The Campus Life of a Wealthy Son - Bab 49 Fast and Furious
"Kalau begitu ayo saja."
Mereka berdua tidak mempedulikan Anna yang sedang menelepon Kak Tio itu, mereka membayar tagihan dan langsung naik taksi untuk pergi menonton.
Meskipun Tiano masih belum meluruskan apa sebenarnya hubungan dirinya dengan Xeria.
Namun disaat ini, wanita yang setuju untuk ikut pergi ke teater bersama dengannya tentu saja tidak akan disia-siakan olehnya.
Didalam taksi, mereka berdua terhitung jujur.
Hingga setelah turun, dan jalan di mall yang nyaris tidak ada orangnya, hati Tiano semakin tidak tertahankan.
Jangka waktu ini, Tiano sungguh menahan parah.
Sekarang akhirnya mendapatkan kabar Vickie punya kabar baik, ada sejenis rasa impulsif yang tidak bisa ditahan olehnya.
Didalam lift yang hanya ada mereka berdua saja.
Tiano berdiri disamping sedikit kebelakang dari Xeria, sudut ini sangatlah bagus, dia bisa mengamati postur tubuh sempurna dari wanita idaman ini.
Xeria meskipun meskipun juga menyadari maksud Tiano dari pantulan dinding lift, namun setelah tadi di tempat shaokao mereka berdua mempunyai sentuhan mesra, hubungan mereka tentu saja semakin bagus.
Disepanjang jalan tidak ada obrolan lagi.
Hingga setelah tiba di lantai sembilan dan pintu terbuka, Xeria tidak tahan lagi dan bertanya, "Beginikah caranya biasanya kamu menilai orang lain?"
"Bukan begitu juga." Tiano mengelengkan kepalanya, semua orang yang dibeginikan pasti akan merasa malu, "Kadang-kadang."
"Mau tonton film apa?"
Ketika keluar dari lift, Xeria langsung mengandeng tangan Xeria, mereka melihat layar dengan nama film yang ditayangkan.
"Fast and Furious saja."
Tiano masih belum menonton fast and furious yang baru tayang.
Tapi kabarnya didalam filmnya ada banyak adegan yang hot, Tiano langsung memutuskan untuk membeli dua buah tiket yang berada dipojok belakang, mereka lalu masuk kedalam teaternya.
Untung saja hari ini bukanlah weekend dan bukan juga adalah hari libur.
Orang yang datang menonton malam-malam tidaklah banyak.
Ditambah degnan Tiano dan Xeria, juga hanya ada beberapa pasang kekasih saja.
Posisi mereka dengan sangat akrabnya berjarak sangat jauh.
Ketika mereka bertemu, para wanita pasti akan malu dan menundukkan kepalanya. mereka takut bertemu dengan orang yang dikenal dan terkenali.
Namun para lelaki malah saling bertatapan dengan bangga.
Namun rasa bangga ini palingan hanya bertahan hingga melihat yang mengandeng Tiano adalah Xeria.
"Keparat, bahkan wanita idaman seperti ini saja juga mencari keseruan didalam bioskop, apakah kamar hotel bintang lima kurang seru atau mobil Ferrari kurang besar, sungguh tidak memberikan jalan hidup untuk kami."
Seorang lelaki yang mengenakan kacamata berkata seperti begitu.
Namun setelah filmnya dimulai, lingkungan gelap didalam bioskop menjadi samaran paling bagus bagi semua orang.
Ditambah lagi sudah menahannya begitu lama, niat Xeria mengoda Tiano juga begitu terlihat, disini, Tiano juga tidak ingin menahannya lagi.
Dengan mengandalkan kegelapan, sebuah pertunjukan menarik ditayangkan dipojok teater.
Meskipun hari ini Tiano tidak memberikan hadiah apapun untuk Xeria.
Tapi karena sudah suka dengan orang ini.
Xeria tentu saja harus memberikan sedikit keenakan kepada dia.
Meskipun tempat ini sedikit sempit, namun sebagai wanita dari jurusan tari juga bisa leluasa.
.........
Jam 2.30 subuh.
