The Campus Life of a Wealthy Son - Bab 117 Mengapa kamu menangis?
Haha, benar-benar tidak disangka, kerja belum sampai setengah hari, bahkan Direktur Lee pun tahu tentang kamu, tidak tahu apakah orang sepertimu datang untuk bekerja di perusahaan atau ada tujuan lain."
Cindy Lin memandang Xeria Ling dengan nada menghina dan nadanya penuh dengan penghinaan.
"Hehe, mengapa kamu menangis? Manajer Lin, apakah kamu menggertak rekan baru kamu?"
Johnny Li menatap mata merah Xeria Ling dan berkata sambil tersenyum.
"Aku……"
Xeria Ling membuka mulutnya, tetapi Cindy Lin buru-buru menyela dan berkata, "Oh, ini masalah kecil, memang perlu Direktur Lee sampai menanyakannya secara pribadi, Direktur Lee silahkan duduk. Aku sengaja memesan sebotol brendi kesukaan kamu hari ini, araknya sudah disajikan, aku tuangkan segelas untukmu."
Cindy Lin memegang lengan Johnny Li dengan sikap mencari muka dan menariknya duduk ke kursi.
Pada saat yang sama, memandang Xeria Ling dengan mata dingin berkata, "Apakah kamu melihat aku dan Direktur Lee selalu berbicara tentang urusan? Untuk apa masih bengong di sini, sama sekali tidak tahu diri. Aku benar-benar tidak tahu apa yang dipikirkan departemen personalia, merekrut anak muda tukang bengong, kelak bagaimana mengembangkan pekerjaan di masa depan.”
"Apakah benar baik-baik saja?"
Johnny Li duduk di kursi, memandang Xeria Ling dan bertanya sambil tersenyum.
"Yah, aku baik-baik saja, Direktur Lee, Manajer Lin, kalian sibuk, kami pergi dulu."
Xeria Ling menggigit bibirnya, meraih tangan Tiano Lin dan berjalan keluar.
“Tunggu sebentar.” Cindy Lin menoleh dan berkata dengan datar, “Jangan lupa pergi ke kantorku untuk mengambil data besok, aku tidak punya banyak waktu untuk menunggumu.”
Xeria Ling berhenti, mengangguk dalam diam dan membawa Tiano Lin pergi.
Langsung meninggalkan kotak musik.
Xeria Ling akhirnya tidak bisa menahannya, berjongkok di sisi jalan dan menangis kencang.
Dia sangat membutuhkan pekerjaan ini.
Bahkan jika dia dipecat, jika dia tidak melakukannya dengan baik dalam aspek apa pun, menyebabkan masalah pada departemen dan perusahaan dan menyebabkan kerugian, bahkan jika perusahaan tidak memecatnya, dia akan secara sukarela mengundurkan diri.
Tapi hari ini karena gaya pakaiannya, Cindy Lin mengatakan bahwa dia berpakaian tidak senonoh. Dia menelepon manajer personalia langsung di depannya, mengatakan alasan yang sama sekali tidak ada dan memecatnya dari perusahaan.
Bagaimanapun, ini juga sesuatu yang tidak bisa dia terima.
Tapi tidak memiliki solusi sama sekali.
Dia merasa sangat tidak berdaya untuk pertama kalinya.
Dia jatuh langsung dari awan menuju jurang di sore hari.
Dia tidak ingin melakukan apa pun sekarang kecuali menangis.
Tiano Lin berdiri di samping dan menghela napas.
"Kebetulan direktur perusahaanmu yang mengurus departemen personalia ada di sini sekarang, mengapa kamu tidak menjelaskan masalahnya?"
Tiano Lin mengeluarkan tisu dari sakunya dan menyerahkannya kepada Xeria Ling.
Xeria Ling masih menundukkan kepalanya, tersedak berkata, "Tidak ada gunanya. Saat makan sore, aku mendengar bahwa hubungan antara Manajer Lin dan Direktur Lee tidak biasa, aku juga dipesankan jangan sampai pernah menyinggung Manajer Lin ketika aku pergi bekerja. , Aku sudah sangat berhati-hati, tapi mengapa dia mengusir aku dan masih mengatai kamu seperti itu, perkataanya sangat tidak enak didengar ...”
