The Campus Life of a Wealthy Son - Bab 187
Apa yang aku katakan salah? Anthony Wu berkata dengan wajah suram, "Melihat kamu sekarang, bukankah tidak ada yang dicapai, bahkan jika kamu diterima di perguruan tinggi dengan mengandalkan contekan dan plagiarisme, apa hasilnya, hanya akan menyia-nyiakan uang sekolah orang tuamu selama empat tahun kuliah, dan sekarang tidak ada yang tercapai! Coba lihat Kath kami, walaupun dia gagal dalam ujian masuk perguruan tinggi, tapi dia lulus ke Collage A, dan dia sekarang adalah pegawai negeri! Bahkan dipersiapkan secara khusus! Sedangkan kamu, tidak ada yang dicapai, dan bisa-bisanya kamu berbicara besar di sini. Sekarang sudah terbukti, ternyata pendapatku waktu itu adalah benar! Kamu adalah lumpur yang tidak bisa dibantu, dan seumur hidup ini tidak akan ada masa depan bagus! "
“Haha, ketika kamu adalah seorang guru, kamu sudah menggunakan kalimat ini untuk menghina banyak murid yang tidak kamu senangi kan?” Tiano Lin malah tertawa.
"Untuk siswa seperti kamu, jika berada di kelasku, aku akan membuat kamu bahkan kualifikasi untuk ujian masuk universitas pun tidak punya, dan langsung mengeluarkan kamu. Kasihan orang tua kamu pergi ke mana-mana untuk meminjam uang untuk membayar uang sekolah kamu, hasilnya malah mendidik seorang anak yang tidak punya aturan sepertimu, sungguh memalukan, lihatlah dirimu. Apakah masih ada rupa seorang mahasiswa sekarang! "
Anthony Wu juga tidak menyangka bahwa kerabat petani sekeluarga ini, terutama Tiano Lin, akan berani berbicara pada dirinya seperti ini hari ini, sesaat marah sampai tangannya gemetaran, dan dengan sekuat tenaga menunjuk ke arah Tiano Lin sambil berkata.
"Ternyata kamu masih ingat bahwa Ayahku pernah meminjam uang sekolah ke kamu..."
Melihat wajah Anthony Wu yang memerah, Tiano Lin tiba-tiba tersenyum.
"Seribu yuan, kan? Aku mengingatnya dengan sangat jelas. Setelah diterima di universitas, seluruh keluarga mencari dari sana sini, dan biaya kuliahnya masih kurang seribu yuan. Ayah sampai tidak punya cara lain lagi, setelah memikirkannya, dia hanya bisa menelepon kepada kalian satu-satunya kerabat di kota, berharap bisa memenuhi empat ribu dolar, agar aku naik kereta ke kota Nandu untuk mendaftar ke sekolah. "
"Aku ingat saat itu ayahku menelepon di depan ku, dia memohon padamu, memohon bibi kedua ku yang adalah adik perempuannya, dan kamu sebagai saudara ipar, untuk meminjamkan aku seribu yuan agar aku bisa pergi ke sekolah, paling lama pinjam selama satu bulan, setelah panen gandum, menjualnya dan mendapatkan uang, akan mengembalikan uang itu kepada kamu sesegera mungkin. "
"Tapi bagaimana dengan kamu, kamu ingat apa yang kamu katakan di telepon?"