Mereka berdua muncul didepan pintu mall, mereka memanggil sebuah taksi, dan Tiano mengantar Xeria kembali dulu pulang dan dirinya baru kembali ke rumah sakit lagi.
Ketika turun, Tiano langsung mendapatkan sebuah pesan dari Xeria.
"Nanti setelah pulang jangan menyelesaikan sendiri menggunakan tangan ya."
Dan Xeria juga mengirim sebuah ekspresi lucu.
"Hehe, kenapa? Kecuali kamu mau membantuku menggunakna kakiku..."
Bales Tiano dengan bandel, dia lalu mematikan hpnya, dia sudah bisa membayangkan tampang wanita cantik yang senang.
Dia kembali ke kamar pasien dan diperjalanan, dia melirik kearah Vickie dari luar jendela ICU.
Boleh dibilang bahwa benar-benar nyawanya kembali pulih, wajah pucat Vickie akhirnya sedikit membaik, meskipun tidak banyak berubah namun bisa terlihat bahwa dia terlihat lebih semangat daripada sebelumnya.
Oleh karena itu, Tiano nyaris bersiul sambil mandi, dia lalu kembali ke kasur dan terbaring diatasnya.
Ditangannya masih seolah ada rasa kedua belahan Xeria.
Sungguh besar sekali.
Sungguh emmbuat dirinya sangatlah terpancing.
Setelah bolak-balik diatas kasur hingga hampir pagi hari, barulah Tiano tertidur.
...........
Dia tidur dengan nyenyak.
Siang hari keesokan harinya, Tiano bangun dan langsung menyalakan hpnya untuk login.
"Adik keempat, kamu sudah begitu lama tidak kembali kelas, kamu juga tidak mengangkat telepon, ada apa ini, apakah Kak Tio itu mencari kamu."
"Adik keempat, pagi hari ini dosen absen, kamu tidak datang tiga kali, dia bilang mau memotong sks kamu, dan membuatmu tidak bisa lulus."
"Adik keempat........"
"........."
Kepala asrama, mengirimkannya setumpuk pesan dan Tiano menjawab sudah tahu dan langsung tidak menghiraukannya.
"MEmotong sks aku? dan membuatku tidak bisa lulus?"
Tiano tersenyum, di laporan keuangan yang diberikan oleh Kathie kemarin, Tiano melihat bahwa perusahaan He membangun 3 buah gedung science dans ebuah museum nasional di sini, bahkan kata Kathie, kepala sekolahnya bisa menjadi kepala sekolah karena bisa mendapatkan donasi terus dari keluarga He, hampir setengah dari kampus baru semuanya dibangun oleh keluarga He.
Memecat dirinya sendiri? Itu tidak mungkin.
Tapi, yang paling membuat Tiano menyayangkan adalah ketika dia bangun dan bersiap untuk turun, dia menyadari bahwa dirinya ternyata mengenakan pakaian tidur baru dirumah sakit?
Tiano ingat dengan jelas bahwa ketika dia tidur, dia tidak pernah punya kebiasaan untuk mengenakan pakaian tidur, terutama ketika musim panas, baju tidur yang sebelumnya diberikan sudah disimpan olehnya didalam lemari, bahkan dia tidak pernah mengeluarkannya lagi, mengapa bisa langsung berada pada dirinya?
Lalu dia menundukkan kepalanya dan melirik kearah celananya.
Astaga, bahkan celana dalamnya sudah diganti juga!
Siapa yang melakukannya!
Dan Tiano merasa bahwa pantatnya aneh, dia bergegas berlari kearah toilet, dia mulai memeriksa badannya sendiri apakah ada kejanggalan atau tidak.
Untung saja semuanya masih tidak ada yang berubah.
Namun ketika dia keluar dari kamar mandi, tatapannya merujuk pada pojok ruangan, hatinya deg-degan lagi.
Dimanakah sepatu hak tingginya?
Sepatu hak tinggi Kathie menghilang!
Pertanyaan ini sangatlah penting........
Tidak ada orang yang akan karena bosan dan datang ke kamar pasiennya dan ketika dia tertidur, mengantikan seluruh pakaian dibadannya.