Saat berbicara, Xeria Ling menangis lagi.
Tiano Lin tampak tak berdaya.
Gadis konyol ini dipecat dan dia masih peduli tentang apa yang dikatakan orang lain.
Namun, karena dirinya ingin mengembangkan bangunan yang belum selesai dengan baik, jika Xeria Ling benar-benar dapat bertahan di sana sebagai pengawasan keuangan, tentu saja itu yang terbaik.
Pertama-tama, kemampuan bisnis Xeria Ling jelas tidak bermasalah.
Dia awalnya lulus dari Sekolah Ekonomi dan Manajemen, jurusan keuangan. Dia menerima beasiswa nasional tiga tahun selama universitas dan dia adalah siswa teladan seluruh sekolah. Tidak ada keraguan bahwa dia benar-benar memenuhi syarat untuk pekerjaan ini.
Kedua, Xeria Ling terhitung sebagai orangnya sendiri.
Pada awal karirnya, juga merupakan kebutuhan mendesak untuk memiliki orang sendiri yang membantunya mengelola keuangannya. Tiano Lin membutuhkan orang-orang seperti Xeria Ling untuk tetap berada di lokasi konstruksi.
“Apakah kamu benar-benar ingin bekerja untuk Rongye Corporation?” Tiano Lin berjongkok di samping Xeria Ling, mengeluarkan sebatang rokok dan bertanya dengan rokok di mulutnya.
"Tentu saja. Rongye Corporation adalah perusahaan real estate yang terdaftar. Kultur grup dan sistem kerjanya adalah yang paling lengkap, paling cocok untuk mahasiswa seperti kita yang baru lulus dan tidak memiliki pengalaman sosial. Aku mengirim total puluhan surat lamaran sebelum akhirnya aku diterima, tidak disangka ...”
Melihat Xeria Ling hampir menangis lagi, Tiano Lin menepuk pundaknya dan menghibur:”Tapi sejauh yang aku tahu, tidak hanya Rongye Corporation yang berpartisipasi dalam bangunan yang belum selesai itu, ada sebuah perusahaan bernama Linxi Group juga di dalamnya. Mengapa kamu tidak pergi ke Linxi saja daripada harus Rongye.”
"Linxi?"
Xeria Ling mengangkat kepalanya, menyeka air matanya dan berkata, "Kamu tidak tahu apa-apa. Linxi Group lebih sulit untuk masuk daripada Rongye. Persyaratan rekrutmen minimum juga harus sepuluh lulusan perguruan tinggi terbaik di negara ini. Aku bahkan tidak memiliki kualifikasi untuk menyerahkan surat lamaran aku. Demi bisa masuk ke Rongye, tahukah berapa banyak usahaku ...”
Tiano Lin mengangguk.
Ada total lima perusahaan yang terdaftar di bawah departemen real estatee dari Perusahaan Besar He, di antaranya Linxi Group menduduki peringkat pertama. Mengenai pengembangan semua proyek besar di departemen real estatee, Linxi adalah andalan dan Rongye adalah pelengkap. Sesuai dengan levelnya, fasilitas dan gaji di Linxi Group jauh lebih baik daripada Rongye Corporation.
“Kamu sudah kirim surat lamaran ke Lin Xi?” Tiano Lin berpikir sejenak dan bertanya.
Ketua Linxi Group adalah Jansen Lee. Dia bertemu dengannya di lokasi pembangunan sore ini. Tiano Lin ada mencatat nomor teleponnya.
"Tidak ..." Xeria Ling menggelengkan kepalanya, "Standar rekrutmen perusahaan mereka mentok di situ. Aku tidak punya cukup pendidikan dan pengalaman kerja. Mereka tidak akan membaca surat lamaranku."
"Begitu ya..."
