Villa baru saja selesai didekorasi, penuh dengan aura tradisional China, tapi juga tidak kehilangan undur modern, sangat cocok dengan nilai estetika Tiano Lin.
"Tapi meskipun Kathie tidak ada waktu kembali, Celestine sebagai suster pribadi, menjaga dua hari, seharusnya tidak ada masalah apapun bukan?"
Memikirkan Celestine Gu yang ribut-ribut itu, Tiano Lin tersenyum dan langsung menelpon pada Aaron Wang, bertanya pada pria itu mengenai kondisi pemulihan Vickie Chu dan juga Celestine Gu yang menjadi suster pribadinya.
"Berdasarkan pengamatan Profesor Martin tentang pemulihan otak Vickie, kemungkinan terbesar Vickie untuk bangun adalah besok pagi jam 9 sampai jam 11. Kita sudah melakukan persiapan paling baik, untuk hal ini tuan tidak perlu khawatir."
"Mengenai Celestine yang dua hari ini menjadi suster pribadi tuan, aku sudah menghubungi orangnya langsung dan sudah mengatur mobil untuk mengantar orangnya pergi ke rumahmu. Bersamaan juga menyiapkan makan siang kepada tuan, aku percaya akan segera sampai."
Setelah mendengar itu, Tiano Lin menutup sambungan.
"Mengantar orangnya ke sini?"
Tiano Lin berdecak dan merasa kalimat ini kedengarannya agak aneh.
Luka di perutnya sudah diobati di mobil dalam perjalanan pulang dan tidaklah parah. Tiano Lin meminum beberapa teguk air, berjalan keluar villa, berencana untuk melihat sekitar rumah dan mengenal lingkungan rumah barunya.
"Anak muda, kamu baru pindah ke sini bukan?"
"Kelihatannya sangat muda."
"Kamu orang mana. Karena adalah pemilik rumah di Emerald Valley, maka adalah teman, kalau ada waktu kita minum teh bersama."
"Ini adalah kartu namaku, CEO dari TM Group."
Di arena umum di bawah bukit, ada beberapa tetangga yang jalan santai sambil membawa anjing dan mengobrol. Ketika melihat Tiano Lin keluar, semuanya langsung mengajak Tiano Lin mengobrol.
Iya, mereka sudah tahu dari pemasaran, villa dengan harga 20-an juta yuan ini sudah dibeli langsung oleh seorang anak muda.
Awalnya, mereka masih sedikit tidak percaya.
Tapi ketika mereka melihat Tiano Lin berjalan keluar dari dalam villa, selain itu lebih muda dari perkiraan mereka, mereka tanpa bisa ditahan merasa terkejut.
Tapi, orang-orang yang bisa tinggal di villa Emerald Valley, juga sangatlah kaya.
Setidaknya adalah orang-orang yang status perekonomiannya tinggi di Kota Nandu.
Tidak boleh menilai orang dari tampilan luarnya.
Jadi melihat pakaian Tinao Lin yang biasa, mereka juga tidak begitu peduli.
Tapi kalau ini adalah Monica Zhao, Anna dan yang lainnya, pasti akan ada sindiran, baru dapat menunjukkan rasa bangga bisa tinggal di komplek ini.
"Halo semuanya, namaku Tiano Lin."
Tiano Lin tersenyum dan menunjukkan dua baris giginya yang putih.
Sangat cepat, beberapa orang mulai mengobrol.
Dalam komplek villa yang mewah ini, dibandingkan dengan kualitas rumah, yang lebih penting adalah koneksi. Sekali perbincangan antara tetangga, sudah bisa membahas tentang satu bisnis.
Tiano Lin hanya bilang dia berasal dari desa.
Semua orang menunjukkan ekspresi 'aku mengerti'.
Jelas sekali, orang-orang ini menganggap Tiano Lin sebagai orang kaya yang misterius. Karena bagaimanapun biasanya orang muda, atau keturunan kaya, tidak mungkin membeli villa 20-an juta secara cash.
Secara bersamaan, karena status sangat sensitif, mereka juga tidak enak hati bertanya tentang identitas Tiano Lin.
Dari perbincangan.
Tiano Lin kira-kira mengetahui sedikit kondisi mengenai villa Emerald Valley. Contohnya villa yang sebaris ada 99 villa, yang individu ada 27 villa. Yang mendirikan adalah orang paling kaya di Kota Nandu, Davin Cheng.