Tiano Lin melangkah maju dan langsung berhadapan dengan tatapan ketakutan Anthony Wu dan Kath Wu, berkata sambil tersenyum: "Kalian yang dari pedesaan untuk apa masuk ke perguruan tinggi, Kath kami pun hanya sekolah di Collage A, putra kamu pasti diterima karena curang dan penjiplakan, sekolah pun hanya akan membuang-buang uang, lebih baik pergi bekerja di tempat pembangunan atau pun bengkel dan mendapatkan uang untuk kembali ke pedesaan untuk menikah dan memiliki anak. Keluarga kalian seumur hidup hanya bisa begini, untuk apa menyiksa diri? "
"Papaku waktu itu memohon kepadamu di telepon, dan Ibuku juga memohon padamu. Mereka tidak bisa menunggu untuk berlutut di tanah dan bersujud kepadamu! Tapi kalian, kalau tidak mau pinjamkan uang ya sudahlah, malah mengejek aku, mengejek orang tuaku, mengejek kami sekeluarga. Seperti tidak sabar untuk menginjak wajah kami sekeluarga di tanah, untuk menonjolkan keunggulan kalian sekeluarga yang tinggal di kota, betul kan! "
"Ya, keluarga kami memang dari pedesaan, dan leluhur kami telah bertani selama beberapa generasi, tetapi apa masalahnya dengan orang desa? Orang-orang pedesaan tidak memiliki martabat? Orang-orang pedesaan tidak dapat bersekolah di kota, ingin mengubah diri mereka sendiri dan nasib seluruh keluarga, agar mereka bisa menjalani kehidupan yang baik? "
"Apakah kamu tahu bagaimana sisa biaya kuliah 1.000 yuan dikumpulkan oleh aku? Hah?"
Tiano Lin memandang kedua orang itu dan tertawa kecil: "Orangtuaku, bersembunyi dari aku, dan berjalan sejauh belasan kilometer di pegunungan untuk menjual darah di kabupaten, setelah menjual darah, mereka hanya makan telur, lalu berjalan lagi sejauh belasan kilometer jalan pegunungan, baru bisa menyerahkan 1.000 yuan terakhir untuk uang sekolah ke tanganku! "
"Untuk orang-orang seperti kalian, seribu yuan ini tidak ada artinya sama sekali, aku ingat bahwa pada waktu itu, kamu masih pamer kepada ayahku di telepon, bahwa kamu baru membeli rumah di kompleks baru bahkan membeli mobil dengan tunai, 1.000 yuan untuk kalian, hanyalah berarti keluar rumah mengisi bensin, makan, dan menghabiskan akhir pekan, tetapi pada saat itu, 1.000 yuan ini hampir membunuh kami bertiga! "
"Apakah kamu tahu bahwa kadang-kadang, 1.000 yuan ini bisa memaksa orang sampai mati!"
Sambil berkata, air mata Tiano Lin mengalir di sudut matanya.
Dia teringat kepada masa lalu.
Dia teringat masa ketika mereka sekeluarga bertiga duduk di sebuah rumah beratap genteng di pedesaan, memakan sepiring kol, mengkhawatirkan biaya kuliahnya untuk semester berikutnya.
Dia teringat setiap tahun sebelum sekolah dimulai, orang tuanya dengan wajah menahan malu, menelpon kerabatnya di kota ini lagi dan lagi, dan kemudian mengetuk setiap pintu rumah untuk meminjam uang sekolah, lalu kemudian dihina sampai tiada tara.
Dia juga terpikir ketika ada anggota keluarga yang sakit tidak berani pergi ke rumah sakit, mereka harus bertahan di rumah, setelah tidak bisa bangun dari tempat tidur barulah diusung ke rumah sakit.
"Empat ratus ribu yuan..."
Tiano Lin memandang Anthony Wu dan Kath Wu, wajah mereka mulai terlihat sedikit mengerikan, dan mencibir dengan suara rendah: "Jangankan empat ratus ribu yuan, sekarang bahkan empat juta, 40 juta, aku bisa keluarkan, tapi aku letakkan di sini, apakah kamu berani mengambilnya! "
Bum!
Sebelum suara Tiano Lin selesai, pintu villa langsung didorong terbuka dari luar.
"Bawa masuk."
Di pintu, Kathie Jiang berkata dengan wajah dingin dan berkata dengan suara rendah.
Segera setelah itu, delapan pria paruh baya berjas membawa masuk empat tas travel hitam, berjalan sampai ke depan semua orang, dan membuka tas travel di depan semua orang. Bundel demi bundel uang kertas merah itu seperti air bocor, semuanya jatuh di atas meja di depannya.
Satu bundel adalah sepuluh ribu yuan.