Tiano Lin menghela nafas, menoleh dan berkata kepada Xeria Ling:”Baiklah, kamu pulang malam ini dan tidur nyenyak, lalu bangun dan bereskan surat lamaranmu. Aku punya kerabat yang bekerja di departemen personalia Linxi Group, aku akan meneleponnya nanti untuk melihat apakah aku bisa membuka pintu belakang dan membiarkan kamu memasukkan surat lamaran kamu terlebih dahulu. Adapun sisanya, mari kita lihat situasinya nanti.”
"Kamu, apakah kamu memiliki kerabat di Linxi Group?"
Xeria Ling membuka matanya lebar-lebar dan menatap Tiano Lin dengan luar biasa.
"Ya, kerabat dari tempat yang jauh, dia menelepon aku beberapa hari yang lalu dan bertanya apakah aku mempunyai teman sekelas yang cocok untuk direkomendasikan padanya. Kebetulan mengambil kesempatan ini untuk membantunya. Bagaimana? Tidak masalah?" Tiano Lin Kata dengan sungguh-sungguh.
"Betulkah?"
Xeria Ling berdiri dengan antusias dan menatap Tiano Lin dengan tercengang, "Kamu, jangan bohong padaku, walaupun aku kehilangan pekerjaan sekarang, tapi aku akan berusaha mencari dan pasti masih ada perusahaan yang menginginkanku, kalu tidak paling aku mulai dari perusahaan kecil, tetapi aku benci orang lain berbohong kepada aku, terutama orang yang aku perduli padanya ...”
Pada bagian akhir kalimat itu, suara Xeria Ling sekecil dengungan nyamuk dan rona merah dengan cepat mengalir di pipinya.
Tiano Lin juga berdiri dan berkata dengan serius, "Jangan khawatir, orang-orang yang pintar tidak akan kewalahan di mana pun. Aku akan mengantarmu pulang sekarang dan kemudian menelepon kerabatku. Tunggu saja hasilnya."
Dalam kegelapan malam, Xeria Ling menatap Tiano Lin dengan mata bercucuran air mata, menganggukkan kepalanya, "Yah, aku percaya padamu!"
...
Setelah Tiano Lin mengantar Xeria Ling, dia naik taksi kembali ke Emerald Valley.
Di gerbang, dia merokok dan menelepon Jansen Lee.
“Apakah itu Tuan Muda Lin?” Suara Jansen Lee terdengar gemetar di telepon.
“Yah, Direktur Lee, ada hal yang ingin minta bantuanmu.” kata Tiano Lin.
"Tuan Muda Lin silahkan katakana saja. Jika mengatakan minta bantuaan, itu benar-benar mengurangi umur aku!"
Nada suara Jansen Lee sangat bersemangat dan itu pasti urusan luar biasa hingga membuat Tuan Muda keluarga He menelepon langsung di tengah malam!
Selain itu, ia tidak mencari Paman Liu ataupun Reino Shen untuk urusan ini, melainkan mencari dirinya secara langsung.
Apa artinya ini? Berarti mulai hari ini, aku adalah orang Tuan Muda Lin sendiri!
Dia, Jansen Lee bisa menjadi komisaris perusahaan real estatee yang terdaftar sampai sekarang, hanya karena dia menjilat pada Reino Shen.
Ini sangat berbeda dengan keluarga He yang sedang meneleponnya sekarang. Ini bedanya bagaikan langit dan bumi, sama sekali tidak sama!
Mendengar napas berat dari mikrofon, Tiano Lin tersenyum tak berdaya dan berkata, "Sebenarnya bukan masalah besar. Aku hanya ingin bertanya apakah perusahaan kamu masih mempekerjakan orang. Jika masih membuka lowongan, aku punya teman yang sangat baik, aku ingin merekomendasikan kepada perusahaan kamu untuk belajar. Tidak tahu apakah Tuan Li nyaman?"