"Anak muda, Davin Cheng tinggal di villa nomor 3, tidak jauh darimu. Kalau kamu sampai mempunyai hubungan dengannya, pasti akan membuat karirmu di dunia bisnis naik."
Seorang pria yang perutnya besar, mengenakan kalung emas dan merupakan CEO dari perusahaan besar, berkata dengan nada berpengalaman.
"Iya, Davin Cheng benar-benar hebat dan kaya."
"Davin juga memiliki dua putri, julukannya adalah dua cantik Nandu. Yang satu lebih cantik dari satu, tapi anak muda kamu kelihatannya lebih kecil. Kalau kamu bisa mendapatkan salah satunya, hehe, meski bermain-main saja seumur hidup ini, juga tidak dapat menghabiskan harta Keluarga Cheng."
"Aih, sayangnya dua putri Davin Cheng itu sangat pemilih, anak kaya di komplek ini saja tidak ada yang mereka suka."
"Tidak bisa mendapatkannya ..."
Mengungkit tentang Davin Cheng, orang yang paling kaya di Kota Nandu itu, orang-orang kaya ini menunjukkan wajah iri.
Mengenai dua nona kaya itu, para orang kaya ini juga menghela napas. Benci sekali putra mereka tidak bagus, kalau tidak bisnis mereka bisa sedikit diangkat oleh Davin Cheng, pasti akan lebih sukses dan berbeda dengan hari ini.
Saat sedang berbincang.
Dua wanita cantik muncul di taman sebelah.
Sang wanita berambut panjang, mengenakan dress merah, dress itu hanya menutupi sedikit bagian dari kaki dan menunjukkan kaki panjang wanita itu. Mengenakan sepatu hak tinggi hitam, membawa tas Hermes, kelihatan sangat fashion dan cantik.
Sedangkan yang berjalan di samping wanita itu adalah, seorang wanita cantik yang memiliki aura dingin, mengenakan dress putih, flat shoes cantik, secara bersamaan tubuhnya juga sangatlah sempurna, tapi yang paling menarik perhatian orang adalah kharismanya.
Kharisma itu seperti keangkuhan gunung, hanya bisa dipandang, tidak bisa disentuh.
Dua wanita itu berjalan, para orang kaya langsung heboh dan mulai membereskan pakaian mereka.
"Cepat lihat, itu adalah dua putri cantik Davin yang tadi kita bilang. Elisia Chen dan Sisca Cheng." ada orang yang mengingatkan kecil di samping telinga Tiano Lin.
Tapi dua nona yang biasanya mengacangi mereka itu saat ini tiba-tiba berjalan ke arah sini ...
"Apa? Kenapa kamu ada di sini?"
Elisia Chen yang mengenakan dress merah, menggandeng kakaknya, melewati sekelompok orang dan berjalan ke hadapan Tiano Lin dengan wajah terkejut.
Apa ...
Melihat hal itu, para orang kaya terkejut.
Ternyata anak muda yang berpakaian sangat sederhana dan kelihatan muda ini berteman dengan putri Davin Cheng. Pantas saja bisa membeli villa dengan harga puluhan juta dalam sekaligus, bahkan masih begitu tenang.
"Kamu juga tinggal di sini?"
Tiano Lin melihat Elisia Chen, merasa sedikit terkejut.
Terakhir kali mereka bertemu adalah di toko mobil.
Waktu itu Tiano Lin membeli mobil Mercedes Benz G500 yang Elisia Chen mimpi-mimpikan.
Tapi Elisia Chen malah membantunya di Royal Wynn waktu itu.
Meskipun wanita ini bicara dengan tidak enak didengar, tapi bagaimanapun adalah anak keluarga kaya, wajar juga kalau memiliki sifat seperti itu.
Tapi, kalau adalah putri Davin Cheng, kenapa wanita ini bermarga Chen?
Apa jangan-jangan sama sepertinya, waktu kecil hilang, lalu baru ditemukan kembali?
"Kakakku ikut marga ayahku, sedangkan aku ikut marga ibuku." Elisia Chen menebak pemikiran Tiano Lin.