Sebelum pergi masih juga mengambil sepatu hak tinggi Kathie.
Tiano merasa masih biasa saja mengganti pakaian, namun sekali didalam kamar pasiennya ada sepatu hak tinggi tersebar dirumah sakit atau mungkin terdengar oleh orangtuanya, maka dia sudah tidak perlu bertemu orang lagi.
Dia menyalakan sebatang rokok dan merenung sejenak diatas kasur.
Diadalam otaknya lalu muncul sebuah sosok sedikit kecil yang mengenakan pakaian suster.
Celestine Gu!
Novel Terkait
Cinta Tak Biasa
SusantiCinta Tapi Diam-Diam
RossieDoctor Stranger
Kevin WongAir Mata Cinta
Bella CiaoCinta Adalah Tidak Menyerah
ClarissaMenaklukkan Suami CEO
Red MapleAnak Sultan Super
Tristan XuThe Campus Life of a Wealthy Son×
- Bab 1 Siuman
- Bab 2 Mengakui
- Bab 3 Ayah dan Ibu Kandung
- Bab 4 Vicky Chu
- Bab 5 Bertemu Kenalan
- Bab 6 Ponsel Apple
- Bab 7 Wanita Cantik
- Bab 8 Orang Tidak Berguna
- Bab 9 Preman
- Bab 10 Dibawa ke Kantor Polisi
- Bab 11 Seperti apa rupa pelaku perdagangan manusia tersebut
- Bab 12 Membuat dia tinggal dalam penjara di sisa hidupnya
- Bab 13 Tiano masih merupakan anjing aku
- Bab 14 Besar di kampung
- Bab 15 Membawa mobil mewah
- Bab 16 Mobil Mewah
- Bab 17 Ulang Tahun Celine
- Bab 18 Pesta Ulang Tahun
- Bab 19 Dia Adalah Seorang Pencuri
- Bab 20 Saling Bertemu
- Bab 21 Dia Adalah Boss toko Ini
- Bab 22 Paket Makan Untuk Banyak Orang, Berharga 18 Juta
- Bab 23 Tidak Membawa Kartu Identitas Diri
- Bab 24 Akting Celine
- Bab 25 Pasangan Brengsek Ini
- Bab 26 Apakah kamu masih menyukaiku?
- Bab 27 Cinta Pertamaku
- Bab 28 Perawat Pribadi
- Bab 29 Biarkanlah Kak Calvin Memberimu Pekerjaan
- Bab 30 Orang Gila
- Bab 31Vickie Chu bukan milikmu
- Bab 32 Akting yang bagus
- Bab 33 Sepuluh ribu yuan
- Bab 34 Ibu kandung
- Bab 35 Teman lama
- Bab 36 Vivian Tsu adalah kakaknya
- Bab 37 Gadis-gadis seperti kalian sangat mengerikan
- Bab 38 Pelanggan tetap
- Bab 39 Memberikan hadiah
- Bab 40 Aku bisa melakukannya sendiri
- Bab 41 Menyelamatkan orang
- Bab 42 Lekas pergi
- Bab 43 Orang mesum menindasmu
- Bab 44 Transaksi langsung
- Bab 45 Orang kaya tidak akan menunjukkan kekayaannya
- Bab 46 Sekretaris pribadi
- Bab 47 Vickie Chu terluka
- Bab 48 Senang hati
- Bab 49 Fast and Furious
- Bab 50 Aku tinggal disini
- Bab 51 Senyuman indah
- Bab 52 Masakan rumah
- Bab 53 Terjadi masalah
- Bab 54 Pertolongan pertama
- Bab 55 Luka parah
- Bab 56 Penghinaan
- Bab 57 Kenapa kamu mau menyelamatkanku?
- Bab 58 Emerald Valley
- Bab 59 Tiket VIP
- Bab 60 Kita akan pergi bersama
- Bab 61 Suara peluru
- Bab 62 Melihat Konser
- Bab 63 Aku akan meneleponnya
- Bab 64 Kenapa kalian disini?