“Nyaman!” Jansen Lee berkata hampir tanpa ragu:”Benar-benar nyaman! Orang seperti apa yang diatur Tuan Muda Lin dan posisi apa yang dia inginkan, aku tahu bahwa direktur keuangan perusahaan kami saat ini kosong dan ada juga kepala departemen administrasi. Jika Tuan Muda Lin tidak keberatan, aku akan menelepon sekarang, oh tidak, aku kembali ke perusahaan untuk mengatur sendiri, apa pendapat Tuan Muda Lin? "
"Hm……"
Tiano Lin menghisap rokok dengan agak risih berkata, "Kalau begitu, apakah bisa sebagai pegawai magang di departemen keuangan?"
Novel Terkait
More Than Words
HannyCinta Dibawah Sinar Rembulan
Denny AriantoSederhana Cinta
Arshinta Kirania PratistaBack To You
CC LennyMarriage Journey
Hyon SongThe Campus Life of a Wealthy Son×
- Bab 1 Siuman
- Bab 2 Mengakui
- Bab 3 Ayah dan Ibu Kandung
- Bab 4 Vicky Chu
- Bab 5 Bertemu Kenalan
- Bab 6 Ponsel Apple
- Bab 7 Wanita Cantik
- Bab 8 Orang Tidak Berguna
- Bab 9 Preman
- Bab 10 Dibawa ke Kantor Polisi
- Bab 11 Seperti apa rupa pelaku perdagangan manusia tersebut
- Bab 12 Membuat dia tinggal dalam penjara di sisa hidupnya
- Bab 13 Tiano masih merupakan anjing aku
- Bab 14 Besar di kampung
- Bab 15 Membawa mobil mewah
- Bab 16 Mobil Mewah
- Bab 17 Ulang Tahun Celine
- Bab 18 Pesta Ulang Tahun
- Bab 19 Dia Adalah Seorang Pencuri
- Bab 20 Saling Bertemu
- Bab 21 Dia Adalah Boss toko Ini
- Bab 22 Paket Makan Untuk Banyak Orang, Berharga 18 Juta
- Bab 23 Tidak Membawa Kartu Identitas Diri
- Bab 24 Akting Celine
- Bab 25 Pasangan Brengsek Ini
- Bab 26 Apakah kamu masih menyukaiku?
- Bab 27 Cinta Pertamaku
- Bab 28 Perawat Pribadi
- Bab 29 Biarkanlah Kak Calvin Memberimu Pekerjaan
- Bab 30 Orang Gila
- Bab 31Vickie Chu bukan milikmu
- Bab 32 Akting yang bagus
- Bab 33 Sepuluh ribu yuan
- Bab 34 Ibu kandung
- Bab 35 Teman lama
- Bab 36 Vivian Tsu adalah kakaknya
- Bab 37 Gadis-gadis seperti kalian sangat mengerikan
- Bab 38 Pelanggan tetap
- Bab 39 Memberikan hadiah
- Bab 40 Aku bisa melakukannya sendiri
- Bab 41 Menyelamatkan orang
- Bab 42 Lekas pergi
- Bab 43 Orang mesum menindasmu
- Bab 44 Transaksi langsung
- Bab 45 Orang kaya tidak akan menunjukkan kekayaannya
- Bab 46 Sekretaris pribadi
- Bab 47 Vickie Chu terluka
- Bab 48 Senang hati
- Bab 49 Fast and Furious
- Bab 50 Aku tinggal disini
- Bab 51 Senyuman indah
- Bab 52 Masakan rumah
- Bab 53 Terjadi masalah
- Bab 54 Pertolongan pertama
- Bab 55 Luka parah
- Bab 56 Penghinaan
- Bab 57 Kenapa kamu mau menyelamatkanku?
- Bab 58 Emerald Valley
- Bab 59 Tiket VIP
- Bab 60 Kita akan pergi bersama
- Bab 61 Suara peluru
- Bab 62 Melihat Konser
- Bab 63 Aku akan meneleponnya
- Bab 64 Kenapa kalian disini?