Totalnya ada delapan ratus bundel.
Delapan juta yuan!
Menumpuk seperti bukit, merah dan cerah, di atas meja, di tanah, di sofa, bertaburan di mana-mana.
Seluruh vila, dalam sekejap menjadi lautan uang.
"Ini, ini ..."
Anthony Wu dan Kath Wu tampak tercengang.
Mereka dapat melihat berapa banyak di setiap bundel uang kertas.
Tapi ini...
Ini terlalu banyak.
Ratusan bundel!
Belum lagi bukit-bukit yang menumpuk di atas meja, bahkan uang kertas yang jatuh dari atas pun bisa menenggelamkan pergelangan kaki mereka.
Aroma uang kertas yang khas nenyebar ke seluruh ruangan.
"Ini, ini untuk kami?"
Anthony Wu berkata sambil menggigil, keluarganya adalah kelas pekerja penerima gaji, dan belum pernah melihat begitu banyak uang, apalagi ini adalah uang tunai.
Dalam sesaat langsung terpana, bahkan berbicara pun tidak lengkap.
"Untuk kamu?"
Tiano Lin tersenyum.
Dia menoleh dan memandang Paul Lin, "Ayah, barang-barang untuk kalian balik sudah siap belum semuanya?"
Paul Lin menyeka air mata dari sudut matanya, "Yah, ada di samping, dan barang-barang Ibumu juga ada di sana."
"Taruh semuanya di mobil, kita pergi ke bandara untuk makan malam."
Sementara Tiano Lin berbicara, pembantu rumah tangga dan pelayan yang telah menunggu lama di pintu, segera berjalan masuk dan memindahkan bagasi yang ditumpuk di ruang tamu.
“Tuan Muda Lin, mobil sudah siap, apakah kamu ingin berangkat sekarang juga?” Kata Kathie Jiang yang berdiri di sampingnya dengan hormat.
Tiano Lin mengangguk.
"Tunggu sebentar, kemana kamu akan pergi?"
Melihat Tiano Lin akan pergi, Kath Wu langsung gelisah.
Dia masih belum mengerti apa yang sedang terjadi di depan matanya, tetapi melihat uang yang tersebar di lantai, alam bawah sadarnya mengatakan kepadanya bahwa kerabat miskin dari pedesaan yang selalu dia jauhi, yang selalu dia rendahkan ini, telah menjadi berbeda dari sebelumnya.
"Ya, kakak tertua, ini masih belum selesai, mengapa pergi terburu-buru?"
Anthony Wu merasakan hal yang sama dengan Kath Wu saat ini.
Meskipun dia sekarang sangat ingin mengetahui apa yang telah dialami keluarga miskin ini selama beberapa tahun ini, bisa-bisanya sekaligus mengeluarkan begitu banyak uang tunai, dan mengapa wanita dengan temperamen yang luar biasa di belakangnya memanggil Tiano Lin dengan sebutan Tuan Muda Lin, tetapi uang kertas di lantai benar-benar sudah membuatnya kehilangan kemampuan untuk berpikir, dia hanya bisa berdiri gemetaran di tempat, melihat kerabat keluarga di depannya dengan pandangan mata yang rumit.
Kakak tertua?
Tubuh Paul Lin gemetar tanpa bisa dijelaskan.
Ini tampaknya pertama kalinya keluarga mereka menyebut dirinya seperti itu.
"Pulang, pulang," kata Paul Lin keras.
"Pergi sekarang? Lalu uang ini, dan urusan adikmu ..."
"Uang ini milik putraku. Aku, dan aku tidak punya adik perempuan."
Paul Lin mengertakkan gigi dan baru selesai berbicara, langsung menarik tangan Loretta Liu dan berjalan keluar.
"Tidak punya, tidak punya adik perempuan?"
Anthony Wu menyaksikan kedua orang itu pergi dengan takjub. Pada saat yang sama, Kath Wu buru-buru berkata: "Ayah, lalu uang ini, apakah ini punya kita?"