"Ehm ..." Tiano Lin tersenyum canggung dan berkata, "Masalah waktu itu belum berterima kasih padamu, tapi aku tidak bawa kartu VIP hari ini, kalau ketemu lagi baru aku kembalikan padamu saja."
"Tidak usah, aku sangat jarang pergi ke sana. Hanya kadang-kadang kalau mau menyambut teman baru pergi sekali ke sana. Kalau kamu merasa aku tidak layak menjadi temanmu, kembalikan pada meja resepsionis, tidak perlu kembalikan padaku."
Elisia Chen berkata pada wanita di sampingnya, "Kak, inilah bocah yang waktu itu merebut mobilku."
Wanita dingin itu menganggukan kepala, tidak bicara, dan sangat cocok dengan kharismanya.
"Uhuk, uhuk, Elisia, Sisca, bicara dengan siapa begitu senang?"
Saat ini, terdengar suara seorang pria paruh baya yang berat.
Mendengar suara ini, para orang kaya langsung panik dan tidak tahu harus berbuat apa.
"Halo Direktur Cheng."
"Halo Direktur Cheng."
"Wajah Direktur Cheng hari ini lumayan segar ..."
Novel Terkait
The Great Guy
Vivi HuangUnlimited Love
Ester GohBehind The Lie
Fiona LeeMeet By Chance
Lena TanCinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinGue Jadi Kaya
Faya SaitamaMr Huo’s Sweetpie
EllyaThe Campus Life of a Wealthy Son×
- Bab 1 Siuman
- Bab 2 Mengakui
- Bab 3 Ayah dan Ibu Kandung
- Bab 4 Vicky Chu
- Bab 5 Bertemu Kenalan
- Bab 6 Ponsel Apple
- Bab 7 Wanita Cantik
- Bab 8 Orang Tidak Berguna
- Bab 9 Preman
- Bab 10 Dibawa ke Kantor Polisi
- Bab 11 Seperti apa rupa pelaku perdagangan manusia tersebut
- Bab 12 Membuat dia tinggal dalam penjara di sisa hidupnya
- Bab 13 Tiano masih merupakan anjing aku
- Bab 14 Besar di kampung
- Bab 15 Membawa mobil mewah
- Bab 16 Mobil Mewah
- Bab 17 Ulang Tahun Celine
- Bab 18 Pesta Ulang Tahun
- Bab 19 Dia Adalah Seorang Pencuri
- Bab 20 Saling Bertemu
- Bab 21 Dia Adalah Boss toko Ini
- Bab 22 Paket Makan Untuk Banyak Orang, Berharga 18 Juta
- Bab 23 Tidak Membawa Kartu Identitas Diri
- Bab 24 Akting Celine
- Bab 25 Pasangan Brengsek Ini
- Bab 26 Apakah kamu masih menyukaiku?
- Bab 27 Cinta Pertamaku
- Bab 28 Perawat Pribadi
- Bab 29 Biarkanlah Kak Calvin Memberimu Pekerjaan
- Bab 30 Orang Gila
- Bab 31Vickie Chu bukan milikmu
- Bab 32 Akting yang bagus
- Bab 33 Sepuluh ribu yuan
- Bab 34 Ibu kandung
- Bab 35 Teman lama
- Bab 36 Vivian Tsu adalah kakaknya
- Bab 37 Gadis-gadis seperti kalian sangat mengerikan
- Bab 38 Pelanggan tetap
- Bab 39 Memberikan hadiah
- Bab 40 Aku bisa melakukannya sendiri
- Bab 41 Menyelamatkan orang
- Bab 42 Lekas pergi
- Bab 43 Orang mesum menindasmu
- Bab 44 Transaksi langsung
- Bab 45 Orang kaya tidak akan menunjukkan kekayaannya
- Bab 46 Sekretaris pribadi
- Bab 47 Vickie Chu terluka
- Bab 48 Senang hati
- Bab 49 Fast and Furious
- Bab 50 Aku tinggal disini
- Bab 51 Senyuman indah
- Bab 52 Masakan rumah
- Bab 53 Terjadi masalah
- Bab 54 Pertolongan pertama
- Bab 55 Luka parah
- Bab 56 Penghinaan
- Bab 57 Kenapa kamu mau menyelamatkanku?
- Bab 58 Emerald Valley
- Bab 59 Tiket VIP
- Bab 60 Kita akan pergi bersama
- Bab 61 Suara peluru
- Bab 62 Melihat Konser
- Bab 63 Aku akan meneleponnya
- Bab 64 Kenapa kalian disini?