- Bab 65 Model Professional
- Bab 66 Music Heart
- Bab 67 Sengaja berakting di hadapan mereka
- Bab 68 Vickie Chu telah sadar
- Bab 69 Aku tidak tahu
- Bab 70 Vickie Chu yang sedang berbaring
- Bab 71 Journal of American Medical Association
- Bab 72 Land Rover Range Rover
- Bab 73 Michael Guo
- Bab 74 Pria yang hidup dengan mengandalkan wanita
- Bab 75 Hubungan Tiano Lin dan Celestine Gu
- Bab 76 Wanita yang tak tahu malu
- Bab 77 Pandang rendah
- Bab 78 Tidak tahu bagaimana menyapa
- Bab 79 Tidak tahu akan berahir gimana
- Bab 80 Serahkan ke polisi
- Bab 81 Ganti rugi
- Bab 82 Pertengkaran
- Bab 83 Di awal lentera, sinar bulan sangat menawan
- Bab 84 Membalas budi
- Bab 85 Wajah yang lemah dan lembut
- Bab 86 Flowers National Wetland Park
- Bab 87 Festival tahunan
- Bab 88 Si cantik Celine
- Bab 89 Tidak tahu diri
- Bab 90 Aku akan menemanimu
- Bab 91Dia bukan pacarku
- Bab 92 Kathie Jiang
- Bab 93 Menghabiskan uang untuknya
- Bab 94 Tinggal di desa
- Bab 95 Aku ingin membunuhmu
- Bab 96 Anak kandung
- Bab 97 Siaran langsung
- Bab 98 Dasar mesum
- Bab 99 Senyuman manis Vickie Chu
- Bab 100 Kartu hitam
- Bab 101 Penghinaan
- Bab 102 Gedung New World
- Bab 103 Kalian saling kenal?
- Bab 104 Konser musik
- Bab 105 Keterlaluan
- Bab 106 Harga diri
- Bab 107 Royall Wynn Hotel
- Bab 108 Aku telah merekam video
- Bab 109 Dikeluarkan dari sekolah
- Bab 110 Dikeluarkan dari sekolah
- Bab 111Ingin membeli tanah
- Bab 112 Pembangunan
- Bab 113 Minum
- Bab 114 Tidak tahu malu
- Bab 115 Kartu VIP
- Bab 116 Enyah dari hadapanku
- Bab 117 Mengapa kamu menangis?
- Bab 118 Pengalaman hidup
- Bab 119 Editan foto
- Bab 120 Universitas Nanda
- Bab 121Gedung Linxi Group
- Bab 122 Kartu Undangan
- Bab 123 Kenapa kamu datang kesini?
- Bab 124 Kenapa kamu ada disini?
- Bab 125 Departemen keuangan
- Bab 126 Merusak laporannya
- Bab 127 Memeriksanya lagi
- Bab 128 Apa hubungan mereka?
- Bab 129 Aku pergi melihatnya
- Bab 130 Pertunangan
- Bab 131
- Bab 132
- Bab 133
- Bab 134
- Bab 135
- Bab 136
- Bab 137
- Bab 138
- Bab 139
- Bab 140
- Bab 141
- Bab 142
- Bab 143
- Bab 144
- Bab 145
- Bab 146
- Bab 147
- Bab 148
- Bab 149
- Bab 150
- Bab 151
- Bab 152
- Bab 153
- Bab 154
- Bab 155
- Bab 156
- Bab 157
- Bab 158
- Bab 159
- Bab 160
- Bab 161
- Bab 162
- Bab 163
- Bab 164
- Bab 165
- Bab 166
- Bab 167
- Bab 168
- Bab 169
- Bab 170
- Bab 171
- Bab 172
- Bab 173
- Bab 174
- Bab 175
- Bab 176
- Bab 177
- Bab 178
- Bab 179
- Bab 180
- Bab 181
- Bab 182
- Bab 183
- Bab 184
- Bab 185
- Bab 186
- Bab 187
- Bab 188
- Bab 189
- Bab 190
- Bab 191
- Bab 192
- Bab 193
- Bab 194
- Bab 195
- Bab 196
- Bab 197
- Bab 198
- Bab 199
- Bab 200