“Hah?” Anthony Wu bengong, memandangi uang kertas merah di seluruh lantai, dan bergumam, “Benarkah, benarkah untuk kami?”
"Bodoh."
Tiano Lin mencibir, berjalan menuju pintu, dan berjalan sambil berkata: "Ada total 8 juta uang tunai di sini. Jika kamu benar-benar memiliki muka untuk mengambilnya, aku dapat menjamin bahwa kamu akan berada di penjara selama sisa hidup kalian."
Novel Terkait
My Only One
Alice SongMenaklukkan Suami CEO
Red MapleIstri ke-7
Sweety GirlPejuang Hati
Marry SuEternal Love
Regina WangWahai Hati
JavAliusThe Sixth Sense
AlexanderThe Campus Life of a Wealthy Son×
- Bab 1 Siuman
- Bab 2 Mengakui
- Bab 3 Ayah dan Ibu Kandung
- Bab 4 Vicky Chu
- Bab 5 Bertemu Kenalan
- Bab 6 Ponsel Apple
- Bab 7 Wanita Cantik
- Bab 8 Orang Tidak Berguna
- Bab 9 Preman
- Bab 10 Dibawa ke Kantor Polisi
- Bab 11 Seperti apa rupa pelaku perdagangan manusia tersebut
- Bab 12 Membuat dia tinggal dalam penjara di sisa hidupnya
- Bab 13 Tiano masih merupakan anjing aku
- Bab 14 Besar di kampung
- Bab 15 Membawa mobil mewah
- Bab 16 Mobil Mewah
- Bab 17 Ulang Tahun Celine
- Bab 18 Pesta Ulang Tahun
- Bab 19 Dia Adalah Seorang Pencuri
- Bab 20 Saling Bertemu
- Bab 21 Dia Adalah Boss toko Ini
- Bab 22 Paket Makan Untuk Banyak Orang, Berharga 18 Juta
- Bab 23 Tidak Membawa Kartu Identitas Diri
- Bab 24 Akting Celine
- Bab 25 Pasangan Brengsek Ini
- Bab 26 Apakah kamu masih menyukaiku?
- Bab 27 Cinta Pertamaku
- Bab 28 Perawat Pribadi
- Bab 29 Biarkanlah Kak Calvin Memberimu Pekerjaan
- Bab 30 Orang Gila
- Bab 31Vickie Chu bukan milikmu
- Bab 32 Akting yang bagus
- Bab 33 Sepuluh ribu yuan
- Bab 34 Ibu kandung
- Bab 35 Teman lama
- Bab 36 Vivian Tsu adalah kakaknya
- Bab 37 Gadis-gadis seperti kalian sangat mengerikan
- Bab 38 Pelanggan tetap
- Bab 39 Memberikan hadiah
- Bab 40 Aku bisa melakukannya sendiri
- Bab 41 Menyelamatkan orang
- Bab 42 Lekas pergi
- Bab 43 Orang mesum menindasmu
- Bab 44 Transaksi langsung
- Bab 45 Orang kaya tidak akan menunjukkan kekayaannya
- Bab 46 Sekretaris pribadi
- Bab 47 Vickie Chu terluka
- Bab 48 Senang hati
- Bab 49 Fast and Furious
- Bab 50 Aku tinggal disini
- Bab 51 Senyuman indah
- Bab 52 Masakan rumah
- Bab 53 Terjadi masalah
- Bab 54 Pertolongan pertama
- Bab 55 Luka parah
- Bab 56 Penghinaan
- Bab 57 Kenapa kamu mau menyelamatkanku?
- Bab 58 Emerald Valley
- Bab 59 Tiket VIP
- Bab 60 Kita akan pergi bersama
- Bab 61 Suara peluru
- Bab 62 Melihat Konser
- Bab 63 Aku akan meneleponnya
- Bab 64 Kenapa kalian disini?