- Bab 65 Model Professional
- Bab 66 Music Heart
- Bab 67 Sengaja berakting di hadapan mereka
- Bab 68 Vickie Chu telah sadar
- Bab 69 Aku tidak tahu
- Bab 70 Vickie Chu yang sedang berbaring
- Bab 71 Journal of American Medical Association
- Bab 72 Land Rover Range Rover
- Bab 73 Michael Guo
- Bab 74 Pria yang hidup dengan mengandalkan wanita
- Bab 75 Hubungan Tiano Lin dan Celestine Gu
- Bab 76 Wanita yang tak tahu malu
- Bab 77 Pandang rendah
- Bab 78 Tidak tahu bagaimana menyapa
- Bab 79 Tidak tahu akan berahir gimana
- Bab 80 Serahkan ke polisi
- Bab 81 Ganti rugi
- Bab 82 Pertengkaran
- Bab 83 Di awal lentera, sinar bulan sangat menawan
- Bab 84 Membalas budi
- Bab 85 Wajah yang lemah dan lembut
- Bab 86 Flowers National Wetland Park
- Bab 87 Festival tahunan
- Bab 88 Si cantik Celine
- Bab 89 Tidak tahu diri
- Bab 90 Aku akan menemanimu
- Bab 91Dia bukan pacarku
- Bab 92 Kathie Jiang
- Bab 93 Menghabiskan uang untuknya
- Bab 94 Tinggal di desa
- Bab 95 Aku ingin membunuhmu
- Bab 96 Anak kandung
- Bab 97 Siaran langsung
- Bab 98 Dasar mesum
- Bab 99 Senyuman manis Vickie Chu
- Bab 100 Kartu hitam
- Bab 101 Penghinaan
- Bab 102 Gedung New World
- Bab 103 Kalian saling kenal?
- Bab 104 Konser musik
- Bab 105 Keterlaluan
- Bab 106 Harga diri
- Bab 107 Royall Wynn Hotel
- Bab 108 Aku telah merekam video
- Bab 109 Dikeluarkan dari sekolah
- Bab 110 Dikeluarkan dari sekolah
- Bab 111Ingin membeli tanah
- Bab 112 Pembangunan
- Bab 113 Minum
- Bab 114 Tidak tahu malu
- Bab 115 Kartu VIP
- Bab 116 Enyah dari hadapanku
- Bab 117 Mengapa kamu menangis?
- Bab 118 Pengalaman hidup
- Bab 119 Editan foto
- Bab 120 Universitas Nanda
- Bab 121Gedung Linxi Group
- Bab 122 Kartu Undangan
- Bab 123 Kenapa kamu datang kesini?
- Bab 124 Kenapa kamu ada disini?
- Bab 125 Departemen keuangan
- Bab 126 Merusak laporannya
- Bab 127 Memeriksanya lagi
- Bab 128 Apa hubungan mereka?
- Bab 129 Aku pergi melihatnya
- Bab 130 Pertunangan
- Bab 131
- Bab 132
- Bab 133
- Bab 134
- Bab 135
- Bab 136
- Bab 137
- Bab 138
- Bab 139
- Bab 140
- Bab 141
- Bab 142
- Bab 143
- Bab 144
- Bab 145
- Bab 146
- Bab 147
- Bab 148
- Bab 149
- Bab 150
- Bab 151
- Bab 152
- Bab 153
- Bab 154
- Bab 155
- Bab 156
- Bab 157
- Bab 158
- Bab 159
- Bab 160
- Bab 161
- Bab 162
- Bab 163
- Bab 164
- Bab 165
- Bab 166
- Bab 167
- Bab 168
- Bab 169
- Bab 170
- Bab 171
- Bab 172
- Bab 173
- Bab 174
- Bab 175
- Bab 176
- Bab 177
- Bab 178
- Bab 179
- Bab 180
- Bab 181
- Bab 182
- Bab 183
- Bab 184
- Bab 185
- Bab 186
- Bab 187
- Bab 188
- Bab 189
- Bab 190
- Bab 191
- Bab 192
- Bab 193
- Bab 194
- Bab 195
- Bab 196
- Bab 197
- Bab 198
- Bab 199
- Bab 200