- Bab 65 Model Professional
- Bab 66 Music Heart
- Bab 67 Sengaja berakting di hadapan mereka
- Bab 68 Vickie Chu telah sadar
- Bab 69 Aku tidak tahu
- Bab 70 Vickie Chu yang sedang berbaring
- Bab 71 Journal of American Medical Association
- Bab 72 Land Rover Range Rover
- Bab 73 Michael Guo
- Bab 74 Pria yang hidup dengan mengandalkan wanita
- Bab 75 Hubungan Tiano Lin dan Celestine Gu
- Bab 76 Wanita yang tak tahu malu
- Bab 77 Pandang rendah
- Bab 78 Tidak tahu bagaimana menyapa
- Bab 79 Tidak tahu akan berahir gimana
- Bab 80 Serahkan ke polisi
- Bab 81 Ganti rugi
- Bab 82 Pertengkaran
- Bab 83 Di awal lentera, sinar bulan sangat menawan
- Bab 84 Membalas budi
- Bab 85 Wajah yang lemah dan lembut
- Bab 86 Flowers National Wetland Park
- Bab 87 Festival tahunan
- Bab 88 Si cantik Celine
- Bab 89 Tidak tahu diri
- Bab 90 Aku akan menemanimu
- Bab 91Dia bukan pacarku
- Bab 92 Kathie Jiang
- Bab 93 Menghabiskan uang untuknya
- Bab 94 Tinggal di desa
- Bab 95 Aku ingin membunuhmu
- Bab 96 Anak kandung
- Bab 97 Siaran langsung
- Bab 98 Dasar mesum
- Bab 99 Senyuman manis Vickie Chu
- Bab 100 Kartu hitam
- Bab 101 Penghinaan
- Bab 102 Gedung New World
- Bab 103 Kalian saling kenal?
- Bab 104 Konser musik
- Bab 105 Keterlaluan
- Bab 106 Harga diri
- Bab 107 Royall Wynn Hotel
- Bab 108 Aku telah merekam video
- Bab 109 Dikeluarkan dari sekolah
- Bab 110 Dikeluarkan dari sekolah
- Bab 111Ingin membeli tanah
- Bab 112 Pembangunan
- Bab 113 Minum
- Bab 114 Tidak tahu malu
- Bab 115 Kartu VIP
- Bab 116 Enyah dari hadapanku
- Bab 117 Mengapa kamu menangis?
- Bab 118 Pengalaman hidup
- Bab 119 Editan foto
- Bab 120 Universitas Nanda
- Bab 121Gedung Linxi Group
- Bab 122 Kartu Undangan
- Bab 123 Kenapa kamu datang kesini?
- Bab 124 Kenapa kamu ada disini?
- Bab 125 Departemen keuangan
- Bab 126 Merusak laporannya
- Bab 127 Memeriksanya lagi
- Bab 128 Apa hubungan mereka?
- Bab 129 Aku pergi melihatnya
- Bab 130 Pertunangan
- Bab 131
- Bab 132
- Bab 133
- Bab 134
- Bab 135
- Bab 136
- Bab 137
- Bab 138
- Bab 139
- Bab 140
- Bab 141
- Bab 142
- Bab 143
- Bab 144
- Bab 145
- Bab 146
- Bab 147
- Bab 148
- Bab 149
- Bab 150
- Bab 151
- Bab 152
- Bab 153
- Bab 154
- Bab 155
- Bab 156
- Bab 157
- Bab 158
- Bab 159
- Bab 160
- Bab 161
- Bab 162
- Bab 163
- Bab 164
- Bab 165
- Bab 166
- Bab 167
- Bab 168
- Bab 169
- Bab 170
- Bab 171
- Bab 172
- Bab 173
- Bab 174
- Bab 175
- Bab 176
- Bab 177
- Bab 178
- Bab 179
- Bab 180
- Bab 181
- Bab 182
- Bab 183
- Bab 184
- Bab 185
- Bab 186
- Bab 187
- Bab 188
- Bab 189
- Bab 190
- Bab 191
- Bab 192
- Bab 193
- Bab 194
- Bab 195
- Bab 196
- Bab 197
- Bab 198
- Bab 199
- Bab 200