- Bab 65 Model Professional
- Bab 66 Music Heart
- Bab 67 Sengaja berakting di hadapan mereka
- Bab 68 Vickie Chu telah sadar
- Bab 69 Aku tidak tahu
- Bab 70 Vickie Chu yang sedang berbaring
- Bab 71 Journal of American Medical Association
- Bab 72 Land Rover Range Rover
- Bab 73 Michael Guo
- Bab 74 Pria yang hidup dengan mengandalkan wanita
- Bab 75 Hubungan Tiano Lin dan Celestine Gu
- Bab 76 Wanita yang tak tahu malu
- Bab 77 Pandang rendah
- Bab 78 Tidak tahu bagaimana menyapa
- Bab 79 Tidak tahu akan berahir gimana
- Bab 80 Serahkan ke polisi
- Bab 81 Ganti rugi
- Bab 82 Pertengkaran
- Bab 83 Di awal lentera, sinar bulan sangat menawan
- Bab 84 Membalas budi
- Bab 85 Wajah yang lemah dan lembut
- Bab 86 Flowers National Wetland Park
- Bab 87 Festival tahunan
- Bab 88 Si cantik Celine
- Bab 89 Tidak tahu diri
- Bab 90 Aku akan menemanimu
- Bab 91Dia bukan pacarku
- Bab 92 Kathie Jiang
- Bab 93 Menghabiskan uang untuknya
- Bab 94 Tinggal di desa
- Bab 95 Aku ingin membunuhmu
- Bab 96 Anak kandung
- Bab 97 Siaran langsung
- Bab 98 Dasar mesum
- Bab 99 Senyuman manis Vickie Chu
- Bab 100 Kartu hitam
- Bab 101 Penghinaan
- Bab 102 Gedung New World
- Bab 103 Kalian saling kenal?
- Bab 104 Konser musik
- Bab 105 Keterlaluan
- Bab 106 Harga diri
- Bab 107 Royall Wynn Hotel
- Bab 108 Aku telah merekam video
- Bab 109 Dikeluarkan dari sekolah
- Bab 110 Dikeluarkan dari sekolah
- Bab 111Ingin membeli tanah
- Bab 112 Pembangunan
- Bab 113 Minum
- Bab 114 Tidak tahu malu
- Bab 115 Kartu VIP
- Bab 116 Enyah dari hadapanku
- Bab 117 Mengapa kamu menangis?
- Bab 118 Pengalaman hidup
- Bab 119 Editan foto
- Bab 120 Universitas Nanda
- Bab 121Gedung Linxi Group
- Bab 122 Kartu Undangan
- Bab 123 Kenapa kamu datang kesini?
- Bab 124 Kenapa kamu ada disini?
- Bab 125 Departemen keuangan
- Bab 126 Merusak laporannya
- Bab 127 Memeriksanya lagi
- Bab 128 Apa hubungan mereka?
- Bab 129 Aku pergi melihatnya
- Bab 130 Pertunangan
- Bab 131
- Bab 132
- Bab 133
- Bab 134
- Bab 135
- Bab 136
- Bab 137
- Bab 138
- Bab 139
- Bab 140
- Bab 141
- Bab 142
- Bab 143
- Bab 144
- Bab 145
- Bab 146
- Bab 147
- Bab 148
- Bab 149
- Bab 150
- Bab 151
- Bab 152
- Bab 153
- Bab 154
- Bab 155
- Bab 156
- Bab 157
- Bab 158
- Bab 159
- Bab 160
- Bab 161
- Bab 162
- Bab 163
- Bab 164
- Bab 165
- Bab 166
- Bab 167
- Bab 168
- Bab 169
- Bab 170
- Bab 171
- Bab 172
- Bab 173
- Bab 174
- Bab 175
- Bab 176
- Bab 177
- Bab 178
- Bab 179
- Bab 180
- Bab 181
- Bab 182
- Bab 183
- Bab 184
- Bab 185
- Bab 186
- Bab 187
- Bab 188
- Bab 189
- Bab 190
- Bab 191
- Bab 192
- Bab 193
- Bab 194
- Bab 195
- Bab 196
- Bab 197
- Bab 198
- Bab 199
- Bab 200